Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Rabu, 4 Mei 2011
No. 85 tahun V
Pengemban Pengamal Pancasila
PT DKI Perberat
Hukuman Gayus JAKARTA - Masa hukuman mantan pegawai Ditgjen Pajak yang tersangkut kasus mafia pajak, Gayus HP Tambunan, diperberat dari tujuh tahun penjara menjadi sepuluh tahun penjara di di pengadilan tingkat banding. ‘’Benar, informasinya hukumannya diperberat menjadi 10 tahun penjara,” kata Kajari Jaksel M Yusuf di Jakarta, kemarin. Hukuman tersebut lebih berat dibandingkan vonis majelis hakim PN Jaksel dengan tujuh tahun penjara serta denda Rp 300 juta atau subsider enam bulan kurungan. Sebelunya jaksa menuntut Gayus dengan hukuman 20 tahun penjara. Yusuf menambahkan, pihaknya tengah mencari salinan putusan tingkat banding guna menentukan langkah berikutnya. ‘’Sampai sekarang kita belum menerima salinan putusannya,” kata Yusuf. Pertimbangan majelis hakim PT DKI Jakarta memperberat hukuman Gayus HP Tambunan, karena mantan pegawai Ditjen Pajak itu dikenakan pasal berlapis. Juru Bicara PT DKI Jakarta Achmad Sobari mengatakan, terdakwa melakukan empat tindak pidana hingga hal itu menjadi pertimbangan memperberat hukuman terhadap Gayus. Pertimbangan lainnya, kata dia, tindakan terdakwa tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan pandangan buruk bagi wajib pajak. ‘’Dikhawatirkan wajib pajak tidak mau bayar pajak, karena khawatir uangn ya digelapkan,” katanya. Dikatakan, dari perbuatan terdakwa itu juga pertimbangannya, yakni akan mempengaruhi pendapatan negara dari sektor pajak. Ia menyebutkan putusan itu diputuskan pada Selasa (3/5) dengan pimpinan majelis hakiim yakni Roosdarmani, dengan anggota antara lain As’adi Al Ma’ruf, Sudiro, dan Abdurrahman Hassa. (ant)
Terkait Bom Cirebon
Teroris Ditangkap JAKARTA - Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, kembali membekuk satu orang yang diduga terkait bom bunuh diri di Masjid Adz -Zikra, di Mapolresta Cirebon, yang dilakukan oleh Muhammad Syarif . ‘’Tadi malam (kemarin-red) di Slawi, Kabupaten Tegal dilakukan penangkapan terhadap M, seseorang yang terkait peristiwa bom Cirebon,” ujar Kabag Penum Polri Kombes Pol. Boy Rafli Amar di JAkarta, kemarin. Penangkapan yang dilakukan terhadap seseoarang yang diduga terlibat kelompok Syarif, di sebuah pasar malam di daerah Slawi, Kabupaten Tegal tersebut menurut mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya diduga orang tersebut memiliki peranan yang cukup siginifakan. ‘’Kita duga memiliki dan menguasi bahan peledak ,” terangnya. Boy menambahakan, ditangkapnya M merupakan hasil pengembangan penyidikan yang dilakukan terhadap tersangka AS, yang ditangkap sekitar lima hari yang lalu, dibilangan Cempa Putih, Jakarta Pusat. Menjawab apakah ada indikasi bahwa M menyuplai bom ke Syarif, Boy mengatakan, indikasi tersebut belum ada dan saat ini pihaknya sedang melakukan proses pengembangan untuk menelisik lebih mendalam kasus tersebut. Sebelumnya, terkait dengan kasus ini polisi menangkap Andri Siwanto (AS) alias Hasyim, hasil pemeriksaan positif dijadikan tersangka dan dilakukan penahanan. (wnd)
SBY Berkomitmen
Seorang Politisi Demokrat
Dicegah ke Luar Negeri JAKARTA - Politikus dari Partai Demokrat, Amrun Daulay, yang berstatus tersangka kasus dugaan korupsi di Departemen Sosial (Depsos), batal bepergian keluar negeri pada Hari Minggu (1/5), karena dicegah pihak imigrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). ‘’Saya tidak tahu apakah dia (Amrun Daulay) bersama dalam rombongan anggota dewan seperti yang diberitakan (kunjungan kerja Komisi II ke India). Tapi laporan dari lapangan menyebutkan, yang ber-
sangkutan negatif berangkat, dan paspornya sudah ditarik oleh Unit Alpha yang sedang bertugas,” kata Plt Kahumas Ditjen Imigrasi, Bambang Catur di Jakarta, kemarin. Pencegahan pada Amrun memang harus dilakukan atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sesuai dengan Surat Pencegahan Nomor Kep-148/01/III/2011 tanggal 31 Maret 2011 dan siar Nomor IMI.5.GR.02.06-3.20279 sehingga tanggal 1 April 2011 lalu cegah sudah berlaku hingga 30
Maret 2012. Setelah paspor anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini ditarik oleh Unit Alpha Imigrasi Soetta yang bertugas, menurut Bambang, saat ini salah satu dokumen perjalanan keluar negeri tersebut telah dikirim ke Kantor Imigrasi. Amrun Daulay resmi ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka untuk dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi pengadaan sapi dan mesin jahit di Departemen Sosial (Depsos)
yang juga telah menyeret mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah ke balik jeruji besi di Rumah Tahanan (Rutan) Tipikor Cipinang, Jakarta Timur. Ia pun ditetapkan sebagai tersangka tidak terlepas dari penyebutan namanya oleh Bachtiar Chamsyah dalam sidang vonis mantan Menteri Sosial tersebut. Jaksa penuntut umum (JPU) juga menyebut nama Amrun yang pada saat proyek pengadaan sapi, mesin jahit, dan sarung berjalan tahun 2004-
2008 menjabat sebagai Dirjen Bantuan Sosial Fakir Miskin Depsos, memperkaya diri sendiri dan atau orang lain dan koorporasi bersama Bachtiar Chamsyah. Keduanya diduga melakukan korupsi yang merugikan negara sekitar Rp33,7 miliar. Kasus ini sudah menyeret Mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Bahkan sejumlah pejabat Depsos juga terseret, termasuk juga sejumlah rekanan dalam kasus tersebut. (ant)
Perangi Terorisme
Dana NII Diusut
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merespon tewasnya pemimpin kelompok Al Qaeda Osama Bin Laden dengan menyatakan komitmen Indonesia untuk bersama dunia terus memerangi terorisme. Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Jakarta, kemarin mengatakan, Presiden Yudhoyono telah mendengar kabar tewasnya Osama melalui pengumuman yang disampaikan oleh Presiden AS Barack Obama di Washington. ‘’Presiden telah mendengar kabar tentang tewasnya Osama, kita juga menyimak pernyataan Presiden Obama tentang itu,” ujarnya. Presiden Yudhoyono, lanjut dia, kemudian menegaskan komitmen Indonesia bersama dengan negara-negara lain untuk memiliki sumbangsih dalam memerangi ancaman terorisme. ‘’Indonesia berkepentingan untuk membebaskan diri dari ancaman terorisme. Tentu akan baik bila bangsa dan rakyat Indonesia bisa bersama-sama dengan dunia dalam upaya membebaskan diri dari terorisme,” tuturnya. Dalam konteks kesiagaan universal, menurut Julian, Indonesia senantiasa berupaya untuk menjaga keamanan masyarakat dan mengantisipasi gangguan keamanan dari aksiaksi kelompok terorisme. Osama dilaporkan tewas tertembak di bagian kepala dalam sebuah operasi militer rahasia yang digelar pasukan khusus Amerika Serikat pada Senin dinihari di lokasi persembunyiannya di kota Abbottabad, Pakistan. Media massa Amerika Serikat memberitakan Osama langsung dikuburkan di laut sebelum 24 jam setelah kematiannya. (ant)
JAKARTA - DPR akan meminta penjelasan resmi PPATK untuk menelusuri aliran dana Negara Islam Indonesia (NII), termasuk kabar informsi tentang dana NII di Bank Century. ‘’Dalam rapat Timwas mendatang akan memanggil PPATK untuk meminta keterangan soal aliran yang terkait Al Zaytun dan NII,” kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang juga salah satu pimpinan kolektif Timwas Rekomendasi Century d Jakarta, kemarin. Bila keterangan PPATK terbukti adanya dana milik Panji Gumilang, selanjutnya Timwas juga akan memanggil Panji Gumilang. Timwas akan meminta keterangan dan menginventarisir informasi yang akan diperoleh untuk selanjutnya meminta aparat penegak hukum melacak dana-dana milik NII dan Panji Gumilang, apakah dana yang dimiliki tersebut bertentangan dengan hukum perundangan yang berlaku atau tidak. ‘’Adanya rekening misterius yang diduga milik NII atas nama Panji Gumilang di Century baru sebatas informasi awal, tapi bisa menjadi info awal untuk dilacak,” kata Priyo. Mantan Menteri Peningkatan Produksi NII tahun 1997-2007, Imam Supriyanto mengungkapkan, total dana NII di Bank Century (kini Bank Mutiara-red) sekitar Rp 350 miliar. Namun, ia tidak mengetahui apakah dana tersebut masih tersimpan di Bank Mutiara atau sudah dipindah. (har)
Suluh Indonesia/ant
BUTUH BANTUAN - Sejumlah anak korban bencana banjir lahar dingin Merapi menyanyikan lagu himne Guru dalam rangka hari Pendidikan Nasional di tengah aliran Kali Putih di Dusun Karangasem, Blongkeng, Ngluwar, Magelang, kemarin.
Mencegah Kelompok Radikal Makin Liar TEWASNYA pemimpin jaringan Al Qaedah, Osama Bin Laden diprediksi akan menjadi semangat baru bagi kelompok-kelompok radikal untuk menunjukkan keberadaan dan kekuatannya. Karena itu, tidak mustahil jumlah aksi teror di Indonesia juga akan makin meningkat. Pengamat terorisme, Mardigu Wowik Prasantyo mengatakan pada dasarnya kelompok radikal di Indonesia terbagi dalam dua kelompok, yaitu pertama kelompok yang terkait
dengan jaringan Al Qaeda. Jaringan ini keberadannya selalu berhubungan langsung dengan kelompok Al Qaeda. ‘’Kedua, kelompok lokal yang tidak ada hubungannya sama sekali
dengan Al Qaeda. Misalnya seperti Darul Islam dan NII, mereka terpengaruh dengan gerakan internasional,” kata Mardigu di Jakarta, kemarin. Meski tidak ada hubungannya secara langsung dengan jaringan Al Qaeda, kelompok radikal lokal tersebut tetap menjadikan Osama sebagai inspirasi. Oleh karena itu, gerakan radikal dari dua kelompok ini bisa akan makin liar. Keduanya akan tetap aktif untuk melakukan aksi-aksinya.’’ Me-
reka justru akan semakin radikal dan liar, ditambah dengan meninggalnya Osama ini,” ujarnya. Di Indonesia, menurut Prasantyo, jumlah pengikut jaringan Al Qaeda tidak terlalu banyak. Ia memperkirakan hanya sekitar 500 orang saja. Tetapi, ada ribuan kelompok radikal di dunia yang menyantol jaringan tersebut. Ini yang bahaya, yang akan bisa menciptakan Osama-Osama baru,” katanya. Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai tewasnya
Osama Bin Laden tidak serta merta mematikan kekuatan jaringan dan aksi Al- Qaeda. Osama, menurutnya, hanya salah satu faktor saja, karena Al-Qaeda sudah menjadi organisasi sistemik dengan basis ideologi, jaringan, sistem perekrutan dan aksi yang mandiri. Analisis anggota DPR dari Fraksi FPKS ini, sepanjang masalah di Afghanistan tidak selesai dan kekuatan asing masih terus bercokol, maka AlQaeda terus bergerak. (har)