20 HALAMAN NOMOR 72 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost
MINGGU PON, 30 OKTOBER 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
INVESTASI “WEALTH is how much you accumulate, not how much you spend”. Saya belajar mengenai compounding interest kurang lebih 12 tahun yang lalu. Sebelumnya sudah tahu sih mengenai konsep bunga berbunga. Cuma tidak menyadari how powerful the concept is. Setelah mempelajari betapa powerful-nya konsep bunga
berbunga itu, dan betapa konsep ini bisa menolong banyak orang merencanakan masa pensiunnya, saya di BPR Lestari membuat produk SIKAYA. SIKAYA adalah produk yang mengadopsi the power of compounding interest. Sebuah produk tabungan, yang pemilik tabungannya mengangsur menabungnya (installment saving). Setiap bulan tanpa putus
selama jangka waktu tertentu. Jangka waktunya kalau bisa selama mungkin, sepanjang mungkin. Lebih lama lebih baik hasilnya. Saya sendiri membuka lima rekening SIKAYA. Atas nama saya, istri dan 3 anak saya. Setiap bulan sejak 2003 saya mulai mencicil menabungnya, 500 ribu setiap bulan untuk masing-masing rekening. Menabungnya dipotong dari gaji saya. Jadi hampir tidak pernah terlewat setiap bulannya. Beberapa tahun kemudian
@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
karena income saya bertambah, saya naikkan cicilannya menjadi Rp 1 juta. Dan beberapa tahun yang lalu seiring dengan naiknya income saya, cicilannya menjadi Rp 2 juta sebulan. Terakhir menjadi Rp 5 juta sebulan. Akhir tahun lalu, saya iseng menjumlahkan saldo kelima rekening itu. Hasilnya lumayan Rp 1,4 miliar dalam kurun 12 tahun. Dari cicilan tabungan yang kalau saya tidak sisihkan juga akan habis dikonsumsi. Tapi sayang,
produk SIKAYA tidak berhasil-berhasil amat. Produk yang menurut saya sangat baik dan bermanfaat bagi siapa saja yang concern dengan masa depan, yang ingin pensiunnya kaya, ternyata tidak begitu berhasil. Ternyata sebagian besar masyarakat kita berpikirnya jangka pendek. Di lain pihak U-STYLE tabungan sejenis yang memberikan hadiah langsung sukses besar. Padahal bank mengambil budget hadiah
tentunya dengan memotong pendapatan bunga yang seharusnya diterima oleh penabung di masa yang akan datang. Jadi sebenarnya uang masa depan yang ditunaikan sekarang. Produk yang memberikan kenikmatan langsung (instant gratification) ternyata laku. Sementara produk yang bagus, yang menjamin masa depan, namun horizon investasinya jangka panjang tidak diminati. Hal. 19 Menunda Kesenangan
Pesawat American Airlines Terbakar
Chicago – Pesawat American Airlines terbakar sesaat sebelum tinggal landas di Bandara Internasional O’Hare, Chicago, Sabtu (29/10 kemarin. Api yang diduga berasal dari mesin dengan cepat membesar dan melalap badan pesawat Boeing 767 tersebut. Tidak ada korban tewas yang dilaporkan namun 20 orang dikabarkan cedera. Pesawat dengan nomor penerbangan 383 tersebut sedianya akan terbang ke Miami dengan membawa 161 penumpang dan sembilan awak. Pesawat sedang melaju pelan menuju landasan ketika api berkobar di mesin sebelah kanan. Pilot segera menghentikan pesawat dan mengevakuasi seluruh penumpang dan kru. Dalam gambar yang dirilis kantor berita ABC, tampak petugas pemadam kebarakan sedang memadamkan api dan para penumpang berlarian di pinggir landasan. Asisten regu pemadam kebakaran di Bandara O’Hare, Timothy Sampey, menyebutkan bahwa melihat dari banyaknya
bahan bakar yang dibawa, musibah ini bisa menjadi jauh lebih buruk. “Ketika kami tiba, kedua sayap telah terbakar dan bahan bakar bocor di manamana. Pesawat itu membawa sekitar 19.000 kg bahan bakar. Jika hal ini terjadi setelah pesawat tinggal landas, tentunya akan menjadi musibah yang sangat mengerikan,” ungkapnya. Sampey juga mengonfirmasi bahwa api bermula dari mesin sebelah kanan dan menjalar ke bagian lainya. Seorang penumpang Sarah Ahmed mengaku bahwa dia mendengar ledakan dan melihat asap pekat mengepul dari sisi
kanan pesawat. Segera setelah itu semua penumpang di sisi kanan berlarian dan berteriak-teriak. “Cepat buka pintunya! semua orang menerikkan hal tersebut. Untungnya berkat kerja cepat kru pesawat kami dapat selamat,” kata Sarah. Dewan Keamanan Transportasi AS menyatakan akan segera menyelidiki insiden tersebut. Tom Walsh, seorang pilot yang juga konsultan keamanan penerbangan, menyatakan bahwa kerusakan mesin akan sangat berbahaya terutama jika merusak komponen bahan bakar dan bagian vital lainya. Hal. 19 Musibah Besar
Soal Pungli di Gilimanuk
Kanit PJR Mengaku Anggotanya Dijebak Negara (Bali Post) Dua oknum polisi yang tertangkap tangan melakukan pungli di Gilimanuk, Jumat (28/10) dini hari, membuat para petugas di lapangan kini hati-hati. Sejumlah anggota mengaku takut terjebak dan dijebak. Demikian juga pascatertangkapnya anggota kepolisian, Aiptu WK, anggota Induk III PJR Gilimanuk dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim pemberantasan pungli Polda Bali, Kanit Induk PJR III Gilimanuk AKP Ketut Sukadana bergeming. Sukadana, Sabtu (29/10) kemarin, mengaku
yakin anggotanya yang tertangkap tangan karena diduga melakukan pungli tersebut sebenarnya merupakan korban penjebakan. Dikatakannya saat penangkapan tersebut anggotanya sedang duduk di Pos PJR. Saat sedang duduk itulah tiba-tiba datang seorang sopir truk membawakan uang Rp 20 ribu. Bahkan uang tersebut ditaruh oleh sopir truk di atas meja. Kemudian setelah itu sopir truk langsung pergi. Anggotanya katanya tidak meminta uang kepada sopir truk. Hal. 19 Celah Pungli
Denpasar Duluan Stop TP Trans Sarbagita OPERASIONAL feeder trayek pengumpang (TP) Trans Sarbagita di Denpasar yang sebelumnya didanai oleh APBD, kini sudah tidak beroperasi lagi. Pemkot Denpasar duluan menyetop anganggaran dana operasional untuk armada tersebut setelah masa kontrak berakhir. Kepala Dishub Denpasar I Gede Astika beberapa waktu lalu mengungkapkan, sejak selesainya kontrak, operasional armada TP Sarbagita sudah tidak lagi disubsidi. Astika menjelaskan, bila nanti ada lagi dana untuk operasional feeder pengumpan Trans Sarbagita, pihaknya akan memperluas jangakaun trayek. Artinya, kendaraan yang digunakan pun akan berbeda. Trayek yang sudah ada ini tetap dibiarkan berbayar seperti sekarang. Sedangkan armada yang baru akan dibuatkan trayek lain, sehingga jangkauan kepada masyarakat bisa lebih luas. Kalau nanti ada dananya, kami akan buat yang baru lagi, katanya. Hal. 19 Direspons Positif
TERBAKAR - Pesawast American Airlines terbakar menjelang take off, penumpang pun lari kepanikan.
BPM/rtr
Merugi, Stop Bus Trans Sarbagita Kalau memang merugi mengapa mesti dipertahankan. Itulah komentar sejumlah warga Bali terhadap keberadaan bus Trans Sarbagita yang setiap hari sering ditemui tanpa penumpang. Makanya jangan berharap banyak bus ini memecahkan kemacetan. SEJUMLAH warga mengatakan bus ini tak direspons masyarakat, lebih baik distop saja. Buktinya, mahasiswa Unud yang kuliah di bukit saja jarang memanfaatkan bus ini. ‘’Saya lihat hanya berisi dua-tiga penumpang saja. Kasihan uang rakyat APBD Rp 18 miliar disedot untuk bus ini sedangkan penerimaannya hanya Rp 2,5 M. Berarti rugi Rp 15 M tiap tahun,’’ ujar salah seorang warga. Hal. 19 Sejak 2011
DPRD Bali Setuju Tidak Dilanjutkan
MACET - Bus Trans Sarbagita di tengah kemacetan serta ikut membuat kemacetan.
BPM/dok
KOMISI III DPRD Bali menilai Bus Trans Sarbagita sangat perlu dievaluasi. Pasalnya, operasional bus menyangkut penggunaan APBD. Kalau memang tidak layak, Bus Trans Sarbagita lebih baik tidak dilanjutkan ketimbang membebani anggaran daerah. “Atau minimal dari sekian koridor harus dievaluasi. Katakanlah kalau memang dari sekian yang ada, kalau salah satunya tidak layak untuk dilanjutkan ya tunda dulu,” ujar Anggota Komisi III DPRD Bali, I Kadek Nuartana, Sabtu (29/10) kemarin. Hal. 19 Perlu Dievaluasi
BPM/dok
HILANG - Mobil pengumpan Trans Sarbagita kini menghilang.
Penting untuk ’’Smart City’’ Mati surinya angkutan umum, khususnya angkutan pengumpan Bus Serbagita di Denpasar disebabkan oleh beberapa faktor. Selain lesunya perekonomian nasional yang berdampak pada semua lini kehidupan di Bali, khususnya di Kota Denpasar, juga dipengaruhi oleh fasilitas angkutan umum yang kurang baik. Hal tersebut menyebabkan masyarakat khususnya pelajar enggan memanfaatkan fasilitas umum (angkutan umum) untuk berpergian ke sekolah. “Dengan alasan itulah, pemerintah menghentikan operasi angkutan pengumpan Bus Trans Serbagita, karena antara pengeluaran dengan pendapatan sangat jauh berbeda, sehingga pemerintah kota harus mensubsidi hampir Rp 10 miliar lebih tiap tahunnya,” ujar pengamat tata ruang Kota Denpasar, Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si.,IAI., Jumat (28/10) lalu. Rumawan mengatakan jika dilihat dari jumlah penduduk tetap di Kota Denpasar yang saat ini hampir mencapai 900 ribu jiwa, transportasi publik sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal. 19 Buatkan Regulasi
Angkutan Umum Kian Ditinggalkan
Perlu Belajar dari Gianyar untuk Bus Sekolah NASIB angkutan umum di sejumlah daerah di Bali kian merana. Ini disebabkan jumlah kepemilikan sepeda motor di Bali makin banyak. Di Bali misalnya, sarana tranportasi umum ini kian terpinggikan. Jumlahnya pun terus berkurang seiring sepinya minat masyarakat memanfaatkan sarana transportasi tersebut.
Terlebih belakangan ini, pelajar yang menjadi satu-satunya harapan bagi angkutan umum agar bisa tetap eksis, juga ikut-ikutan meninggalkannya. Pelajar kini lebih banyak yang memilih membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Meski secara usia mereka belum layak membawa kendaraan bermotor ke jalan raya karena tak mengantongi SIM, namun fenomena pelajar membawa sepeda motor ke sekolah sudah seakan menjadi hal yang lumrah terjadi di masyarakat. Orang tua yang semestinya bisa melarang anaknya yang masih di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah, justru memfasilitasi dengan memberikan mereka keleluasaan mengendarai sepeda motor. Anggota DPRD Bangli Made Sudiasa mengakui bah-
wa fenomena pelajar membawa kendaraan ke sekolah saat ini sudah kerap terjadi di masyarakat. Sudiasa mengaku tidak mengerti apakah hal ini merupakan dampak sebuah bentuk kemajuan zaman. Yang jelas menurutnya fenomena ini sangat perlu mendapat perhatian bersama dari berbagai pihak. “Ini perlu dicarikan jalan keluar baik oleh orang tua, kepolisian dan pemerintah. Agar bagaimana anak-anak bisa bersekolah dengan baik, selamat sampai sekolah dan tidak melanggar aturan,” terangnya. Menurut Sudiasa salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan memanfaatkan semaksimal mungkin kendaraan transportasi umum yang ada. Hal. 19 Peran Pemerintah
BPM/nik
SISWA - Sejumlah siswa sekolah dasar saat mencoba bus sekolah yang melintas di jalur Jalan Raya Payangan, Payangan.