Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Pengemban Pengamal Pancasila
Senin, 27 Juni 2016
No. 121 tahun X
Spanyol-Italia, Final Ulangan PARIS - Tim Spanyol ingin mengulang laga final pada 2012 saat menghadapi tim Italia pada babak 16 besar kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2016 yang akan berlangsung di Stade de France Saint Denis Paris pada Senin (27/6). Spanyol yang menaklukkan tim Azzuri 4-0 pada final Piala Eropa 2012 di Kiev, Ukraina itu berusaha mempertahankan gelar mereka di Prancis meskipun harus kembali menghadapi tim musuh bebuyutan mereka itu demi laga perempat final. ‘’Saya melihat final 2012 di televisi. Saya sangat menikmati cara Spanyol memainkan pertandingan itu. Tapi, tidak ada pihak yang diunggulkan ketika menghadapi tim besar,” kata pemain tengah Spanyol Koke. Tim Matador yang tampil mengesan-
kan pada penyisihan grup Piala Dunia 2014 merupakan tim pendominasi penguasaan bola sepanjang Piala Eropa 2016. Walau kalah 1-2 dari Kroasia pada penyisihan Grup D, gaya bermain tiki-taka Spanyol yang berbasis pada umpan dan pergerakan pendek mengantarkan mereka pada babak gugur melawan Italia. Namun, pertahanan Spanyol menunjukkan tanda-tanda mereka berada di bawah tekanan selain lini depan yang kurang keras menyusun serangan. Tanda-tanda kegoyahan Spanyol tetap terlihat meski mereka punya Alvaro Morata sebagai pemain yang mencetak gol terbanyak pada Piala Eropa 2016 dengan tiga gol. Posisi itu juga diraih pemain Wales Gareth Bale. (ant)
Suluh Indonesia/ant
PELUNCURAN BUKU - Sastrawan Gerson Poyk menunjukkan buku kumpulan puisinya yang berjudul "Dari Rote ke Iowa", pada peluncuran buku itu di Galeri Cipta 2, TIM, Jakarta, kemarin.
Presiden Perintahkan
Hajar Bandar Narkoba Suluh Indonesia/ant
PEMUDIK MULAI MELINTAS PANTURA - Kendaraan pemudik mulai melintas di Jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah, kemarin. Sejumlah pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah memilih mudik lebih awal, untuk menghindari kemacetan akibat lonjakan kendaraan pada arus mudik mendatang.
Pembajakan Kapal
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pimpinan Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) baik yang pusat hingga daerah untuk mengejar, menangkap dan menghajar para bandar narkoba karena telah menyebabkan kematian 4050 generasi muda Indonesia perhari. ‘’Kalau undang-undang memperbolehkan, dor (tembak mati) mereka. Ingat Bapak, Ibu. 40 sampai 50 generasi kita mati karena narkoba. Untungnya undang-undang tidak bolehkan itu,” kata
Kepala Negara pada peringatan Hari Antinarkotika (HANI) di Kota Tua, Jakarta, kemarin. Jokowi mengingatkan aparat di kementerian, lembaga negara, aparat hukum dan lembaga lain terutama Polri untuk tegas terhadap penyalahgunaan narkoba. ‘’Saya tegaskan sekali lagi kepada seluruh Kapolda dan jajarannya, Kapolres dan jajarannya dan Kapolsek dan jajarannya. Kejar mereka. Tangkap mereka dan hajar mereka. Hantam mereka,” katanya menegaskan. Pada bagian lain sambutannya, Jokowi mengatakan narkoba juga telah meracuni 5,1 juta
warga Indonesia dan kerugian materi Rp63 triliun akibat belanja narkoba, biaya pengobatan, biaya rehabilitasi dan biaya lainnya. ‘’Lebih mengkhawatirkan, kejahatan luar biasa sudah menyentuh lapisan masyarakat. Anak di TK sudah ada terkena narkoba. Anak di SD juga sudah ada yang terkena nakroba. Dan tidak hanya di desa, di kampung, dan di kota,” katanya. Narkoba, katanya, juga tidak hanya menyebar di kalangan dewasa, remaja dan anak, bahkan yang di TK sudah dimasuki narkoba. ‘’Tidak hanya orang biasa tapi ada aparat, ada
pejabat dan ini yang seharusnya jadi panutan juga jadi terkena narkoba,” katanya. Ia mengatakan para pengedar terus bergerak dan menemukan cara baru untuk mengelabui aparat hukum dan keamanan. ‘’Mereka mulai pakai orang tidak dicurigai. Anak digunakan. Wanita dimanfaatkan kurir narkoba dan ada modus baru penyelundupan ke dalam kaki palsu dan mainan anak. Semua itu harus dihentikan dan harus dilawan dan tidak bisa dibiarkan lagi. Kita tegaskan perang lawan narkoba di Indonesia,” katanya. (har)
MoU yang Tak Berjalan MENKO Polhukam Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, penyebab terjadinya penyanderaan untuk kesekiankalinya anak buah kapal (ABK) asal Indonesia, karena belum dilaksanakannya kesepakatan pertemuan tiga negara yaitu Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Pada poin kesepakatan utama dari pertemuan trilateral tersebut, jelas disepakati bahwa patroli bersama dilakukan ketiga negara di wilayah perairan untuk mencegah kejahatan transnasional, termasuk aksi pembajakan kapal. “Ada yang belum jalan (dari kesepakatan trilateral). Sudah disebutkan pula oleh Panglima TNI, memang belum semua pihak melaksanakan itu,” kata Luhut usai menghadiri peringatan
HANI di Jakarta, kemarin. Dia mengatakan sesuai pertemuan di Yogyakarta, pada 5 Mei 2016 tiga negara menyepakti sejumlah poin terkait patroli bersama di laut belum dilaksanakan optimal oleh semua pihak. Nyatanya pembajakan kapal maish terjadi yang menimpa ABK Charles 001 dimana 10 awaknya merupakan ABK asal Indonesia. Mereka disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf
pekan lalu. Menurut Luhut, kesepakatan lainnya adalah peningkatan koordinasi pemberian bantuan cepat bagi warga dan kapal yang sedang berada dalam keadaan bahaya, peningkatan kerja sama pertukaran informasi intelijen antara ketiga negara, serta pembentukan saluran hotline untuk koordinasi saat terjadi ancaman keamanan dan keadaan darurat. Luhut mengatakan saat ini pusat krisis yang dibentuk kementeriannya telah mulai bekerja dalam upaya pembebasan. Paling lambat, kata dia. Selasa, 28 Juni 2016, pemerintah sudah memiliki opsi permulaan terkait langkah yang akan ditempuh. “Kita sekarang masih mempelajari (kasus penyanderaan),” ujarnya. Moratorium Ketujuh WNI itu merupakan anak buah kapal tugboat Charles 001 dan tongkang Robi 152. Mereka disandera dalam dua waktu berbeda di sekitar Laut Sulu pada 20 Juni lalu. Atas tindakan tersebut, pemerintah Indonesia bersikap tegas dengan melanjutkan moratorium pengiriman batu bara ke Filipina. Moratorium sebenarnya sudah dimulai setelah peristiwa penyanderaan kedua terjadi beberapa waktu lalu. Kasus penculikan kali ini merupakan peristiwa ketiga dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan belum terealisasinya patroli bersama untuk mengamankan wilayah perbatasan disebabkan saat ini Filipina tengah dalam masa transisi pemerintahan. Kendati demikian, Indonesia, kata dia, telah menyerahkan pola kerja sama pengamanan yang dapat diimplementasikan kepada Malaysia dan Filipina. (har)
Suluh Indonesia/ant
HARI ANTI NARKOBA INTERNASIONAL - Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Widodo (kanan), bersama Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri), dan Kepala BNN Komjen Budi Waseso (kiri) bertepuk tangan dalam peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di Jakarta, kemarin. Presiden menegaskan kejahatan narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang harus diperangi semua elemen masyarakat dan ditindak tegas aparat hukum.
Gema Pilkada
Hanya Ramai di Jakarta JAKARTA - Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Sebastian Salang menilai, gema Pilkada 2017 hanya ramai dan meriah di Provinsi DKI Jakarta. ‘’Aktifitas Pilkada 2017 ini hanya fenomena di Jakarta, jadi ramai karena ada Ahok saja. Tapi di daerah lain tidak demikian,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Menurut Sebastian, fenomena kemunculan Ahok sebagai calon inde-
penden memiliki dampak pada hampir seluruh aspek politik dan pemerintahan. Bahkan keberadaan Ahok sebagai calon independen pada Pilkada 2017, baik dipercaya atau tidak, turut mempengaruhi parlemen dalam menentukan revisi UU Pilkada beberapa waktu yang lalu. ‘’Padahal Ahok hanya satu orang, kita lihat pengaruhnya nanti. Apakah di Pilkada 2017 nanti tren calon independen akan meningkat atau malah tidak ada sama sekali,” kat-
anya menegaskan. Ia menilai, apabila Ahok sukses melaju sebagai calon independen tanpa disertai mahar politik maka dipastikan akan muncul tren baru dalam kehidupan berpolitik di tanah air. ‘’Tapi memang dampaknya tidak bisa dilihat sekarang atau Pilkada 2017, mungkin nanti di pilkada-pilkada selanjutnya. Meskipun (pilkada) 2017 masih ada cukup waktu untuk menyiapkan regulasi tapi tidak bisa sekarang,” pungkasnya. Sementara itu, Koordinator
Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz berharap Pilkada untuk DKI Jakarta jangan sampai hanya diikuti calon tunggal agar bisa mendongkrak tingkat partisipasi pemilih. Hal tersebut terlihat dalam Pilkada tahun 2015, yang menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah pasangan calon meningkatkan partisipasi dan interaksi antara pasangan calon dan pemilih dalam Pilkada. (ant)