20 HALAMAN
NOMOR 196 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
Rabu paing, 8 maret 2017
@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Fokus pada Peningkatan Mutu Pendidikan YAYASAN Perguruan Rakyat Saraswati, perguruan tertua di Bali yang didirikan para pejuang. Yayasan yang didirikan 71 tahun lalu kini memiliki 18 unit sekolah dari PAUD dan TK, SD (6), SMP, SMA, SMK (3) dan tiga perguruan tinggi dengan jumlah siswa lebih dari 20 ribu. Kini semua fasilitas gedung dan sarana sekolah dan kampus sudah terpenuhi. Karenanya, warga Saraswati fokus pada peningkatan mutu pendidikan. Demikian ditegaskan Ketua Yayasan
PR Saraswati Pusat Denpasar Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. kepada Bali Post, Bali TV dan Indonesia Network. Kata dia, kualitas SDM ini merupakan syarat utama agar bisa memberi pelayanan proses pendidikan yang bermutu. Dia menceritakan bagaimana perjuangan Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar yang bermula dari sekolah berupa gubuk kini menjadi kampus serba megah. Pada 8 Desember 1948 didirikan pertama kali Sekolah Lanjutan Umum Bawah (SLUB) di Kaliungu Klod. Setelah dibakar penjajah, sekolah ini pindah ke Banjar Tainsiat, dan 1952 pindah ke Jalan Kamboja hingga sekarang. Unit sekolah pun berkembang
dengan mendirikan Sekolah Rakyat, TK (Taman Indera) dan TGA, dan mengembangkan cabang perguruan hingga Gianyar, Tabanan, Negara, Buleleng, Bangli, Karangasem, Klungkung hingga ke Mataram. Sementara itu tingkat perguruan tinggi diawali mendirikan IKIP Saraswati, kemudian menjadi Akademi Bahasa Asing. Kedua perguruan tinggi ini dilebur menjadi satu yakni Universitas Mahasaraswati (Unmas). Setelah itu berdiri STIBA Saraswati dan si anak bungsu Akademi Farmasi Saraswati (AFS). Kini Yayasan PR Saraswati sudah menjadi yayasan dengan sekolah yang semuanya gemuk. Artinya,
’’ ...banyak yang bertanya mengapa Saraswati saja yang menang,Ya… karena kami memang hebat.’’
ke-18 sekolah dan perguruan tinggi Yayasan PR Saraswati memiliki siswa banyak. Bahkan sebelum pendaftaran siswa baru dimulai untuk tingkat TK dan SD semuanya sudah diisi oleh masyarakat. ‘’Ini artinya, kami dikejar karena mutunya,’’ ujar Bagus Ketut Lodji. Ketika persaingan antara sekolah swasta dengan negeri dan sekolah swasta sendiri, Bagus Ketut Lodji mengaku tak gentar. Pasalnya, dia sudah menerapkan budaya mutu di semua unit sekolah. Itulah sebabnya Saraswati berprinsip mutu adalah yang utama. Hal. 19 Semua Sekolah
Bagus Ketut Lodji Berita Siang, Pukul 12.30 Wita Seputar Bali, Pukul 18.00 Wita Rabu, 8 Maret 2017
Pedang Emas Raja Salman Dibawa ke KPK
Sumbangan Pembaca ’’Bali Post’’ Diserahkan
SUMBANGAN pembaca Bali Post yang terkumpul untuk korban bencana alam di Bali disalurkan, Selasa (7/3) kemarin. Sumbangan diserahkan di Wantilan Pura Hulun Danu Batur, Songan dan di Wantilan Desa Batur Selatan. Sebelum penyerahan sumbangan dilakukan persembahyangan di Pura Hulun Danu Batur, Songan dan di Pura Ulun Danu Batur. Sumbangan pembaca Bali Post diserahkan Pemimpin Redaksi Bali Post Nyoman Wirata. Hadir dalam kesempatan itu Bupati Bangli I Made Gianyar, Camat Kintamani Wayan Dirgayusa dan Danramil Kintamani Kapten Inf. Wayan Legawa. Di Desa Songan, sumbangan pembaca Bali Post diserahkan kepada 26 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban bencana alam tanah longsor. Dari 26 KK tersebut, 5 KK yang rumahnya rusak berat dan beberapa anggota keluarganya meninggal serta lukaluka terkena bencana, diberikan sumbangan masing-masing Rp 10 juta. Sementara 21 KK lainnya yang ikut mengungsi dan masuk daftar relokasi lantaran tempat tinggalnya berada di zona merah diberikan masing-masing Rp 5 juta serta bantuan sembako. Hal. 19 Terdampak Bencana Foto penyerahan sumbangan di halaman 20
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
Jakarta (Bali Post) –
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melaporkan pemberian cenderamata berupa pedang emas ke KPK. ‘’Hari ini saya dapat tamu dari Mabes Polri dalam rangka melaporkan pedang yang disebut pedang emas,’’ kata Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif di Jakarta, Selasa (7/3) kemarin.
Bali Post/ade
PEDANG - Petugas gratifikasi KPK memperlihatkan pedang emas saat diserahkan oleh Polri. Pedang itu merupakah cenderamata dari Kerajaan Arab Saudi.
Pedang berwarna emas itu diperoleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dari Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi sebelum kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud ke Jakarta beberapa waktu lalu. ‘’Saya datang ke sini dengan maksud ingin menyampaikan laporan gratifikasi, ini merupakan bentuk kepatuhan
Pak Kapolri. Kami menyampaikan laporan gratifikasi dari Kapolri berdasarkan surat perintah sebagai staf pribadi beliau berupa cenderamata yang diterima Pak Kapolri,’’ kata Koordinator Staf Pribadi Pimpinan Polri Kombes Pol. Dadang Hartanto yang menyerahkan langsung pedang itu kepada Laode. Hal. 19 Dilaporkan ke Pusat
Di Malaysia, Bagi Uang Sebelum Lagi, Seorang Wanita Diamankan di St. Regis Rombongan Raja Proyek, Setnov Diincar Teroris Mau Ketemu Raja Salman
Kasus Suap E-KTP
Bantah Terlibat
Jarkarta (Bali Post) – Kamis (9/3) besok, KPK rencananya ungkap lebih dalam lagi kasus suap e-KTP. Diperkirakan banyak tokoh nasional yang tersangkut kasus yang merugikan negara Rp 2,3 triliun. Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Selasa (7/3) kemarin mengatakan, uang suap proyek di Kemendagri itu diduga sudah mengalir ke sejumlah anggota DPR-RI sebelum anggaran proyek e-KTP mengucur. Uang-uang pelicin itu diduga dibagikan oleh calon pemegang proyek. Menurut Febri, pihaknya menemukan indikasi pertemuan-pertemuan informal sebelum rapat pembahasan anggaran dilakukan. Setelah itu, dilakukan pembahasan anggaran yang melibatkan anggota Komisi II DPR, Badan Anggaran DPR dan unsur pemerintah, yakni Kementerian Dalam Negeri. Hal. 19 Merugikan Negara
Mangupura (Bali Post) Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz alSaud kembali kedatangan ‘’tamu’’. Namanya Mariana. Ia ingin bertemu dengan Raja Salman. Tujuannya untuk menyerahkan bingkisan. Namun niat itu pupus di tengah jalan. Sebab, wanita berjilbab itu langsung diamankan petugas yang berjaga di depan pintu Hotel St. Regis, Kuta Selatan, Selasa (7/3) kemarin. Awalnya wanita itu mengaku bernama Kanjeng Ratu Hamengku Buwono Mariana. Petugas pun langsung memeriksa KTP-nya. Ternyata namanya yang asli Mariana. ‘’Yang bersangkutan diamankan pukul 10.30 Wita. Selanjutnya dibawa ke Polsek Kuta Selatan untuk dimintai keterangan. Dengan kejadian sebelumnya, penjagaan Hotel St. Regis semakin diperketat,’’ kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja. Hal. 19 Kerudung Biru
Kuala Lumpur Malaysia, Selasa (7/3) kemarin, mengungkapkan bahwa tujuh militan telah ditangkap akhir bulan lalu menjelang kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi. Ketujuh orang itu berencana menyerang keluarga Kerajaan Arab Saudi. Raja Salman mengunjungi Malaysia pada 26 Februari sebagai bagian tur selama sebulan ke Asia. ‘’Mereka tadinya berencana menyerang keluarga Kerajaan Arab sepanjang kunjungannya ke Kuala Lumpur. Kami menangkap mereka tepat waktu,’’ kata Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar kepada wartawan seperti dikutip Reuters. Dua dari ketujuh orang itu berencana melancarkan serangan skala besar dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi memuat banyak bahan peledak. Minggu pekan lalu, Malaysia mengumumkan telah menangkap seorang warga Malaysia dan enam orang asing yang terdiri dari seorang WNI, empat orang Yaman dan seorang Asia Timur, antara 21 dan 26 Februari karena disangka berkaitan dengan kelompok-kelompok militan, termasuk ISIS. Hal. 19 Tingkat Tinggi
DIAMANKAN - Seorang wanita mengaku bernama Kanjeng Ratu Hamengku Buwono Mariana (jilbab biru) saat diamankan di depan Hotel St. Regis, Kuta Selatan, Selasa (7/3) kemarin.
Pemprov Bali Dukung Reklamasi Teluk Benoa
AKSI DAMAI - Ratusan warga, Selasa (7/3) kemarin melakukan aksi damai di Teluk Benoa.
Bali Post/edi
Denpasar (Bali Post) Sikap Pemprov Bali terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa terkuak dalam pertemuan Komisi VII DPR-RI dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajarannya, SKK Migas dan LNG Pelindo di Dermaga Selatan Pelabuhan Benoa, Selasa (7/3) kemarin. Acara ini dihadiri pula oleh Pemprov Bali yang diwakili para Kabid di Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup. Hal. 19 Pembahasan Amdal
Tolak Reklamasi di Teluk Benoa
Denpasar (Bali Post) Terik matahari yang menyinari perairan Teluk Benoa tak menyurutkan aksi damai menolak rencana reklamasi Teluk Benoa yang kembali digelar Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) dan Pasubayan Desa Adat/ Pakraman Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Selasa (7/3) siang kemarin. Massa bertolak menaiki perahu, masing-masing dari Sanur, Kepaon, Pemogan, Kelan, Kedonganan, Jimbaran, Bualu, dan Tanjung
Benoa untuk akhirnya bertemu di perairan Teluk Benoa yang akan direklamasi. Sesampai di Teluk Benoa, sebagian massa menceburkan diri dan menyanyikan lagu ‘’Bali Tolak Reklamasi’’. Tidak lupa mereka mengepalkan tangan kiri sebagai simbol perlawanan terhadap investor rakus. Bendera ForBALI dan Pasubayan dikibarkan untuk lebih menegaskan bahwa sebagian besar masyarakat Bali menolak rencana menguruk Teluk Benoa seluas 700 hek-
tar. Puluhan perahu yang mengangkut massa kemudian merapat ke muntig Pan Rasmin. Orasi penolakan lantas dilakukan di atas muntig tersebut. Koordinator Divisi Kampanye Politik ForBALI Suriadi Darmoko mengatakan, aksi di perairan Teluk Benoa ini adalah respons cepat terhadap kedatangan Komisi VII DPR-RI ke Bali. Agenda dari Komisi yang membidangi lingkungan hidup ini salah satunya diketahui membahas reklamasi Teluk Benoa.
Namun tanpa melibatkan masyarakat, khususnya di desa adat yang terdampak dan sudah menyatakan menolak. ‘’Kami memandang Komisi VII sebagai perwakilan rakyat seharusnya bertemu dengan rakyat. Ada desa adat yang berhadapan langsung dengan Teluk Benoa yang sikapnya jelas menolak reklamasi. Kalau tidak menemui rakyat, lalu mereka menemui siapa,’’ ujarnya. Hal. 19 Desa Adat
Bali Post/kmb23
DENGARKAN PAPARAN - Satya Widya Yudha, Wakil Komisi VII DPR-RI, saat mendengarkan paparan dari perwakilan Dinas Kehutanan Wayan Darma dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Selasa (7/3) kemarin.