Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Pengemban Pengamal Pancasila
Selasa, 20 Oktober 2015
No. 189 tahun IX
Tujuh Pendaki Tewas Terbakar MAGETAN - Jumlah pendaki tewas akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, menjadi tujuh orang. ‘’Sementara ini jumlah korban tewas mencapai tujuh orang pendaki. Mereka kebanyakan berasal dari Ngawi,” ujar Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamora di Magetan, kemarin. Menurut dia, selain tujuh pendaki tewas, terdapat ada dua korban lagi yang mengalami luka bakar serius dan kondisinya kritis. Keduaya adalah Eko Nurhadi (45) dan Novi Dwi (14). Keduanya merupakan warga Ngawi. ‘’Korban luka Eko dirujuk ke RSUD dr Soedono Madiun. Sedangkan Novi dibawa ke RSUD dr Moewardi, Solo Jawa Tengah,” ucapnya.
Sedangkan korban tewas hingga Senin dini hari, satu per satu sebagian sudah dievakuasi untuk dibawa ke RSUD dr Sayidiman Magetan guna proses identifikasi. Ia menjelaskan, diduga kuat para korban terjebak kobaran api yang berasal dari kebakaran hutan di lereng dan puncak Gunung Lawu, tepatnya di antara pos 3 dan pos 4 jalur pendakian Cemoro Sewu. Hingga Senin dini hari, petugas gabungan tim SAR dari Perhutani KPH Lawu Ds, BPBD Magetan, Kodim Magetan, Polres Magetan, dan relawan Anak Gunung Lawu (AGL), terus melakukan pencarian. Petugas mempresiksi masih ada korban yang terjebak dan belum ditemukan. Petugas akan menyisir area tersebut untuk mencari korban lain. (ant)
Suluh Indonesia/ade
VONIS FUAD AMIN - Terdakwa mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan oleh Majelis Hakim Pengadilan Khusus Tipiokor, di Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.
PAN Resmi
Ajukan Nama Calon Menteri
Suluh Indonesia/ant
DIVONIS BERSALAH - Tiga anggota Polres Lumajang terperiksa Aipda Sigit Pramono (kanan), Aipda Sigit Pramono (kedua kanan) dan AKP Sudarminto (ketiga kanan) memasuki ruang sidang disiplin terbuka di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, kemarin. Sidang dengan agenda pembacaan vonis atas dugaan keterlibatan dalam tambang pasir ilegal di Lumajang.
Pendekatan Baru Bela Negara JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan konsep bela negara saat ini harus memiliki paradigma dan pendekatan yang baru dan tidak diartikan sebagai wajib militer. ‘’Bela negara itu jangan diartikan kayak yang dulu wajib militer, tidak,” kata Presiden di Jakarta, kemarin. Kepala Negara mengatakan pendekatan pemahaman bela negara saat ini yaitu bagaimana meng-
ubah pola pikir dari semula berpandangan pesimis menjadi optimistis. ‘’Selain untuk menumbuhkan rasa percaya diri, optimisme, gotong royong, nasionalisme, juga ini menyangkut nantinya yang paling penting adalah mengubah pola pikir kita,” tegas Presiden. Ditambahkan kepala negara,”jangan sampai ada pesimisme, kemudian kita harus melihat ke depan, tidak dengan rasa pesimis, bela
negara arahnya ke sana.” Presiden mengatakan, bela negara juga diharapkan dapat mengembangkan rasa percaya diri, kedisiplinan dan juga nasionalisme serta patriotisme. ‘’Jadi jangan sampai, misalnya, kayak sepak bola, ini kan harusnya mempersatukan malah berantem, malah kebalik-balik, seperti ini yang harus ikut bela negara,” kata Presiden. (ant)
JAKARTA - Sinyal akan terjadi reshuffle kabinet tahap kedua terungkap dengan adanya usulan nama kader Partai Amanat Nasional (PAN) untuk masuk kabinet pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. PAN sendiri secara diamdiam telah menyodorkan nama-nama kadernya untuk menduduki kursi menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla. Pengajuan nama-nama tersebut atas permintaan dari Presiden Joko Widodo. Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto mengakui,
dari informasi yang didengarnya PAN telah mengajukan nama-nama untuk dicalonkan sebagai menteri Kabinet Kerja apbila Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinetnya. ‘’Sekarang tinggal kewenangan presiden (memilih),” kata Totok di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Totok juga menegaskan, bahwa pengajuan itu bukan inisiatif dari PAN tetapi atas permintaan dari istana. “Itu atas permintaan,” kata Totok yang juga anggota DPR dari Fraksi PAN ini. Senada, anggota DPR dari Fraksi PAN Muslim Ayub me-
negaskan pengajuan namanama menteri dari Pan merupakan permintaan dari Presiden Jokowi. “Karena diminta itulah kami Usulkan beberapa nama, tidak mungkin kita Usulkan tanpa diminta,” kata Muslim Ayub. Saat diminta menyebutkan siapa saja lima nama kader PAN yang diajukan kepada Presiden Jokowi, ia mengaku belum mengetahuinya. “Belum tahu pastinya,” kata anggota Komisi III DPR ini. Beredar isu lima nama elit PAN yang diajukan. Empat di antaranya merupakan Wakil Ketua PAN yaitu Didik Rach-
bini, Asman Abnur, Taufik Kurniawan, Hanafi Rais, sedangkan satu lagi Eddy Soeparno merupakan Sekjen DPP PAN. Sebelumnya berhembus isu akan terjadi reshuffle kabinet bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang jatuh 20 Oktober. Bahkan kader dan anggota fraksi PDIP di DPR untuk tidak meninggalkan Jakarta pada periode 19 - 30 Oktober. PDIP sendiri menyebutkan, instruksi agar anggota fraksi tidak meninggalkan ibukota, karena beberapa agenda di parlemen yang harus dikawal anggota fraksi. (har)
Wapres Sebut
Jaksa Agung Tak Korupsi JAKARTA - Wapres Jusuf Kalla yakin Jaksa Agung HM Prasetyo tidak terlibat dalam dugaan kasus korupsi terkait dana bantuan sosial di Provinsi Sumut. ‘’Saya yakin dia tidak (terlibat). Tadi dia (Prasetyo) ke
sini (pertemuan) biasa saja, melaporkan ada kejadian berapa korupsi, berapa kejahatan. Biasa saja, tidak ada sembunyisembunyi,” kata Kalla di Kantor Wapres Jakarta, kemarin. Wapres percaya kredibilitas
Prasetyo dapat dipertanggungjawabkan tanpa melibatkan konflik kepentingan dalam penindakannya. ‘’Saya pernah sampaikan bahwa orang yang pertama disebut dalam kasus kejaksaan itu justru orang (Partai) Nasdem, tidak perlu saya sebut namanya, adalah pimpinan daerah dan Nasdem,” katanya. Sebelumnya, Jaksa Agung Prasetyo menemui Jusuf Kalla di Kantor Wapres. Usai pertemuan, Prasetyo meninggalkan Kantor Wapres melalui pintu belakang guna menghindari para jurnalis. Nama Prasetyo sempat disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi dana bansos yang menyeret Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, istrinya Evy Susanti dan mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella sebagai tersangka. Kasus ini bermula ketika terjadi masalah pembagian tugas antara Gatot Pujo Nugroho dengan Wagub Sumut, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Nasdem Sumut Teuku Erry Nuradi, sehingga ada proses islah yang dilakukan di kantor DPP Nasdem Gondangdia Jakarta pada Mei 2015. Pertemuan tersebut juga dihadiri Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (har)
Suluh Indonesia/ant
GERAKAN AYO KERJA - Presiden Joko Widodo menuliskan kalimat "Ayo Kerja !!" di atas papan tulis di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Presiden Joko Widodo menyatakan hanya melalui kerja bangsa Indonesia akan bisa membangun jiwa dan sekaligus membangun raganya untuk kejayaan Indonesia Raya dan dapat berdiri kokoh untuk selama-lamanya serta mampu mewujudkan semua cita-cita mulia.
Produktivitas Kunci Pembangunan JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan dengan cara mendorong produktivitas, baik kerja maupun pola pikir yang positif. ‘’Membangun rasa optimisme, membangun sebuah harapan bahwa ke depan itu lebih baik. Kita ini bisa menjadi tidak percaya diri karena sering saya lihat masih banyak sekali senang saling menjelekkan, saling menghujat, saling melecehkan, saling
mencari hal-hal yang tidak baik, ini yang menjadikan rasa pesimisme,” kata Presiden di Jakarta, kemarin. Jokowi mengatakan hal itu, dalam wawancara khusus dengan Antara, RRI, dan TVRI terkait satu tahun pemerintahah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Merdeka Jakarta. Dalam satu tahun terakhir, kata Presiden, pemerintah fokus kerja memperkuat fundamen sektor-sektor kehidupan bangsa dengan sasaran
bidang pangan serta infrastruktur. Selain memperkuat sarana fisik seperti infrastruktur, Presiden juga memandang hal yang harus dilakukan memperkuat cara pandang dan sikap optimistis. ‘’Rasa optimisme itu selalu harus ada, baik kita dalam tim, kabinet di pemerintahan, juga di masyarakat harus ditumbuhkan rasa optimisme, rasa percaya diri bahwa kita ini bangsa besar, dengan potensi dan kekuatan yang besar hanya manajemen negara ini, sebuah manajemen yang sangat tidak mudah, 17.000 pulau
bayangkan,” kata Presiden. Ia mengemukakan tentang transformasi ekonomi yang harus dilaksanakan meskipun hal tersebut terkadang tidak mudah. ‘’Kita itu harus (memiliki pandangan, red.) yang produktif termasuk transformasi ekonomi dari konsumsi, yang dulunya bertumpu pada konsumsi kita akan reform. Dari konsumsi ke produksi, dari konsumsi ke investasi, dari konsumsi ke industri, tetapi sekali lagi ke depan memang yang tersulit,’’ katanya. (ant)