Edisi 21 Agustus 2015 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Pengemban Pengamal Pancasila

Jumat, 21 Agustus 2015

No. 150 tahun IX

Polisi Sita Sabu 37 Kg JAKARTA - Polda Metro Jaya menyita 37 kilogram shabu asal Guangzhou, Tiongkok yang tersebar pada tiga lokasi di wilayah Bogor, Tangerang Banten dan Jakarta. ‘’Pelaku menyelundupkan narkoba menggunakan tas wanita dengan jasa ekspedisi,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian di Jakarta, kemarin. Aparat Polda Metro Jaya menangkap tiga orang tersangka yakni Amelia alias Yanti, Deni Latumenen dan seorang Warga Nigeria Kanu Colin. Irjen Tito memastikan Polda Metro Jaya bersama Mabes Polri, BNN dan Ditjen Imigrasi berkoordinasi menjalankan operasi pemberantasan narkoba. Dirserse Narkotika Polda Metro Jaya Kombes Pol. Eko Daniyanto mengungkapkan pengungkapan kasus

narkoba berawal saat polisi menerima informasi transaksi narkoba di parkiran Mal CBD Cileduk Tangerang, Banten. Petugas membuntuti Amelia yang menuju Mal CBD Ciledug bertemu seorang pria Deni Latumenen menyerahkan sebungkus plastik. Polisi menangkap Deni dengan barang bukti satu kilogram shabu, sedangkan anggota lainnya membuntuti Amelia. Kemudian petugas menangkap Amelia dan menggeledah rumahnya di Perumahan Palem Ganda Asrri Blok B-6 Nomor 15 Ciledug dan mennemukan 20 Kg shabu. Berdasarkan pemeriksaan Amelia mendapatkan perintah dari Warga Malaysia untuk mengecek paket kiriman dari Guangzhou melalui ekspedisi di Rumah Toko Taman Palem Jakbar. (ant)

Suluh Indonesia/ade

SIDANG PERDANA - Komedian Betawi Mandra saat menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Mandra didakwa terkait kasus korupsi program Siap Siar di TVRI senilai Rp 47,8 miliar.

Baku Tembak di Poso

Satu Perwira Polisi Tewas

Suluh Indonesia/ant

KARNAVAL KEMERDEKAAN - Peserta karnaval melintas di jalan WR Supratman, Pasuruan, kemarin. Karnaval yang diikuti ratusan peserta dari berbagai SMP/MTs, SMA/MA dan masyarakat umum tersebut dalam rangka menyemarakkan peringatan HUT ke-70 kemerdekaan RI.

PALU - Dua orang tewas dalam aksi baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan polisi di Poso, Sulawesi Tengah, kemarin. Kedua korban tersebut satu dari kelompok sipil dan satu dari pihak polisi. Namun pihak polisi baru memberikan keterangan terkait tewasnya seorang dari kelompok sipil bersenjata. Jenazah yang diduga anggota teroris pimpinan Santoso tersebut bernama Bado dan jenazahnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk diotopsi. Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz mengatakan untuk memastikan bahwa jenazah adalah Bado, polisi akan mencocokkan DNA dengan keluarga korban. Bado adalah satu dari puluhan terduga teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang. Dia juga diduga terlibat dalam sejumlah aksi

kekerasan di Poso. Kapolda mengatakan selain menembak seorang terduga teroris, polisi juga mengobrakabrik “camp” persembunyian kelompok Santoso dan menyita sejumlah senjata api termasuk senjata anti tank jenis M60 dan ratusan bom aktif. Aksi baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan polisi tersebut sudah berlangsung sejak 17 Agustus hingga Kamis. Idham Aziz mengatakan ada sosok Santoso alias Abu Wardah dalam baku tembak di Gunung Langka pada Rabu siang, namun orang tersebut lolos dari penangkapan. Dalam baku tembak tersebut diketahui sekitar 30 orang anak buah Santoso dilengkapi senjata penghancur tank dan ratusan bom melarikan diri. Sementara itu, dari pihak polisi satu orang perwira Polri dari kesatuan Brimob Iptu Brian Theopani Tatontos, SIk juga

tewas tertembak. Keterangan yang diperoleh Antara dari Poso, jenazah korban kini disemayamkan di Markas Kompi Brimob Kota Poso. Bendera setengah tiang tampak berkibar di markas tersebut, namun belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tewasnya perwira Polri tersebut. Sementara itu, Mabes Polri menambahkan ratusan pasukan dari satuan Brimob untuk diterjunkan ke Poso, pascabakutembak antara polisi dengan kelompok sipil bersenjata yang diduga teroris di daerah itu dalam dua hari terakhir. Sebanyak 146 pasukan dari Brimob Kelapa Dua Polri tersebut, sudah tiba di Bandara Mutiara Palu, dengan menggunakan pesawat reguler. Setibanya di Kota Palu, pasukan elite Polri tersebut langsung diberangkatkan ke Poso melalui darat. Mereka diangkut menggunakan enam bus. (ant)

KPK-Ombudsman Digabung, Mungkinkah ? JAKARTA - DPR mengusulkan KPK disatukan dengan lembaga Ombudsman. Alasannya ada kesamaan tugas dan fungsi pada kedua lembaga tersebut. Sehingga keduanya bisa saling melengkapi. ‘’Saya usulkan KPK dilebur dengan Ombudsman,” kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam diskusi “Menimbang Eksisteni KPK” bersama ahli sosiologi hukum Prof Dr Nurhasan Ismail yang diselenggarakan Koalisi Rakyat Indonesia di Jakarta, kemarin. Usulan tersebut merespon pernyataan Megawati yang meng-

inginkan Indonesia bisa terbebas dari korupsi sehingga tidak perlu lagi dibentuk lembaga anti korupsi. Menurut Fahri, Ombudsman boleh manggil orang atau pimpinan lembaga yang tidak menjalankan fungsi pelayanan publik secara baik. ‘’Kalau ada lembaga yang lakukan malpraktik dalam pelayanan publik bisa dipanggil Ombudsman,” terangnya. Fahri mengatakan, usul itu didasari atas dasar kedudukan KPK sebagai lembaga adhoc seperti hal nya kedudukan lembaga Ombudsman. Dengan langkah tersebut, KPK

bisa lebih banyak menjalankan fungsi dan tugas pencegahan, sedangkan penyelidikan dan penyidikan ditangani kepolisian dan kejaksaan. Dia meyakini dengan cara seperti itu, maka konflik antar lembaga penegak hukum bisa lebih banyak diminimalisir. ‘’Masalah pelayanan publik sangat penting untuk memacu perkembangan investasi. Sekarang pertumbuhan (ekonimi) rendah karena ak ada yg berani ambil keputusan,” katanya. Politisi PKS ini menyadari usulnya akan menimbulkan reaksi dari publik. ‘’Karena sekarang yang

suka kritik KPK saja dianggap publik sebagi orang yang anti korupsi,” katanya. Namun, dia menekankan sebenarnya pada awal pendiriannya Tahun 2002 lalu yang berpijak pada UU Nomor 30/2002, KPK sengaja dibentuk KPK sebagai lembaga adhoc. ‘’Pertanyaan apakah setelah 13 tahun berjalan, korupsi telah hilang ternyata tidak. Kalau tidak ada KPK, apakah pemberantasan korupsi tetap bisa dilakukan. Itu menjadi tugas dari lembaga penegak hokum permanen, Kepolisian dan Kejaksaan,” katanya. (har)

Pilkada Serentak

20 Calon Berstatus Tersangka Korupsi JAKARTA - Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif mengungkapkan, sedikitnya 20 calon kepala dan wakil kepala daerah berstatus tersangka. ‘’Dalam penelusuran kajian kami ada 13 calon menjadi tersangka dugaan korupsi dan tujuh calon menjadi tersangka dugaan kasus pidana lainnya,” kata peneliti KoDe Inisiatif Arie Muhammad Haikal di Jakarta, kemarin. Jumlah kepala daerah yang diduga bermasalah hukum itu diperoleh KoDe Inisiatif melalui kajian survei di dunia maya dari penelusuran pemberitaan sejumlah media dan mesin pencarian.

Menurut Arie, data yang dikumpulkan sangat mungkin berubah karena perkembangan penanganan kasus oleh aparat penegak hukum atau ada kasus calon kepala daerah yang tidak terpublikasi oleh media. Dia tidak menyebutkan siapa saja nama-nama kepala daerah yang bermasalah itu. Namun dia mengatakan secara keseluruhan 20 calon kepala daerah yang terlibat masalah hukum tersebar di sejumlah daerah. Sementara itu, MK menggelar sidang pendahuluan terkait dengan pengajuan permohonan pembatalan penetapan hasil pemilihan kepala

daerah dalam UU Pilkada. Pemohon dalam perkara ini menilai, ketentuan Pasal 158 UU Pilkada terkait dengan pembatasan permohonan sengketa dengan angka selisih

tidak lebih dari dua persen, serta variasi sesuai jumlah penduduk kabupaten kota atau provinsi, dinilai pemohon berpotensi melanggar hak konstitusionalnya. (ant)

Suluh Indonesia/ant

SURAT UNTUK PRESIDEN - Sejumlah siswa SD membentuk formasi 70 sambil menunjukkan amplop surat yang akan mereka kirimkan kepada Presiden Joko Widodo di halaman SDN 1 Palembang, kemarin. Kegiatan yang digagas PT Pos Indonesia itu mengajak anak Indonesia untuk menyampaikan harapannya kepada presiden dengan cara menulis surat.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 21 Agustus 2015 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu