Edisi 30 Mei 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Pengemban Pengamal Pancasila

Senin, 30 Mei 2016

No. 100 tahun X

Pelaku Curanmor Ditembak JAKARTA - Petugas Polda Metro Jaya menembak mati dua pria yakni Fahri alias Ani (30) dan Riski (23) yang diduga komplotan pencuri sepeda motor bersenjata api. ‘’Kedua pelaku ditangkap saat bertransaksi jual beli motor hasil curian,” kata Kasubdit Reskrimmob Ditserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso di Jakarta, kemarin. Eko menjelaskan awalnya Tim Opsnal Unit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pimpinan Kompol Handik Zusen menerima informasi transaksi jual beli motor curian di Jalan TB Simatupang Kampung Gedong Pasar Rebo Jakarta Timur, kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Selanjutnya, petugas mengamati dan mendatangi tiga orang pria di lokasi keja-

dian yang diduga tengah bertransaksi kendaraan dari hasil pencurian. Polisi melihat dua pria itu menyerahkan sepeda motor kepada seorang pria lainnya, kemudian petugas menyergap ketiga orang tersebut. Saat penyergapan itu, Eko menyebutkan kedua pria yang diketahui bernama Fahri dan Riski mengeluarkan senjata api bahkan mengarahkan, serta berupaya menembak petugas kepolisian. Guna mengantisipasi jatuh korban, polisi melepaskan tembakan ke arah dada kedua pelaku pencurian sepeda motor itu hingga meninggal dunia. ‘’Sementara seorang lainnya bernama Nanang Supriyatna (38) berperan sebagai joki penadah sepeda motor diamankan,” ujar Eko. (ant)

Suluh Indonesia/ant

TRADISI NYADRAN RUWAH - Sejumlah warga mengusung Tenong berisi aneka makanan saat mengikuti tradisi Nyadran Ruwah di kawasan lereng gunung Sumbing Dusun Jambon, Gandurejo, Bulu, Temanggung, kemarin.

Ketua DPR Sebut

150 Anggota Tak Lapor Kekayaan Suluh Indonesia/ant

FLOWER FESTIVAL - Peserta dari berbagai kalangan mengikuti pawai Tomohon International Flower Festifal di Car Free Day, kawasan Sudirman, Jakarta, kemarin. Pawai tersebut merupakan peluncuran promosi wisata dari even Tomohon International Flower Festifal (TIFF), 8 Agustus mendatang.

BATAM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin mengatakan hingga saat ini masih ada 150 anggota dewan yang belum menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi. ‘’Saya ketemu KPK, bicara soal LHKPN. Sampai saat ini masih ada 150 anggota DPR yang belum lapor,” kata Ketua DPR Ade Komarudin saat membuka presgathering wartawan

parlemen di Batam, Kepulauan Riau, kemarin. Lebih lanjut Ade menjelaskan dari 150 anggota dewan yang belum laporkan harta kekayaan tersebut, bisa dikategorikan dari dua; pertama, kategori A yakni selama dua tahun sama sekali belum melaporkan. Kedua, kategori B yang perlu perbaikan atau diperbarui. Ade menjelaskan bahwa banyak anggota yang tak tahu bagaimana cara melaporkannya. ‘’Saya kira kalau tak menyembunyikan harta benda akan bisa dibantu yang lain-

nya. Kita pimpinan, siap membantu dan juga pimpinan fraksi,” kata Ade. Ade menegaskan apa yang disampaikannya sebagai usaha untuk mengingat para anggota dewan agar segera mematuhi UU. Menurut Ade ini penting sebagai usaha preventif. ‘’DPR saat ini sedang ‘bonyok’ saya tidak ingin makin hancur,” kata Ade. Lebih lanjut Ade mengatakan mempunyai keinginan agar ada penguatan kelembagaan DPR. ‘’Saya ingin di kepemimpinan saya, lembaga

DPR ini menjadi lebih baik. Saya ingin membuat DPR bisa lebih baik,” kata Ade. Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, dari 545 anggota DPR, ada 203 anggota yang belum mengisi LHKPN. Bahkan, berdasarkan catatan KPK, 69 anggota dewan sama sekali belum melaporkan dan 134 anggota belum lapor update. Banyaknya anggota dewan yang lalai ini membuat KPK berencana mengeluarkan aturan yang bisa memperkarakan anggota dewan tersebut. (ant)

Fadly Nurzal :

Presiden Perlu Rumuskan Manfaat Koalisi Besar PRESIDEN Joko Widodo perlu merumuskan manfaat koalisi besar yang sedang dibangun, terutama dengan masuknya Partai Golkar dibawah kepemimpinan Setya Novanto sebagai anggota Koalisi Partai Pendukung Pemerintah. Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Fadly Nurzal mengatakan pihaknya meyambut baik bergabungnya Partai Golkar dalam Koalisi Partai Pendukung Pemerintah (KPPP). Keikutsertaan Partai Golkar dalam KPPP tersebut sesuai dengan harapan PPP yakni terciptanya pemerintahan yang kuat. Namun PPP berkeinginan pemerintahan yang kuat tersebut harus berdampak terhadap

percepatan pemanfaatan pembangunan bagi rakyat. ‘’Kalau tidak koalisi besar ini hanya akan menjadi tontonan rakyat yang diikuti dengan kekecewaan, bahkan caci maki,” katanya. Karena itu, PPP berharap Presiden Joko Widodo bersama elemen KPPP segera merumuskan secara konkrit tentang manfaat langsung koalisi besar tersebut. Menurut Fadly, pihaknya

menilai bergabungnya Partai Golkar tersebut sebagai langkah terukur yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak, baik pemerintah mau pun Partai Golkar sendiri. Bagi pemerintah, kehadiran Partai Golkar diharapkan berdampak pada stabilitas pemerintahan dalam melakukan berbagai langkah dan kebijakan yang diprogramkan. Sedangkan bagi Partai Golkar, keputusan tersebut bagian dari upaya menjaga “tren kekuasaan” yang selama ini menjadi warna politik parpol berlambang pohon beringin tersebut. ‘’Apapun itu, tentulah berdampak positif buat dinamika politik kita,” katanya. Selain itu, kata Fadly, PPP menilai perkembangan itu sebagai sesuatu yang wajar dalam politik, termasuk jika Partai Golkar nantinya masuk dalam Kabinet Kerja. Namun, PPP bergabung sebagai pendukung pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab politik yang didasari kepentingan terciptanya stabilitas politik. Bagi PPP, stabilitas tersebut sangat dibutuhkan untuk menciptakan kepastian dalam pembangunan, tanpa menyingkirkan makna demokrasi sebagai “check and balances”. Karena itu, kehadiran PPP sebagai pendukung pemerintah berbeda dengan Partai Golkar disebabkan kehadiran parpol berlambang Ka’bah tersebut di saat pemerintah masih dalam upaya awal melakukan langkah stabilitas politik. Untuk diketahui, selama ini dikenal ada dua kubu khususnya di parlemen antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang jelang pilpres mengusung Joko Widodo. (ant)

Suluh Indonesia/ant

10 TAHUN LUMPUR LAPINDO - Warga memasang seni instalasi yang berjudul "Gombal" di area kolam penampungan lumpur di titik 71 Porong, Sidoarjo, kemarin. Sebanyak 300 baju bekas mulai dari pria, wanita dan anak-anak dipajang dengan menggunakan bambu untuk memperingati 10 tahun tragedi Lumpur Lapindo.

Indonesia

Hadapi Darurat Narkoba dan Miras JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli menegaskan Indonesia saat ini menghadapi kondisi sosial yang memprihatinkan yakni darurat narkoba yang berdampak pada kondisi darurat minuman keras dan darurat kejahatan seksual. ‘’Saat ini peredaran narkoba sudah semakin masif. Ada sekitar 6 juta jiwa menjadi pecandu narkoba dan bahkan sekitar 50 orang meninggal setiap hari karena kasus narkoba.

Kondisi ini sudah sangat memprihatinkan,” katanya saat Safari Kebangsaan dan Sosialisasi Empat Pilar dengan tema “Ibu Cerdas, Ibu Hebat, dan Generasi Berkualitasdi Rutan Pondok Bambu, Jakarta, kemarin. Menurut Zulikfli, kondisi yang memprihatinkan ini dapat disebut sebagai darurat narkoba. Kondisi darurat narkoba ini, kata dia, sangat dekat dengan darurat minuman keras dan darurat kejahatan seksual.

Ia menjelaskan, orang yang mengkonsumsi narkoba biasanya juga mengkonsumsi minuman keras. ‘’Orang pengguna narkoba dan miras, perilakunya suka tidak terkontrol dan dapat melakukan kejahatan lain seperti pemerkosaan,” katanya. Ia mencontohkan, terjadi kasus pemerkosaan di sejumlah tempat setelah mengkonsumsi narkoba dan minuman keras, salah satunya pemerokosaan siswa SMP oleh 14 remaja di Bengku, dua bulan lalu.

Zulkifli menegaskan, bahaya narkoba yang sudah jelas merugikan bangsa Indonesia harus terus dilawan dan diperangi. ‘’Kejahatan penyalahgunaan narkoba tidak boleh ditolerir. Kita harus terus perang melawan narkoba,” katanya. Menurut dia, bahaya narkoba kalau tidak segera ditindak, maka Indonesia dapat kehilangan satu generasi bangsanya karena menjadi korban kejahatan narkoba,” katanya. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.