Edisi 29 Agustus 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

www.suluhindonesia.com

Pengemban Pengamal Pancasi la

Senin, 29 Agustus 2016

No. 155 tahun X

Oknum Polisi Lakukan Pungli

SEMARANG - Tujuh oknum polisi di Kota Semarang diamankan pe tugas Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng setel ah diduga melakukan razia lalu lintas ilegal dan melakukan pungutan liar terhadap pengendara kendaraan bermotor di daerah itu. Melanggaran disiplin, melakukan pungli, kata Kepala Bidang Propam Polda Jateng Kombes Pol Budi Haryanto di Semarang, Minggu. Tujuh oknum polisi tersebut kedapatan menggelar razia tanpa izin di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Semarang yang merupakan jalur utama dari arah Solo dan Yogyakarta. Oknum-oknum tersebut mengincar kendaraan-kendaraan bernomor polisi luar kota sebagai sasarannya.

Dari razia ilegal yang digelar sekitar dua jam itu diamankan pula uang sekitar Rp5 juta yang diduga sebagai hasil pungli. Ketujuh oknum tersebut diketa hui bertugas di satuan lalu lintas dan provost di Polsek Banyumanik da n Polrestabes Semarang. Budi menegaskan penindakan tersebut dilakukan sesuai dengan perintah Kapolri. Selanjutnya kami serahkan ke Polrestabes Semarang untuk proses disiplinnya, katanya. Untuk diketahui, modus oknum polisi melakukan razia khususnya terhadap kendaraan luar kota dengan harapan posisi tawar yang lebih besar jika pelanggar atau masyarakat hendak berdamai dengan memberikan sejumlah uang sebagai tanda damai. (ant)

Suluh Indonesia/ant

GEREJA DITEROR - Personel Brimob berjaga di halaman Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pascaperistiwa teror bom di lokasi tersebut, Medan, kemarin. Polisi menangkap satu orang laki-laki yang mencoba melakukan bom bunuh diri di dalam gereja.

Dominasi Korupsi Pejabat Daerah

JAKARTA - ICW merilis hasil penelitian kinerja aparat penegak hukum dalam penanganan kasus korupsi di Indonesia Semester I tahun 2016, terhitung mulai 1 Januari hingga 30 Juni 2016. Hasilnya, pejabat di daerah mendominasi praktik korupsi di Indonesia dan 97 persen kasus korupsi terjadi di pemerintahan daerah. Korupsi masih banyak terjadi di pemerintahan daerah, terutama di sektor pelayanan publik, kata Kepala Divisi Investigasi ICW Wana Alamsyah, di Jakarta, kemarin. Dia mengurai pelaku korupsi yang masuk tahap penyidikan pada semester I 2016 berdasarkan jabatan tercatat sebanyak 217 birokrat daerah yang tersangkut kasus korupsi. Disusul sebanyak 107 direktur, komisaris, konsultan, atau pegawai

swasta yang masuk jerat kasus korupsi. Disusul anggota DPR/ DPRD/DPD sebanyak 24 orang, direktur, pejabat, pegawai BUMN/BUMD sebanyak 14 orang, masyarakat 13 orang, kepala desa, lurah, camat, atau aparat desa sebanyak 10 orang, dan tujuh orang kepala daerah. Sebagian besar kasus korupsi terjadi di daerah. Kasus korupsi yang terjadi di nasional sebanyak lima kasus atau sekitar dua persen. Sedangkan kasus korupsi yang terjadi di daerah sebanyak 205 kasus atau 97 persen, katanya. Terkait dengan modus korupsi yang dilakukan, ICW mencatat dari 210 kasus korupsi yang ditangani aparat penegak hukum selama 1 Januari hingga 30 Juni 2016 (Semester I) tersebut, 70 kasus di antaranya dilakukan dengan modus penggelapan. Modus

yang paling sering terjadi selama semester I 2016 adalah penggelapan dengan 70 kasus korupsi, kedua terbanyak yakni produk fiktif sebanyak 34 kasus, dan di posisi ketiga dengan 25 kasus terjadi dengan modus penyalahgunaan anggaran, kata Alamsyah.

Total Kerugian Total kerugian yang dialami negara mencapai Rp 890,5 miliar. Sementara itu berdasarkan sektor tempat terjadinya korupsi, sektor keuangan menjadi yang paling rentan di korupsi. Kasus korupsi yang m asuk dalam tahap penyidikan pada semester I 2016 berdasarkan sektor paling banyak di keuangan daerah, pendidikan, transportasi, sosial kemasyarakatan, dan kesehatan. Sektor keuangan daerah menjadi sektor yang paling rentan di korupsi dengan 34 kasus. Sektor pel-

ayanan publik menjadi sektor kedua yang rentan dikorupsi, imbuhnya. Program Manager Divisi Investigasi ICW Febri Hendri meminta agar penegak hukum perlu memantau kepala daerah yang menerima uang. Penegak hukum melalui upaya preventif terhadap kepala daerah juga perlu ditingkatkan karena pola korupsinya hampir sama. Pola korupsinya tak jauh-jauh dari izin seperti hutan, tambang, dan kebun. Kepala daerah juga menerima uang proyek rata-rata 715 persen. Ini harusnya masuk radar juga, kata Febri Hendri. Cacatan ICW juga menyebut selama periode 2010-2015 ada sebanyak 110 bupati yang korupsi. Disusul wali kota 34 orang, wakil bupati sebanyak 16 orang, gubernur 14 orang, wakil wali kota tujuh orang, dan wakil gubernur sebanyak dua orang. (har)

Suluh Indonesia/ant

BANJIR KEMANG - Satu unit mobil terendam banjir di jalan Kemang Selatan 8, Jakarta, kemarin. Curah hujan yang tinggi serta meluapnya Kali Krukut menyebabkan kawasan tersebut dilanda banjir setingginya 70 cm hingga satu meter.

Kapolri:

Polwan Harus Menjadi Ujung Tombak Promoter

KAPOLRI Jenderal Polisi Tito Karnavian menekankan kepolisian wanita (Polwan) harus jadi ujung tombak dalam menjalankan program profesional, modern dan terpercaya (Promoter) guna meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri. Tito di Jakarta, kem arin mengharapkan, Polwan bisa ambil peran karena memiliki kelebihan. Kapolri menyampaikan hal

itu saat Peringatan HUT Polwan ke-68 di Lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jakarta. Tito mengatakan Polwan

memiliki peranan penting saat tingkat kepercayaan masyarakat menurun terhadap institusi Polri. Saat ini, jenderal polisi bintang empat itu menyebutkan tingkat kepercayaan masyara-kat terhadap Polri cenderung menurun terutama karena faktor kinerja yang belum maksimal. Kultur lingkungan kepolisian yang belum kondusif sesuai dengan zaman pada era demokrasi yang terbuka, ujar Tito. Melalui peranan Polwan yang relatif resisten dari budaya korutif, Tito mengharapkan program promoter dapat dilaksanakan seluruh personil Polri hingga jajaran bawah. Secara khusus Tito juga meminta Polwan membantu menangani kasus yang melibatkan anak dan perempuan. Sebelumnya, Kapolda Sulut Irjen Pol Wilmar Marpaung meminta anggota Polwan di daerah it u sel al u menjaga kewiba-waan sebagai seorang polisi dan harga diri sebagai seorang wanita. Saya percaya Polwan di Sulut semuanya baik, indikatornya tidak ada Polwan yang terjerat kasus hukum, kata Marpaung. Ia mengatakan, sesuai kodratny a maka para Polwan harus berperan sebagai wanita dalam rumah tangga dengan baik. Patuh dan hormat pada suami, dan mampu menjaga kehormatan keluarga, kata Marpaung. (ant)

Suluh Indonesia/ant

JEMBER FASHION CARNAVAL - Warga menyaksikan Jember Fashion Carnaval ke-15 di Jember, kemarin. Karnaval yang mengangkat tema Revival tersebut menampilkan berbagai tema busana seperti chandelier, garuda, woods, paradisaea dan beberapa tema busana lainnya.

Teror di Gereja

Pelaku Menyerang Pastor

MEDAN - Seorang pemuda menyerang pastor di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan dr Mansyur Medan dengan sebuah pisau sambil membawa tas yang diduga berisi bom, kemarin. Pihak kepolisian mencatat hasil pemeriksaan akan adanya niat untuk membunuh seorang rohaniwan dalam serangan di Gereja Katolik tersebut. Usai berdialog dengan sejum lah saksi, Direktur Reskrim Umum Polda Sumut Kombes Pol Nur Falah mengatakan, pelaku berinisial IAH (18) masuk dan berpura-pura mengikuti misa di

gereja tersebut. Ketika pastor Albret S. Pandiangan akan memberikan kotbah, pelaku mengejarnya hingga ke altar gereja. Pelaku berupaya melukai pastor tersebut dengan pisau yang dibawanya, tetapi hanya mengenai bagian tangan. Jadi, ada seseorang yang berusaha membunuh pastor, katanya. Pelaku juga membawa sebuah tas yang berisi benda yang diduga bom, tetapi tidak meledak. Tas tersebut hanya mengeluarkan api dan asap. Pelaku kemudian dikejar jemaat dan diamankan. Setelah itu, sejumlah jemaat gereja tersebut menghubungi pihak

kepolisian yang segera menurunkan tim penji nak bahan peledak dari Satuan Brimob Polda Sumut. Pihak kepolisian masih terus mempelajari dan mendalami motif serangan oleh pelaku yang berupaya menyerang pastor di gereja katolik tersebut. Masih diselidiki, memang ada kabel, tetapi belum bisa dikonfirmasi karena masih dalam penyelidikan, kata Nur Falah mengenai isi tas yang dibawa oleh tersangka. Nur Falah mengatakan, pihaknya terus mendalami kemungkinan adanya kelompok yang bertanggung jawab atas teror tersebut.

Pihaknya juga belum dapat mengonfirmasi jika aksi teror tersebut dikaitkan dengan kelompok bersenjata ISIS dengan alasan adanya simbol tertentu dalam tas yang dibawa pelaku. Pelakunya masih satu orang atas nama Ivan, katanya. Pihak kepolisian masih memokuskan kasus tersebut dengan dugaan rencana pembunuhan Pastor Albert S Pandiangan yang dikejar ketika akan memberikan kotbah di gereja itu. Karena itu, kepolisian belum bersedia mengaitkan aksi teror tersebut dengan kelompok tertentu. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.