HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
JUMAT, 24 NOVEMBER 2017
H.Komari Subakir
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
Dirut Bank NTB : Persiapan dan Pelaksanaan Konversi Komprehensif dan Governance KONVERSI kegiatan usaha bank merupakan proses transformasi yang membutuhkan persiapan yang komprehensif baik pada sisi internal maupun eksternal bank. Salah satu aspek yang dinilai penting dalam persiapan konversi ini adalah pengondisian dan peningkatan pemahaman berbagai pihak yang berkepentingan mengenai perbankan syariah agar proses transisi berjalan dengan baik, menjamin sustainability dan dapat mewujudkan harapan positif dari transformasi yang dilakukan.
Hal ini senada dengan arahan pihak otoritas pada awal persiapan konversi yang diputuskan dalam RUPSLB tanggal 31 Oktober 2016 bahwa pelaksanaan konversi usaha bank menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Agar dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan terlebih dahulu menyusun suatu kajian yang komprehensif terkait preferensi nasabah dan potensi pasar serta preferensi dan harapan masyarakat pengguna layanan perbankan di Provinsi NTB. Menurut Direktur Utama Bank NTB, Ir. H. Komari Subakir, MM hal ini dipandang sangat penting agar bank memiliki keyakinan yang didasari kajian sehingga sustainability usaha bank dapat terjaga dengan baik. Bersambung ke hal 15
16 HALAMAN NOMOR 212 TAHUN KE 13
Sekda NTB Ajak Masyarakat Dukung Konversi Bank NTB SEKDANTB,Ir.H.RosiadyH.Sayuti,M.Sc, Ph.D mengajak seluruh elemen masyarakat NTB untuk berhijrah ke ekonomi syariah. Menyusul semakin kukuhnya semangat pelaksanaan konversi penuh Bank NTB dari usaha konvensional ke syariah. Hijrah ini berlaku untuk semua, bukan untuk satu kalangan agama saja. Karena terbukti di berbagai negara dengan mayoritas non muslimpun, ekonomi syariah dikembangkan secara massif. “Saya mengimbau kepada seluruh warga NTB untuk hijrah dari konvensional ke syariah. Karena terbukti keuangan syariah sangat tangguh menghadapi krisis,” imbaunya.
Berangkat dari hasil kajian yang disampaikan oleh dua pakar terkemuka ekonomi syariah, Dr. Syafii Antonio dan Dr. H. Yuslam Fauzi, SE, MBA dan Dr. Muhammad Syafii Antonio (Nio Gwan Chung). Di perkuat dengan data yang ada di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, bahwa keuangan syariah baik secara global, nasional, Bersambung ke hal 15
H. Rosiady H. Sayuti
(Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
Soal Radikalisme dan Intoleran
Presiden Tunggu Rekomendasi Munas dan Konbes NU Mataram (Suara NTB) Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), menunggu hasil-hasil rekomendasi Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) yang dilaksanakan di Mataram, sejak 23-26 November 2017. Dalam Munas dan Konbes NU yang dipusatkan di Islamic Center, akan membahas persoalan radikalisme dan paham intoleran. Kemudian soal investasi dana haji untuk proyek insfrastruktur, penggunaan frekuensi publik, Islam dan penyandang disabilitas serta redistribusi aset. ‘’Pak kiai, kami mohon nantinya bisa dibahas yang disampaikan, rekomendasi-rekomendasi terutama yang berhubungan dengan pemerintah dan kami bisa menindaklanjuti. Terutama terkait dengan gerakan radikalisme dan paham intoleran,” kata Presiden saat membuka Munas dan Konbes NU di Islamic Center, Kamis (23/11) sore kemarin. Ia mengatakan, Indonesia merupakan contoh negara yang dapat merawat dan menjaga toleransi. Meskipun Indonesia terdiri dari 714 suku yang berbeda-beda agama, namun
TO K O H
masyarakatnya tetap bersatu. Bahkan, kata Jokowi, Presiden Afganistan sangat kagum dan ingin melihat Indonesia secara langsung. Pasalnya, negara yang berada di Timur Tengah itu, hanya memiliki tujuh suku, tetapi sampai sekarang masih berperang. Perang di Afganistan telah berlangsung selama empat dekade terakhir, sejak 1973. Bahkan, Presiden Afganistan, kata Jokowi meminta Indonesia dapat menjadi mediator dalam konflik yang terjadi di negara tersebut. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/humassetdantb)
DIBUKA - Presiden Jokowi secara resmi membuka Munas dan Konbes NU di Mataram Kamis (23/11) kemarin, ditandai dengan pemukulan gendang beleq.
Presiden Kunjungi Ponpes NW Anjani dan Makam Maulana Syeikh di Pancor
Soal Tol Lembar-Kayangan JANJI Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 yang akan membangun jalan tol port to port Lembar - Kayangan hingga kini belum ada kepastian terealisasi. Presiden mengaku belum menerima hasil kajian Kementerian PUPR yang ditugaskan mengkaji rencana pembangunan jalan tol tersebut. ‘’Sudah saya perintahkan ke Menteri PU untuk dilihat, untuk dikaji di lapangan. Tapi belum lapor ke saya,’’ kata Jokowi dikonfirmasi usai membuka Munas dan Konbes NU di Islamic Center NTB, Kamis (23/11) sore kemarin. Ia berjanji akan menanyakan hasil kajian yang dilakukan Kementerian PUPR. Jika sudah dilaporkan kepadanya, presiden menegaskan pasti akan segera membuat keputusan. Ditanya mengenai pandangan Kementerian PUPR yang menyebut pembangunan tol itu belum urgen, Bersambung ke hal 15 H. Joko Widodo (Suara NTB/ist)
KO M E N TTAA R
Buku dan Seragam Sekolah MENTERI Sosial (Mensos), Hj. Khofifah Indar Parawansa mengaku sudah menerjunkan tim dari Kementerian Sosial (Kemensos) sejak dua hari lalu. Mengenai kebutuhan anak-anak korban banjir yang membutuhkan buku dan seragam sekolah, Khofifah berjanji akan mengkomunikasikannya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal tersebut ditegaskan Mensos dikonfirmasi usai memberikan pengajian kepada Muslimat NU di Islamic Center NTB, Kamis (23/11). Bersambung Hj. Khofifah Indar Parawansa ke hal 15 (Suara NTB/yon)
Selong (Suara NTB) Presiden Ir.H.Joko Widodo (Jokowi) dalam rangkaian kunjungan kerjanya selama dua hari di NTB, mengawalinya dari Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan (NW) Anjani di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Kamis (23/11). Presiden didampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi tiba di Anjani, mengenakan busana kain sarung dipadukan kemeja putih dan jas warna hitam. Disambut Bupati Lotim, H. Moch. Ali BD dan Pengurus Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani, Ummi Hj. Sitti Raihanun bersama Pengurus Besar NW Anjani lainnya, diantaranya H.Lalu Gde Wirasakti Amir Murni, Tuan Guru H.Lalu Gde Muhammad Zainuddin Atsani, Lalu Gde Syamsul Mujahidin, Dr.H.Lalu Muhyi H.Abidin beserta istri masing-masing dan
para Masyaikh Mahad PBNW Anjani. Sekitar 15 menit Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan Pengurus Besar (PBNW) Anjani di ruang transit Kantor Sekretariat PBNW Anjani. Usai silaturahmi kemudian didampingi Gubernur NTB dan Ummi Hj. Sitti Raihanun beserta sejumlah Pengurus PBBW Anjani lainnya, Presiden berjalan kaki menuju Aula Ponpes yang berjarak sekitar 50 meter di sebelah barat kantor sekretariat tersebut. Di tempat itu, presiden disambut salawat Nahdlatain oleh ribuan santri/ santriwati yang sejak pagi sudah antusias menanti kedatangan Presiden RI yang merakyat tersebut. Dalam pidatonya Presiden Jokowi mengungkapkan, sudah cukup lama ingin berkunjung di Ponpes Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani ini. Bersambung ke hal 15
ZIARAH - Presiden Jokowi bersama Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi dan istri Hj.Erica Zainul Majdi, Pengurus Yayasan Hamzanwadi, Ummi Hj. Sitti Rauhun didampingi, TGH. Lalu Gde M. Ali Wirasakti Amir Murni dan Hj.Sitti Rohmi Djalilah saat berziarah ke makam Maulana Syeikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
(Suara NTB/ist)
SILATURAHMI - Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTB,TGH.M.Zainul Majdi saat bersilaturahmi ke Ponpes Nahdlatul Wathan Anjani disambut Pengurus Pondok Pesantren Syeikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani, Ummi Hj. Sitti Raihanun bersama Pengurus Besar NW Anjani lainnya.
2018, Presiden Pastikan Infrastruktur KEK Mandalika Diperbaiki Mataram (Suara NTB) Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) memastikan pembangunan infrastruktur jalan dari Lombok International Airport (LIA) – KEK Mandalika akan dilakukan pada 2018 mendatang. Selain itu, pembangunan pasar cinderamata, restoran dan warung untuk rakyat kecil juga akan di bangun di KEK Mandalika. ‘’Mulai tahun depan jalan akan diperbaiki. Kemudian pasar cinderamata akan diperbaiki. Trotoar akan diperbaiki,” kata Jokowi ketika dikonfirmasi usai membuka Munas dan Konbes NU di Islamic Center, Kamis (23/11) sore. Presiden menambahkan, bukan saja infrastruktur jalan yang akan diperbaiki. Tetapi juga fasilitas bagi masyarakat untuk berjualan di KEK Mandalika. “Yang
untuk resto, warung, untuk rakyat juga akan disiapkan. Mulai tahun depan,” ucapnya. Mengenai jumlah anggaran yang disiapkan, Jokowi menyatakan tidak hafal. “Ndak hafal (anggarannya),” cetusnya. Tahun 2018, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR akan membangun jalan arteri atau peningkatan (existing) jalan yang ada saat ini dari LIAKEK Mandalika. Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP mengatakan semula akan dibangun jalan by pass. Diundurnya pembangunan jalan by pass LIA-KEK Mandalika itu, kata Ardhi karena didasarkan hasil kajian yang ada. Ternyata, akses jalan yang diusul-
kan tersebut menurut penilaian Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR masih sejajar dan masih dekat. ‘’Sehingga harus dicarikan alternatifnya, akses by pass LIA-Kuta ini apakah di sebelah timur atau baratnya yang existing sekarang,’’ katanya, belum lama ini kepada Suara NTB. Meskipun jalan yang akan dibangun berupa jalan arteri, lanjut Adhi, lebarnya standar jalan nasional dengan lebar penampang jalan sekitar 11 meter. Di mana sisi sebelah kiri dan kanan jalan dengan lebar 2 meter dibuat bahu jalan yang diperkeras dengan beton. ‘’Tapi tetap satu jalur, dua lajur. Tetapi dia dipastikan geometri, penampang jalannya 11 meter sesuai dengan standar jalan nasional dari bandara sampai
Kuta. Itu yang diupayakan dalam dua tahun ke depan, mulai 2018,” ucapnya. Ardhi menambahkan, untuk pembangunan jalan arteri LIA-KEK Mandalika ini anggarannya dipastikan sudah masuk pada 2018. Untuk mengejar pengembangan KEK Mandalika, ada upaya jangka pendek dan jangka panjang. ‘’Yang jalan by pass itu belakangan. Yang ada sekarang dibetulkan, dibangun jalan arteri,’’ imbuhnya. Pertimbangannya, lanjut Ardhi, dalam dua tahun ke depan fasillitas yang sudah dibangun di KEK Mandalika baru Hotel Pullman dan Club Med. Artinya, dengan membangun jalan arteri tersebut saja sudah cukup. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan arteri itu sekitar Rp 200 miliar. (nas)