HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
JUMAT, 4 OKTOBER 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 171 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kunjungan Wisman Melonjak
Gubernur Ajak Warga NTB Persiapkan Diri
Mataram (Suara NTB) – Pascadilanda gempa bumi tahun 2018 lalu, pariwisata di NTB mulai pulih. Hal ini dapat dilihat dari semakin tingginya angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke NTB. Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, Kamis (3/ 10) dalam akun media sosialnya. Gubernur mengungkapkan kebanggaannya melihat laporan angka kunjungan wisata ke NTB. Dalam data yang dihimpun Imigrasi Bandara Interna-
sional Lombok, terlihat adanya peningkatan jumlah wisatawan asal Australia yang sangat mengesankan. “Senang melihat laporan bahwa pariwisata kita Alhamdulillah sudah menggeliat on the right track.” ungkapnya. Mengutip data imigrasi tersebut, Gubernur menyampaikan, pada bulan
Dua Pelamar Calon Sekda NTB Terancam Gugur
Agustus - September 2019, angka kunjungan wistawan ke NTB sudah bisa lebih tinggi dibandingkan dengan angka kunjungan pada bulan Agustus - September 2018. “Agustus September 2019 ini sudah lebih banyak dari Agustus September tahun 2018,” ungkapnya. Ia menambahkan, angka kunjungan wisatawan yang paling melonjak tajam dari Australia, yang mencapai 425 persen. Dengan perbandingan
angka kunjungan wisatawan Australia pada tahun 2018 (Januari - September) sebesar 2.633 orang, sedangkan pada tahun 2019 sebesar 13.814 orang. “Wisatawan dari Australia bahkan melonjak sampai 425 persen!” ujarnya. Ia juga menjelaskan, persoalan memajukan industri pariwisata, tidak hanya semata menata atau mendandani destinasi wisata saja. Namun persoalan yang lebih mendasar, yakni infrastruktur sebagai akses untuk menuju lokasi sangat penting untuk dibangun. Karena seindah apapun destinasi yang kita
miliki kalau akses untuk menuju kesana susah, maka wisatawan enggan untuk mengunjunginya. “Ini menjelaskan bahwa masalah memajukan pariwisata itu bukan semata persoalan mendandani pantai dan gunung. Tapi akses dan kemudahan menuju lokasi sangat penting! Untuk tak menyebutkannya paling penting,” jelasnya. Gubernur juga mengakui, jika dibukanya penerbangan langsung Lombok – Perth memberikan kontribusi yang mengagumkan dalam mendongkrak pertumbuhan angka kunjungan wisatawan Australia ke NTB. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Satu hari menjelang penutupan pendaftaran dan penyerahan berkas persyaratan administrasi, baru lima pelamar calon Sekda NTB yang sudah melengkapi berkas. Dua pelamar calon Sekda NTB terancam gugur apabila tak melengkapi berkas persyaratan sampai Jumat (4/10) hari ini. Kepala Sekretariat Pansel JPT Madya Sekda NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si., menyebutkan sampai Kamis (3/ 10) atau satu hari jelang penutupan dan penyerahan berkas persyaratan pelamar calon Sekda, sebanyak tujuh pejabat yang sudah mendaftar secara online. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
BANDARA - Suasana penerbangan di LIA. Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah mengakui jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sekarang ini meningkat, khususnya lewat bandara.
TO K O H
Menunggak Kerugian Negara
Lima OPD Diadili TPTGR
TNI melalui Korem 162/ Wira Bhakti menyampaikan jaminan kelancaran dan keamanan warga NTB yang terjebak di Wamena, Kabupaten Jawawijaya Papua. Evakuasi oleh TNI, Polri bersama unsur Pemda setempat dijamin aman dan lancar. Jaminan itu disampaikan Danrem 162/WB Kol. CZI Ahmad Rizal Ramdhani Kamis (3/10) kemarin merespon kekhawatiran soal kondisi masyarakat NTB di Wamena. Setidaknya, hasil komunikasinya dengan Gubernur NTB Bersambung Ahmad Rizal Ramdhani ke hal 15 (Suara NTB/ars)
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Achris Sarwani
KEPALA Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Achris Sarwani mengatakan pengembangan sektor pariwisata dengan memperbanyak penerbangan langsung (direct flight) memiliki dampak yang cukup besar dalam upaya peningkatan wisatawan mancanegara (wisman) ke NTB. Pascapembukaan direct flight Lombok - Perth, peningkatan wisman Australia mencapai 425 persen.Untuk itu, ia menyarankan agar pasar Australia perlu digarap maksimal. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
Garap Maksimal Pasar Australia
Mataram (Suara NTB) Lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB diadili Majelis Tim Tuntutan Perbendaharaan dan Tututan Ganti Rugi (TPTGR). Instansi itu disidang untuk penyelesaian tunggakan kerugian negara yang masih tercatat jadi temuan. OPD itu di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rumah Sakit Jiwa (RSJ), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Sekretariat DPRD NTB. Pelaksanaan sidang berlangsung di lantai dua gedung Inspektorat Provinsi NTB. Menurut Inspektur Inspektorat NTB Ibnu Salim, SH.,M.Si, sidang dihadiri langsung lima entitas penunggak kerugian negara tersebut. Hasil klarifikasi, OPD ini sudah menutup kerugian negara / daerah tersebut dengan menyetor ke kas daerah. Namun pihaknya belum mendapat angka pasti terkait jumlah penerimaan yang bersumber dari setoran. Karena OPD tidak menunjukkan bukti setoran, sehingga jadi dasar input rekapan penerimaan. “Sejak mereka (entitas, red) terima surat undangan majelis (TPTGR) ternyata ada sebagian langsung setor. Bersambung ke hal 15 Ibnu Salim
(Suara NTB/ist)
SUASANA - Suasana program review kegiatan BKKBN di Mataram yang dihadiri Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Kamis (3/10)
Posyandu Harus Jadi Pusat Penyelesaian Masalah Mataram (Suara NTB) – Program revitalisasi posyandu yang menjadi unggulan Pemprov NTB saat ini disebut dapat menjadi pusat penyelesaian masalah, baik kesehatan maupun sosial. Salah satu pengembangan dari program tersebut adalah pembentukan posyandu keluarga yang dapat mengakomodir secara komprehensif seluruh tingkatan ke-
hidupan di masyarakat. Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd., menerangkan Pemprov NTB saat ini selain melakukan revitalisasi juga akan mengoptimalkan posyandu menjadi posyandu berbasis keluarga. “Sebagian besar posyandu (saat ini hanya) melayani ibu hamil dan balita. Ke depan kita ingin melayani seluruh keluarga termasuk remaja, usia produktif, dan
lansia,” ujarnya ketika menghadiri kegiatan review program BKKBN dengan Tema Pengembangan Posyandu Keluarga Dalam Percepatan Pencapaian Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan Penanganan Stunting di NTB di Hotel Grand Legi Mataram, Kamis (3/10). Bersambung ke hal 15
Belanja Modal Numpuk di Akhir Tahun
Satker Harus Benahi Perencanaan Mataram (Suara NTB) Realisasi belanja negara di NTB sampai dengan 30 September 2019 baru mencapai 57 persen. Bahkan belanja modal, realisasinya masih cukup rendah baru sebesar 40,65 persen. Begitu juga realisasi DAK Fisik, baru mencapai 31,51 persen. Artinya, akan banyak proyek-proyek fisik atau konstruksi yang menumpuk di akhir tahun. Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) NTB, Syarwan, SE, MM., mengatakan banyak proyekproyek fisik yang baru bisa dieksekusi sekarang. “Karena kita sadari juga karena gempa, untuk mencari rekanan
agak sulit. Alhamdulillah ini (belanja modal) mulai bergerak,” kata Syarwan dikonfirmasi usai Bincang-Bincang Ekonomi Provinsi NTB di Mataram, Kamis (3/10) siang. Disebutkan, belanja negara di Provinsi NTB yang besarnya Rp12,5 triliun lebih. Realisasinya sampai 30 September baru Rp7,1 triliun lebih atau 57,04 persen. Belanja negara tersebut dibagi dua komponen besar. Pertama, belanja pemerintah pusat dengan pagu Rp8,7 triliun lebih, baru terealisasi Rp5,4 triliun lebih atau 61,95 persen. Dalam komponen belanja pemerintah ini, paling besar realisasinya baru belanja
H. Iswandi
pegawai. Dari pagu Rp2,8 triliun, sudah terealisasi Rp2,1 triliun lebih atau 76,56 persen. Kemudian belanja barang, dari pagu Rp3,5 triliun, baru terealisasi Rp2,2 triliun lebih atau 65,10 persen. Kemudian belanja modal, dari pagu Rp2,4 triliun, realisasinya baru Rp990 miliar lebih atau 40,65 persen. Dan belanja sosial dari pagu Rp18,7 miliar, realisasinya Rp8,4 miliar atau 44,97 persen. Bersambung Syarwan ke hal 15
(Suara NTB/dok)
Jamin Kelancaran Evakuasi