Edisi 07 November 2015 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 81 TAHUN KE 68

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (86rb Like) http://facebook.com/balipost

sabtu kliwon, 7 november 2015

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (3,8rb Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Menata Jagat Bali

Wajib Perhatikan Spiritual dan Budaya PEMERINTAH memang memiliki kewenangan untuk menata jagat Bali. Namun dalam menata Bali itu, pemerintah tidak boleh sewenang-wenang tetapi wajib tunduk dan memperhatikan segi-segi spiritual dan budaya masyarakat Bali. Segenap komponen masyarakat Bali dan para pemimpin Bali termasuk siapa saja yang membangun di Bali juga diingatkan untuk tetap menjaga kesucian Bali. Sebab, barangsiapa yang merusak kesucian Bali dengan keserakahan, maka dia akan ditelan oleh keserakahannya sendiri. Pesan itu disampaikan Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun ketika ditemui Bali Post, Kamis (6/11) malam. Menurut Ida Shri Bhagawan, leluhur manusia

Bali sejatinya sudah memprediksi akan terjadinya kerusakan alam dan lingkungan seperti yang menerpa Bali saat ini, sehingga leluhur Bali menyusun sebuah pustaka suci yang bernama Roga Sanghara. Dalam sebuah kutipannya disebutkan, ‘’Pada saat datangnya kehancuran di jagat ini, tidak ada yang lebih mulia dari orang-orang kaya. Seorang pemberani, seorang bijaksana (pandhita), seorang terpelajar akan hina dina karena mengabdikan dirinya kepada orang-orang kaya. Semua anak melawan dan menipu orangtua. Sementara itu para kesatria mengemis memintaminta kepada rakyat’’. Hal. 19 Leluhur Bali

’’Barangsiapa yang merusak kesucian Bali dengan keserakahan, maka dia akan ditelan oleh keserakahannya sendiri.’’ Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa

Waspadai Dampak Erupsi Gunung Barujari

Puluhan Maskapai ’’Cancel’’ Penerbangan

Mangupura (Bali Post) Puluhan maskapai dari dan akan ke Bali memilih untuk membatalkan penerbangan dengan alasan keamanan. Mereka khawatir abu vulkanik dari erupsi Gunung Barujari akan mengganggu penerbangan. Padahal, sejak Kamis (5/11) pukul 15.00 Wita, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah dibuka. Data yang dihimpun hingga Jumat (6/11) sore, terdapat 19 penerbangan internasional memilih cancel. Sementara penerbangan domestik ada 7 penerbangan cancel. Maskapai yang membatalkan penerbangan adalah Jetstar, Jetstar Asia, Virgin Air, dan Emmirate. “Cancel flight terjadi merupakan keputusan maskapai sendiri. Kalau dari bandara tidak ada masalah. Operasional Bandara Ngurah Rai tetap normal,” ujar Co.GM PT Angkasa Pura I (PAP I) Bandara Ngurah Rai, IG Ngurah Ardita. Kendati demikian, pihak otoritas bandara bersama instansi terkait akan tetap memonitor perkembangan erupsi Gunung Barujari. Pasalnya, sampai saat ini gunung yang berada di Pulau Lombok itu masih dinyatakan aktif dan waspada. Hal. 19 Tetap Sama

Bali Post/ant

TERGELINCIR - Petugas memeriksa pesawat Batik Air yang tergelincir di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Jumat (6/11) kemarin. Masih dilakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan tersebut.

Batik Air Tergelincir

Roda Patah, 160 Penumpang Selamat

Yogyakarta (Bali Post) Belum tuntas sorotan terhadap dunia penerbangan akibat erupsi Gunung Barujari yang menyebabkan beberapa bandara tutup, Jumat (6/11) sore kemarin justru terjadi kasus kecelakaan. Pesawat Batik Air nomor registrasi PK LBO dengan nomor penerbangan ID 6380 jurusan Jakarta-Yogyakarta tergelincir di ujung timur Landasan Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Bali Post/edi

CANCEL PENERBANGAN – Para penumpang harus rela menunggu dengan sabar Bandara Ngurah Rai dibuka setelah ditutup akibat debu erupsi Gunung Barujari. Kondisi bandara, Jumat (6/11) kemarin masih diwarnai puluhan makaspai melakukan “cancel” penerbangan.

Kepercayaan terhadap DPR Terus Merosot Jakarta (Bali Post) Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit menilai saat ini tingkat kepercayaan publik terhadap DPR terus merosot, sehingga sangat wajar jika publik sinis ketika DPR membentuk Pansus Pelindo II. “Meski alasannya adalah untuk membongkar adanya dugaan korupsi, tetapi siapa yang percaya pada DPR mereka akan membersihkan korupsi? Makanya itu malah dilihat sinis oleh publik karena jangan-jangan pansus ini hanya jadi pemerasan politik saja,” kata Arbi Sanit kepada wartawan, Jumat (6/11) kemarin. Menurut Arbi, jika memang pansus ini serius menjadi forum bagi DPR dalam melakukan penyelidikan atas permasalahan di PT Pelindo II maka ada cukup punya alasan formal karena memang faktanya ada masalah di Pelindo II. Dia menyatakan penggunaan Hak Angket itu ada tahapannya yakni bisa dilanjutkan ke hak menyatakan pendapat. Dengan logika itu dan dikaitkan dengan yang sekarang berkembang, maka pembentukan pansus ini memang bukan ditujukan untuk bersih-bersih, melainkan hanya untuk tujuan politik saja. “Karena yang namanya angket itu kan senjatanya DPR yang bisa sampai ke presiden. Kalau hanya untuk mengurusi dirut, akan jadi pertanyaan apa sebenarnya motif pansus ini. Jangan-jangan benar adanya dugaan bahwa pansus ini hanya pemerasan politik oleh kelompok tertentu,” ujarnya. Makanya, sekarang ini publik melihat, apa pun yang dilakukan DPR sulit untuk dipercaya sebagai upaya dan niat perbaikan. “Ini kan pansus seolah-olah ingin membersihkan kotoran di pemerintah. Publik melihat bagaimana mau membersihkan kalau DPR sendiri dianggap lebih kotor,” jelasnya. (ant)

“Tidak ada korban dalam kejadian ini, semua penumpang selamat. Hanya ada beberapa penumpang yang mengalami shock,” kata Ko-

mandan Pangkalan Udara TNI-AU Adisutjipto Yogyakarta Marsekal Pertama Imran Baidirus di lokasi kejadian.

Dikatakan, kejadian tersebut bermula sekitar pukul 15.02 WIB persawat Batik Air mendarat di landasan. “Saat itu kondisi landasan sedang basah akibat hujan. Setelah berhasil mendarat pesawat justru mengalami over shoot dan keluar dari landasan,” katanya. Ia mengatakan, semua penumpang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. “Baik awak pesawat maupun penumpang semuanya selamat,” katanya. Imran mengatakan, untuk penyebab

kejadian ini masih belum diketahui. “Roda depan pesawat patah dan terperosok sekitar kedalaman satu meter,” katanya. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata dalam keterangan tertulis menyatakan, jumlah penumpang 160 orang terdiri dari 158 dewasa, dua anak, satu bayi, dengan lima awak kabin, dan dua pilot. Hal. 19 Lima Awak

Ada 60 Titik Suci di Kawasan Teluk Benoa Denpasar (Bali Post) Pemerintah diyakini tidak membaca peraturan yang mereka buat sendiri terkait kawasan suci. Utamanya saat memberi kemudahan bagi investor untuk mereklamasi Teluk Benoa. Sebab, baik dalam Bhisama PHDI, Perda Provinsi Bali, Perda Kabupaten Badung, dan Peraturan Presiden RI, ada kesamaan definisi kawasan suci menurut umat Hindu di Bali. Antara lain mencakup kawasan gunung, perbukitan, danau, mata air, loloan, campuhan, laut dan pantai. “Dalam Perda RTRW Kabupaten Badung Tahun 20132033 bahkan menyebut pula catus patha sebagai kawasan suci. Menurut kepercayaan warga setempat, kawasan Teluk Benoa adalah catus patha niskala. Hal. 19 Teluk Benoa

Bali Post/dok

TELUK BENOA – Indahnya kawasan Teluk Benoa dengan air lautnya membiru dengan hutan mangrove menghijau. Pada lokasi ini ada 60 titik suci yang disakralkan masyarakat, sehingga patut dijaga jangan sampai rusak dan lenyap.

Tantangan Mengawal Bali 3 Habis

Adaptasi Budaya Jangan Mengubah Karakter MENGUATNYA alkulturasi sebagai dampak modernisasi jangan sampai membuat orang Bali kehilangan identitas. Karakter sebagai orang Bali harus tetap melekat. Berpijak pada budaya dan adat harus tetap menjadi komitmen dan terus diwariskan. Pandangan itu dikemukakan Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. I Nengah Duija terkait tantangan genersi muda Bali mengawal Bali ke depan. Ia mengatakan, saat ini ada lima respons masyarakat terhadap masuknya budaya luar. Di antaranya, langsung mengadopsi budaya luar yang masuk, melakukan adaptasi atau filter dalam waktu lama, revitalisasi atau budaya luar justru membangkitkan semangat kebudayaan di Bali, revitalisasi atau membangkitkan kembali kebudayaan lama, serta resistensi atau perlawanan dengan tidak memberikan ruang bagi

kebudayaan luar untuk hidup. “Respons masyarakat Bali lebih banyak adaptasi karena adanya bermacam gempuran nilai kebudayaan luar. Itu lama-lama juga akan menjadi entitas sendiri dalam kebudayaan Bali,’’ ujarnya. Duija menambahkan, proses adaptasi cenderung membawa dampak negatif bagi Bali. Pasalnya, Bali lambat laun bisa saja kehilangan budaya aslinya. Namun berganti menjadi kebudayaan luar yang sudah kadung diadaptasi sejak lama. ‘’Jelas, kita khawatirnya di situ. Makanya bagaimana sekarang kekuatan Bali membangun identitas diri melalui agama dan adat ini supaya mereka di satu sisi terjadi gempuran dari luar, di sisi lain justru terjadi penguatan.’’ Hal. 19 Sebuah Konsep

’’Dalam aspek psikologis masyarakat Bali sudah mengalami perubahan yang signifikan. Misalnya, telah ada perubahan tata nilai dalam hal makan, dalam hal kehidupan, gaya hidup, domestik rumah tangga, dan hubungan sosial.’’ Prof. Dr. I Nengah Duija Rektor IHDN Denpasar


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.