Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Jumat, 18 Maret 2011
No. 53 tahun V
Pengemban Pengamal Pancasila
KBR 68 H Terima
Paket Mencurigakan Rency Milano
Ingin Ngerasain Bule RENCY Milano mengungkapkan bahwa dia tak merasa trauma dengan perceraiannya. Artis yang konon katanya telah menikah 5 kali ini ingin menikah kembali jika umurnya sudah mendekati 40. Rency mengaku bahwa hubungannya saat ini hanya sekedar teman tapi mesra saja. Dia belum berkeinginan untuk memilih satu cowok untuk diseriusi. ‘’Belum masih TTM aja teman tapi mesra. Biar gak stres jalanin hidup, jadi enjoy aja banyak teman,” paparnya. Untuk berkeluarga Rency menginginkan cowok yang lebih tau darinya. Namun dia banyak akrab dengan cowok yang lebih muda darinya. ‘’Gimana dong yang muda yang suka sama gue. Dulu pernah pacaran sama yang seumuran brengsek juga,’’ imbuhnya. Kabar beredar, saat ini Rency tengah dekat dengan bule yang menurutnya romantis. ‘’Gue mau ngerasain bule. Banyak yang bilang bule itu romantis, baik,’’ katanya. (kmb)
JAKARTA - Pusat kebudayaan dan Kantor berita KBR 68 H, Utan Kayu, Jakarta Timur Kembali dikirimi paket mencurigakan berisi buku. Kali ini paket ditujukan kepada panitia Indonesian Green Radio Award (IGRA) yang berasal dari Badan pemerintah lingkungan hidup BPLH kota Bali, Jalan D.I Panjaitan No.1, Denpasar Bali. ‘’Pukul 13.30 WIB dapat buku dari Bali kemudian dicurigai seperti kemarin, dan diterima saudara Edwin lalu lapor polisi,” kata Kapolres Jakarta Timur, Kombespol Saidal Mursalin, saat meninjau TKP, kemarin. Sebelumnya saat paket diterima, petugas keamanan gedung KBR 68 H menemukan kejanggalan ketika memeriksa paket mengunakan alat metal detector. Namun bisa saja itu salah, oleh karena itu pihak kepolisian tetap melakukan Standar opersional yang dimiliki Polri untuk memeriksa dan memastikan isi paket tersebut. ‘’Berbunyi kan pakai metal detector yang dimiliki Satpam, bisa saja starapless atau penjepit kita belum tahu,” ucap Saidal. Atas dasar kecurigaan tersebutlah kepolisian metro Jakarta Timur segera menghubungi Gegana. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi agar kejadian seperti kemarin tidak terulang, dimana satu anggota kepolisian menjadi korban. ‘’Kita lakukan prosedur standar karena curiga kita panggil Gegana, telah dilakukan penjinakan tapi belum bisa dilihat jelas apakah ini buku atau bom karena belum diurai di Marko Gegana.” paparnya. (oga)
Presiden Perintahkan Kejakgung
Lacak Aset Negara JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kejagung untuk melacak dan mengembalikan aset negara yang hilang atau berada di luar negeri akibat tindak pidana lintas negara. ‘’Saya mengajak peserta konferensi untuk memanfaatkan pertemuan ini bagi peningkatan kerja sama penegakan hukum dan keadilan, utamanya dalam melacak, membekukan, menyita dan mengembalikan aset-aset hasil tindak pidana kejahatan lintasnegara yang terorganisasi,” kata Presiden Yudhoyono saat membuka konferensi jaksa in-
ternasional di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Presiden tidak menyebutkan secara rinci kasus tertentu yang harus diselesaikan oleh Kejaksaan. Namun, dia menegaskan, Indonesia adalah negara yang dihadapkan pada sejumlah kejahatan lintasnegara, misalnya korupsi, narkotika, terorisme, perdagangan manusia, dan kejahatan lain yang dilakukan oleh aktor bukan negara. Menurut Yudhoyono, kejahatan-kejahatan itu mengancam keamanan negara dan berpotensi memperburuk pereko-
nomian masyarakat. Kepala Negara menegaskan, pelaku kejahatan lintasnegara sangat mengikuti kemajuan teknologi dan selalu memperbarui modus dalam melakukan aksinya. Mereka menggunakan sistem sel dan kadang menghubungkan kejahatan yang satu dengan kejahatan yang lain. ‘’Misalnya jaringan kejahatan lintasnegara telah membuktikan adanya hubungan yang erat antara pendanaan kelompok teroris dan separatis dengan keuntungan yang diperoleh dari kejahatan narkotika,” katanya. (ant)
Bahas Aset Koruptor JAKARTA - Jaksa Agung Basrief Arief membenarkan bahwa salah satu topik yang akan dibahas dalam konferensi adalah masalah pengembalian aset. Namun, dia menolak menyebut nama kasus yang akan dibahas. ‘’Apa pun aset yang berada di luar (negeri-red) khususnya yang terkait dengan Asia Pasifik dan Timur Tengah ini kita akan usut,” katanya ketika ditanya apakah kejaksaan akan fokus pada kasus pengembalian aset Bank Century atau aset Hutomo Mandala Putera. Basrief menjelaskan, Kejagung akan memanfaatkan konferensi itu sebagai media untuk bertukar informasi serta keahlian dengan institusi kejaksaan dari negara lain. ‘’Kita berbagi pengalaman lah, berbagi pengalaman berbagi pengetahuan, sharing (tukar-red) informasi,” katanya. Selain pengembalian aset, kata Basrief, konferensi itu juga akan membahas tentang ekstadisi, investigasi bersama, dan kerja sama langsung antarjaksa. ‘’Ada lima hal yang dibahas. ‘’Terkait dengan aset, kerjasama investigasi, MLA, esktradisi dan hubungan antara jaksa,” katanya. Indonesia menjadi tuan rumah “7th International Association of Prosecutors (IAP) Asia Pacific and Middle East Regional Conference and High Level Prosecutors Meeting”. Konferensi jaksa international itu mengangkat tema “Asia Pasific and Middle East Cooperation in Criminal Matters” dan akan berlangsung selama tiga hari, di Jakarta, 17-19 Maret 2011. Sebanyak 195 peserta dari 33 negara Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Eropa akan ambil bagian dalam acara itu. International Association of Prosecutors (IAP) berdiri pada 1995 dan beranggotakan sejumlah institusi kejaksaan dari berbagai negara. Indonesia bergabung dalam organisasi itu pada 2006. Perburuan aset koruptor di luar negeri, menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan jaksa untuk kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah (IAP). (har/son)
Temukan Segera
Pelaku Teror Bom
Suluh Indonesia/ade
PAKET BOM - Tim Gegana Polri mengamankan paket yang diduga bom buku di Kantor KBR 68H Utan Kayu, Jaktim, kemarin. Paket ini kiriman dari Denpasar ditujukan kepada Indonesian Grand Regional Award.
Mega Kembali Ingatkan Presiden KETUA Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan peringatan kepada pemerintah untuk tidak berkutat terus pada isu-isu politik yang berkembang, seperti reshuffle kabinet dan sekretariat gabungan (setgab) koalisi saja. Apa yang paling krusial ?. Menurut Mega, pemerintah seharusnya bekerja keras mengehntikan impor pangan. ‘’Pemerintah harus kerja keras, jangan ikut isu terus lah. Begitu banyak isu, tapi tidak ada
yang bisa diuraikan dan diselesaikan,” kata Megawati pada acara pencanangan Cabang Pelopor PDIP di lapangan Desa Jambaan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, kemarin.
Acara pencanangan Cabang Pelopor PDIP dihadiri oleh lebih dari dua puluh ribu simpatisan dan kader DPC-DPC PDIP seluruh Indonesia. Mega mencontohkan hingga kini kasus Bank Century, kasus mafia pajak Gayus Tambunan serta kasus-kasus lainnya tidak pernah serius untuk menyelesaikannya. Padahal, pemerintah seharusnya fokus pada pekerjaannnya. Khusus mengenai gonjangganjing rencana masuknya
PDIP dalam koalisi pemerintah, Megawati dengan tegas mengatakan bahwa tetap berpegang teguh pada amanat Kongres, yakni PDIP tetap berada di luar pemerintahan. ‘’Banyak orang bingung, dan menanyakan pada saya (PDIP) mau masuk atau tidak. Saya katakan kongres instruksikan agar Ketum harus jalankan A, B, C, D...saya kira semua kader sudah tahu,” kata Mega. Jika pemerintah berani, kata Mega, justru hal yang harus
didahulukan untuk tanah air ini adalah mensetop impor beras dan gula. Pasalnya, ancaman krisis pangan sudah di depan mata. Pemerintah seharusnya tidak boleh gembira dengan memperbanyak impor beras dan gula yang justru mematikan ekonomi dan kehidupan rakyat. ‘’Saya sebenarnya patah kata ketika diminta bicara apa yang harus dilakukan pemerintah kita. Jangan dirapatkan berulang kali, tapi implementasinya,” katanya. (har)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta aparat keamanan untuk segera mengusut dan menemukan pelaku teror bom paket, sehingga ketentaraman dan keamanan masyarakat segera pulih. ‘’Aparat keamanan bekerja, saya akan tegur (bila ada yang lalai-red), tidak ada yang lebih penting bagi masyarakat kita selain rasa aman. Segera ungkap, bekerja dengan penuh, serius dan bisa mengungkap,” kata Presiden saat membuka sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, kemarin. Kepala Negara juga meminta agar aparat intelijen, baik dari Badan Intelejen Negara (BIN) dan kepolisian serta jajaran TNI, termasuk komando teritorial untuk bekerja lebih keras mencegah aksi teror dan mengungkap pelakunya. ‘’Jajaran intelijen, BIN dan kepolisian, jajaran TNI komando teritorial bekerja lebih keras untuk ungkap pelaku kejahatan. Jangan berikan ruang apapun kepada siapapun yang akan merobek situasi keamanan yang telah kita jaga dan pulihkan,” katanya, menegaskan. Presiden mengatakan teror paket bom yang terjadi beberapa hari lalu hendaknya tidak dianggap biasa karena aparat keamanan harus lakukan apapun untuk melindungi masyarakat. ‘’Jangan tidak diantisipasi, tidak dilakukan kegiatan intelijen. Dengan demikian, setiap saat kita bisa hadapi kejadian. Barangkali yang selama ini melakukan teror mengubah taktik. Kita tidak boleh kalah dan kehilangan inisiatif,” katanya. Kepala Negara mengatakan, ia melihat ada sisi kecerobohan petugas dan meminta agar hal serupa tidak terjadi lagi, sehingga tidak ada lagi ledakan bom saat proses penjinakan barang yang diduga bom. ‘’Tunjukkan bahwa petugas kita profesional, jangan anggap ringan situasi. Motif bisa macam-macam,” katanya. Presiden menegaskan, ”kita juga mendapat kiriman berita (yang mengatakan-red) SBY tidak bisa jaga keamanan. Pada kelompok seperti itu, bila tidak suka sama saya jangan korbankan rakyat,’’ pesan Presiden Yudhoyono. (har)