Edisi 20 Juni 2012 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Rabu, 20 Juni 2012

No. 119 tahun VI

Pengemban Pengamal Pancasila

Polisi Ungkap

Bunker Narkoba

SBY-Anas Diklaim

Tetap Rukun

Wa Ode Nurhayati

Seret Marzuki Alie JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie membantah tuduhan anggota DPR dari PAN Wa Ode Nurhayati, soal uang suap Rp 300 miliar yang dituding mengalir ke dirinya. Untuk itu, dia berani disumpah pocong untuk membuktikan bahwa dirinya tidak terlibat. ‘’Kalau sulit dibuktikan, saya bersedia bersumpah atas nama Allah bahwa saya akan dilaknat tujuh turunan. Kalau memang sumpah pocong diperlukan agar suasana sakral terbangun, didepan para ulama Indonesia, saya pun bersedia. Menggunakan teknologi seperti lie detector saya pun bersedia,” kata Marzuki di Jakarta, kemarin. Soal tudingan Wa Ode bahwa dirinya ikt terlibat dalam kasusnya karena menerima suap dari Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) sebesar Rp 300 miliar, Marzuki menegaskan, tudingan itu fitnah. Oleh karena itu, Marzuki meminta agar Wa Ode menunjukkan fakta siapa yang memberi suap dari dana PPID itu. ‘’Dimana dia memberikan kepada saya atau orang saya,’’ pintanya. (har)

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf, membantah penilaian banyak pihak bahwa ada perpecahan antara Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Publik menilai, perpecahan terjadi terkait beragam masalah yang dialami partai tersebut. Nurhayati mengatakan, ketidakhadiran Anas di acara Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat yang dihadiri Yudhoyono pekan lalu tidak perlu diartikan telah terjadi masalah di antara keduanya. Selain Yudhoyono, acara itu juga dihadiri para ketua DPD I dan petinggi Demokrat lain. Menurut Nurhayati, FKPD

bukan forum resmi seperti diatur dalam AD/ART partai. Untuk itu, lanjut dia, lebih baik mementingkan dan menjalankan tugas yang diberikan partai ketimbang menghadiri acara tersebut. Dia sendiri mengaku tidak hadir lantaran harus menjalankan tugas sebagai ketua fraksi. ‘’Ketika saya ditanya apakah ketua umum tidak hadir, lalu dianggap bentuk perlawanan, perlawanan terhadap siapa? Pak Anas tidak hadir, saya paham karena dia juga harus memastikan apa yang ada di DPP harus berjalan dengan benar. Jadi, tolong ini dipegang sehingga tidak perlu lagi mempertanyakan apakah Pak SBY dan Anas terjadi ketidaksepahaman,” kata Nurhayati di Jakarta, kemarin. Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan Wakil Sek-

retaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa. Menurut Saan, hubungan antara jajaran DPP dan Yudhoyono tetap solid. Adapun terkait pernyataan Yudhoyono dalam pertemuan FKPD, lanjut Saan, tidak ditujukan untuk personal, tetapi semua kader. Saan menegaskan tidak ada pernyataan Anas Urbaningrum yang melawan Yudhoyono. ‘’Hubungan keduanya baikbaik saja, dan tidak ada persoalan,” katanya. Seperti diketahui, Yudhoyono meminta para kader Demokrat yang tidak menjalani politik dengan santun, cerdas, dan bersih, agar segera meninggalkan partai. ‘’Apa yang disampaikan itu ditujukan seluruh kader, bukan orang per orang, agar menjauhi perilaku koruptif,” kata Saan. (har)

Suluh Indonesia/ant

DITAHAN KPK - Wakil Ketua DPRD Riau dari Partai Amanat Nasional (PAN) Taufan Andoso Yakin dikawal keluar dari gedung KPK Jakarta, kemarin.Taufan bersama Kadispora Riau Lukman Abbas resmi ditahan.

JAKARTA - Satuan Unit Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap tiga pengedar narkoba dengan barang bukti 200 ribu pil ekstasi dan 14 kg sabu yang disimpan dalam sebuah Bunker di Pademangan, Jakut. Kapolres Metro Jakbar Kombes Pol. Suntana di Jakarta, kemarin mengatakan, pengedar narkoba ini memiliki bunker penyimpanan di Pademangan. Dari tangan tiga tersangka, polisi menyita barang bukti narkoba bernilai Rp 81 miliar. ‘’Berdasarkan hasil penyelidikan dan pembuntutan, kita berhasil tangkap satu orang di daerah Jakut,” kata Kapolres. Dari tangan seorang tersangka itu, didapat barang bukti berupa pil ekstasi sebanyak 900 butir dan sabu-sabu sebanyak 0,5 ons. Satuan Unit Narkoba kemudian mengembangkan kasus ini. Asal barang haram ini pun dicari. ‘’Polisi kemudian menemukan barang bukti dengan skala yang lebih besar di wilayah Pademangan,” ujarnya. Di Pademangan ini, kata Suntana, ditemukan sebuah bunker. Di dalam bunker ini terdapat 200 ribu pil ekstasi dan 14 kg sabu siap edar. Peredaran narkoba tersebut juga terjadi di Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. ‘’Dari hasil pengembangan kasus ini, polisi menemukan jaringan yang lebih luas yang bertugas sebagai pemasok barang,” ucapnya. Barang-barang haram itu didapat dari Cina, kemudian dibawa lewat Malaysia dan berakhir masuk ke Indonesia. ‘’Narkoba ini dibawa lewat jalur laut. Masuknya lewat beberapa titik seperti pelabuhan,” ungkapnya. Tiga tersangka yang berinisial AF (31), HP (31), dan SN (35) ini terancam hukuman mati. ‘’Karena banyaknya barang bukti, pelaku bisa dijerat hukuman 20 tahun penjara atau hukuman mati,” lanjutnya. Meski operasi gencar dilakukan, pengerdar narkoba dengan berbagai cara melakukan bisnis narkoba. (ant)

Klaim Foke

Dinilai Pembodohan JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Andrinof Chaniago mengatakan klaim calon incumbent Gubernur Fauzi Bowo mengenai keberhasilannya yang dilakukan sembarangan merupakan kampanye yang membodohi masyarakat. ‘’“Salah satunya, Fauzi Bowo mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya meningkat, bahkan lebih tinggi dari nasional. Padahal, kalau Gubernur tidur dan jalan-jalan saja selama lima tahun, pertumbuhan ekonomi Jakarta akan tinggi dengan sendirinya,” katanya di Jakarta, kemarin. Ia menunjuk pembodohan terjadi karena pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang tinggi bukan karena gubernurnya, tetapi posisi daerahnya yang strategis, yakni sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan. ‘’Ia juga mengklaim bahwa angka kemiskinan turun, harus kita lihat dulu apa parameternya. Jumlahnya bisa saja turun karena pendapatannya meningkat, tetapi daya beli menurun. Ini sama saja,” katanya. Klaim lain yang dikemukakan Foke, pangian akrab Fauzi Bowo, yang dinilai Andrinof sebagai pembodohan adalah keberhasilannya dalam pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT) yang dapat menanggulangi banjir. ‘’Dia bilang warga Marunda bisa tidur nyenyak tanpa khawatir banjir karena ada KBT, padahal Jakarta bukan hanya Marunda,” katanya. Sebaliknya, Andrinof menilai ada banyak kemunduran yang terjadi di DKI Jakarta selama masa pemerintahan calon gubernur incumbent. ‘’Ada banyak hal yang mengalami kemunduran di DKI Jakarta, mulai dari realisasi APBD hingga deregulasi birokrasi yang fiktif. Salah satunya adalah retribusi air yang turun hingga Rp40 miliar dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta,” kata Andrinof. Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat dapat lebih kritis dalam menilai klaim-klaim yang sebenarnya digunakan untuk kampanye. (ant)

Muara Angke Muaranya Sampah Jakarta TUMPUKAN sampah di pesisir Utara Muara Angke sudah bertahun-tahun telah merusak ekosistem pantai, abrasi dan semakin menghancurkan mata pencaharian nelayan sebagai penangkap ikan dan budidaya kerang, selain juga persoalan estetika. Direktur Eksekutif WALHI DKI Jakarta Ubaidillah mengatakan, kondisi tersebut karena tidak jelasnya pola pengelolaannya di kawasan lingkungan tersebut, termasuk pola pengangkutan, pencegahan maupun tidak adanya fasilitas penun-

jang sarana dan prasarana. Menurut dia tumpukan sampah Muara Angke disebabkan tidak berfungsinya Dinas Kebersihan DKI Jakarta sebagai instansi yang bertanggungjawab atas persoalan sampah baik dari segi regulasi maupun

teknis. Dinas terkait seharusnya sudah mengetahui bagaimana langkah untuk mengatasi tumpukan sampah Muara Angke secara efektif karena beberapa ahli, akademisi, dan LSM yang peduli dengan permasalahan sampah Muara Angke. Untuk membersihkan tumpukan sampah Muara Angke relatif tidak lama dan tidak sulit sepanjang pemerintah memiliki kemauan politik dan berjalannya fungsi dan tanggunjawab dinas kebersihan secara berkelanjutan. Namun jika tidak

maka masalah ini akan terus terjadi dan masyarakat yang selalu menjadi korban lingkungan dan dituding sebagai penyebab membuang sampah sembarangan,¿ kata Ubaidillah. Sampah-sampah menumpuk itu berasal dari terusan 13 sungai di Jakarta, sungai di Tangerang Banten, dan aktivitas masyarakat setempat termasuk aktivitas pelayaran kapal. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Sanitasi BPLHD DKI Jakarta Andono Warih mengatakan dalam

menangani penumpukan sampah pantai Muara Angke harus dimulai dari sumbernya, yaitu limbah rumah tangga dan komersial. Sampah yang dihasilkan dari sumbernya mengalami pengumpulan di satu titik tempat pengumpulan sementara, kemudian diangkutlah ke tempat pengolahan sampah terpadu Bantar Gebang. ‘’Tempat pemungutan sampah sementara atau transfer station kemudian baru diangkut ke Bantar Gebang. Menurut data,ada sekitar 20 persen sampah yang tak terangkut. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.