Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
SERAHKAN LAPORAN - Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan Laporan Keuangan Unaudited Tahun Anggaran 2018 Pemerintah Provinsi Bali kepada Kepala BPK-RI Perwakilan Bali Sri Haryoso Suliyanto, Jumat (29/3) kemarin.
Koster Serahkan Laporan Keuangan TA 2018 ke BPK
GUBERNUR Bali Wayan Koster secara langsung melakukan Penyerahan Laporan Keuangan Unaudited Tahun Anggaran 2018 Pemerintah Provinsi Bali di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)-RI Perwakilan Bali, Denpasar, Jumat (29/3) kemarin. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada pasal 190 dan pasal 191 disebutkan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) disampaikan oleh Kepala Daerah paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir dan direview oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebelum disampaikan kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan, kata
Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya. Dengan disampaikanya laporan pada tanggal 29 Maret 2019 maka penyerahan ini sudah sesuai dengan peraturan. ‘’Saya hadir langsung karena memang ini satu agenda yang harus dijalankan dengan baik dengan tanggung jawab kepala daerah dan saya berharap agar laporan ini bisa diproses lebih lanjut oleh BPK Perwakilan Provinsi Bali,’’ kata Koster yang juga Ketua DPD PDI-P Bali ini
setelah acara penyerahan. Gubernur Koster berharap seluruh kepala perangkat daerah agar meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan yang terbaik khususnya kesesuaian antara pelaksanaan dengan pertanggungjawaban laporan keuangan. ‘’Saya memerintahkan jajaran saya untuk menyiapkan dokumen, data dan informasi serta keterangan dengan baik,’’ ujarnya. Hal. 15 Beri Apresiasi
MANGROVE - Bupati Badung Nyoman Giri Prasta memimpin langsung kegiatan penanaman mangrove serta pelepasan satwa langka di kawasan Tahura Ngurah Rai Patasari Kuta, Jumat (29/3) kemarin.
Komitmen Menjaga Keberlangsungan Lingkungan
Badung Tanam 5.000 Bibit Mangrove serta Pelepasan Satwa Langka KABUPATEN Badung sebagai daerah penunjang pariwisata, tentu harus terus dijaga utamanya dalam pelestarian lingkungannya. Sebagai aksi nyata sebagai komitmen untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan, Pemerintah Daerah Kabupaten Badung melakukan aksi tanam mangrove di kawasan Tahura Ngurah Rai Patasari Kuta. Bupati Badung Nyoman Giri Prasta langsung memimpin ratusan warga yang terdiri atas Aparatur Sipil Negara (ASN) OPD di lingkungan Pemkab Badung, lembaga masyarakat, pemuda serta undangan lainnya, yang tumpah ruah melakukan penanaman bibit mangrove. Pada aksi tanam mangrove bertajuk ‘’Badung Peduli Lingkungan, 5.000 Mangrove Berjuta Manfaat’’, sebanyak 5.000 bibit mangrove ditanam di Tahura Ngurah Rai Patasari. Di mana 10 pohon di antaranya merupakan tanaman mangrove langka jenis banang-banang. Selain itu dilakukan pula pelepasliaran satwa spesies hutan mangrove, yaitu seekor burung langka berjenis elang bio, 25 ekor burung tekukur, 7 ekor biawak, 2 ekor kura-kura dan seekor empas (bulus). ‘’Kegiatan ini merupakan salah satu dari 6 prinsip dasar pembangunan di Ka-
bupaten Badung, yaitu Pro-Growth (pro-pertumbuhan), Pro-Poor (propengentasan kemiskinan), Pro-Job (pro-penciptaan lapangan kerja) Pro-Law Enforcement (pro-penegakan aturan), Pro Environment (pro-lingkungan) dan Pro-Culture (pro-budaya). Mari kita bersamasama melestarikan lingkungan,’’ terang Giri Prasta. Dikatakannya, kegiatan ini sekaligus bentuk komitmen Pemkab Badung yang senantiasa mengamalkan ajaran Tri Hita Karana, atau tiga sebab yang membuat manusia bahagia. Khususnya di bagha Palemahan, yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan alam. Sedangkan bagha Parhyangan yaitu hubungan harmonis manusia dengan Tuhan diimplementasikan melalui kegiatan perbaikan tempat persembahyangan, termasuk upacaranya. Sementara untuk bagha Pawongan hubungan harmonis manusia dengan sesama diimplementasikan melalui pendidikan gratis, kesehatan gratis dan sebagainya. ‘’Ini implementasi Tri Hita Karana yang wajib dilakukan. Hubungan manusia dengan lingkungan ini salah satu bentuk riilnya adalah normalisasi sungai yang telah kita lakukan
dan penanaman hutan mangrove,’’ tegasnya. Dipaparkannya, upaya menjaga kawasan hutan mangrove harus senantiasa digelorakan. Sebab, itu merupakan salah satu langkah normalisasi, yaitu bagaimana membuat kawasan yang tidak normal (gundul) kembali normal. Selain itu sedimentasi yang terjadi di muara dinilainya harus diangkat, sehingga tidak terjadi rob. Bukan hanya itu, komitmen terkait kebijakan pro-environment juga akan terus dikembangkan. Yaitu dengan melakukan reboisasi di daerah aliran sungai di hulu bersama dengan pekaseh subak. ‘’Mangrove merupakan salah satu paru-paru dunia, jadi kita harus jaga. Kebijakan pro-environment ini adalah komitmen kita sedari awal, jadi kita awali dulu di daerah pesisir (hutan mangrove), nanti kita akan telusuri juga ke hulu untuk melakukan reboisasi,’’ pungkasnya sembari sempat mengabsen kepala OPD yang tidak hadir, karena ia mengaku tidak memberikan toleransi akan hal itu, sebab itu merupakan cermin bagi stafnya. Hal. 15 Komponen Masyarakat