Edisi Kamis 28 Maret 2019 | balipost.com

Page 1

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Spirit Nangun Sat Kerthi Loka Bali

GERAKAN MEMBANGUN EKONOMI KERAKYATAN Era Baru Bali bergulir di berbagai bidang. Gerakan ini merupakan reaksi cepat dan terukur dari spirit Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang digulirkan Gubernur Bali Wayan Koster. Tidak saja dalam pengembangan budaya, alam dan sumber daya manusia (SDM) Bali, gerakan ini juga bergulir dalam bidang ekonomi. Gerakan ekonomi berbasis budaya Bali, kini menguat dan diharapkan menjadi kekuatan utama Bali. Penjabaran gerakan ekonomi berbasis budaya ini,

menurut Gubernur Bali Wayan Koster, hendaknya menyatukan semua elemen di Bali. ‘’Gerakan penguatan ekonomi kami rancang tetap berlandaskan budaya Bali. Mengingat, budaya Bali telah menjadi kekuatan utama Bali. Hal ini pun telah didukung dengan sumber daya manusia Bali yang terkenal ulet, rajin, undagi atau inovatif serta kreatif,’’ jelasnya. Untuk itu, Gubernur Koster berharap Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bali bersinergi de-

ngan pemerintah daerah dan pelaku ekonomi, terutama swasta untuk bersama-sama mewujudkan industri kreatif berbasis budaya sebagai branding ekonomi Bali. Baik di bidang pangan, sandang maupun papan. ‘’Era baru Bali dirancang bermanfaat bagi manusia Bali dan alam Bali dalam konteks terjaganya kesinambungan pewarisan tradisi dan budaya Bali. Bali bergerak menuju penguatan ekonomi kerakyatan yang fundamental, sehingga Bali memiliki kemandirian,’’ ujarnya.

Tingkatkan Ekonomi Daerah

Kadin Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam memajukan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Bali. Komitmen ini akan dicetuskan saat Rapimprov Kadin Bali yang berlangsung Kamis (28/3) ini. Ketua Umum Kadin Bali

Jero Gede Witama

A.A. Ngurah Alit Wiraputra mengatakan, Kadin sangat mendukung dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Bali yang telah membuat gerakan dan kebijakan baru dengan mengangkat kearifan lokal. Seperti mengangkat hasil pertanian dan perkebunan (buah lokal Bali) masuk hotel.

Alit Wiraputra

Namun, harus ada identifikasi produk lokal Bali apa saja dan kapan musim panen. Selain itu, Gubernur Bali juga melakukan upaya pelestarian seni budaya Bali, bahasa dan aksara Bali serta peduli dan sangat perhatian kepada para pelaku UMKM di Bali. Kerja sama secara bahumembahu antara pemerintah dan Kadin sangat penting untuk lebih ditingkatkan dan secara terus-menerus. Terutama dalam membahas persoalan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Kadin sebagai wadah berhimpunnya dunia usaha akan terus menjadikan dirinya sebagai organisasi yang profesional dan mandiri serta responsif dalam menghadapi perkembangan ekonomi nasional, regional dan global. Hal. 15 Lebih Spesial

Ekonomi Bali, lanjut Koster, harus tumbuh, berkembang, dan memberikan manfaat yang sebesarbesarnya untuk masyarakat Bali. Ekonomi Bali haruslah tumbuh dengan tetap berbasis budaya dan ekonomi yang ramah lingkungan serta berkelanjutan. ‘’Bagi Bali ini harus menjadi agenda penting. Ini mestinya diwujudkan dengan kekuatan perekonomian yang bisa dijalankan oleh sumber daya lokal kita di Bali. Hal. 15 Tumbuh Dinamis

’’Era baru Bali dirancang bermanfaat bagi manusia Bali dan alam Bali dalam konteks terjaganya kesinambungan pewarisan tradisi dan budaya Bali. Bali bergerak menuju penguatan ekonomi kerakyatan yang fundamental, sehingga Bali memiliki kemandirian.’’ Wayan Koster Gubernur bali

DPR Dukung Penyelamatan Danau Batur

Jakarta (Bali Post) Sebanyak 11 menteri Kabinet Kerja membuat kesepakatan bersama (memorandum of understanding) yang berisi penyelamatan 15 danau, salah satunya Danau Batur di Bali. ‘’Kita mendukung kesepakatan tersebut dan mendorong pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat untuk berkomitmen tinggi dalam melakukan pengelolaan terpadu terhadap 15 danau tersebut,’’ sebut Ketua DPR Bambang Soesatyo, Rabu (27/3) kemarin. Ke-15 danau yang disepakati diprioritaskan segera dilakukan penyelamatan adalah Danau Rawapening (Jawa Tengah), Rawa/Danau di Banten, Danau Batur (Bali), Danau Toba (Sumatera Utara), Da-

nau Kerinci (Jambi), Danau Maninjau dan Danau Singkarak (Sumatera Barat). Kemudian Danau Poso (Sulawesi Tengah), Danau Cascade Mahakam-Semayang dan Danau Tondano (Sulawesi Utara), Danau

Tempe dan Danau Matano (Sulawesi Selatan), Danau Limboto (Gorontalo), Danau Sentarum (Kalimantan Timur) dan Danau Sentani (Papua). Ia berharap dengan program prioritas penyelamatan itu, maka hasilnya dapat tercapai secara maksimal dan meminimalisir terjadinya kerusakan. Untuk itu, ia menekankan pemerintah melakukan pengawasan, pengecekan, dan perawatan 15 danau tersebut secara berkala, sehingga situasi dan kondisi danau dapat terus terpantau secara baik.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengatakan pemerintah mengupayakan terobosan untuk mengatasi permasalahan lingkungan di kawasan ekosistem danau. Dari data yang ada, diperkirakan terdapat 840 danau di seluruh Indonesia dengan tipologi yang bervariasi, dengan total luas seluruh danau mencapai 7.130 kilometer persegi. Dari 840 danau yang ada itu, pemerintah memberi prioritas 15 danau untuk dilakukan penyelamatan dari kerusakan lingkungan. (kmb4)

Harga Manggis Anjlok, Pemda Jangan Berserah pada Mekanisme Pasar

Bali Post/wan

PASAR - Buah manggis yang siap dipasarkan ke pasar rakyat di Denpasar. PETANI manggis mengeluhkan harga komoditi tersebut anjlok. Manggis super yang biasa harganya Rp 24.000 per kilogram, kini jatuh mencapai Rp 13.000. Rupanya Pergub No.99 Tahun 2018 belum sepenuhnya menjamin petani bisa mendapatkan harga yang pantas. ‘’Kalau tidak ada jaminan semacam perda, atau aturan tentang jaminan harga produksi petani, itu tidak akan pernah bagus. Apalagi manggis, durian, itu sudah klasik

sekali setiap panen pasti turun harganya,’’ ujar anggota Komisi IV DPRD Bali I Gede Suamba dikonfirmasi, Rabu (27/3) kemarin. Menurut Suamba, fluktuasi harga justru lebih banyak menguntungkan tengkulak. Para tengkulak membeli buah lokal dengan harga murah di tempat produksinya. Kemudian, mereka menjual mahal di kota (Denpasar) atau di swalayanswalayan. Oleh karena itu, regulasi atau keterlibatan

pemerintah sangat dibutuhkan untuk menangani masalah tersebut. Pemda jangan sampai menyerahkan kepada mekanisme pasar. Kasihan petani. Suamba menambahkan, Bali mesti meniru langkah pemerintah Vietnam. Di sana para petaninya maju karena diproteksi oleh undang-undang. Imbasnya, generasi muda setempat tetap bersemangat untuk terjun sebagai petani. ‘’Kalau di Bali, apalagi di Pupuan, mana mau anak-anak kita tamat SMA terjun ke petani, karena tidak ada kepastian. Kalau ada kepastian, saya yakin generasi petani tetap akan nyambung,’’ tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan, saat ini memang sudah mendekati musim panen untuk komoditi manggis. Pihaknya mengakui ada penurunan harga beli manggis untuk keperluan ekspor. Namun, besarannya tidak terlalu signifikan. ‘’Harga manggis dibeli oleh eksportir Rp 20 ribu per kg. Kemarin memang sempat Rp 25 ribu,’’ ujarnya. Sementara itu, salah seorang eksportir dari PT Bali Organik Subak Anak Agung Gede Agung Wedhatama men-

gatakan, harga manggis memang fluktuatif tergantung demand dan supply. Kalau supply sedang rendah, maka harganya akan tinggi. Sebaliknya saat supply sedang banyak, maka harga akan turun. Manggis Bali utamanya diekspor ke Cina. ‘’Harga (sekarang) memang ada penurunan sedikit karena manggis Thailand juga masuk ke Cina. Oleh sebab itu, karena dia lebih dekat dan distribusinya lebih murah, otomatis harga kita juga menjadi lebih turun lagi,’’ ujarnya. Wedhatama mengaku membeli manggis super 1 dari petani dengan harga Rp 20 ribu per kg, super 2 Rp 15 ribu per kg, dan super 3 Rp 9 ribu per kg. Menurutnya, kualitas manggis yang akan diekspor harus lebih ditingkatkan mengacu pada kaidah GAP (Good Agriculture Practices)/SOP. Di sisi lain, sebagai eksportir, pihaknya mendukung adanya Pergub No.99 Tahun 2018. ‘’Malah bagus, jadi semakin banyak produk petani yang bisa diserap. Bisa diekspor, bisa di lokal, jadi menyejahterakan petani ke depan. Tantangan kita di pertanian kan pascapanen, dengan adanya pergub ini otomatis makin banyak simpul-simpul petani untuk memasarkan produknya,’’ jelasnya. (kmb32)

Kualitas Bagus, Harga Malah Turun PETANI manggis di Pupuan ‘’menangis’’. Hal ini dikarenakan harga buah manggis kualitas super yang biasanya dihargai Rp 24.000 per kilogram kini jatuh ke harga Rp 13.000 per kilogram. Kondisi ini sudah berlangsung dalam dua hari terakhir. Petani manggis Desa Belatungan, Pupuan yang juga Ketua Kelompok Tani Jongkok Praktiasa, Ketut Alit Dwiyasa, mengatakan buah manggis kualitas super sekarang turun dari Rp 24.000 per kilogram menjadi Rp 13.000 per kilogram. ‘’Buah super ini biasanya untuk ekspor. Tetapi dalam dua hari terakhir ini harganya turun,’’ ujar Alit yang juga sebagai pengepul buah manggis ini.

Menurut Alit, beberapa daerah di Pupuan dan sentra manggis di Bali sudah memasuki panen raya. ‘’Kalau manggis di kelompok tani kami sekitar dua minggu lagi mulai panen banyak,’’ ujarnya. Kelompok Tani Jongkok Praktiasa memiliki total luas lahan 23 hektar yang ditanam dengan motode tumpang sari, salah satunya manggis. Jika hasilnya baik, satu pohon bisa menghasilkan 50 kg hingga 100 kg. Untuk kualitas buah manggis saat ini, katanya, lebih baik daripada panen Desember lalu. Kondisi baiknya pertumbuhan buah karena didukung oleh cuaca di mana diselingi oleh hujan dan tidak panas terus-menerus. ‘’Pada panen Desember lalu cu-

acanya panas, sehingga banyak buah yang kualitasnya turun dan tidak memenuhi syarat ekspor,’’ ujarnya. Namun sayangnya, katanya, meski kualitas buah bagus, tidak diiringi dengan bagusnya harga jual untuk buah kualitas super. ‘’Bulan Desember lalu, kualitas buahnya yang tidak bagus tetapi harga untuk buah supernya bagus. Sekarang giliran panennya bagus, harga untuk kualitas super malah tidak bagus,’’ ujarnya. Ia berharap agar pemerintah bisa mengontrol soal harga buah manggis ini, terutama yang berkaitan dengan ekspor. Sebab, petani manggis sudah berusaha dalam hal pengelolaan kebun sesuai SOP,

sehingga mendapatkan sertifikasi kebun yang menjadi syarat ekspor buah manggis. ‘’Kelompok kami telah melakukan tata cara pemeliharaan sesuai SOP serta sudah mendapatkan sertifikasi kebun. Kalau sudah sesuai SOP hasilnya pasti bagus asal tidak terbentur cuaca. Seperti sekarang, petani gembira karena buahnya bagus, tetapi harga jualnya justru turun,’’ papar Alit. Kabid Peningkatan Produksi dan Hortikultura Tabanan Wayan Suandra mengatakan turunnya harga manggis ini karena sedang memasuki panen raya di seluruh Indonesia. Karena sedang panen besar, harga buah kualitas super pun menjadi turun. (kmb24)

MANGGIS - Petani asal Desa Belatungan, Pupuan, Ketut Alit Dwiyasa menunjukkan hasil panen buah manggis di Pupuan yang kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan bulan Desember 2018.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.