HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
SELASA, 30 JANUARI 2018
16 HALAMAN NOMOR 267 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
Mori Serukan Penyelenggara Lombok Marathon Minta Maaf Mataram (Suara NTB) Wakil Ketua DPRD NTB, H. Mori Hanafi, SE, M.Comm, menyarankan agar Pemprov NTB dan panitia penyelenggara Lombok Marathon menyampaikan permintaan maaf secara tulus. Hal ini demi menjaga kehormatan daerah yang sudah tercoreng akibat kelalaian penyelenggara. Solusi itu menjadi salah satu hal yang diutarakan Mori Hanafi saat dikonfirmasi wartawan terkait penyelenggaraan Lombok Marathon yang diwarnai protes keras dari para peserta, akhir pekan kemarin.
‘’Kita minta maaf dulu pada semua pihak yang merasa kecewa, yang merasa terganggu, yang merasa dirugikan. Apabila diperlukan, bahkan, biaya yang dikeluarkan peserta kita kembalikan. Ini untuk menjaga kehormatan,’’ sarannya, Senin (29/1). Selain permintaan maaf, Mori juga menawarkan solusi lain, yaitu melakukan proses penelusuran internal untuk mengetahui di mana muara dari kekacauan penyelenggaraan ini. ‘’Tapi itu internal, tidak perlu kita ungkap kepada publik. Tidak
perlu orang banyak tahu,’’ tegasnya. Mori juga mendukung jika upaya serupa ditempuh oleh rekan-rekannya di DPRD NTB. Secara pribadi, Mori menyayangkan kesalahan fatal yang mencoreng nama baik daerah ini. ‘’Kita, DPRD NTB sangat menyayangkan kejadian ini. Ini kejadian yang tidak perlu terjadi, dan juga memalukan,’’ tegasnya. Menurut Mori, Lombok Marathon ini adalah ajang tahunan yang seharusnya terselenggara pada 2017 lalu. Namun, penyelenggaraannya saat itu memang tertunda akibat adanya
erupsi Gunung Agung, di Bali yang bisa dimaklumi. Namun, Mori tidak habis pikir, dengan penundaan yang cukup lama itu, seharusnya panitia mampu menyelenggarakan kegiatan dengan persiapan yang lebih matang. ‘’Peserta itu sudah banyak yang mendaftar pada saat tahun lalu. Artinya kan sebetulnya, justru dengan penundaan tersebut, seharusnya persiapannya jauh lebih matang. Bayangin aja, ditunda sebulan setengah. Kok justru malah lebih amburadul,’’ sesalnya. Bersambung ke hal 15
H. Mori Hanafi (Suara NTB/dok)
Polda NTB Usut Event Lombok Marathon Mataram (Suara NTB) Sebagai bagian dari masyarakat NTB, Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Firli, M.Si mengaku kecewa dengan penyelenggaraan Lombok Marathon 2017, yang berlangsung Minggu (28/1) lalu. Ia melihat ada indikasi pidana pada penyelenggaraan kegiatan
itu dan meminta jajarannya di Ditreskrimsus dan Ditreskrimum untuk turun mengusut. Kapolda NTB mengaku hadir di lokasi bersama Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin,SH. M.Si menyaksikan langsung kekacauan itu. Bersambung ke hal 15
Protes ke PT.MacMahon Indonesia Berlanjut
Bupati KSB Sebut Rekrutmen Sudah Profesional
TO K O H Belum Semantap Komoditas Jagung GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengakui bahwa ada sedikit masalah terkait budidaya tanaman tebu di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu. Banyak petani tebu yang beralih menanam jagung dinilai karena industri gula baru terbangun di daerah tersebut. ‘’Jadi pabriknya baru jadi. Sehingga industrinya memang belum semantap jagung. Kalau jagung memang sudah ada pembelinya sejak dulu,’’ kata gubernur dikonfirmasi Suara NTB usai salat Zuhur di Masjid Al Amin Kompleks Kantor Gubernur, Senin (29/1) siang. Bersambung TGH.M.Zainul Majdi ke hal 15 (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Kawasan Kelas Dunia KAWASAN Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika telah ditetapkan menjadi kawasan pariwisata oleh pemerintah pusat. Sebagai destinasi yang akan menjadi kawasan wisata kelas dunia, kerapian dan ketertiban di daerah tersebut harus menjadi perjhatian pokok, termasuk mengenai keberadaan pedagang asongan. Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM mengatakan saat ini pengelola kawasan, PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sedang membangun pusat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Suara NTB/dok) (UMKM). Pusat UMKM ini H. Chairul Mahsul akan menjadi pusat penjualan oleh-oleh atau suvenir kepada wisatawan yang berkunjung ke KEK Mandalika. Bersambung ke hal 15
H. W. Musyafirin
’’
Taliwang (Suara NTB) Protes rekrutmen karyawan PT.MacMahon Indonesia berlanjut. Protes terjadi menyusul gagalnya 2.965 pelamardalamrekrutmentersebut.Peserta tes, terutama yang berasal dari desa di lingkar tambang, mendesak agar tetap diluluskan. Karena mereka menganggap paling layakmendapatkanposisibekerjadiperusahaan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) ini.
Rekrutmen sudah sangat profesional. Karena telah dilakukan oleh lembaga independen dan berkompeten di bidangnya
’’
Pantauan Suara NTB, bentuk protes warga dengan menututp gate di Kecamatan Maluk maupun di Kecamatan Sekongkang terjadi hingga kemarin. Aksi penutupan gate (Gate Benete) berlangsung sejak Sabtu (28/1). Aksi yang sama juga terjadi di Kecamatan Sekongkang. Penutupan juga dilakukan di Gate Swiss di Desa Tongo. Aksi ini berlanjut hingga hari Senin (29/1). Bersambung ke hal 15
Jadi kami melihat keberpihakannya ke tenaga kerja lokal sudah sangat bagus
Thamzil
Proyek Dermaga Apung di Kuta Mulai Rusak Praya (Suara NTB) Proyek dermaga apung di Kuta, Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng) mulai rusak. Plat pengikat dermaga dengan tiang pancang mulai terputus. Warga pun meminta segera dilakukan perbaikan. Pantauan Suara NTB Minggu (28/1) lalu, proyek yang didampingi Tim Pengawalan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Loteng ini sudah rampung. Nelayan bahkan sudah menggunakan untuk sandaran perahu. Proyek senilai Rp 4.335.872.000 itu diketahui dikerjakan Dinas Perhubungan Lombok Tengah, berbahan dasar Modular Float System atau kubus apung. Namun di beberapa titik mulai terlihat kerusakan. Ring plat yang mengikat tiang pancang dengan kubus apung lepas di beberapa titik. Bunyi gesekan plat dengan tiang beton terdengar keras di antara debur ombak. Menurut Daya Karisman, seorang nelayan, itu terjadi beberapa pekan lalu. Ketika gelombang cukup besar menghantam dermaga, kubus apung naik beberapa
meter, sehingga gesekan antara plat dengan tiang semakin keras. “Di ujung dermaga sudah ada empat plat yang lepas,” kata Daya. Sejumlah plat lainnya diperkirakan akan ikut terlepas ketika dermaga diterjang ombak besar. ‘’Coba lihat, ini saja sudah robek platnya. Kalau datang ombak besar lagi, bisa lepas,’’ sebutnya. Sebagai nelayan biasa, ia mengaku hanya bisa memanfaatkan dermaga itu. Tapi menurutnya pengerjaan belum maksimal, terlihat dari plat yang digunakan. ‘’Ini platnya tipis, gampang robek dan lepas. Kalau platnya agak tebal, mungkin ndak begini,’’ ujarnya. Nelayan lainnya H. Sarafudin juga mengaku bersyukur dengan keberadaan dermaga itu. Namun ketika ada kerusakan, diharapkan segera dilakukan perbaikan. ‘’Kan masih ada masa pemeliharaan,’’ katanya. Posisi proyek itu masuk dalam garis pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, beberapa kilometer dari zona inti I Mandalika. Pada papan nama yang ditancap di ujung gang, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
LEPAS - Plat pengikat kubus apung dengan tiang pancang yang terlepas. Sementara perahu nelayan tampak bersandar di proyek Dermaga Apung Kuta yang sudah rampung dikerjakan Dinas Perhubungan Lombok Tengah (atas).
Piutang Hasil Penjualan Saham DMB
Gubernur Ancam Serahkan ke Kejaksaan
(Suara NTB/nas)
KETERANGAN - Asisten II Setda NTB, H. Chairul Mahsul didampingi Asisten I Setda NTB, M. Agus Patria memberikan keterangan soal hasil penjualan saham 6 persen sekitar Rp 400 miliar yang belum masuk ke kas daerah.
Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi memberikan deadline atau batas waktu kepada PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) untuk segera menyelesaikan piutang daerah atas hasil penjualan saham 6 persen sampai 16 Februari mendatang. Jika PT. DMB dan PT. Multi Daerah Bersaing (MDB) tidak ada iktikad baik, menyelesaikan tunggakan hasil penjualan saham sekitar Rp 400 miliar ke kas daerah, gubernur akan menyerahkan penagihannya ke Ke-
jaksaan Tinggi (Kejati) NTB sebagai Jaksa Pengacara Negara (JPN). Hal tersebut diungkapkan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM didampingi Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Dr. M. Agus Patria, SH, MH, Senin (29/1) siang. Hadir juga Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Ahmad Nur Aulia, S.STP dan Kepala Biro Humas dan Protokol Seda NTB, H. Irnadi Kusuma, S. STP, ME. Sebelumnya, Gubernur telah memang-
gil Asisten I, Asisten II dan Asisten III di ruang kerjanya. “Yang menjadi atensi beliau adalah soal hasil penjualan saham PT. DMB. Pesan beliau jelas dan tegas bahwa satu rupiah pun yang namanya hak daerah harus masuk ke kas daerah,” kata Chairul. Berdasarkan catatan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), uang hasil penjualan saham PT. DMB yang belum masuk ke kas daerah sekitar Rp 400 miliar. Bersambung ke hal 15