Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Pengemban Pengamal Pancasila
Jumat, 17 Juni 2016
No. 115 tahun X
Kekompakan Italia Diuji TOULOUSE - Kemenangan Italia atas Belgia pada penyisihan Grup E kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2016 merupakan kemenangan tim atas kemampuan individu. Tapi Italia akan diuji pada laga lanjutan oleh Swedia yang hanya mengandalkan kecerdasan bermain satu penyerang Zlatan Ibrahimovic. Italia pernah menang atas Swedia pada laga Piala Eropa 2000, saat Italia menuju putaran final, dan memulai penampilan kuat tim asuhan Antonio Conte itu kembali sebagai salah satu tim papan atas Eropa. Ketika dianggap sebagai salah satu tim yang paling lemah dalam beberapa tahun, Italia menutupi kekurangan pemain bintang dengan permainan taktis dan menjadi sebuah pendekatan fleksibel yang terbukti saat meng-
hadapi Belgia dengan kemenangan 2-0. Tipe permainan itu sangat berlawanan dengan tim Swedia, yang seharusnya menampilkan permainan kelompok, dengan mengandalkan satu-satunya keunggulan Ibrahimovic, sebagai pencetak gol terbanyak negara Skandinavia itu. “Mungkin kami bukanlah tim yang dibicarakan orang-orang saat kami belum mengikuti Piala Eropa ini. Banyak pihak yang menarik lagi kata-kata mereka. Kami hanya fokus pada fakta di lapangan dan meninggalkan pembicaraan kepada pihak lain,” kata gelandang Italia Alessandro Florenzi. Kenangan akan ketangguhan Ibrahimovic muncul bagi Gianluigi Buffon dan kawankawan saat mereka kalah pada Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2014.(ant)
Suluh Indonesia/ant
BERBUK OTT - Penyidik KPK memperhatikan barang bukti berupa uang yang disita dari hasil operasi tangkap tangan kasus suap panitera PN Jakarta Utara di Jakarta, kemarin.
Tito Diminta
Perbaiki Kualitas Penegakan Hukum Suluh Indonesia/ant
CALON TUNGGAL KAPOLRI - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian (kiri) berjabat tangan dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (kanan) seusai rapat kerja dengan Komisi III DPR di Jakarta, kemarin.
DPR Khawatir
Perlawanan Dari Senior Tito ANGGOTA Komisi III DPR Nasir Djamil mengatakan penunjukan Tito Karnavian oleh Presiden Joko (Jokowi) telah mengabaikan empat angkatan yaitu akpol lulusan 1983,1984, 1985 dan 1986 di internal Polri. Komjen Tito dinilai akan menghadapi perlawanan oleh para seniornya tersebut. Nasir Djamil dalam diskusi dialektika demokrasi ‘Mengapa Presiden Jokowi Pilih Tito Karnavian sebagai Calon Kapolri?’ di Gedung DPR Jakarta, kemarin mengatakan, memang belum ada kegaduhan, tapi pasti ada gejolak di dalam. Karena masing-masing angkatan ingin rekannya ada yang jadi kapolri. Karena mereka juga akan ikut naik jabatannya. Untuk meredam persoalan itu, Nasir menyarankan agar Presiden Jokowi mengumpul-
kan Jenderal Polri di empat angkatan tersebut sebagai senior. Mereka perlu diajak bicara dan didengar aspirasinya untuk membangun Polri yang lebih baik ke depan di bawah Kapolri yang baru. Langkah tersebut sekaligus untuk menenangkan kondisi di internal Polri, agar tidak terjadi gejolak dan konflik yang tidak perlu, dengan pengangkatan Tito Karnavian tersebut. ‘’Dengan mengumpulkan para senior Pak Tito, maka mereka akan
merasa dihargai dan siap memback up kaderisasi di internal Polri agar berjalan baik,” tegas Nasir. Presiden Jokowi menurutnya harus memberikan alasan yang kuat tentang mengapa memilih Tito. Sebab, Presiden Jokowi telah melakukan lompatan kepada mantan Kepala Datasemen Khusus Anti Teror tersebut. ‘’Kalau disetujui maka Tito Karnavian akan menjadi termuda sekaligus terlama sepanjang sejarah. Karena rentan masa jabatannya 6-7 tahun, pensiunnya hingga tahun 2022," kata Nasir. Kendati demikian, politisi dari PKS mengapresiasi langkah Presiden Jokowi, yang terbukti berani melakukan ‘potong generasi’ ini. Ia juga mempertanyakan apakah untuk Panglima TNIKE depan Presiden Jokowi juga akan melakukan hal serupa, Nasir mengatakan dirinya belum dapat memastikan. ‘’Kita tunggu tanggal mainnya,” tandasnya. Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengakui lompatan yang dilakukan Presiden Jokowi telah memotong banyak generasi di Polri. Dia mengatakan langkah yang dilakukan Presiden Jokowi justru menabrak budaya di Polri. ‘’Kita kasihan dengan Pak Tito. Ya, kalau Jokowi terpilih lagi, pada tahun 2019, maka jabatannya bisa diperpanjang, tapi kalau tidak, maka Pak Tito akan menjadi jenderal yang nganggur. Dimanamana yang namanya jenderal karbitan itu diakhirnya bernasib buruk,” katanya. Neta juga tidak meyakini tidak mudah bagi Presiden menggeser senior di Polri dengan membuangnya pada jabatan tertentu seperti posisi Duta Besar dan jabatan lainnya di kementerian. ‘’Tidak semudah itu membuang para jenderal itu pada posisi tertentu seperti jabatan Dubes,’’ katanya. (har)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Komjen Pol Tito Karnavian yang saat ini menjadi calon Kapolri dapat memperbaiki kualitas penegakan hukum. ‘’Saya berharap Komjen Pol Tito dapat tingkatkan profesionalisme Polri sebagai pengayom masyarakat dan memperbaiki kualitas penegakan hukum,” kata Kepala Negara usai pelantikan Gubernur dan Wagub Sulteng Longki Djanggola-Sudarto di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Presiden menyebutkan tiga jenis pidana yang per-
lu mendapatkan atensi yakni narkoba, terorisme, dan korupsi. ‘’Saya yakin beliau punya kemampuan, cerdas dan punya kompetensi yang baik,” katanya. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap DPR dapat segera memproses Tito sebagai calon Kapolri. Dia mengatakan proses pencalonan Tito sudah sesuai dengan UU Nomor 22 tahun tentang Polri dan telah mendengar masukan dari Komisi Kepolisian Nasional, Polri dan masyarakat. Tito saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Sebelumnya dia pernah menjabat Kapolda Papua, Asisten Perencanaan Kapolri, dan Kapolda Metro Jaya. Alumni terbaik Akademi Kepolisian 1977 ini akan menggantikan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan pensiun pada 31 Juli 2016. Tito yang belasan tahun berpengalaman dalam pemberantasan terorisme juga memiliki gelar akademik doktor dari Universitas Teknologi Nanyang di Singapura dan master dari Universitas Exeter di Inggris. Sementara itu, Tito Karnavian menyatakan akan mendorong profesionalitas Polri jika
mengemban tugas sebagai pimpinan institusi tersebut. ‘’Bagi saya tugas utama melakukan reformasi polisi, penegakan hukum,” kata Tito. Ia menjelaskan dalam pelaksanaan tugasnya nanti sebagai pimpinan Polri ada tiga hal utama yang akan menjadi perhatiannya. ‘’Profesionalisme dalam layanan umum, dalam penegakan hukum, profesional penanganan gangguan kamtibmas,” katanya. Tito mengatakan mendapat pemberitahuan mengenai keputusan Presiden untuk mengajukan namanya sebagai calon Kapolri melalui Mensesneg Pratikno. (har)
Suluh Indonesia/ant
PRESIDEN UMUMKAN CALON KAPOLRI - Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Jubir Kepresidenan Johan Budi (ketiga kiri) memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Presiden Joko Widodo telah mengajukan Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri kepada DPR untuk menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan segera memasuki masa pensiun.
KPK Tetapkan
Lima Orang Jadi Tersangka JAKARTA - KPK menetapkan empat orang tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana pemberian suap kepada panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara terkait perbuatan asusila yang dilakukan oleh penyanyi Saipul Jamil. ‘’Setelah melakukan pemeriksaan 1x24 jam, KPK melakukan gelar perkara dan memutuskan untuk menetapkan 4 orang sebagai tersangka dan dinaikkan ke tingkat penyidikan
yaitu R (Rohadi) yang merupakan panitera disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di gedung KPK Jakarta, kemarin. Pasal tersebut mengatur mengenai pegawai negeri sipil atau penyelenggara negara yang menerima hadiah, padahal diketahui atau
patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya, dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp1 miliar. ‘’Pemberian tersebut terkait perbuatan asusila terhadap 1 anak yang dilakukan oleh SJ (Saipul Jamil) yang disidangkan di PN Jakut,” ujar Basaria. KPK juga menetapkan tiga
orang tersangka pemberi suap, mereka adalah dua orang pengacara Saipul Berthanatalia Ruruk Kariman dan Kasman Sangaji serta abang Saipul Jamil, Samsul Hidayatullah. ‘’Kemudian terhadap BN (Berhanatalia) dan K (Kasman) sebagai pengacara dan SH (Samsul Hidayatullah) statusnya tersangka sebagai pemberi. Pasal itu mengenai mereka yang melakukan, menyuruh melakukan dan turut serta melakukan,” ujarnya. (ant)