Edisi 19 Desember 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Senin, 19 Desember 2016

No. 233 tahun X

Pengemban Pengamal Pancasila

Bus Masuk Sawah, 8 Tewas PEMALANG - Bus Handoyo berpelat nomor polisi AA-1409-EA mengalami Kecelakaan tunggal terbalik di persawahan Jalan Raya Belik Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sehingga mengakibatkan delapan tewas. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pemalang, AKP Riswanto di Pemalang, kemarin mengatakan, polisi segera melakukan proses evakuasi korban segera setelah menerima laporan dari masyarakat. “Adapun korban tewas maupun luka dibawa ke RSU Ashari. Korban meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) empat orang sedang empat lainnya di rumah sakit,” ungkapnya. Ia mengatakan pada kecelakaan tunggal itu juga mengakibatkan delapan orang luka berat, dan 17 orang luka ringan

dari jumlah penumpang 40 orang. Berdasar informasi, kecelakaan tersebut berawal saat bus jurusan YogyakartaJakarta melaju dari arah Purbalingga menuju ke Pemalang. Namun, saat berada di tempat kejadian, sopir bus tidak dapat mengendalikan laju bus karena kondisi jalan yang berbelok dan menurun tajam. Akibatnya, bus menabrak pembatas jalan dan kemudian masuk ke sawah yang ada di tepi Jalan Raya Belik Kabupaten Pemalang. Korban tewas adalah Mardi (51) warga Karanganyar, Sumiyati (36) PulogadungJakarta, Mustamil (46) Magelang, Asmawi (46) Magelang, R. SUkono (72) Cilacap, Yunisiar (27) Cilacap, dan dua korban belkum teridentifikasi. (ant)

Suluh Indonesia/ant

PESAWAT HERCULES JATUH - Prajurit TNI, Polri dan warga berada di puing pesawat Hercules yang jatuh di kawasan Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, kemarin.

Hercules Jatuh

13 Prajurit Gugur

Suluh Indonesia/ant

KECELAKAAN BUS - Petugas dibantu warga mengevakuasi korban tewas kecelakaan bus terguling ke sawah di Desa Beluk, Pemalang, kemarin. Kecelakaan tunggal Bus Handoyo jurusan Magelang-Jakarta yang diduga akibat rem blong tersebut mengakibatkan delapan penumpang tewas, delapan luka berat.

JAYAPURA - Pesawat Hercules TNI AU C 130 dengan kode penerbangan A1334 yang sempat dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan Timika-Wamena, jatuh disekitar gunung Lisua, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, kemarin. Pesawat yang dipiloti Mayor (Pnb) Marlon Kawer itu jatuh sekitar pukul 06.05 WIT dengan membawa 11 penumpang yang merupakan anggota TNI AU. Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian kepada Antara membenarkan adanya insiden tersebut, namun pesawat tersebut tidak dibawa kendali Kodam XVII Cenderawasih. “Dari laporan yang saya terima, pesawat tersebut dalam rangka latihan dan sebelumnya singgah di Timika,” ujar Mayjen TNI Siburian.

Nama-nama penumpang persawat Hercules C 130 dengan kode penerbangan A-1334 yakni Mayor (pnb) Marlon Kawer, Kapten (Png) J.Hontian Saragih, Lettu (Pnb) HanggoFitradhi, Lettu (nav) Arif Fajar Prayogi, Peltu Lukman Hakim, Peltu Suyata, Peltu Kusen, Serma Kudori, Peltu Agung Tri, Pelda Agung S dan Serma Fatoni. Sementara itu, Wakil Kepala Staf TNI-AU Marsekal Madya TNI Hadiyan Suminta Atmadja memperkirakan kecelakaan Pesawat Hercules di Kabupaten Jayawijaya disebabkan oleh cuaca. “Perkiraan awal, kecelakaan ini terjadi karena cuaca. Namun, alasan ini jangan menjadi patokan karena dalam kecelakaan pesawat terbang ada lima faktor yang harus diinvestigasi, manusia, material, media, misi, dan manajemen,” jelas Hadiyan. Ia menilai faktor cuaca ber-

peluang untuk dipertimbangkan sebagai penyebab kecelakaan karena berdasarkan laporan yang didapatkannya, Pesawat Hercules TNI AU C-130 ini dalam kondisi yang layak terbang. “Pesawat ini layak terbang. Waktu terbangnya masih ada 69 jam, sebelum masuk prosedur pemeliharaan,” tuturnya. Begitu pula pada kondisi manusianya, para kru pesawat telah dinyatakan layak terbang, tutur Hadiyan, menambahkan. Selain itu, dia juga menjelaskan Hercules merupakan pesawat angkut berat yang tidak hanya kuat untuk mengangkut penumpang, namun diizinkan pula membawa barang lain. “Kalau memang di dalam pesawat ada semen dan logistik seperti informasi yang beredar, itu resmi bahwa Pemerintah Papua minta bahan bangunan dan bahan baku diangkut dengan pesawat TNI

AU. Itu resmi dalam rangka membantu pembangunan di daerah,” terangnya. Terkait dengan spekulasi penyebab kecelakaan pesawat ini, Hadiyan meminta masyarakat untuk sabar dan menunggu hasil investigasi tim TNI AU yang telah dikirim ke lokasi kejadian. “Kita sudah mengirimkan tim investigasi. Yang sekarang berada di lokasi adalah Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II Marsekal Muda Umar Sugeng. Jadi tolong bersabar, sekarang tim investigasi sedang mulai bekerja,” ujar Hadiyan. Pesawat Hercules TNI AU C-130 bertolak dari Bandara Mozes Kilangin di Timika, Kabupaten Mimika, menuju Wamena, Jayawijaya. Pesawat ini diperkirakan mengalami kecelakaan pada pukul 06.05 WIT di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya. (ant)

Saatnya Menghapus Budaya Toleran Pungli MENTERI Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan sejak Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) dibentuk 50 hari lalu, sudah ada 17.600 laporan pengaduan masyarakat terkait praktik Pungli. Dari jumlah itu, 22 diantaranya ditindaklanjuti dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang masuk dalam kategori kelas kakap. Wiranto selaku Penanggungjawab Sastgas Saber Pungli pada acara Kampanye Budaya Anti Pungli di acara car free day (CFD) yang berlokasi di Silang Monas Jakarta, kemarin mengatakan, sudah tahu bahwa 50 hari ini sudah ada 17.600 laporan dari masyarakat,

itu jumlah yang cukup besar artinya masyarakat sudah sadar bahwa tugas pembersihan pungli ini tidak hanya dibebankan kepada Satgas tapi masyarakat harus berperan aktif untuk melaporkan. Turut hadir dalam acara itu, Ketua Pelaksana Satgas Saber

Pungli Komjen Dwi Priyatno, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, serta Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Menurut Wiranto jumlah pengaduan yang cukup besar itu menandakan bahwa saat ini sudah ada kesadaran masyarakat untuk terlibat aktif dalam pemberantasan Pungli. Mantan Panglima TNI mengungkapkan salah satu penyebab suburnya pungli selama ini adalah adanya budaya toleran dari masyarakat terhadap praktik pungli. “Kita merasa bahwa pemahaman masyarakat masih kurang, dan oleh karena itu pada hari ini kita meluncurkan satu gerakan sosialisasi sapu bersih pungli, untuk apa? Agar lebih luwes lagi, masyarakat paham. Karena kita tahu bahwa masyarakat sudah hampir toleran terhadap pungli itu,” ujarnya. Karena sikap toleran di masyarakat itu, maka praktik pungli menjadi budaya. “Atas inisiatif itulah kita lakukan sosialisasi budaya saber pungli ke masyarakat. Ada yang bilang kalau Satgas ini sifatnya hanya anget-anget tahi ayam atau hanya sementara saja. Saya pastikan itu tidak benar, sebelum budaya pungli bersih dari Indonesia kita tidak akan berhenti,” tegasnya. Meski tidak menyampingkan OTT, Wiranto mengatakan, Satgas Saber Pungli akan melakukan pendekatan kebudayaan untuk memberantas praktik pungli. (har)

Suluh Indonesia/ant

KETERANGAN PERS HERCULES JATUH - Wakasau Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja (tengah) didampingi Pangkohanudnas Marsekal Muda TNI Abdul Muis (kiri) dan Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna (kanan) memberikan keterangan pers mengenai jatuhnya pesawat Hercules di Base Ops TNI AU, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.

Periksa Polisi

KPK Harus Minta Izin Kapolri JAKARTA - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyatakan, telegram terbaru mengenai keharusan untuk meminta izin Kapolri dalam memeriksa maupun menggele-dah personel Polri yang terlibat masalah hukum, merupakan urusan internal Kepolisian. “KPK belum terima telegramnya, kami belum bisa berkomentar karena belum yakin apakah telegram tersebut asli atau tidak, tapi biasanya itu aturan internal Polri,” kata

Laode di Jakarta, kemarin. Telegram dengan nomor KS/BP-211/XII/2016/Divpropam tertanggal 14 Desember 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Pol Idham Azis itu ditujukan kepada para Kapolda. Isi telegram adalah terkait pemanggilan terhadap anggota Polri oleh penegak hukum yaitu KPK, kejaksaan dan pengadilan serta mengenai tindakan hukum yaitu sita, geledah dan memasuki Markas Ko-

mando Polri oleh penegak hukum yaitu KPK, Kejaksaan dan Pengadilan harus diketahui oleh pimpinan Polri. “Apabila ada tindakan hukum geledah, sita, dan masuk ruangan di dalam Mako Polri oleh penegak hukum, KPK, Kejaksaan, pengadilan agar melalui izin Kapolri UP Kadivpropam Polri di tingkat mabes Polri dan Kapolda UP Kabidpropam tingkat Polda. Ulangi agar melalui izin Kapolri UP Kadiv Propram Polri dan Kapolda UP Kadibidpropam,” demikian

bunyi telegram tersebut. Telegram itu juga bersifat arahan dan rujukan untuk dipedomani dalam melaksanakan tugas Menurut Kadiv Propam Irjen Pol Idham Azis, Polri memang mengeluarkan telegram tersebut. “(Telegram) itu benar, itu bagian dari pengamanan internal Polri. Bukan edaran melainkan telegram arahan kepada seluruh jajaran dan hanya untuk teknis saja,” kata Idham. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 19 Desember 2016 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu