Edisi 31 Agustus 2015 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Pengemban Pengamal Pancasila

Senin, 31 Agustus 2015

No. 156 tahun IX

TNI-Polri Bentrok Lagi POLEWALI MANDAR - Bentrok antara oknum aparat TNI dan Polri di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, kian memanas. ‘’Bentrok kedua aparat ini kembali pecah sore tadi. Bahkan akibat bentrokan ini dikabarkan Prada Yuliad tewas,” kata anggota DPRD Sulbar, Risbar Berlian Bachri yang dikonfirmasi via telepon, kemarin. Menurutnya, pemicu bentrokan masih simpang siur, namun diduga bermula saat kedua belah pihak terlibat kesalahpahaman di sirkuit balapan motor Polman sekitar pukul 14.00 Wita. Informasi yang dia dapatkan, kata dia, ketegangan sempat mereda setelah pimpinan kedua institusi turun melerai dan melakukan perdamaian namun tidak berselang lama keributan susulan terjadi lagi.

Politisi Partai Nasdem asal daerah pemilihan Kabupaten Polman ini menyebutkan, anggota TNI dari kesatuan Kompi 721 bersitegang dengan beberapa anggota unit satuan patroli motor Polres Polman. Karena kericuhan itu, seorang polisi diduga melepaskan tembakan yang mengenai perut anggota TNI. Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari kedua institusi mengenai bentrokan tersebut. ‘’Keributan kedua institusi ini harus dihentikan. Persoalan ini harus ditangani secara hukum dan menghindari adanya provokasi,” kata Risbar. Sementara itu, Kasdam VII Wirabuana, Brigjen TNI Kurnia Dewantara menilai aparat kepolisian berlebihan dalam menangani masalah balapan itu. (ant)

Suluh Indonesia/ant

PIALA PRESIDEN - Presiden Joko Widodo menendang bola ke arah pesepak bola Bali United saat membuka pertandingan Piala Presiden di Stadion Dipta, Gianyar, kemarin. Piala Presiden diikuti 16 klub sepak bola di Indonesia dengan mempertandingkan 38 partai.

SBY Sebut

Rakyat Mulai Cemas

Suluh Indonesia/ant

RILIS SABU SINDIKAT INTERNASIONAL - Sejumlah tersangka dan barang bukti narkoba diperlihatkan kepada wartawan saat rilis di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta, kemarin. BNN berhasil menyita 103 kg sabu dari pengungkapan 14 kasus penyelundupan melalui paket kiriman dari Ghuangzhou, Tiongkok dengan modus operandi disembunyikan di tas jinjing dan mesin genset.

CIPANAS - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pemerintah bahwa rakyat di daerah mulai cemas Indonesia akibat masalah domestik dan kawasan yang tidak kondusif. ‘’Akibat enam masalah domestik dan kawasan tidak kondusif maka saat ini kalau kita dengarkan di daerah sudah terasa psikologis rakyat cemas dan takut Indonesia hadapi krisis,” katanya di Cipanas, kemarin. SBY mengatakan dirinya baru bepergian ke Jateng, DIY, Jatim, dan bercakap-cakap dengan rakyat, sudah terasa secara psikologis mereka sudah mulai cemas. Menurut dia, masyarakat sudah takut Indonesia akan mengalami krisis lagi, yang dikhawatirkan membuat masalah ekonomi lalu menjadi masalah sosial. ‘’Sebagian bahkan kurang percaya bisa kita atasi ekonomi ini, dan

psikologis sosial seperti itu maka situasi sosial juga terbentuk dari ekonomi menuju sosial,” ujarnya. Menurut dia apabila kondisi tidak kondusif itu terus berlanjut maka rakyat bisa menjadi korban dan marah sehingga bisa menimbulkan ketidakstabilan. SBY meminta pemerintah segera memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, sebagai salah satu tindakan pencegahan untuk terjadinya masalah sosial. ‘’Itu yang harus dicegah oleh negara dan kita semua,” ujarnya. SBY perintahkan para kadernya untuk membantu negara, rakyat dan Pemerintah mengatasi kondisi saat ini, agar terjadi stabilitas dan pemulihan ekonomi. ‘’Kita harus membantu negara dan Pemerintah melalui jajaran pengurus pusat Partai Demokrat, Fraksi Demokrat di DPR RI, dan kader yang menjadi pejabat eksekutif di daerah,” katanya.

Dia menjelaskan jajaran pengurus harus terus memantau kondisi terkini dan memberikan saran serta kritik konstruktif kepada pemerintah apabila diperlukan. Langkah itu menurut dia dilakukan untuk membantu negara dan pemerintah untuk pemulihan nasional. ‘’Namun kalau kami kritik secara konstruktif, jangan dipidana,” ujarnya. SBY juga meminta Fraksi Demokrat di DPR untuk memastikan APBNP2015 dan APBN 2016 agar tepat dan berorientasi kepada pemulihan ekonomi nasional. Menurut dia, apabila kebijakan dalam APBN-P 2015 dan APBN 2016 tidak tepat, maka F-Demokrat harus berani tidak setuju karena rakyat pasti mendukung langkah partainya. ‘’Namun kalau programnya sudah baik maka harus didukung. Pastikan perlindungan rakyat harus menjadi prioritas,” ujarnya. (ant)

Mewaspadai Krisis Politik Malaysia JAKARTA - Ribuan warga Malaysia mengelar demonstrasi di Kuala Lumpur Malaysia, mendesak PM Najib Razak mundur menyusul skandal keuangan yang terjadi di negerinya. Namun, krisis yang terjadi di Malaysia dinilai tidak akan berdampak dengan Indonesia. ‘’Di Malaysia seperti kita saat ‘98. Yaitu ada masalah ingin melengserkan pemimpinnya. Selain masalah ekonominya yang kena imbas global, ada masalah keinginan masyarakat untuk melengserkan Najib (PM Najib Eazak). Sama kayak kita ‘98 untuk melengserkan Pak Harto,” kata

mantan Menteri Keuangan di era Orde Baru, Fuad Bawazier di Jakarta, kemarin. Fuad membandingkan ribuan warga yang turun di Malaysia saat ini mirip dengan kondisi Indonesia yang terkena dampak krisis global pada tahun 1998 silam. Saat itu, masalah krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, hanya menjadi pendorong dari krisis politik terhadap kepemimpinan Presden Soeharto. ‘’Jadi ini artinya berimpit, masalah agenda krisis politik, dengan krisis ekonomi,” terangnya. Kendati demikian, Fuad meminta

pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap mengantisipasi berbagai macam potensi yang dapat mengganggu jalannya pemerintahan. ‘’Kalau tidak diantisipasi bisa berbahaya,” katanya. Menurutnya, dapat saja terjadi pergeseran dari krisis ekonomi ke krisis politik. Hal itu dapat diketahui dari berbagai indikator, antara lain dari fluktuasi kritik masyarakat yang kecewa terhadap pemerintah. Misalnya terjadi demo besar-besaran. ‘’Dan demo itu biasanya terjadi karena adanya PHK,” ujarnya. Aksi Bersih di Malaysia sudah

digelar beberapa kali yang menuntut perlunya reformasi. Namun, pada aksi kali ini para demonstran fokus mendesak Perdana Menteri Najib Razak turun dari jabatannya. Gerakan yang dinamai “Bersih 4” tersebut, makin mendapat dukungan berbagai tokoh seperti mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad yang turut dalam aksi demonstrasi untuk menggulingkan PM Najib. Tuntutan mundur dilakukan setelah PM Najib dituduh terlibat korupsi sebesar 600 juta dolar AS dari lembaga investasi 1MDB yang masuk ke dalam rekening pribadinya. (har)

Jokowi Minta

Masyarakat Manfaatkan Kartu Sakti GIANYAR - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Desa Tulikup, Kabupaten Gianyar, Bali, memanfaatkan sebaik-baiknya tiga kartu sakti yang diserahkan, agar berguna untuk kesejahteraan anggota keluarga dan membantu meringankan pengeluaran seharihari. ‘’Saya minta masyarakat menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KKP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun Kartu Asistensi Sosial Penyandang Disabel dengan bijak,” kata ujar Presiden Joko Widodo di Gianyar, kemarin. Dalam acara itu, Presiden Jokowi juga membagikan enam buah sepeda gunung kepada

pelajar dan masyarakat di Desa itu, apabila mampu menjawab pertanyaan dari orang nomor satu di Indonesia itu. Joko widodo juga mengimbau kepada orang tua siswa yang memegang KIP agar memanfaatkan uang KIP itu untuk membeli perlengkapan sekolah dan kegiatan belajar. Untuk bantuan KKS kepada keluarga diberikan sebesar Rp600 ribu, sedangkan KKS untuk pelajar Sekolah Dasar ditanggung pemerintah sebesar Rp450 ribu per tahun, SLTP Rp750 ribu, SMA Rp1 juta yang dapat diambil di Kantor Pos terdekat. ‘’Sebelumbya, tiga kartu sakti ini sudah saya bagikan di Klaten, Yogyakarta dan

saat ini kami bagikan di Desa Tulikup, Gianyar,” ujar Jokowi yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jateng itu. Ia nenerangkan untuk KKS diserahkan kepada 376 kepala

keluarga (KK), KIP 393 Jiwa yang diserahkan untuk pelajar kurang mampu yang keseluruhan ditanggung Dinas Pendidikan, dan KIS sebanyak 1.565 Jiwa. (ant)

Suluh Indonesia/ant

KELOMPOK BERSENJATA - Aparat keamanan mengawal empat tersangka anggota kelompok bersenjata Nurdin alias Din Minimi yakni, Jalfanir alias Tgk Plang, Faisal A. Rani alias Komeng, Zulkarnaini alias Glok dan Musliadi alias Tgk Mus saat keluar ruang tahanan di Mapolres Lhokseumawe, kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 31 Agustus 2015 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu