Edisi 22 Februari 2018 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 180 TAHUN KE 70 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost

kamis pon, 22 februari 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Polisi Periksa Saksi-saksi

Diana Sebut Tak Ada Masalah Gianyar (Bali Post) – Polsek Sukawati sudah meminta keterangan terhadap sejumlah saksi terkait dengan kasus dugaan pembunuhan terhadap tiga orang bocah. Salah satunya yang diperiksa adalah suami Septiyani, Putuh Moh Diana. Kapolsek Sukawati Kompol Pande Sugiharta menyatakan sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap Putu Moh Diana. Di hadapan polisi, pria 35 tahun itu mengaku tidak ada masalah, bahkan tidak pernah ribut dengan istrinya, Septiyani. ‘’Tetapi itu baru pemeriksaan awal, nanti kita periksa lagi, mungkin dia masih menutupi aib. Kalau dugaan polisi pasti ada masalah sampai terjadi seperti ini. Masalahnya apa, kita belum tahu. Apakah ada faktor perselingkuhan, sakit hati, atau faktor ekonomi atau suami main judi, kan banyak

faktor bisa menyebabkan. Tetapi intinya faktor sebenarnya belum terungkap,’’ kata Kapolsek. Pihak kepolisian juga belum bisa memastikan siapa pelaku pembunuhan ini, termasuk motif pembunuhan tiga bocah sekaligus. Namun dugaan sementara, si ibu yang meracuni tiga anak kandungnya itu. ‘’Setelah meracuni lalu diduga dia mencoba bunuh diri. Tapi kami belum bisa memastikan itu. Tunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,’’ jelasnya. Menurut informasi di lapangan, kuat dugaan pembunuhan ini berawal dari selisih paham antara Septiyani dengan Putu Moh Diana. Namun, tidak ada yang mengetahui pasti apa permasalahan yang tengah membelit pasutri yang menikah sekitar tahun 2010 ini. ‘’Kalau itu kami belum bisa pastikan, kalau ada perkembangan nanti kita kabari,’’ tandas Kompol Pande Sugiharta. (kmb35)

Bali Post/nik

TKP - Aparat kepolisian sedang melakukan otah TKP di rumah Septiyani.

Diduga Diracuni Ibu Kandung

Tiga Bocah Tewas Gianyar (Bali Post) Seorang ibu, Ni Luh Putu Septiyani Permadani (33), diduga telah membunuh tiga orang anaknya yang masih di bawah umur. Tiga bocah yang menjadi korban kasus ini masing-masing Ni Putu Diana Mas Pradnya Dewi (6), I Made Mas (4) serta I Nyoman Kresnadana Putra (2). Mereka diduga dicekoki racun pembasmi serangga oleh ibu kandungnya, di Banjar Palak, Desa Sukawati, Rabu (21/2) kemarin.

Foto ini beredar luas di media sosial sejak kabar ketiganya tewas karena diracun.

Di lokasi pembunuhan, tampak dari luar rumah Tim Inafis Polres Gianyar melakukan olah TKP. Di sekitar TKP, ditemukan racun pembunuh serangga dalam kemasan plastik yang isinya sudah habis. Kamar dalam kondisi semrawut, di atas karpet ada ceceran cairan pembasmi nyamuk. Polisi juga menemukan pisau dapur yang berisi bercak darah. Diketahui, sehari sebelum kejadian,

man Yoga. Berselang sekitar 1,5 jam, Putu Moh Diana yang merupakan ayah dari ketiga bocah itu langsung menyusul istrinya, Septiyani, ke Sukawati. Putu Moh Diana tiba sekitar pukul 14.30 Wita dan bermaksud mengajak keluarga kecilnya itu pulang ke Petang, namun Septiyani menolak. Hal. 19 Tidak Cekcok

Septiyani, Guru SD 4 Sulangai

Suaminya Sempat Emosi MENDAPATI anaknya terbujur kaku membuat Putu Moh Diana emosi. Ia pun ingin membacok istrinya, Septiyani, yang juga terbaring lemas di Rumah Sakit Ganesa, Gianyar. Beruntung keluarga Septiyani bisa mencegahnya, sehingga kejadian yang tak diharapkan tak terjadi lagi. Demikian informasi yang dikumpulkan di rumah sakit, Rabu (21/2) kemarin. Sementara dari Polsek Sukawati didapat informasi bahwa sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, termasuk Putu Moh Diana. Sedangkan korban Septiyani sudah dirujuk ke RS Dharma Yadnya, Denpasar, untuk mendapat penanganan yang lebih intensif. Tim medis RS Ganesa dr. Tomik Nurya Wardana mengatakan pihak rumah sakit menerima korban pada Rabu pagi pukul 07.00 Wita. Ditegaskan, ketiga korban yang masih anak-anak diterima dalam keadaan meninggal dunia. Diperkirakan korban meninggal sekitar empat jam sebelum ditemukan. Hasil pemeriksaan kondisi korban anak pertama sudah dalam keadaan kaku, lebam mayat dan ada cairan di bagian kemaluan. Korban anak kedua ditemukan dalam kondisi kaku dan keluar buih dari hidung. Korban ketiga, sebagian badan dari perut ke atas sudah kaku. Sedangkan dari perut ke bawah masih dalam keadaan lemas. Sementara itu, korban Septiyani kini dirawat di RS Dharma Yadnya. Berdasarkan keterangan petugas RS Dharma Yadnya, pasien tiba Rabu (21/2) sekitar pukul 08.00 pagi. Direktur Dharma Yadnya dr. Anom, MARS. mengatakan, kondisi pasien sudah stabil. Saat ini sedang ditangani dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis kesehatan jiwa. Berdasarkan data yang dihimpun, pasien sempat sadarkan diri. Namun diberikan obat penenang oleh tim medis. Pasien hanya ditemani adik kandung dan ibunya. (kmb35/kmb42)

Selasa (20/2), Septiyani dan ketiga anaknya berangkat dari Desa Sulangai Kecamatan Petang mengendarai sepeda motor Vario DK 7932 OB menuju rumah bajang-nya di Banjar Palak, Desa Sukawati. Menempuh perjalanan yang cukup panjang, keempatnya pun tiba sekitar pukul 12.45 Wita. Tanpa gelagat mencurigakan, Septiyani mengutarakan maksudnya untuk menginap sehari kepada orangtua dan adiknya, I Nyo-

KEPALA Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung Ketut Widia Astika membenarkan bahwa Septiyani adalah guru di Badung. ‘’Ya benar dia adalah guru SD 4 Sulangai, Petang. Kami selaku pemerintah turut prihatin atas kejadian tersebut,’’ ujar Widia Astika, Rabu (21/2) kemarin. Ia mengatakan, Septiyani merupakan guru pindahan dari Gianyar. Menurutnya, segera mencarikan guru pengganti sementara, sehingga proses belajar mengajar di sekolah tersebut tidak terganggu akibat kejadian itu. Kriminolog Unud Dr. Gde Made Swardhana, S.H., M.H. menilai peristiwa tersebut dilakukan karena faktor ekonomi dan banyaknya masalah keluarga yang dihadapi. Hal. 19 Jalan Pintas

Bali Post/may

DIRAWAT - Kamar tempat Septiyani dirawat di Rumah Sakit Darma Yadnya, Denpasar.

Ramah dan Sopan SEPTIYANI dikenal sebagai sosok yang ramah dan sopan. Itu diakui Klian Dinas Banjar Palak, Desa Sukawati, I Made Sanggra. Sebagai wanita yang pernah menjadi warga Banjar Palak, Made Sanggra mengaku mengenali Septiyani sebagai sosok yang ramah dan sopan. Hal ini diketahui dari aktivitas di banjar saat masih berstatus sekaa teruna-teruni.

LOKASI - Di kamar inilah lokasi pembunuhan tiga bersaudara. Diduga bocah itu diracun oleh ibu kandungnya.

‘’Walau saat itu saya belum jadi klian, tetapi sebagian besar warga pasti saya tahu, apalagi yang namanya pemudi ketika itu sering terjun ke banjar pasti pernah ketemu otomatis kenal,’’ ucapnya, Rabu (21/2) sore kemarin. Diketahui perkawinan Septiyani dengan Putu Moh Diana merupakan pernikahan kedua. Perkawinan pertama Septiyani

dengan seorang pria asal Denpasar, namun berakhir cerai, dengan dikaruniai seorang putra. ‘’Kapan menikah hingga cerainya itu saya tidak tahu persis, karena belum jadi klian dinas, saya juga tidak ada hubungan keluarga, sehingga saat ada kegiatan menikah itu tidak dilibatkan,’’ katanya. Hal. 19 Pernikahan Kedua

Bali Post/nik

Kamis Ini Novel Pulang

Langsung Datangi KPK Jakarta (Bali Post) – Novel Baswedan, Kamis (22/2) ini rencananya pulang dari Singapura. Lebih dari 10 bulan penyidik KPK itu dirawat di Singapura pascadisiram air keras. Kejadian penyiraman terjadi 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Akibat tindakan tersebut mata Novel mengalami kerusakan, sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan bahwa Novel Baswedan akan mendatangi gedung KPK, Jakarta, Kamis setelah kembali dari Singapura. Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, dokter yang menangani Novel di Singapura mengatakan bahwa saat ini Novel dalam kondisi baik sehingga proses rawat jalan masih bisa dilaku-

kan di Jakarta. ‘’Rencana kepulangan juga sedang diurus oleh tim KPK. Yang perlu kami sampaikan adalah direncanakan besok Novel akan datang ke KPK, Novel datang ke sini masih dalam kondisi membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk menunggu operasi tahap dua,’’ kata Febri di gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/2) kemarin. Novel Baswedan, katanya, dapat melakukan proses rawat jalan di Jakarta sambil menunggu operasi mata tahap kedua yang direncanakan pada April 2018 di Singapura. ‘’Tadi sekitar pukul 14.00 WIB atau 15.00 waktu Singapura dilakukan pemeriksaan juga terhadap Novel. Dokter ahli melakukan pengecekan terhadap jahitan mata kiri mata Novel, untuk memastikan apakah proses rawat jalan bisa dilakukan di Jakarta atau

tidak,’’ ungkap Febri. Ia menyatakan bahwa Novel juga ingin menyampaikan pada seluruh pihak terutama pada teman-teman yang ada pada garis pemberantasan korupsi agar tidak berhenti atau melambat dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi meskipun ada tekanan. Sementara itu, para pegawai KPK siap menyambut kepulangan Novel Baswedan ke Indonesia dan kembali bertugas di kantor KPK kawasan Kuningan, Jakarta pada Kamis (22/2). ‘’Acaranya sekadar menyambut beliau dan memfasilitasi beliau untuk menyampaikan perkembangannya ke kawan-kawan di KPK,’’ kata Wakil Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Harun Al Rasyid, Rabu kemarin. Dalam selebaran yang beredar

tertulis ‘’#NovelKembali, Mari berkumpul di lobby gedung KPK Kamis 22 Februari pukul 13.00 WIB. Dress code: Putih’’. ‘’Kami imbau semua pegawai bisa berkumpul,’’ tambah Harun. Dalam satu video yang beredar di kalangan pegawai KPK, Novel menyampaikan bahwa kondisinya sudah membaik meski masih harus melakukan rawat jalan di Singapura. ‘’Kondisi saya belum sembuh benar juga saya masih harus bolak-balik untuk kontrol dan bersiap untuk operasi utama. Sekarang mata kanan saya alhamdulilah cukup stabil tapi mata kiri saya belum bisa melihat,’’ kata Novel yang mengenakan jaket hitam dan kaus warna merah marun. Hal. 19 Jalan Kebenaran

Novel Baswedan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.