Edisi 08 Januari 2015 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Pengemban Pengamal Pancasila

Kamis, 8 Januari 2015

No. 5 tahun IX

2 WN Iran Dihukum Mati SUKABUMI - Majelis Hakim PN Cibadak, Sukabumi menjatuhkan vonis mati kepada dua warga Iran yang menyulundupkan narkoba jenis sabu seberat 40 kilogram melalui jalur perairan laut Sukabumi. ‘’Walaupun vonis hakim lebih berat dari tuntutan kami, tetapi sebagai Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Cibadak, kami masih pikir-pikir,” kata JPU Kejari Cibadak Rio Situmeang di Sukabumi, kemarin. Dalam fakta persidangan yang ketua majelis hakimnya adalah Tafsir Sembiring menyatakan dua warga Iran yakni Seyed Hashem Mosavipour bin Sayed Abdollah (36) dan Moradalivand bin Moradali (32) terbukti bersalah melakukan penyalahgunaan narkoba. Dengan demikian, vonis yang dijatuh-

kan oleh majelis hakim ini lebih berat dari tuntutan JPU yang hanya menuntut keduanya kurungan penjara selama 15 dan 20 tahun penjara. Hakim mempunyai penilaian tersendiri pada kasus ini, seperti keduanya telah melanggar undang-undang dalam pemberantasan narkotika, selain itu akibat ulahnya ini menyebabkan kekhawatirkan dan keresahan di masyarakat terkait peredaran narkoba. ‘’Mungkin hakim mempunyai penilaian sendiri dalam menjatuhkan vonis ini,” tambah Rio. Sebelumnya, kasus peredaran narkotika internasional ini terungkap saat kedua terpidana mati ini akan mengambil sabu seberat 60 kilogram yang ditanamnya di arel Cagar Alam Tangkubanparahu, Sukabumi. (ant)

Suluh Indonesia/ade

ISTRI MUDA - Istri muda mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, Siti Masnuri memenuhi panggilan penyidik KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.

Basarnas Sebut

Kotak Hitam Terdeteksi

Suluh Indonesia/ant

JENAZAH KORBAN AIR ASIA - Petugas mengangkat peti jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 untuk dimasukkan ke dalam pesawat sebelum terbang menuju Surabaya, di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, kemarin. Pada hari kesebelas pencarian korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501, Tim SAR gabungan telah menemukan 41 jenazah.

PANGKALAN BUN - Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional SB Supriyadi mengungkapkan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang menjadi lokasi kotak hitam telah terdeteksi, dan sedang dibuktikan dengan robotik kamera bawah laut. ‘’Titik koordinat dan kapal apa yang mendeteksi ekor pesawat itu, saya tidak tahu, karena langsung dilaporkan ke Pusat. Informasinya saat ini sedang dalam proses memastikan,” katanya di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, kemarin. Dia menjelaskan apabila deteksi ekor pesawat AirAsia tersebut benar, maka tindakan selanjutnya dilakukan penyelaman untuk melihat besar objek dan langkah-langkah mengangkat dari dasar laut. Langkah yang paling utama menurut jenderal bintang satu ini adalah mengangkat kotak hitam dan “recorder” pesawat AirAsia sebagai bahan investigasi penyebab jatuhnya. ‘’Mengenai benda yang berhasil ditemukan dan diangkut tersebut nantinya diserahkan ke KNKT. Jadi, lokasi nantinya

puing-puing itu apakah di Pangkalan Bun atau Surabaya tergantung KNKT. Tapi kemungkinan besar dibawa ke Jakarta,” ucapnya. Direktur Basarnas itu mengatakan hingga hari ke-11 pencarian, telah ditemukan 41 jenazah, dan 39 di antaranya telah dibawa ke Surabaya. Dia memprediksi 50 persen penumpang AirAsia masih berada di badan pesawat, sehingga tidak hanya ekor yang menjadi prioritas melainkan badan pesawat. ‘’Dua jenazah terbaru ditemukan nelayan yang beraktivitas di laut Kalimantan,” katanya. Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Muda F Henry Bambang Soelistyo memberikan praduga bahwa posisi black box berada tidak jauh dari lokasi ditemukannya bagian ekor pesawat AirAsia QZ 8501. ‘’Saya harus memberikan praduga bahwa black box tidak jauh dari posisi ekor yang telah ditemukan “ kata Soelistyo. Dia menegaskan, hal tersebut baru sebatas praduga,

akan tetapi praduga diperlukan pada sebuah operasi agar operasi bisa berjalan dengan pasti. Kata dia, ada mekanisme membuat dinamika agar operasi berhasil dari hari ke hari. ‘’Kita harus optimis, praduga juga berdasarkan analisis pengalaman yang selama ini sudah dilakukan” katanya. Sebelumnya, Soelistyo mengatakan pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 bukan prioritas karena memakan banyak waktu dan tenaga. ‘’Sasarannya apa kalau kami hanya angkat? Kan ‘capek’ kami,” katanya. Dia mengatakan sasaran utama dari SAR adalah mencari korban yang belum kunjung ditemukan akibat insiden AirAsia QZ8501. Selain itu, tim evakuasi bertugas membantu tim KNKT untuk menemukan kotak hitam. Ia mengatakan, pengangkatan itu bisa dilakukan kapan saja. Artinya, pengangkatan masih dikesampingkan dibanding hal yang lebih utama yaitu korban dan kotak hitam. (ant)

Travel Warning

AS dan Australia Dinilai Berlebihan JAKARTA - Peringatan perjalanan (travel warning) pemerintah AS dan Australia kepada warganya ke Surabaya dinilai berlebihan. Wakil Ketua DPR Fadli Zon bahkan mengimbau apabila diperlukan pemerintah dapat menyampaikan nota protes. ‘’Saya kira itu berlebihan, karena gejala atau gejolak apapun di Surabaya tidak ada. Bahkan tanda-tanda gangguan apapun tidak ada indikasinya,” kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Fadli meminta Kemenlu pro aktif

merespon kebijakan pemerintah AS itu, bahkan kalau perlu pemerintah melayangkan nota protes kepada pemerintah AS. ‘’Pemerintah harus menjelaskan bahwa tidak ada masalah dengan kondisi keamanan di tanah air, kalau dibiarkan ini bisa berdamak negatif pada pariwisata dan investasi,” ingatnya. Sementara itu, Menlu Retno Marsudi, mengatakan sudah menanyakan ke Kedubes AS dan Kedubes Australia mengenai sumber informasi tentang adanya ancaman teroris yang menjadi alasan dikeluarkannya

peringatan tersebut. Pasalnya, menurut Retno, peringatan Security Alert kedua negara itu tidak didasari informasi yang resmi. ‘’Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Kedutaan Amerika dan Kedutaan Asutralia mengenai sumber informasi Security alert. Mereka tidak mau menyampaikan kepada kita,” keluhnya. Kemenlu menyatakan travel advice Australia adalah hal yang rutin dilakukan bagi warganya di seluruh dunia. ‘’Australia update travel advice berdasarkan informasi kedubes

AS tidak merubah tingkat/status keamanan Indonesia,” tulis Kemlu melalui portalnya. Kepala BIN Marciano Norman meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan travel advice yang dikeluarkan Australia terhadap warganya yang berkunjung ke Indonesia. “Kebijakan itu tidak berlebihan,” katanya. BIN, kata Marciano telah meminta penjelasan langsung ke pemerintah Australia tentang alasan mereka mengeluarkan travel advice tersebut. (har/son)

Polri Dalami

Unsur Pidana AirAsia JAKARTA - Bareskrim Polri membentuk tim untuk menyelidiki apakah ada unsur tindak pidana dalam peristiwa yang menyebabkan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di penghujung Desember 2014 silam. ‘’Menurut kabareskrim tim sudah ada cuma belum ada surat perintah penyelidikannya. Tim tersebut akan terkait dengan penelusuran apa ada tindak pidana,” kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie di Jakarta, kemarin. Tim Polri nantinya berdiri sendiri dan tidak terkait dengan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kendati demikian pihaknya

pun masih menunggu tim (KNKT) terkait investigasi penyebab jatuhnya pesawat. Nantinya, hasil investigasi tim KNKT bisa diserahkan ke Polri sebagai bukti awal tim Polri untuk bekerja bila dalam hasil investigasi itu terdapat unsur pelanggaran pidana. ‘’Hasil investigasi KNKT bisa diserahkan ke Polri atau KNKT mengajak Polri kerja sama. Kalau ada bukti permulaan yang cukup terkait perbuatan pidana, kehadiran Polri untuk proses hukum itu dibutuhkan, maka Polri akan bantu,” ujarnya. Sebelumnya diketahui bahwa petugas operasional pener-

bangan AirAsia baru mengambil bahan informasi cuaca setelah pesawat AirAsia QZ8501 sudah terbang, bukan sebelum pesawat lepas landas. Padahal, seharusnya data info cuaca sudah dipegang oleh pilot satu jam jelang keberangkatan. Selain itu pihak AirAsia juga dituding tidak memberikan “briefing” langsung kepada pilot terkait informasi cuaca. Untuk diketahui, insiden ini telah menyebabkan beberapa pihak terkait dikenai sanksi dintaranya sanksi mutasi dan sanksi pemecatan. (ant)

Suluh Indonesia/ant

HELI SEA HAWK JEPANG - Heli Sea Hawk SH-60K milik Jepang bersiap lepas landas di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun Kalteng, kemarin. Pemerintah Jepang menurunkan dua Kapal Perang yaitu JS Ohmani dan Takanami serta tiga heli Sea Hawk untuk membantu tim SAR Indonesia melakukan pencarian dan evakuasi korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 08 Januari 2015 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu