Edisi 21 Mei 2017 | Balipost.com

Page 1

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost

Minggu umanis, 21 mei 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

BPM/eka

PENGANGKATAN - Prosesi upacara pengangkatan anak Raja Puri Saren Kelod Semar Kuning. Raja I Gusti Ketut Dalem menyerahkan keris kepada anaknya Ananda Putra I Gusti Ketut Dalem, Sabtu (20/5) kemarin.

Pengangkatan Anak Raja Puri Saren Kelod

Penyatuan Dua Budaya UPACARA pengangkatan anak Raja Puri Saren Kelod Semar Kuning merupakan sebuah momen yang sangat bersejarah bagi Puri Saren Kelod, Ubud. Pengangkatan anak yang diresmikan lewat hukum ini istimewa karena Raja Drs. I Gusti Ketut Dalem berkenan mengangkat seorang putra asal Laos, Dato Sri Dr. Aixinjueluo Yuhao. Pengangkatan anak ini digelar, Sabtu (20/5) kemarin di Puri Saren Kelod, Ubud. Dalam upacara tersebut nampak hadir keluarga dari Raja Puri Saren Kelod dan kerabat serta teman-teman bisnis putra angkat Raja Puri Saren Kelod yang berasal dari sejumlah negara. Di antaranya Taiwan, Laos, Thailand, Vietnam, Malaysia, Amerika Serikat (AS) dan Singapura. Secara resmi upacara pengangkatan anak ini dilakukan dengan menyematkan simbol kerajaan kepada Dato Sri dan Istri. Setelah penobatan, Dato Sri Dr. Aixinjueluo Yuhao diberi nama Ananda Putra I Gusti Ketut Dalem. Pengangkatan anak kehormatan ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih luas seni yang ada di Bali ke seluruh dunia untuk pengembangan pariwisata Bali. Ananda Putra I Gusti Ketut Dalem mengatakan, keinginannya menjadi anggota keluarga Puri Saren Kelod Semar Kuning Ubud diawali dengan ketertarikannya pada seni Bali yang unik dan mengandung nilai artistik. Ia mengaku sudah melihat sejumlah karya seni Bali saat berkunjung, terutama pada ukiran kayu, batu dan lukisan yang menurutnya mengandung poin khusus. Karena itu, pihaknya ingin memperkenalkan lebih luas lagi seni Bali ke seluruh dunia. Apalagi saat ini dirinya merupakan salah satu Presiden Dewan Budaya Dunia. “Dari niat itulah saya ingin mengikat hubungan menjadi anak angkat di Puri Saren Kelod Semar Kuning Ubud ini, sehingga saya dianggap menjadi bagian penyatuan dua budaya yakni Bali dan Laos,” sebutnya. Ia membawa beberapa rekan bisnis dari sejumlah negara, di antaranya Malaysia, Vietnam, Taiwan, Cina, Laos, Singapura dan

Amerika. “Mereka adalah pemegang saham di sejumlah perusahaan saya. Saya mengajak mereka untuk memperkenalkan seni yang ada di Bali, sehingga mereka bisa mempromosikannya di negara mereka. Saya juga mengundang Biro Dewan Budaya Dunia, presiden asosiasi kolektor Cina, beberapa kalangan sastra dan seni,” ujarnya. Lebih lanjut dikatakan, pertemuannya dengan Raja Puri Saren Kelod Semar Kuning Ubud berawal dari pertemuan pertukaran budaya internasional beberapa tahun lalu. Sejak itu, komunikasi yang membahas tentang referensi seni terus berlanjut. Bahkan tahun lalu ia pernah mengundang Raja dan keluarganya sebagai tamu kehormatan untuk mengunjungi Laos. Dan juga melihat proyek-proyeknya yang ada di Laos dan Malaysia. Persaudaraan ini semakin erat setelah melakukan beberapa pertemuan. Selain itu, dari segi leluhur dikatakan Raja Puri Saren Kelod Semar Kuning merupakan keturunan dari Dinasti Raja Majapahit yang mempunyai kesamaan dan hubungan erat

20 HALAMAN

NOMOR 262 TAHUN KE 69

dengan Dinasti Qing, Laos. “Pertemuan ini bukanlah hal kebetulan. Namun, lebih karena mempunyai kesamaan leluhur. Selain itu, karena Raja tidak memiliki anak dan ayah saya telah meninggal, sehingga atas saran teman-teman dekat, saya mau dijadikan anak angkat raja. Sehingga kita memiliki upacara hari ini untuk mengikat hubungan kekeluargaan yang lebih erat lagi. Ini merupakan nasib dua orang anak dan ayah yang dipertemukan,” tandasnya. Dengan menghadirkan rekan bisnis perwakilan Dewan Budaya Dunia, serta beberapa kalangan sastra dan seni, ia berharap seni yang ada di Bali bisa lebih dikenal di seluruh dunia. Apalagi usaha ini sudah dilakukan dengan upaya yang cukup matang. Sehingga para investor dunia mau memperkenalkan Bali di negaranya. Setelah upacara pengangkatan anak, Raja I Gusti Ketut Dalem memberikan piagam dan keris kepada 31 VVIP dari tujuh negara yang diakui sebagai kerabat raja. Sedangkan Dato Sri Dr. Aixinjueluo Yuhao memberikan piagam kepada sembilan anggota keluarga raja yang diakui sebagai anggota dari Dewan Dunia untuk Kebudayaan dan Seni. Aixinjueluo juga memberikan sejumlah karya seni kepada raja sebagai tanda telah diterimanya pengangkatan anak kehormatan. (iah/win)

BPM/eka

KELUARGA - Ananda Putra I Gusti Ketut Dalem bersama istri dan keluarga besar di Puri Saren Kelod Semar Kuning Ubud, Sabtu (20/5) kemarin.

@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 21 Mei 2017 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu