Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Jumat, 20 Januari 2017
No. 15 tahun XI
Pengemban Pengamal Pancasila
Jokowi-Habibie Bahas Teknologi JAKARTA - Mensesneg Pratikno mengungkapkan mantan Presiden BJ Habibie menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memberikan prioritas bagi pengembangan teknologi yang mempunyai nilai tambah tinggi. “Pak Habibie memberikan masukan kepada Presiden untuk bagaimana memberikan prioritas bagi pengembangan teknologi yang mempunyai nilai tambah yang tinggi,” kata Pratikno ditemui di Gedung Utama Setneg Jakarta, kemarin. Pratikno yang mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut mengatakan ada beberapa hal teknis yang dibicarakan. “Tadi ada beberapa hal teknis mengenai pembuatan pesawat terbang dan lain-lain,” kata Pratikno. Sementara itu Presiden Jokowi men-
Wiranto :
Toleransi Terbangun Negara Makin Kuat PERJALANAN bangsa ini harus dikawal oleh semua penumpangnya. NKRI harus bisa mengarungi bahtera dengan selamat sampai pada tujuannya. Untuk itu, sangatlah tidak elegan jika ada penumpang yang justru ingin menghacurkan kapal, tempat ia ikut menjadi bagian dari pelayaran ini.
memandang sangat strategis untuk menhidupkan kembali bela negara.
Bela Negara Penjabaran bela negara dalam konteks ini tentu bukan hanya beroerientasi pada kekuatan fisik yang berkonoILUSTRASI ini adalah satu Terkait dengan ancaman tasi dengan militerisme. ‘’Penpengandaian yang disampai- multidimensi, ia mengatakan guatan idelogi kebangsaan, kekan Menko Polhukam Wiranto ini merupakan dampak dari era bhinekaan haruslah menjadi saat Wawancara Ekslusif den- kesejagatan, teknologi dan identitas generasi bangsa. Ungan Indonesia Network di makin maraknya berita-berita tuk menuju ke arah itu, Negara Jakarta. Tak hanya soal penum- hoax yang berpotensi me- sedang merancang berbagai pang kapal, ia juga banyak me- mecah belah bangsa. Anca- modul untuk diajarkan kepada nyinggung soal tantangan man ini justru relatif lebih su- generasi muda. Modul-modul multidimensi yang mengaini memiliki cakupan untuk ncam ideologi Ne-gara dan membentuk karakter genkebhinekaan. ‘’Harus kita erasi bangsa yang siap akui, belakangan ini pemamenghadapi tantangan haman kita terhadap Panmultidimensi,’’ jelasnya. casila tergolong kritis. Ini Ia juga menyinggung ancaman terhadap ideologi tentang berbagai prokebangsaan yang segera gram pemasyarakatan harus diatasi. Untuk itulah Pancasila pada era Orde bangsa ini harus kembali Baru yang dinilai efektif menguatkan pemahaman untuk mengawal kebdan aktulisasinya terhadap hinekaan dan patriotisme Pancasila,’’ ujarnya. mengawal NKRI. Ia mengatakan, saat ini Mencermati situasi kenegara sedang menyiapkan bangsaan dan stablitas langkah-langkah untuk itu. politik, ia mengatakan Sasarannya adalah agar pemikiran untuk membangsa ini siap menghadabentuk Dewan Kerukupi tantangan multidimensi nan Nasional pun seyang dampaknya juga sandang bergulir. Langkah gat berbahaya. Wiranto ke arah itu kini teruas yang pernah menjabat mendikonsultasikan dan di“NEGARA ini akan makin teri pada empat presiden matangkan. Republik Indonesia —Soe- kuat jika toleransi terbangun. Tak hanya radikalisme harto, Habibie, Gus Dur dan dan terorisme, sebaran Untuk itulah budaya saling Jokowi——mengingatkan mengayomi dan merasa sebagai narkoba juga menjadi bahwa semua elemen bangmasalah serius. Rusaknya bagian dari bangsa ini harus sa ini wajib memiliki menjadi kesadaran bersama.’’ generasi muda, masifnya perasaan memiliki terhadap peradaran narkoba patut negerinya. Dengan rasa ini, dijadikan masalah stratemereka akan tertantang dan lit untuk dideteksi dibanding- gis kebangsaan. Bela Negara merasa wajib ikut mengawal ne- kan agersi militer. Penyebaran dalam konteks ini juga harus digerinya. Untuk itu, pemahaman paham radikalisme dan teror- jabarkan. Caranya, tentu denterhadap empat pilar kebang- isme merupakan ancaman gan menjaga generasi muda saan haruslah terus digaung- yang serius terhadap ideologi bangsa agar tak menjadi penikan agar dijabarkan. ’’Negara kebangsaan. Radikalisme dan kmat narkoba dan membangun ini akan makin kuat jika toler- terorisme tentu tak bisa diben- solidaritas lingkungan yang ansi terbangun. Untuk itulah tengi dengan kekuatan militer, lebih peduli terhadap hal ini. budaya saling mengayomi dan tetapi harus dilawan dengan Bahkan, yang paling riskmerasa sebagai bagian dari menumbuhkan mentalitas an saat ini adalah penyebabangsa ini harus menjadi kesa- positif terhadap bangsa ini. ran paham-paham intolerandaran bersama,’’ sarannya. Dalam konteks inilah Negara si yang mengancam NKRI. Penyebarakan paham-paham anti kebhinekaan lewat hoax (berita sampah atau berita bohong) ini berpotensi menjadi ancaman yang mengoyak NKRI. Perang terhadap Hoax juga harus mnejadi kepedulian semua pihak. Selaian dengan pendekatan ini, Negara tentu akan melakukan langkah-langkah hukum untuk meminimalkan aksi ini. Hoax sebagi bentuk kejahatan yang sarat pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) berpotensi menghasut dan mengadu domba. Ini juga anacaman multidimensi yang memiliki potensi menghancurkan yang dahsyat. Dalam konteks inilah Negara harus tegas menerapkan pendekata hukum yang professional. Penindakan terhadap pelanggar hukum hendaknya mengesampingkan kepentingan-kepentingan politis. (dir)
yatakan setuju bahwa Indonesia harus mengembangkan industri dengan nilai tambah tinggi. “Kalau konsen Pak Presiden itu bagaimana pengembangan industri bisa memberi konsekuensi luas kepada penyerapan tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah ekonomi sekaligus memberikan pekerjaan bagi generasi muda,” katanya. Pratikno juga mengungkapkan pertemuan Jokowi-Habibie itu juga merupakan pertemuan silaturahmi karena sudah lama tidak berjumpa. “Pak Habibie kan sudah tiga bulan di luar negeri, beliau silaturahmi, terus sharing dengan Presiden mengenai kondisi sosial di Indonesia, khususnya mengenai Pancasila, pluralisme dan teknologi,” kata mantan Rektor UGM Yogyakarta itu. (ant)
Suluh Indonesia/ant
DIPERIKSA KPK - Mantan Mendagri Gamawan Fauzi menjawab pertanyaan wartawan usai pemeriksaan di Jakarta, kemarin. Gamawan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus dugaan korupsie-KTP.
Emirsyah Satar
Tersangka Korupsi JAKARTA - KPK menetapkan dua orang tersangka kasus indikasi suap terkait pengadaan pesawat dan mesin pesawat. “Setelah melakukan penyelidikan, KPK menemukan bukti permulaan yang cukup adanya dugaan tindak pidana korupsi suap terkait dengan pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan RollsRoyce P.L.C pada PT Garuda Indonesia (Persero),” kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di gedung KPK, Jakarta, kemarin. Terkait hal tersebut, KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan dua or-
ang sebagai tersangka, yaitu AS yang tersebar di SingapuESA, mantan Direktur Utama ra dan Indonesia,” ungkap Garuda IndoneLaode. sia 2005-2014 Syarif mendan SS, Benefiyatakan bahcial Owner dari wa perkara ini Connaught Intergolong ternational Pte. bentuk korupLtd. “Tersangka si lintas negaESA diduga mera atau transnerima suap nasional sehdari tersangka ingga dalam SS dalam benpenanganan tuk uang dan kasus ini, barang, yaitu KPK bekerja dalam bentuk sama dengan uang masing“Serious masing 1,2 juta Fraud Office” Emirsyah Satar Euro dan 180 (SFO) Inggris ribu dolar AS atau setara Rp20 dan “Corrupt Practices Invesmiliar. Sedangkan dalam ben- tigation Bureau” (CPIB) Sintuk barang senilai 2 juta dolar gapura. “Saat ini kedua badan
tersebut juga sedang melakukan penyidikan terhadap tersangka lainnya,” tuturnya. Diduga, kata dia, praktik suap ini juga dilakukan terhadap sejumlah pejabat di beberapa negara lainnya seperti Malaysia, Thailand, China, dan Rusia. “Total pengadaan pesawat Airbus baru dalam kurun waktu 2005-2014 sebanyak 50 pesawat,” ucap Laode. Sementara Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan kasus yang menjerat ESAbersifat pribadi bukan melibatkan perusahaan atau korporasi. “Saya harap adanya kasus ini tidak memberikan dampak negatif pada Garuda Indonesia karena kasus ini sifatnya pribadi,” kata Agus. (ant)
Suluh Indonesia/ade
KEBAKARAN PASAR SENEN - Pedagang menyelamatkan barang-barangnya dari kebakaran yang membakar kios di bangunan Blok I dan Blok II Pasar Senen, Jakarta Pusat, kemarin. Kebakaran di Pasar Senen tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 04.43 WIB menghanguskan sekitar 500 kios, dan kerugian ditaksir ratusan miliar.
Yasonna :
TKA Ilegal karena Adanya Sindikat JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly mengatakan masuknya tenaga kerja asing (TKA) ilegal yang marak datang ke Indonesia karena adanya permainan sindikat. Dia mengakui petugas dari imigrasi sendiri turut terlibat dalam bagian sindikat tersebut. “Jadi ini penyakit lama, ada sindikat. Sama kaya TKI kita di luar itu kan korban pemalsuan data dan sindikat. Petugas Imigrasi kita ada yang terlibat. Sama sudah bilang
ke Dirjen Imigrasi nggak ada toleransi lagi,” katanyasaat rapat kerja dengan Komisi III di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Penegasan Yasonna sekaligus menampik dugaan sejumlah pihak termasuk anggota dewan bahwa banyaknya TKA ilegal dinilai karena adanya kebijakan bebas visa sehingga membuka seluas-luasnya kepada orang asing untuk mencari kerja di Indonesia. Kebijakan bebas visa menjadi topik bahasan utama yang mengemuka dalam rapat kerja tersebut.
Hal ini lantaran kehadiran TKA ilegal sebagai dampak dari kebijakan bebas visa yang diterapkan pemerintah. Kendati demikian, Menteri Yasonna mengatakan mengenai kebijakan bebas visa ini pihaknya terus berbenah dan sudah melakukan konsolidasi dengan Menkopolhukam Wiranto yang mengkoordinator kementerian terkait. Salah satu hasil rapat di jajaran Kementerian Polhukkam itu adalah meneliti kembali manfaat dari kebijakan bebas
visa. “Kebijakan visa sedang diteliti manfaat dan mudharatnya. Kalau pariwisata tetap kita dorong travel agent to agent,” ujarnya. Salah satu hasil rapat koordinasi itu adalah kebijakan bebas visa akan lebih diperketat penerapannya melalui sistem barcode pada visa warga negara asing (WNA) yang sedang berkunjung ke Indonesia. Upaya ini untuk mengawasi aktivitas WNA selama di Indonesia. (har)