20 HALAMAN
NOMOR 330 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (158rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
selasa pon, 1 agustus 2017
Yel-yel Perjuangan dan Cerita Kepahlawanan
Ancaman itu diantisipasi SMA Dwijendra dengan berbagi jenis kegiatan. Yang menonjol adalah penanaman yel-yel kebangsaaan. ‘’Saya warga Dwijendra, Saya Indonesia, Saya Pancasila’’. Yel-yel itu, kata Kepala SMA Dwijendra Denpasar Drs. I Made Oka Antara, M.Hum., dilontarkan setiap upacara bendera setiap Senin, dan ketika menerima tamu sekolah baik saat lomba maupun saat akreditasi. Bahkan di dinding aula Dwijendra kini dipasang baliho ‘’Aku Indonesia, Aku Pancasila’’. Ya n g u n i k lagi di Dwijendra adalah semua guru wajib memberikan cerita Bali dan perjuangan bangsa selama lima menit sebelum mengajar. Ini juga cara ampuh untuk menanamkan nilai bela negara di sekolahnya. Hal. 19 Jalan Raya
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Siswa SMA di Bali Minta Pancasila Diajarkan Kembali
Menanamkan Bela Negara di Sekolah
Perkembangan dunia teknologi digital semakin menjauhkan remaja khususnya di kalangan siswa SMP dan SMA di Bali. Mereka ‘’melupakan’’ teman yang duduk dekat dengan dirinya, namun memberi perhatian lebih kepada teman yang jauh. ‘’Budaya’’ ini dikhawatirkan akan mereduksi semangat belajar siswa, semangat kebersamaannya karena selalu sibuk dengan urusan sendiri. Akibat pengaruh media sosial, tak jarang juga generasi muda yang tak peduli dengan negaranya, bahkan melecehkan simbol-simbol negara.
@balipostcom (4.812rb Follower) http://twitter.com/balipostcom
PANCASILA sedang dicoba. Tidak kasat mata memang, tetapi terasa ‘’aroma’’ ada upaya pembelokan. Bahkan perlawanan. Pemerintah pun mencium aroma tersebut. Diterbitkannya Perppu No. 2/2017 merupakan jawaban atas kekhawatiran tersebut. Pro-kontra muncul setelah itu. Wakil rakyat juga ‘’terbelah’’. Namun, pemerintah tetap bergeming. Pemerintah sudah bulat, bahwa kelompok anti-Pancasila harus dilawan. Pemerintah juga terus berupaya membumikan Pancasila di negeri yang bineka ini. Lalu bagaimana siswa menyikapi situasi yang berkembang dalam membumikan kembali Pancasila di bumi Indonesia ini. Untuk menjaring pendapat siswa SMA tersebut Bali Post pun menyebar kuesioner. Jumlahnya 500 buah. Sementara yang kembali 467. Bagaimana hasilnya? Ada dua tema dalam kuesioner tersebut. Pertama terkait Pancasila. Kedua soal pemanfaatan media sosial di kalangan siswa. Beragam jawaban atas pertanyaan tersebut. Namun yang paling kompak untuk memilih satu jawaban, ketika disodorkan pertanyaan; Perlukah pelajaran Pancasila secara khusus diajarkan kembali di sekolah? Sebanyak 433 (92,5%) siswa menjawab perlu. Hanya 32 orang (7%) yang menjawab tidak. Walaupun mereka, 460 (98,5%) menyatakan hafal sila-sila Pancasila, namun menurut mereka pengajaran Pancasila merupakan hal yang urgen. Alasannya, memahami Pancasila tidak sekadar hafal akan butir-butir dari lima sila tersebut. Tetapi bagaimana implementasinya dalam kehidupan seharihari. Jadi pengajaran Pancasila bukan semacam dogma, tetapi harus larut dengan kehidupan dan kegiatan masyarakat. Jadi harapannya, Pancasila betul-betul menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila sebagai
KuEsioner Bela Negara untuk Siswa SMA Perlukah pelajaran Pancasila diajarkan kembali di sekolah? Perlu Tidak Tidak Tahu
92,5% 7% 0,5%
Apakah sdr/sdri hafal dengan sila-sila Pancasila? Ya Tidak Tidak Tahu
98,5% 1% 0,5%
Apakah sdr/sdri menggunakan medsos?
dasar negara dan Pancasila dengan lima butir silanya benar-benar menjadi tujuan yang ingin diwujudkan. Jadi bukan sekadar slogan atau hafalan, tetapi mempunyai makna dan dinamika sebagai pembimbing semua anak bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Presiden Jokowi pernah berujar, Pancasila harus diajarkan dengan cara kekinian. Tidak semata menjadi bahan ajar di sekolah, tetapi merasuk dalam kegiatan generasi muda dalam berkomunikasi. Salah satunya media sosial (medsos). Ini memang sebuah terobosan di tengah meningkatnya pengguna medsos. Itu tercermin pula dari jajak yang dilakukan Bali Post bahwa 447 orang (96%) siswa menggunakan medsos. Hanya 10 orang (2%) tidak menggunakan medsos. Hal. 19 Wawasan Kebangsaan
Ya Tidak Tidak Tahu
96% 2% 2%
Apa yang sdr/sdri cari pada medsos? Ilmu pengetahuan 77,5% Sekadar mengikuti zaman 22% Tidak menjawab 0,5% Jumlah responden:467 Jajak pendapat dilakukan di sejumlah SMA di seluruh Bali
Ilustrasi/anggara
Tumbuhkan Rasa Nasionalisme I Nyoman Suwirta
BUPATI Jembrana I Putu Artha menilai bahwa memupuk jiwa nasionalisme dan bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara. Bela negara jangan dipandang sempit hanya persoalan fisik dengan mengangkat senjata, melainkan di era yang serba modern ini bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme serta nilai-nilai kebangsaan. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam
Kasus Pajak
Ronaldo Bersaksi PENYERANG Real Madrid Cristiano Ronaldo yang dituding menggelapkan pajak senilai 14,7 juta euro, menghadiri persidangan di Pozuelo de Alarcon pada Senin (31/7) kemarin untuk memberikan kesaksian. Pria Portugal berusia 32 tahun itu membantah semua tudingan melalui agen-agennya. Jika dinyatakan bersalah menyembunyikan pendapatan-pendapatannya dari hak citra antara 2011 sampai 2014, Ronaldo akan menghadapi denda yang besar serta kemungkinan tuntutan kurungan. Pengadilan Spanyol belakangan menuntut kasus-kasus penggelapan pajak terhadap sejumlah pesepak bola papan atas. Bintang Barcelona Lionel Messi dituntut hukuman kurungan 21 bulan penjara pada tahun ini atas dakwaan serupa, meski ia kemungkinan besar tidak akan menjalani hukuman penjara karena hukum Spanyol menyatakan bahwa hukuman kurungan di bawah dua tahun dapat menjalani masa percobaan, demikian Reuters. (ant)
memajukan bangsa dan negara itu termasuk bela negara. ‘’Mulai dari kegiatan-kegiatan rutin seperti gerak jalan 17-an, Paskibraka maupun apel bendera rutin dengan mengikuti seluruh kegiatan tersebut dengan semangat, disiplin, dan bersungguh-sungguh,’’ ujar Bupati Artha. Para generasi muda menunjukkan prestasi dalam berbagai bidang yang dimiliki juga bentuk sumbangsih kepada kemajuan dan wujud
bela negara. Selain itu, wujud dari upaya bela negara adalah kesiapan dan kerelaan untuk berkorban demi mempertahankan kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Hal. 19 Generasi Muda
I Putu Artha
Polisi Tunjukkan Sketsa Penyiram Novel Baswedan Jakarta (Bali Post) – Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Tito Karnavian menunjukkan sketsa terbaru wajah penyerang penyidik KPK Novel Baswedan. Wajah Baswedan disiram air keras oleh seseorang saat selesai sholat subuh di mesjid dekat rumahnya, di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April lalu. ‘’Ini belum dipublikasikan, baru kira-kira dua hari yang lalu, yang ini adalah dari saksi yang sangat penting karena lima menit sebelum kejadian melihat tamu di mesjid, dia mencurigakan yang kita duga dia adalah pengendara sepeda motor,’’ kata Tito Karnavian, di Kantor Presiden Jakarta, Senin (31/7) kemarin. Perwira tinggi polisi yang lama berkarier di reserse ini baru bertemu dengan Presiden Jokowi, khusus membahas hal ini. Publik sangat menanti-nanti langkah pasti penegak hukum soal penyiraman air keras kepada Baswedan, yang asal-usulnya adalah perwira polisi. Penyidik KPK itu tengah menangani kasus KTP elektronik (e-KTP) saat penyerangan itu terjadi, yang berujung kehilangan penglihatan pada mata kiri Baswedan secara permanen. Seusai bertemu Jokowi, Kapolri menyatakan ciri-ciri penyerang itu memiliki tinggi tubuh 167-170 cm, berkulit agak hitam, rambut keriting, dan badan cukup ramping. ‘’Nah, kalau kita lihat ini agak berbeda dengan empat orang yang sudah diperiksa sebelumnya. Ada tiga orang yang diperiksa sebelumnya yang tadinya dua bulan sebelum peristiwa ada di sekitar rumah Saudara Novel yaitu dua orang, yaitu H dan M,’’ kata Karnavian. Hal. 19 Air Keras SKETSA WAJAH - Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, Senin (31/7) kemarin.
Cristiano Ronaldo
Bali post/ant