Edisi 29 Oktober 2015 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Kamis, 29 Oktober 2015

No. 196 tahun IX

Pengemban Pengamal Pancasila

Cak Imin Diperiksa 8 Jam JAKARTA - Mantan Menakertrans Muhaimin Iskandar mengaku tak tahu menahu perihal kasus dugaan pemerasan yang dilakukan mantan anak buahnya di Kemenakertrans, Jamaludin Malik,terkait kegiatan dana tugas Kemenakertrans tahun anggaran 20132014.Ihwal adanya hal itu dikatakan Muhaimin usai diperiksa tim penyidik KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi. ‘’Saya tadi ditanya oleh penyidik tentang berbagai sistem penganggaran di Kemenakertrans, mulai dari bagaimana hubungan dengan DPR, bagaimana hubungan saya dengan pak jamal, semua sudah saya jelaskan bahwa prosedur kebijakan telah kita lampaui dan saya tidak tahu-menahu apa yang disebut sebagai yang dituduhkan pada pak

Jamal,”kata Muhaimin usai diperiksa sekitar delapan jam lamanya di Kantor KPK Jakarta, kemarin. Selain mengaku tak mengetahu kasus yang dituduhkan kepada mantan anak buahnya sewaktu menjabat Menakertrans, Ketua Umum PKB tersebut juga mengaku tak tahu tuduhan proyek transmigrasi yang dijadikan sangkaan terhadap mantan Dirjen Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemenakertrans tersebut.” tidak ada spesifik, tidak ada,” kilahnya. Mengenai pengakuan Jamal soal atasnya mengetahui segala hal, pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut enggan menjawabnya. Ia langusung buru-buru memasuki mobil Kijang Inova warna putih bernopol B207 FRI. (wnd)

Suluh Indonesia/ade

DIPERIKSA - Mantan Menakertrans Muhaimin Iskandar menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta, kemarin. Ketua Umum PKB itu diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi di Kemenakertrans.

Bom di Alam Sutra

Pelaku Teror Ditangkap

Suluh Indonesia/ant

EVAKUASI ORANGUTAN - Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sampit bersama kelompok pecinta binatan Orangutan Foundation mengevakuasi seekor orangutan betina berusia sekitar 19 tahun dari hutan dekat Perumahan Wengga Metropolitan Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang, Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng, kemarin. Orangutan turun ke hutan sekitar permukiman warga karena hutan yang menjadi habitat mereka banyak yang rusak akibat kebakaran lahan.

SERANG Tim gabungan Densus 88 Antiteror Polri bersama Polda Metro Jaya mengamankan seseorang berinisial LO yang diduga sebagai pelaku pengeboman Mall Alam Sutera, kemarin. Hal itu diungkapkan Kepala Densus 88 Kombes Pol. Martinus Hukom saat mengamankan LO di Kompleks Banten Indah Permai. ‘’Iya betul, pelaku bomnya sudah ditangkap,” kata Martinus. Martinus menjelaskan, pelaku adalah seorang pakar yang bekerja di bidang teknologi dan informasi (TI). Kantornya ada di kawasan Alam Sutera, Tangerang, tidak jauh dari Mall Alam Sutera. Secara terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Krishna Murti menjelaskan, ada empat kejadian upaya pengeboman yang dilakukan oleh LO. Dari empat percobaan, dua

meledak dan dua lagi tak meledak. Adapun informasi sebelumnya disebutkan, ada tiga kejadian upaya pengeboman dengan yang meledak pada 9 Juli 2015 dan hari ini, sedangkan yang tidak meledak adalah pada bulan Agustus. Pelaku telah diamankan dengan barang bukti berupa bom aktif yang diurai oleh tim Gegana untuk diperiksa lebih lanjut. Polisi juga masih menggali lebih dalam apa motif dari LO. ‘’Detailnya nanti akan diungkapkan oleh Pak Kapolda,” ujar Krishna. Adapun ledakan di Mall Alam Sutera terjadi sekitar pukul 12.05 WIB di kantin karyawan yang berlokasi di lower ground (LG), dekat area parkir basement. Seorang karyawan tenant Borneo bernama Fian (24) terluka karena bom berada di dalam tempat sampah plastik yang berada di bilik toilet tem-

pat Fian saat itu berada. Saat itu, Fian sedang buang air besar. Posisi tong sampah plastik berisi bom berada di dekat kaki kirinya. Saat ledakan terjadi, Fian tidak bisa keluar seorang diri. Fian berhasil keluar setelah dibantu oleh temannya yang mendobrak pintu bilik toilet. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Agus Rianto mengatakan, korban luka atas nama Fian. Korban mengalami luka bakar dan kena serpihan di kaki sebelah kiri. Bom di Mall Alam Sutera ini bukan yang pertama. Bom pertama meledak pada tanggal 9 Juli 2015, di dalam toilet dekat rumah makan Gula Merah. Sementara itu, beberapa karyawan menyebutkan bahwa ada bom lain pada bulan Agustus di toilet lantai tiga mal, tetapi tidak meledak. Semua bom ada di dalam toilet dan berdaya ledak rendah. (kmb)

Saatnya Memotong Siklus Korupsi DENPASAR - KPK mengajak elit politik dan birokrasi di Pulau Dewata untuk menjadi agen perubahan sebagai salah satu upaya memotong siklus korupsi. ‘’Korupsi berdampak sangat buruk bagi keberlangsungan sebuah negara. Tindakan tak bertanggung jawab ini menyebabkan makin tingginya angka pengangguran dan kemiskinan,” kata Pimpinan KPK Adnan Pandu Praja pada Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Denpasar, kemarin. Menurut dia, korupsi juga memicu kerusakan lingkungan yang makin parah, membengkaknya

utang luar negeri, dan menurunkan kualitas pelayanan publik. Lebih dari itu, tindakan korup juga menimbulkan biaya sosial tinggi. Adnan mengemukakan sepanjang 2001-2009, KPK menindak 542 koruptor dengan nilai kerugian negara Rp 73,1 triliun. Mengacu data tersebut, sebagian besar tindak pidana korupsi dilakukan oknum anggota DPR dan DPRD, Kepala Lembaga dan Kementerian, Gubernur, Bupati/Wali Kota dan wakilnya serta pejabat eselon I,II dan III. Hingga Juli 2015, KPK menangani kasus korupsi yang melibatkan 82 anggota DPR dan DPRD, 15 Gu-

bernur, 48 Bupati/Walikota dan wakilnya serta 120 pejabat eselon I,II dan III. “Secara keseluruhan mencapai 480 kasus,” tandasnya. Bertolak dari data tersebut, Adnan berharap ada komitmen dan itikad baik dari kalangan elit untuk memotong siklus korupsi. Adnan juga menyampaikan bahwa catatan panjang pengungkapan kasus korupsi bukan sebuah kebanggaan bagi jajaran KPK. “Bagi jajaran KPK, banyaknya kasus yang berhasil diungkap bukan kebanggaan. Kami menilai, upaya pencegahan jauh lebih penting dari penindakan,” ucapnya.

Menurut dia, kalangan elit politik dan birokrasi memegang peran penting dalam upaya pencegahan korupsi. Dia pun menyentil “mindset” atau pola pikir kalangan elit politik yang cenderung mengkambinghitamkan konstituen untuk melegalkan tindakan korup mereka. Dia lantas menceritakan pengalamannya saat melakukan kegiatan advokasi ke DPRD di wilayah Sumatera. Adnan menyebut, ada anggota Dewan setempat yang protes karena diadvokasi tim KPK. Anggota Dewan itu malah menyarankan KPK mengadvokasi para konstituen. (ant)

BPK Didesak

Audit Kinerja Penanganan Kasus Korupsi JAKARTA - ICW mendesak BPK untuk melakukan audit kinerja penegakan hukum tindak pidana korupsi di tiga lembaga yakni Polri, Kejagung dan KPK selama periode 2010 - 2015. ‘’Kami mendesak BPK untuk mengaudit kinerja tiga lembaga penegak hukum,” kata Koordinator Divisi Investigasi ICW Febri Hendri di Jakarta, kemarin. Menurutnya, hal ini penting guna memberi gambaran kapasitas dan kompetensi tiga instansi tersebut dalam menindak kasus-kasus korupsi. ‘’Supaya kita bisa melihat apakah penegak hukum telah transparan, akuntabel, efektif dan efisien dalam mengusut

kasus korupsi,” katanya. ICW juga meminta BPK menilai apakah anggaran dan penyidik di tiga institusi tersebut telah optimal dan profesional dalam menangani kasus korupsi. Menurutnya, selama 2010 hingga 2014 terdapat 2.433 kasus korupsi dengan nilai kerugian negara mencapai Rp29,3 triliun yang ditangani Kejaksaan, Kepolisian dan KPK. Dari total kasus tersebut, ia merinci sebanyak 72,9 persen ditangani Kejaksaan dengan kerugian negara Rp15,5 triliun. Sementara Polri menangani 22,03 persen dengan kerugian negara Rp3,2 triliun dan KPK menangani 5,01 persen kasus korupsi dengan nilai kerugian

negara Rp11,4 triliun. ‘’Berdasarkan pemantauan kami, ada 1.223 kasus korupsi senilai Rp11 triliun yang belum jelas perkembangan penanganannya, baik di KPK, Polri maupun

Kejaksaan,” katanya. Dari total tunggakan kasus tersebut, ia mengatakan 857 kasus dengan kerugian negara Rp7,7 triliun ditangani Kejaksaan. (wnd)

Suluh Indonesia/ant

KRITISI KINERJA PEMERINTAH - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) melakukan unjuk rasa bertema Seruan Sidang Rakyat di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Aksi yang bertepatan dengan sumpah pemuda tersebut mengajak mahasiswa sebagai kaum muda untuk mengkritisi kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama setahun pemerintahannya.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 29 Oktober 2015 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu