Edisi Selasa 1 Oktober 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SELASA, 1 OKTOBER 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 168 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pemagaran Lahan Sirkuit MotoGP Berlanjut

Bupati Loteng Kumpulkan Anggota Forkopimda NTB Cabut 46 IUP Mineral Logam Mataram (Suara NTB) Sejak perizinan pertambangan beralih ke provinsi, Pemprov NTB telah mencabut 46 Izin Usaha Pertambangan (IUP) mineral logam. Dari 67 IUP mineral logam, sekarang tinggal 21 IUP. ‘’Sekarang rata-rata IUP yang ada sudah masuk operasi produksi, ada 21 IUP logam. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/kir)

DIPAGAR - Warga masih melakukan pemagaran lahan lokasi pembangunan sirkuit MotoGP, Senin (30/9) kemarin.

Praya (Suara NTB) Aksi pemagaran lahan untuk pembangunan sirkuit MotoGP di dalam kawasan The Mandalika yang dilakukan oknum warga Desa Kuta, Pujut, Lombok Tengah (Loteng) hingga Senin (30/9) kemarin berlanjut. Warga menegaskan masih akan terus bertahap sampai ada kejelasan soal status lahan yang disebut merupakan jalan desa tersebut. ‘’Sampai saat ini warga masih bertahan,’’ ujar anggota BPD Desa Kuta, Alus Darmian, saat dikonfirmasi Suara NTB,

Kejagung Usut Dugaan Pengadaan Bibit Jagung 2017 Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI sedang menyelidiki dugaan masalah pada pengadaan bibit jagung di NTB tahun 2017. Proses panjang penyelidikan itu sudah mengarah pada pemanggilan saksi-saksi.

TO K O H Perbanyak Tempat Pengolahan IKHTIAR untuk mewujudkan NTB Asri dan Lestari melalui Program Bebas Sampah ( Zero Waste) terus digiatkan Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Gubernur Dr. H.Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur (Wagub) Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Dalam program zero waste ini, pemerintah daerah tidak lagi akan memperbanyak tempat pembuangan sampah. Akan tetapi, akan fokus memperbanyak tempat pengelolaan sampah seperti bank sampah. Bersambung ke hal 15 Hj. Sitti Rohmi Djalilah

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/dok)

Persilakan ke Jalur Hukum PEMPROV NTB akan memfasilitasi penyelesaian persoalan lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan Sirkuit MotoGP. Masyarakat dipersilakan menempuh jalur hukum apabila memiliki bukti soal kepemilikan lahan. Jangan sampai pemagaran lahan menghambat proses pembangunan sirkuit yang ditargetkan dapat rampung 2020 mendatang. ‘’Kalau permasalahan lahan, mana saja. Apakah yang pernah masuk laporan ke Pemprov atau bagian yang masuk lahan enclave. Prinsipnya, kalau dari Pemprov tetap fokus untuk persoalanpersoalan yang menjadi kendala dalam percepatan MotoGP bisa tuntas,’’ kata Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, H. Irnadi Kusuma, S. STP, ME dikonfirmasi Suara NTB, Senin (30/9). Bersambung ke hal 15 H. Irnadi Kusuma (Suara NTB/dok)

Senin (30/9) kemarin. Warga mengaku belum mendapat penjelasan soal status lahan tersebut. Sehingga akan tetap bertahan sampai semua yang terkait lahan tersebut jelas dan terang. Sementara itu, Bupati Loteng, H.M.Suhaili FT.S.H., Senin pagi langsung memimpin rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Loteng. Dalam rapat tertutup tersebut, aksi pemagaran lahan yang dilakukan oleh warga tersebut menjadi salah satu agenda yang dibahas. Bersambung ke hal 15

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI, Mukri, SH.,MH membenarkan, penyelidikan pada pengadaan bibit jagung tersebut. Saat ini proses pemeriksaan saksisaksi dan pengumpulan bukti diakuinya masih berlangsung. ‘’Ya benar, sekarang sedang berjalan,’’ujarnya menjawab Suara NTB via pesan instan, Senin (30/9). Namun Mukri menolak menjelaskan lebih lanjut soal penyelidikan bibit senilai miliaran rupiah itu. ‘’Masih dalam penyelidikan, jadi belum bisa diekspose,’’ ujarnya. Pada tahun 2017 beberapa masalah teridentifikasi dalam pengadaan bantuan benih jagung hibrida. Kejadian di lapangan, varietas benih

jagung hibrida Balitbangtan diduga berkualitas buruk. Sumber Suara NTB menyebut, bantuan benih itu dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Dinas Pertanian Provinsi NTB. Namun dari temuan lapangan di tingkat kelompok tani dan Dinas Pertanian Kabupaten menemukan adanya benih diduga palsu yang rusak dan berjamur. Fakta itu ditemukan di Sumbawa, Dompu dan Buol, Sulawesi Tengah. Perusahaan pemenang lelang benih itu dari Jawa Timur. ‘’Benih yang rusak menggunakan nama varietas jagung hibrida Balitbangtan, serta merek dagang dan kemasan yang merupakan mitra lisensor Balitbangtan,’’ ujar sum-

ber Suara NTB. Masalah yang sama ditemukan di Kabupaten Dompu. Program Kementan ini dimulai sejak 5 November 2017, terbentuk untuk 537 kelompok tani yang tersebar di Kecamatan Dompu, Pajo, Kempo dan Pekat yang akan mengelola lahan seluas 28.635 hektare. Total bantuan 5,7 ton dari 20 ton untuk Kabupaten Dompu. Namun jenis bibit Bisi 18, jenis DK dan jenis Bima Uri 20 itu diduga oplosan. Pengadaan bibit jagung itu diketahui oleh Balitbangtan yang diklaim telah terstandarisasi ISO 9001:2015. Benih bantuan yang disalurkan kepada petani itu diklaim merupakan benih sebar (F1) produksi mitra lisensor. (ars)

Polisi Bubarkan Paksa Unjuk Rasa

Enam Aparat Terluka, 26 Orang Diamankan Mataram (suara NTB) Polisi membubarkan paksa unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD NTB, Senin (30/ 9). Massa dipukul mundur setelah peringatan aparat agar aksi dihentikan pukul 18.00 Wita tak diindahkan. Sedikitnya lima polisi dan satu orang anggota TNI luka luka akibat terkena lemparan batu. Sementara 24 orang mahasiswa dan dua warga diamankan. Pembubaran paksa sekitar pukul 18.30 Wita selepas salat magrib. Massa berkumpul di Jalan Udayana beberapa meter dari gerbang utama Kantor DPRD NTB. Mereka tidak puas dengan penyampaian anggota DPRD NTB H. Ridwan Hidayat terkait aspirasi penolakan Undang Undang KPK dan revisi KUHP. Kapolres Mataram, AKBP Syaiful Alam tak henti hentinya meminta massa membubarkan diri karena batas waktu berunjukrasa sudah berakhir. “Jika tidak segera membubarkan diri, kami akan mengambil tindakan tegas,” kata Kapolres lewat

pengeras suara. Imbauan itu malah disambut mahasiswa dengan sorakan. Setelah hitungan mundur, sekitar satu peleton pasukan menggunakan pentungan dan tameng membuat barisan di depan water cannon. Atas komando melalui pengeras suara, pasukan ter-

us maju, sementara water cannon menyemprotkan air ke arah massa. Tindakan aparat ini dibalas dengan lemparan batu. Hujan batu dari mahasiswa terus menghujam ke arah aparat, namun aparat terus maju. Bersambung ke hal 15

Kadistanbun NTB Dimintai Keterangan KEPALA Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) NTB, Ir. H. Husnul Fauzi, M. Si mengakui dimintai keterangan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait distribusi benih jagung tahun 2017. ‘’Semua KPA diminta keterangan,’’ ujar Husnul kepada Suara NTB, Senin (30/9) kemarin. Keterangan yang diminta Kejagung seputar benih jagung yang didistribusikan oleh Kementerian Pertanian. Bersambung ke hal 15

(suara NTB/dok)

H. Husnul Fauzi

OTT Pejabat SNVT NTB

Rekanan Diduga Dipaksa Menyerahkan Uang kepada Tersangka Mataram (Suara NTB) Polres Mataram akan melanjutkan pemeriksaan saksi-saksi dalam kasus dugaan uang jatah proyek Rumah Susun (Rusun) Desa Pernek, Moyo Hulu, Sumbawa. Pemberinya diduga kontraktor pelaksana proyek senilai Rp3,49 miliar tersebut. Bersambung ke hal 15

Kalau tersangka penerima, pasti ada tersangka pemberinya. Untuk sementara ini indikasinya pemaksaan untuk memberikan sejumlah uang

H. Syaiful Alam (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ars)

AKSI MASSA - Aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD NTB Senin kemarin, terpaksa dibubarkan paksa. Pasalnya, massa tidak membubarkan diri hingga batas waktu yang diizinkan menggelar aksi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.