Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771
www.suluhindonesia.com
Pengemban Pengamal Pancasi la
Senin, 18 Juli 2016
No. 126 tahun X
Bus Hantam Truk Lima Tewas
BATANG - Bus Kramat Jati nomor polisi B 7075 TGB menghantam truk tangki W 9233 UN di jalur lingkar beton se la ta n A l as Ro ba n, K eca ma ta n Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengakibatkan lima korban tewas dan puluhan lainnya luka, kemarin. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Batang, AKP Rendi Johan Prasetyo di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa berdasar data sementara di lokasi kejadian jumlah korban tewas sebanyak lima penumpang dan puluhan lainnya mengalami luka berat serta ringan. Saat ini, para korban sudah dilarikan ke sejumlah rumah sakit, anta r a l a i n R S I W el er i , P u sk e sm a s Gringsing, Rumah Sakit Baitul Nikmah Kendal, dan RSUD Kendal, katanya.
I a y an g d i d am p i n g i K e p a l a U n it Kecelakaan Iptu R. Ade Triken mengatakan adapun kronologis kejadian, bus Kramat Jati yang melaju dari arah timur (Semarang) menuju Barat (Jakarta ) melaju dengan kecepatan tinggi. Akan tetapi, kata dia, dalam waktu bersamaan ada sebuah truk tangki berasal dari arah yang sama mendadak berbelok arah. Akibat jarak yang sudah dekat, sopir bus tidak dapat mengendalikan laju bus dan tabrakan pun tidak dapat dihindarkan, katanya. I a me na m ba hka n ke ce la ka an ini mengakibatkan arus lalu lintas macet dari jalur lingkar beton se latan Ala s R o b a n h i n g g a ja l a n a r t e r i W e l e r i , Kabupaten Kendal atau sekitar dua kilometer. (ant)
Suluh Indonesia/ant
Bentuk Densus Antikorupsi
PERGANTIAN PASUKAN PASPAMPRES - Warga berfoto diantara anggota Paspampres melakukan prosesi pergantian jaga Istana Kepresiden di depan Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Kapolri Didesak
JAKARTA - Wakil Ketua D PR Fahri Ham z ah m e ngusulkan agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membent uk De tas emen K husus Antikorupsi sebagai bentuk penguatan institusi tersebut dalam memberantas korupsi. Maka tolong Pak Tito ambil alih kasus korupsi, bikin densus pemberantasan korupsi karena korupsi di negara kita bisa diambil kendali, hanya soal penyadaran saja, katanya di G e dung Nusa nt ara Jakarta, kemarin. Dia merasa gemas lantaran personel polisi yang masuk Komisi Pemberantasan Koru ps i (K P K) di a n gga p malaikat suci. Namun menurut dia, ketika habis masa tugasnya di KPK, malah dianggap kotor. Saya
agak gemes kok polisi dianggap tidak bisa memberantas korupsi karena mereka sama kotor, ujarnya. Fahri meminta Tito memperbaiki citra negatif tersebut dan fokus pada isu korupsi sehingga jangan sampai karena ada KPK lalu korupsi menjadi isu sampingan di Polri. Menurut dia, Tito memiliki latar belakang di bidang terorisme namun bukan berarti yang bersangkutan tidak mampu memberantas korupsi sehingga dirinya berharap kemampuannya dikombinasikan antara memberantas terorisme dengan korupsi. Jangan karena latar belakang (berantas) teroris, jadi urus teroris saja. Kami di DPR tidak punya alasan untuk tidak mendukung kepolisian, katanya.
Fahri mengatakan harapan kepada Tito lebih besar daripada Kapolri manapun karena ini pertama kali seorang jenderal muda dipilih dan melompa ti para seni or u ntuk memimpin institusi Polri. Dia menjelaskan Tito mewakili kalangan muda di Kepolisian dan orang sela lu membayangkan bahwa lahirnya kelompok m uda dal am suatu lembaga berimplikasi pada reformasi kelembagaan secara mendasar. Saya berharap Pak Tito mereformasikan kelembagaan Polri yang komprehensif, katanya. Fahri menginginkan rencana reformasi itu diungkapkan secara terbuka agar citra buruk yang melekat pada Kepolisian bisa hilang secara perlahan. (ant)
Suluh Indonesia/ant
KAMPANYE ANTAR ANAK SEKOLAH - Mendikbud Anies Baswedan berbincang dengan pengunjung car free day saat sosialisasi kampanye anter anak pada hari pertama sekolah di Jakarta, kemarin. Mendikbud telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 4 tahun 2016 tentang Hari Pertama Sekolah yang sebagian besar jatuh pada 18 Juli 2016 dimana orangtua dihimbau mengantar anak di hari pertama sekolah.
Tahun Ajaran Baru
Ayo Antar Anak Ke Sekolah
PEMERHATI pendidikan Donie Koesoema mengatakan gerakan mengantar anak sekolah pada hari pertama masuk sekolah harus ditindaklanjuti dengan pelibatan orang tua di sekolah. Donie di Jakarta, kemarin mengatakan, gerakan mengantar anak ke sekolah merupakan awal yang bagus dalam proses pelibatan orang tua di sekolah. Gerakan mengantar anak pada hari pertam a masuk sekolah merupakan gerakan yang dikampanyekan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan. Jika selama ini, orang tua hanya mengantar anak sampai di gerbang sekolah, maka tradisi tersebut perlu diubah. Orang tua hendaknya bertemu langsung dengan guru dan menitipkan anaknya pada guru tersebut untuk dididik. Menurut Doni, gerakan
tersebut juga sebagai bagian dari komitmen orang tua untuk terlibat dalam proses pendidikan anak di sekolah. Gerakan ini harus ditindaklanjuti dengan pelibatan orang tua di sekolah. Sekolah pun harus terbuka, jika selama ini keterbukaan sekolah hanya sebatas biaya, namun sekarang harus diubah dengan pelibatan orang tua, tambah dia. Tujuan dari pelibatan orang tua di sekolah ini untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru, maka berbagai permasalahan yang terjadi pada anak bisa diselesaikan. Selama ini, pelibatan orang
tua di sekolah telah terjadi namun belum menjadi gerakan nasional. Oleh karena itu, Doeni menyampaikan penghargaan pada Mendikbud yang mempelopori gerakan tersebut. Apalagi dilakukan dengan menerbitkan surat imbauan yang juga disampaikan hingga ke tingkat daerah. Ini patut dihargai, kata dia. Mendikbud mengatakan pendidikan merupakan kolaborasi antara pendidik di rumah dan pendidik di sekolah. Kolaborasi hanya bisa terjadi jika ada komunikasi., karena itu kita memulai komunikasi di hari pertama, kata Anies. Sementara itu, Wakil Ketua KPAI Susanto memuji kampanye mengantar anak pada awal masuk sekolah yang digaungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. KPAI mengapresiasi langkah ini,apalagi, mengantar anak sekolah sejatinya
bukan semata-mata one day off atau half day off , kata Susanto. Santo, sapaan Wakil Ketua KPAI, mengatakan kampanye mengantar anak di awal masuk sekolah, salah satunya perlu dimaknai sebagai wahana untuk saling kontrol dan menguatkan agar capaian pendidikan berhasil optimal. Mengantarkan anak ke sekolah di hari pertama juga menjadi momentum mengakarkan budaya kasih sayang baik di sekolah maupun rumah. Iklim kasih sayang bukan hanya di rumah, tapi proses pendidikan di sekolah mestinya sarat dengan kasih sayang, bukan sarat dengan ketakutan. Mengantar anak, merupakan simbol kasih sayang yang perlu ditransformasikan di lingkungan sekolah, kata dia. (ant)
Suluh Indonesia/ant
ARUS BALIK DI PELABUHAN KETAPANG - Kendaran roda empat memadati lapangan parkir Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, kemarin. Kepadatan kendaraan pada H+10 lebaran tersebut dikarenakan bersamaan dengan hari terakhir liburan sekolah.
Tangani Sandera
Tidak Bisa Secara Parsial
JAKARTA - Anggota DPR Rofi Munawar menilai pemerintah menangani persoalan penyanderaan ABK WNI secara parsial atau kasus per kasus. Menurut dia, terulangnya ka sus penyanderaan WNI oleh kelompok separatis asal Filipina, Abu Sayyaf, menjadi bukti bahwa pemerintah belum serius dalam proses negosiasi dan peningkatan kerja sama strategis baik dengan pemerintah Filipina maupun Malaysia. Pem erintah terkesan bertindak reaktif terhadap berbagai kasus penculikan,
serta menyelesaikan secara parsial dan per kejadian, kata Rofi di Jakarta, kemarin. Dalam kasus terkini yakni penculikan terhadap tiga ABK WNI oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Sabah, Malaysia, pada 9 Juli lalu, kelompok bersenjata itu terkesan hanya memilih mangsa yang merupakan ABK berpaspor WNI sedangkan tiga ABK lain warga Filipina serta satu ABK WNI yang tidak membawa paspor, dilepaskan. Motif dan proyeksi di balik penyanderaan WNI yang telah terjadi sebanyak empat kali sejak Maret lalu, kata Rofi, perlu
diselidiki dan ditangani secara m enyeluruh m elalui proses perundingan atau negosiasi sehingga kasus serupa tidak terulang. Selain untuk menciptakan gangguan keamanan di perairan, mereka juga menjadikan potensi ekonomi dari setiap proses penyanderaan, tutur anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu. Berkaitan dengan motif ekonomi itu, ia mendesak pemerintah dan pengusaha pemilik kapal untuk menyelamatkan sandera WNI melalui perundingan, bukan transaksi pembayaran tebusan. (ant)