HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
16 HALAMAN NOMOR 116 TAHUN KE 13
SUARA NTB
Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SABTU, 29 JULI 2017
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila LATIHAN - Suasana latihan Orkestra Hamzanwadi
NW, Jalan Ibadah
Menebar Kebaikan
Selong (Suara NTB) – Nahdlatul Wathan (NW) merupakan jalan ibadah, jalan untuk menebarkan kebaikan. Bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan dakwah, NW terus bergerak untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa Indonesia. Karena itu, ke depan warga NW harus menggunakan segala potensi, daya upaya yang dimiliki untuk kebaikan umat. ‘’Dari NW untuk Indonesia,’’ ujar Ketua Panitia Hultah NWDI ke-82, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd , Jumat (28/7). Seperti diketahui, Ahad, 06 Dzulqa’dah H/30 Juli 2017, NW yang merupakan organisasi Islam terbesar di NTB, memperingati Hultahnya ke-82 dan
Haul ke-20 Almagfurulah TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Pancor, Lombok Timur (Lotim). Hj.Sitti Rohmi yang juga Rektor Universitas Hamzanwadi menegaskan bahwa saat ini, NW sudah tersebar hampir di seluruh provinsi di Indo-
nesia. Karena itu, ke depan pengurus NW di beberapa wilayah tersebut harus betulbetul bergerak secara optimal. Dan memiliki program kerja yang terukur agar dapat menjadi sebuah kekuatan yang baik dan besar, Bersambung ke hal 13
Hamzanwadi Orkestra Meriahkan Peringatan Hultah NWDI Ke-82 TO K O H
NW Tidak Berpolitik ORGANISASI Nahdlatul Wathan (NW) tetaplah menjadi organisasi. Sebagai organisasi masyarakat (Ormas) bernapaskan Islam, NW tetap berada pada khitahnya. NW tidak berpolitik praktis. Peranan politik itu dilakoni oleh kader-kader terbaik dan mumpuni di NW. Penegasan ini disampaikan H.M. Syamsul Luthfi, menjawab Suara NTB di kediamannya, Jumat (28/ 7) kemarin. Luthfi yang juga anggota DPR RI dan kini menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat, Lombok Timur (Lotim) menyatakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namanya parlemen jalanan itu tidak efektif lagi untuk melakukan gerakan perubahan. Bersambung ke hal 13
KO M E N TTAA R
Selong (Suara NTB) – Untuk pertama kalinya, Hamzanwadi Orkestra ambil bagian memeriahkan pelaksanaan Hultah NWDI. Tahun ini di Hultah yang ke82 dan Haul ke-20 Almagfurulah TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, orkestra ini akan memulai debut perdananya. Orkestra Hamzanwadi para pemainnya berasal dari mahasiswa Universitas Hamzanwadi di bawah Pr-
ogram Studi Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik). Rektor Universitas Hamzanwadi, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, mengungkapkan bahwa tampilnya Hamzanwadi Orkestra dalam peringatan Hultah NWDI diyakini akan memberikan sua-
sana yang berbeda, selain dilaksanakannya Rakernas, Rakerwil dan Kongres Badan Otonom. ‘’Ditampilkannya Hamzanwadi Orkestra pada puncak peringatan Hultah NW merupakan yang pertama kali,’’ terangnya. Selain itu, keberadaan Hamzanwadi Orkestra ini, Bersambung ke hal 13
MOTIVASI - Rektor Universitas Hamzanwadi, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat memberi masukan dan motivasi kepada mahasiswa Prodi Sendratasik, saat latihan sebelum tampil pada puncak peringatan Hultah NWDI ke-82 di Pancor. (Suara NTB/yon)
Dialog Terbuka Nelayan Bibit Lobster
BNN Sulit Tindak Penyalahgunaan Tramadol
Komnas Menduga Cacat Proses dan Pelanggaran HAM pada Permen-KP
H. Syamsul Luthfi (Suara NTB/dok)
Jika Layak Bisnis PEMERINTAH pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong Pemda untuk mengusulkan proyek yang pola pembiayaannya menggunakan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2017 beberapa waktu lalu, masingmasing daerah termasuk NTB diminta mengusulkan satu proyek pembangunan infrastruktur dengan pola KPBU. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang (PUPR) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (28/7) siang kemarin mengatakan, proyek jalan layang port to port dari Pelabuhan Lembar Lombok Barat Bersambung Wedha Magma Ardhi ke hal 13 (Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI mengeluarkan pendapat awal terhadap masukan dan saran dari nelayan bibit lobster, tentang Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen-KP) No. 01 tahun 2015 dan Permen-KP No. 56 tahun 2016. Pendapat awal Komnas HAM, patut diduga cacat proses pada Permen-KP tersebut. Juga ada dugaan pelanggaran HAM dari Permen-KP ini. Hal itu disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution setelah mendengar keluh kesah nelayan bibit lobster pada Dialog Terbuka Nelayan Lobster bersama Komnas HAM RI, Bersambung ke hal 14
(Suara NTB/ron)
DIALOG - Para narasumber pada dialog terbuka
Mataram (Suara NTB) Meski pun sudah menimbulkan banyak korban gangguan jiwa, peredaran tramadol sulit dicegah apalagi ditindak. Walaipun efek yang ditimbulkan juga sama dengan sabu, Badan Narkotika Nasional (BNN) pun sulit melakukan penindakan karena belum ada dasar hukum. Dalam Undang Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, tramadol belum termasuk dalam jenis baru sebagai zat adiktif yang berbahaya apabila disalahgunakan. Menurut Kabid Pemberantasan BNN Provinsi NTB, AKBP Denny Priadi, S.Sos, secara nasional ada sekitar 65 narkotika jenis baru. Dari jumlah itu, 45 jenis dimasukkan dalam klausul larangan sesuai Undang Undang Narkotika. Bersambung ke hal 13
Tinggi, Angka Pernikahan Dini di Lima Kabupaten di NTB Mataram (Suara NTB) – Angka pernikahan dini di NTB mengalami peningkatan dibanding tahun 2015. Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menemukan, angka pernikahan dini atau perempuan yang menikah di usia 10-19 tahun di NTB tahun 2016 meningkat menjadi 51,19 persen. Padahal, tahun 2015, angkanya sebesar 34,90 persen. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB NTB, Dini Hariati, S.Sos, SKM mengatakan, meningkatnya angka pernikahan dini ini juga dapat dilihat dari rata-rata usia kawin perempuan yang juga mengalami penurunan. Tahun 2015, rata-rata usia kawin perempuan di NTB 20,35 tahun, menurun menjadi 20,15 tahun pada 2016. ‘’Sekarang angka pernikahan dini naik menjadi 51,19 persen. Ini tantangan kita sangat berat. Sehingga separuh lebih dari pernikahan itu adalah pernikahan di umur 10-19 tahun,’’ kata Dini ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (28/7) siang kemarin. Ia mengungkapkan, ada lima kabupaten di NTB yang masih tinggi angka pernikahan dini. Yakni Lombok Timur 41,86 persen, Lombok Tengah
40,80 persen, Lombok Barat 38,37 persen, Lombok Utara 36,57 persen dan Dompu 30,67 persen. ‘’Jadi, sekarang yang kita garap untuk mengejar target itu pada lima kabupaten tersebut. Mereka yang paling tinggi usia kelompok umur usianya yang masih tinggi pernikahan dini,” ungkapnya. Dini menjelaskan, faktor ekonomi dan masalah pengangguran menjadi penyebab masih tingginya pernikahan dini. Ia mengatakan, umumnya pernikahan dini ini dilakukan oleh masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Karena faktor ekonomi, orang tua terpaksa menikahkan anaknya. Kemudian ada juga akibat putus sekolah. Kemudian juga faktor yang mendominasi pernikahan dini baik di perkotaan dan pedesaan adalah pengaruh media sosial. Dari perkembangan media sosial, kata Dini berdampak terhadap perubahan tata nilai. Seperti pergaulan bebas dan hamil sebelum menikah. Di samping itu, faktor lainnya yang tidak bisa dipungkiri adalah budaya terutama di Pulau Lombok. Di mana, kata Dini adanya anggapan di masyarakat jika tidak segera menikahkan anak perempuannya maka akan menjadi perawan tua. Anggapan seperti ini masih banyak di masyarakat. Bersambung ke hal 13
PERSENTASE RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA PEREMPUAN UMUR 10-19 TAHUN-PROV. NTB TAHUN 2015
No. KAB/KOTA
% Rata-rata usia kawinpertama perempuan umur 10-19 tahun
Peringkat
1
KOTA MATARAM
26,32
7
2 3.
LOBAR LOTENG
38,37 40,80
3 2
4 5
LOTIM KLU
41,66 36,57
1 4
6
SUMBAWA
23,60
8
7 8 9
KSB DOMPU
28,23 30,67
6 5
KAB. BIMA
22,86
10
10
KOTA BIMA NTB
23,40 34,90
9
Tabel lima kabupaten di NTB yang masih tinggi angka pernikahan dini (Sumber : DP3AP2KB NTB)