Edisi 02 Juni 2017 | Bisnis Jakarta

Page 1

No. 102 tahun IX

8 Halaman

Jumat, 2 Juni 2017

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Pemerintah Terus Siapkan

Pusat Industri Baru

Bisnis Jakarta/ant

KENAIKAN TARGET PERTUMBUHAN - Suasana pembangunan MRT di kawasan RS Fatmawati Jakarta. Gubernur BI Agus Martowardojo menilai kenaikan target pertumbuhan ekonomi pemerintah di Rancangan APBN Perubahan 2017 masih dalam rentang yang wajar.

JAKARTA - Pemerintah terus mempersiapkan pusat industri baru melalui pembangunan kawasan industri khususnya di luar Jawa yang berperan signifikan untuk mengakselerasi cita-cita pemerintah mewujudkan Indonesia sentris. “Pemerintah telah menyiapkan beberapa wilayah menjadi pusat industri baru. Misalnya, kawasan industri Kuala Tanjung dan Sei Mangkei yang bisa menarik investasi untuk wilayah Sumatera,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, melalui keterangan pers, di Jakarta, kemarin. Kemudian, kawasan industri Bitung di Sulawesi Utara diharapkan untuk pengembangan industri di wilayah Timur, dan kawasan industri di Kalimantan Utara bisa sebagai relokasi industri smelter karena ada sumber energi yang lebih dekat dan hijau. Airlangga menilai, prospek pengembangan kawasan industri di Indonesia masih menjanjikan seiring permintaan lahan kawasan industri yang semakin meningkat. Untuk itu, lanjutnya, kawasan industri harus saling terkoneksi dan terintegrasi. “Maka pengelola kawasan industri harus bersinergi dengan pemerintah daerah setempat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul,” jelasnya. Jika upaya-upaya tersebut terlaksana dengan baik, daya saing kawasan industri akan meningkat sekaligus membawa dampak berganda terhadap perekonomian daerah

dan nasional. Sebanyak 73 perusahaan kawasan industri terdaftar menjadi anggota Himpunan Kawasan Industri (HKI) dengan total area seluas 54.650,52 hektare (Ha). “Kawasan industri telah berhasil merealisasikan beroperasinya industri manufaktur di dalamnya sebanyak 9.200 perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,68 juta orang,” papar Airlangga. Namun demikian, Ketua Umum HKI Sanny Iskandar menyatakan, pengelola mulai merasa khawatir dengan rencana pengurangan batas lahan untuk kawasan industri menjadi hanya seluas 200 Ha. Wacana ini sempat dimunculkan dalam pembahasan RUU Pertanahan yang masih bergulir di parlemen. Menurut Sanny, kawasan industri umumnya memerlukan luas lahan di atas 400 Ha. “Karena, satu perusahaan petrokimia saja di sebuah kawasan industri, paling tidak membutuhkan lahan seluas 150-200 Ha,” ujarnya. Selain itu, pengembang kawasan industri juga dihadapkan dengan kesulitan untuk urusan pembebasan lahan yang selalu diikuti dengan munculnya spekulan tanah. Padahal, pengembang kawasan industri sudah bersusah payah untuk mencari pendanaan investor. “Kami berharap konsep bank tanah untuk kawasan industri dapat diwujudkan sehingga menjadi solusi atas masalah pembebasan lahan, termasuk kepastian harga lahan,” tuturnya. (ant)

Kenaikan Target Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai kenaikan target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 0,2 persen dari 5,1 persen menjadi 5,3 persen di Rancangan APBN Perubahan 2017 masih dalam rentang yang wajar dan masuk akal. Menurut Agus, Bank Sentral masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun ini yang cukup sejalan

Dinilai Masih Wajar dengan target pemerintah, yakni titik tengah antara 5—5,4 persen (year on year/yoy). “Optimisme itu masih wajar,” ujar Agus usai penandatanganan kerja sama elektronifikasi pembayaran di jalan tol. Menurut perkiraan Bank Indonesia, per kuartal, ekonomi Indonesia di kuartal II 2017 akan tumbuh 5,11 persen (yoy). Kemudian di triwulan III dan IV akan melebi-

hi 5,2 persen (yoy). Pada triwulan I 2017, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen (yoy). Dimintai tanggapan terpisah, kalangan ekonom memerkirakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah pemulihan kontribusi ekspor karena perbaikan harga komoditas dan peningkatan konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga dapat menjadi pendorong

Kemenperin Fokus Dorong

pertumbuhan karena ditopang belanja masyarakat saat Ramadhan dan Lebaran 2017. Oleh karena itu, Ekonom PT. Bank Mandiri Persero Tbk Andry Asmoro memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen (yoy) tahun ini. “Selain ekspor, konsumsi rumah tangga juga bisa kembali di pertumbuhan 5,1 persen atau lebih tinggi di triwulan I 2017,” ujar dia.

Stabil Memasuki Ramadan

JAKARTA - Kementerian Perindustrian fokus mendorong pemerataan pembangunan dan ekonomi nasional melalui penumbuhan industri baik skala besar maupun kecil dan menengah. Plt Sekjen Kemenperin Haris Munandar mengemukakan hal itu ketika memberikan kuliah umum di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang. “Kebijakan kami tidak bisa jalan sendiri. Untuk mewujudkan industrialisasi, dibutuhkan pula aparatur yang bisa memberikan pelayanan kepada pelaku usaha dan masyarakat. Misalnya, terkait teknologi dan informasi data,” kata Haris melalui siaran pers diterima di Jakarta, kemarin. Sampai periode triwulan III/2016, jumlah perusahaan industri besar yang tumbuh sebanyak 1.228 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 15,54 juta orang. Adapun di sektor IKM, penambahan unit usaha hingga tahun 2016 sebanyak 165.983 IKM atau meningkat 4,5 persen dibandingkan tahun 2015. Kepada lebih dari 2.000 Wasana Praja IPDN yang hadir dalam kuliah umum, Haris menyampaikan, kontribusi terbesar dalam perekonomian Indonesia berasal dari sektor manufaktur. “Pada kuartal I tahun 2017, industri pengolahan non-migas mampu menyumbangkan bagi PDB nasional sebesar 18,08 persen atau tertinggi dibanding sektor lain,” ungkapnya. Haris berharap agar para calon pamong praja muda yang akan lulus dan menempati posisi di lingkungan pemerintahan tersebut, ikut berperan aktif menjalankan visi dan misi pembangunan industri nasional. Upaya ini sebagai salah satu untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat karena salah satu efek berganda dari industri adalah penyerapan tenaga kerja. “Visinya menjadikan negara industri tangguh,” tegasnya. (ant)

KURS RUPIAH

13.331

Bisnis Jakarta/ant

13.295

13.325

13.500

14.000 4/4

5/4

6/4

ini akan lebih baik dari perkiraan sebelumnya adalah kinerja ekspor. Faktor lainnya adalah pertumbuhan investasi yang diyakini lebih baik, seiring dengan optimisme perbankan dan korporasi. Tahun ini, target pertumbuhan kredit bank mencapai 10 hingga 12 persen. Kontribusi konsumsi rumah tangga juga akan membaik, meski laju inflasi sedikit lebih tinggi ketimbang 2016. (ant)

Kemendag Pastikan Harga Barang Pokok

Pemerataan Ekonomi

13.000

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Selasa (30/ 5) mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa melebihi target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 yang dipatok sebesar 5,1 persen, melainkan terdorong menjadi 5,3 persen. Sri Mulyani mengatakan beberapa faktor yang melandasi keyakinan bahwa perekonomian tahun

OPERASI PASAR BAWANG PUTIH - Sejumlah pedagang membeli bawang putih saat operasi pasar di Pasar Minggu, Jakarta, kemarin. Operasi pasar yang digelar Kementerian Perdagangan (Kemendag) bertujuan untuk menstabilkan harga bawang putih dengan menjualnya seharga Rp29.000 per kilogram dan Rp580.000 per karung.

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan memasuki bulan Ramadan, stok dan harga sejumlah barang pokok terkendali,

termasuk komoditas yang mengalami pergerakan harga seperti bawang putih. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan untuk bawang

putih saat ini mulai berangsur stabil setelah Pemerintah mengatur tata niaga impor dan menjembatani komunikasi antara importir, distributor, pedagang

besar, dan ritel modern. “Secara historis pada 20132016, menjelang puasa dan Lebaran terjadi kenaikan harga untuk beberapa barang kebutuhan pokok karena kenaikan permintaan. Namun kali ini, pemerintah dapat mengantisipasi kenaikan harga tersebut,” kata Enggartiasto. Enggartiasto mengatakan, untuk memastikan stabilitas tersebut berlangsung tidak hanya selama Ramadan dan Lebaran, Kementerian Perdagangan terus mengintensifkan koordinasi dengan Kementerian Pertanian, Bulog, dan Polri, khususnya Satgas Pangan yang kini telah terbentuk hingga tingkat Polres. Berdasarkan catatan, hasil rakor dan pantauan lapangan di gudang Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan distributor di daerah menunjukkan stok barang kebutuhan pokok, khususnya beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran 2017. Menurut Mendag, data tahun 2013-2016 menunjukkan menjelang bulan puasa biasanya terjadi kenaikan harga untuk beberapa barang kebutuhan pokok yang disebabkan peningkatan permintaan seperti daging sapi, daging ayam, dan telur ayam, yang kurang

lebih berkisar 0,97-9,6 persen. Sedangkan untuk beberapa komoditas seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, dan kedelai relatif stabil. Pada periode yang sama, khusus untuk komoditas hortikultura, kenaikan harga lebih disebabkan oleh kurangnya pasokan akibat cuaca ekstrim, seperti cabai merah keriting dan cabai merah besar yang naik antara 3,47- 23,13 persen. Jika dibandingkan tahun lalu, lanjut Enggartiasto, perkembangan harga barang kebutuhan pokok H-7 dibanding H-30 puasa tahun 2017 umumnya dalam kondisi stabil. Harga barang kebutuhan pokok yang naik pada 2017 pada periode tersebut hanya pada telur ayam (5,37 persen) dan bawang putih (13,70 persen). Sedangkan tahun sebelumnya komoditas yang mengalami kenaikan harga sebanyak lima komoditas, yaitu gula pasir (9,80 persen), daging ayam (8,44 persen), telur ayam (5,37 persen), cabai rawit merah (5,87 persen), dan bawang putih (6,38 persen). “Untuk mencapai target inflasi 2017 perlu dilakukan antisipasi kenaikan harga menjelang Puasa dan Lebaran 2017 baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, terutama inflasi volatile food yang harus dijaga di bawah lima persen,” kata Enggartiasto. (ant)

Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Bogor : Aris Basuki, Depok : Rajif Nugroho, Tangsel : Novi Revolusiana, Iklan : Emiliana, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.