Edisi 28 Maret 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Senin, 28 Maret 2016

No. 57 tahun X

Pengemban Pengamal Pancasila

Rutan Terbakar, Lima Tewas JAKARTA - Lima penghuni tewas ketika terjadi kebakaran Rumah Tahanan Negara Malabero, Bengkulu, yang terjadi pada Jumat (25/3) malam. ‘’Satu orang dibawa ke rumah sakit umum, satu orang dibon (dipinjam) BNNP Bengkulu, sedangkan lima orang meninggal dunia karena terbakar. Saat ini sedang diidentifikasi, nanti akan kami informasikan lagi,” kata Kepala Biro Humas Hukum dan Kerja Sama Kementerian Hukum dan HAM Efendy B Peranginangin di Jakarta, kemarin. Menurut dia, isi rutan terdiri dari 259 orang tahanan.Saat kejadian, kata dia, 231 orang sudah diidentifikasi mengingat listrik dipadamkan. Pihak rutan pun memindahkan seluruh penghungi ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bentir-

ing. ‘’Kami berkoordinasi dengan Polda dan Polres Bengkulu untuk melakukan langkah-langkah pengamanan yaitu dengan memindahkan seluruh penghuni ke LP Kelas II A Bentiring yang merupakan LP baru,” tambah Efendy. Laporan terakhir, jumlah tahanan yang dievakuasi ke LP Bentiring, Bengkulu adalah 257 orang dari total 259 orang. Sementara itu, sebanyak 14 tahanan dan narapidana diperiksa polisi terkait aksi pembakaran Rutan Malabero. Kebakaran tersebut selain menghanguskan Rutan, juga menewaskan lima tahanan lainnya karena terjebak di dalam kobaran api. ‘’Para tahanan sedang dimintai keterangan dan pendalaman pemeriksaan,” kata Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta. (ant)

Meski Dikritik

DPR Tetap Bangun Perpustakaan Suluh Indonesia/ant

OLAH TKP LAPAS - Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri membawa barang bukti hasil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Rutan Malabero, Bengkulu, kemarin. Hasil oleh TKP menemukan sejumlah alat buktiterkait dengan insiden pembakaran rutan tersebut.

JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin menyatakan tetap memperjuangkan pembangunan perpustakaan parlemen. Ade mengklaim rencana ini telah mendapat dukungan dari para cendekiawan, dan nantinya tidak hanya digunakan oleh anggota MPR, DPR dan DPD saja tetapi juga untuk masyarakat umum. ‘’Kualitas parlemen Indonesia dan rakyat Indonesia dapat dilihat dari situ. Belajarlah ke negara-

negara yang sudah maju. Dulu Amerika Serikat membuat perpustakaan terbesar di dunia pada saat ekonominya belum bagus. Kita sekarang sudah bagus tapi belum mempunyai perpustakaan yang memadai,” kata Ade dalam keterangan tertulis di Jakarta, kemarin. Penegasan tersebut disampaikan menjawab kritik dari sejumlah pihak yang menyebut bahwa rencana pembangunan perpustakaan parlemen di lingkungan kompleks parlemen ini hanya akal-akalan DPR un-

tuk mencari proyek. Politisi dari Partai Golkar ini mengatakan menerima semua masukan dan kritikan masyarakat. ‘’Saya akan dengarkan semua kritik dan masukan. Yang menurut saya baik dan membawa kebaikan bagi banyak orang akan saya pertimbangkan. Namun, jika hanya berpikir negatif, saya tidak akan gubris. Lebih baik waktu yang ada dipergunakan untuk kebaikan orang banyak. Mari kita bicara untuk kebaikan negeri ini,” ujarnya. Dia menjelaskan, perpusta-

kaan parlemen rencananya akan menjadi rumah bagi 600 ribu buku, terbuka bagi siapapun yang memerlukan referensi atau untuk pengetahuan bagi yang membacanya, serta tidak akan dipungut bayaran. “Negara ini harus pintar. budaya membaca harus digalakkan, salah satunya dengan menyediakan fasilitas berupa perpustakaan,” ujarnya. Rencananya, perpustakaan parkemen akan menjadi perpustakaan terbesar se Asia Tenggara. (har)

Presiden Sebut

Muslimat Mainkan Peran Besar Bagi Bangsa PRESIDEN Joko Widodo mengatakan Muslimat NU sebagai organisasi Islam yang mewadahi kaum ibu sejauh ini telah memainkan peran besar bagi pembangunan karakter bangsa. Jokowi mengatakan, tidak berlebihan mengatakan bahwa Muslimat NU telah memainkan peran yang sangat besar bagi negara dan bangsa ini. ‘’Juga peran yang membuat ekonomi keluarga menjadi lebih baik,” katanya. Ia mengatakan sebagai komunitas terkecil dari

masyarakat, keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam membangun bangsa, karena dari keluarga, anak-anak diajarkan pertama kali budi pekerti, sopan santun, dan hal-hal mendasar lainnya. ‘’Ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi anak-anak kita,” ucap Presiden Jokowi.

Oleh karena itu sebagaimana keterangan tertulis Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana disebutkan bahwa di hadapan puluhan ribu Muslimat NU, Presiden memberikan apresiasi apa yang telah dilakukan Muslimat NU dalam menjaga keluarga dan lingkungan dengan kegiatan-kegiatan yang sangat banyak, yakni mulai dari kegiatan sosial, PAUD, TPA, kegiatan yang berkaitan dengan antinarkoba dan antiradikalisme. Di awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa dunia berubah dengan cepat sekali dan kompetisi yang terjadi tidak hanya antarindividu, tidak hanya antarorgansasi, tidak hanya antarkota, antarprovinsi. ‘’Tapi sudah antarnegara, kompetisi dan persaingan sekarang ini,” katanya. Untuk memenangkan sebuah persaingan itu, kata Presiden, bukan hanya membutuhkan kepintaran, tapi kesiapan SDM, dengan rasa optimisme, kerja keras dan gotong-royong sehingga bisa memenangkan persaingan. Presiden yang menyaksikan deklarasi dan Ikrar Laskar AntiNarkoba Muslimat NU oleh Ketua Umum Pimpinan Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua PW Muslimat NU Jatim Masruroh Wahid, Ketua PW Muslimat NU Riau Dinawati, Ketua PW Muslimat NU Sulsel Andi Majda, dan Relawan Anti-Narkoba Ivan, memuji langkah yang dilakukan oleh Muslimat NU. ‘’Alhamdulilah urusan narkoba tadi di hadapan kita sudah dideklarasikan laskar antinarkoba dari Muslimat NU,’’ puji Presiden. (ant)

Suluh Indonesia/ant

EVAKUASI BENCANA LONGSOR - Sejumlah relawan bersama warga memindahkan barang-barang milik warga yang terkena bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, kemarin. Sebanyak 300 personel gabungan dari BPBD Kabupaten Banjarnegara, Kodim 0704/Banjarnegara, Polres Banjarnegara, Banser, PMI, Tagana, Bela Negara, dan relawan membantu evakuasi warga dan barangbarang ke tempat yang lebih aman.

KPP Sebut

CHA Banyak yang Bermasalah JAKARTA - Koalisi Pemantau Peradilan (KPP) menilai banyak calon hakim agung yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi hakim agung. Komisi Yudisial (KY) sejauh ini menyatakan 86 orang calon hakim agung telah lolos seleksi administrasi. Saat ini, KY masih melakukan proses seleksi untuk mencari delapan hakim agung yang dibutuhkan Mahkamah Agung. Juru Bicara KPP, Erwin Natosmal Oemar mengata-

kan, penilaian terhadap beberapa calon hakim agung yang dianggap bermasalah tersebut dilihat dari rekam jejak mereka. Keikutsertaan mereka, kata Erwin, merupakan ancaman bagi lembaga peradilan MA. Namun Erwin belum menyebutkan nama beberapa calon hakim agung yang dinilainya bermasalah itu. Selama ini pihaknya masih melakukan pemetaan awal dan masih terus melakukan investigasi atas dugaan tersebut. ‘’Kami belum bisa

memastikan berapa jumlahnya, tapi ada beberapa orang yang kami anggap bermasalah,” kata Erwin saatmedia briefing terkait seleksi calon hakim agung di YLBHI Jakarta, kemarin. Erwin mengatakan, reformasi birokrasi di Mahkamah Agung masih mengalami berbagai masalah. Dia menilai masih terdapat mafia peradilan di dalam tubuh Mahkamah Agung. Dia berharap peran KY tidak hanya sekadar menyeleksi hakim agung, tetapi juga mendorong percepatan reformasi peradilan.

Karena itu, tambahnya, Komisi Yudisial harus bisa menimbang calon hakim agung yang memiliki kredibilitas. ‘’Tertangkapnya petinggi MA beberapa waktu lalu, mengindikasi bahwa masih ada jejaring mafia peradilan di dalam Mahkamah Agung,” katanya. Sementara peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Miko Ginting menilai, CHA dianggap bermasalah karena tidak memenuhi kriteria kompetensi, kredibilitas, maupun integritas. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 28 Maret 2016 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu