Edisi 09 Oktober 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 50 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

minggu paing, 9 oktober 2016

@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Badai Matthew Tewaskan 900 Orang AS Nyatakan Keadaan Darurat

Port Au Prince – Badai Matthew yang menghantam Haiti telah menimbulkan kerusakan hebat dan menelan banyak korban jiwa. Sekitar 900 orang dinyatakan tewas akibat bencana tersebut. Angka kematian kemungkinan akan bertambah setelah tim penyelamat dapat mengakses jalur ke wilayah selatan negara itu, yang sempat terputus akibat badai. Badan Perlindungan Sipil Haiti menyebutkan sebagian besar korban tewas berada di pesisir barat daya Haiti, daerah yang paling parah terkena dampak badai yang terjadi pada pekan ini. Salah satu kota utama di sebelah selatan, Jeremie, mengalami 80 persen kehancuran. Ratusan rumah rata dengan tanah serta ditemukan 82 jenazah. Tiga kota lainnya melaporkan puluhan korban antara lain desa petani Chantal dengan korban tewas 86 orang dan 20 orang lainnya hilang. Korban tewas kebanyakan akibat pohon-pohon tumbang menimpa rumah mereka. Hal. 19 Pohon Tumbang

Menteri Susi Ngotot Pertahankan Kedaulatan Laut

Yogyakarta ( Bali Post) Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, memberikan kuliah umum bertajuk ‘’Fungsi, Manfaat Problematika Kelautan Indonesia’’ di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan UGM, Sabtu (9/10) kemarin. Dalam kesempatan itu, Susi memaparkan permasalahan yang tengah dihadapi bangsa Indonesia dalam bidang kelautan. Saat itu, Menteri Susi ngotot agar Peraturan Presiden nomor 44 tahun 2016 tentang perikanan tangkap terus dipertahankan untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia. “Saya berharap Peraturan Presiden (Perpres nomor 44) ini dijaga, kalau sampai direvisi kita tidak punya kedaulatan laut lagi,” kata Menteri Susi dalam kuliah umum bertajuk “Menjadi Nasionalis Jalasveva Jayamahe” di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu kemarin. Menurut Susi, Perpres nomor 44 yang telah diterbitkan Presiden Joko Widodo patut dipertahankan hingga pemerintahan selanjutnya karena terbukti efektif mengembalikan kedaulatan pengelolaan sumber daya laut nasional dari hegemoni kapal asing atau penangkapan laut ilegal ke tangan nelayan nasional. Hal. 19 Investor Asing

Salak Gula Pasir Harapan Baru Petani Bali

Bangli Genjot Bibit Hortikultura

Siapa tak tahu salak gula pasir dari Karangasem. Buah lokal ini kini menjadi unggulan petani di daerah ini. Namun sayang hingga kini petani belum menikmati hibah bibit dari pemerintah karena mereka tak berbadan hukum.

KEINGINAN Pemkab Bangli untuk bisa mengembangkan bibit, khususnya tanaman hortikultura secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan petani belum bisa terealisasi. Penyebabnya karena terbentur ketersediaan lahan. Menyikapi hal itu, produksi bibit terus digenjot melalui sejumlah petani. Hasilnya cukup baik, tak hanya mampu memenuhi kebutuhan di daerah, tetapi beberapa komoditas juga sudah merambah ke sejumlah daerah di Indonesia. Plt. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Bangli, Ni Wayan Manik, mengatakan pembibitan tanaman harus didukung dengan lahan yang memadai, layaknya balai benih ikan. Kondisi lingkungannya juga harus mendukung. Pihaknya menyadari kebutuhan bibit belakangan ini cenderung meningkat. Jenis tanaman yang dilirik petani juga semakin bervariasi, mulai dari bawang, bambu, kelapa, hingga jeruk. Hal. 19 Penuhi Permintaan

PERJUANGAN untuk membantu petani Bali khususnya salak di Karangasem bukan tidak ada. Kini, petani Bali terutama yang memiliki sentra salak memiliki harapan baru yang disebut salak gula pasir. Makanya Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Karangasem tahun ini fokus membibit salak gula pasir. Soalnya, kata Kadis PTPH Karangasem, Nyoman Mertha Tanaya, beberapa hari lalu di Karangasem, permintaan untuk bibit salak gula pasir itu cukup tinggi. Dia mengatakan, saat ini petani salak di Karangasem tertarik mengembangkan salak gula pasir. Soalnya, har-

ga salak yang daging buahnya berwarna putih itu cukup tinggi. Di luar musim panen raya, per kilogram dengan ukuran salak yang meski masih muda rasanya manis itu, harganya lebih dari Rp 50 ribu. Sementara, saat musim panen harga salak gula pasir tak pernah lebih rendah dari Rp 15 ribu per kilogram. Salak biasa pada musim panen raya harganya bisa jatuh sampai Rp 1.500 per kilogram, sementara di luar musim seperti bulan ini, kondisi buahnya sedikit dan kecil sehingga terasa agak asam. Model buah yang demikian bisa dibeli Rp 12 ribu per kg. Hal. 19 Perlu Dibatasi

Perlu Sejumlah Perda Kembangkan Agrobisnis Oleh: Dr. I Gede Sedana

Mangga Tikus Menyali Terancam Punah

SEBAGAI daerah yang dikenal penghasil buah mangga, Buleleng memiliki beragam jenis mangga. Jika jenis Harum Manis, Manalagi, Golek, dan mangga Lalijiwa dengan mudah dibudidayakan. Di tengah beragamnya jenis mangga itu, di Desa Menyali, Kecamatan Sawan ada satu jenis mangga tikus. Hal. 19 Kualitas Tinggi

BPM/mud

MANGGA TIKUS - Salah seorang warga Desa Menyali memegang bakal buah Mangga Tikus.

Penuhi Kebutuhan Bibit Pangan

Tabanan Maksimalkan Fungsi Subak

Tabanan memiliki 229 subak dengan luas lahan pertanian kurang lebih 21 ribu hektar. Dalam satu kali musim tanam jika dihitung luas lahan tersebut, maka rata-rata kebutuhan bibit padi konvesional sebanyak 525 ton lebih yang per hektarnya membutuhkan bibit 25 kilogram.

UNTUK memenuhi kebutuhan bibit pangan, Tabanan memiliki UPTD pembenihan yang berlokasi di Bongan, Tabanan. Namun areal yang terbatas atau hanya 1,4 hektar, bibit padi yang dihasilkan tentu tidak bisa memenuhi permintaan bibit yang dibutuhkan petani. Untuk itu, selain dari UPTD ini dalam pemenuhan bibit padi di Tabanan juga dimaksimalkan fungsi subak serta usaha perseorangan. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabanan, Nyoman Budana, mengatakan luas

lahan di UPTD pembibitan sekitar 1,4 hektar. Setiap kali menghasilkan bibit dihasilkan sekitar tiga ton yang hanya bisa memenuhi kebutuhan 120 hektar di mana satu hektar lahan pertanian membutuhkan 25 kilogram bibit. Sementara luas lahan pertanian di Tabanan mencapai 21 ribu hektar lebih. Dalam memenuhi kebutuhan bibit ini, beberapa subak di Tabanan telah menjadi penangkar benih seperti Subak Guama dan Subak Anyar Surabata. Hal. 19 Dijual ke Petani

PRIORITAS pembangunan pertanian harus ditekankan pada kesejahteraan petani dalam arti luas. Melalui upaya menumbuhkembangkan partisipasi mereka dan meningkatkan keadaan sosial-ekonominya dengan cara meningkatkan akses terhadap teknologi, modal, dan pasar. Pertanian harus dikembangkan dalam suatu sistem agrobisnis pertanian mulai dari subsistem hulu (input) dan prasarana produksi, subsistem on-farm (produksi), subsistem pengolahan, subsistem pemasaran dan subsistem penunjang agrobisnis dalam suatu manajemen yang profesional. Tantangan subak ke depan adalah terwujudnya kelembagaan subak dengan kearifan lokalnya mampu menjadi organisasi yang bersifat sosio-agraris-religius yang dapat beradaptasi dengan tuntutan ekonomis anggotanya seiring dengan program-program pembangunan pertanian dan perdesaan. Hal. 19 Penyusutan Lahan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.