Edisi 14 Desember 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Rabu, 14 Desember 2016

No. 230 tahun X

Pengemban Pengamal Pancasila

Bom Libatkan Enam Negara BEKASI - Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Umar Surya Fana mengungkapkan temuan bom berdaya ledak tinggi di Bintarajaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, terkait dengan aksi teror bom secara serentak di enam negara. “Alhamdulillah, bom di Bintarajaya, Kota Bekasi, menjadi satu-satunya yang berhasil diantisipasi oleh Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri,” katanya di Bekasi, Selasa. Menurut dia, bom yang temukan pihaknya di sebuah kos-kosan Jalan Bintarajaya 8, Bekasi Barat, merupakan bagian dari jaringan terorisme internasional yang berencana meledakannya secara serentak di enam negara. Negara tersebut di antaranya ¿di Mesir, Turki, Syiria dan Yaman. “Berdasarkan informasi yang kami dapat, bom di

negara tersebut meledak pada hari yang sama. Kita gagalkan di Kota Bekasi karena Densus sudah mensinyalir adanya rencana itu,” katanya. Dikatakan Umar, Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian sudah mensinyalir bahwa jaringan teroris Bahrun Naim akan melakukan kegiatan di Indonesia. Dari informasi tersebut, pihaknya melakukan pengintaian terhadap jaringan teroris di Kota Bekasi dan berhasil menangkap tiga tersangka yakni Nur Solihin, Agus Supriyadi dan seorang perempuan Dian Yulia Nov. Di Kota Bekasi. Dikatakan Umar, kegiatan terorisme di wilayah hukumnya dipastikan telah terencana secara matang dengan mempersiapkan bom berdaya ledak tinggi untuk diledakan di Istana Merdeka Jakarta. (ant)

Suluh Indonesia/ant

DIPERIKSA KPK - Ketua DPR Setya Novanto (tengah) meninggalkan Gedung KPK usai diperiksa di Jakarta, kemarin. Setya Novanto diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi dalam proyek pengadaan KTP elektronik tahun 2011-2012.

Sidang Perdana

Ahok Menangis

Suluh Indonesia/ant

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama menangis saat membacakan tanggapan dalam sidang perdana di PN Jakut atas perkara dugaan penistaan agama yang melibatkan dirinya. Ahok terdengar mulai terisak saat bercerita tentang keluarga angkatnya yang beragama Islam, usai diminta Majelis Hakim menyampaikan pernyataan sebelum sidang beragendakan pembacaan dakwaan dimulai. “Saya seperti orang yang tidak tahu terima kasih apabila saya tidak menghargai agama dan kitab suci. Saya sangat sedih dituduh menista agama Islam karena itu sama saja saya menista orang tua angkat dan saudara angkat saya sendiri,” kata Ahok di ruang sidang PN Jakarta Utara, kemarin. Ahok yang mengenakan

batik lengan panjang bernuansa cokelat itu terlihat diberikan sehelai tisu oleh panitia sidang sekitar lima menit setelah membacakan tanggapannya di depan Majelis Hakim. Calon Gubernur DKI Jakarta bernomor urut dua tersebut menjelaskan, dia tidak berniat menista agama Islam dan menghina para ulama dalam pidato yang ia sampaikan saat kunjungan kerja ke Pulau Seribu tepatnya 27 September 2016. Dalam tanggapannya, ia membacakan salah satu subjudul dari buku yang ia tulis tentang penyalahgunaan surat Al Maidah ayat 51 oleh para politisi. “Bisa jadi tutur bahasa saya yang memberikan persepsi atau tafsiran yang tidak sesuai dengan apa yang saya lihat dan yang saya maksud. Ada oknum atau elite yang berlindung di balik ayat suci. Mereka menggunakan surat Al Maidah ayat 51 yang isinya

melarang kaum nasrani dan yahudi menjadi pemimpin mereka,” tutur Ahok. Sidang yang berlangsung di Ruang Kusumah Atmadja PN Jakarta Utara Jalan Gajah Mada No. 17 ini dimulai tepat pada pukul 09.00 WIB. Sementara itu, ratusan massa dari berbagai organisasi Islam tetap mengawal sidang di luar Gedung PN Jakut sambil sambil menyerukan penangkapan dan penahanan Ahok atas dugaan penistaan agama yang dilakukan.. Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menceritakan tentang ibu angkatnya yang beragama Islam, Hj. Misribu binti Acca, saat membacakan tanggapan sidang perdana di PN Jakut. Dalam pembacaannya, Ahok teringat akan pesan dari ibu angkatnya yang menginginkannya menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Masih terus saya

PENJUALAN TIKET FINAL PIALA AFF - Ribuan suporter sepak bola mengantre tiket final Piala AFF 2016 di Makostrad Jakarta, kemarin. Sebanyak lima ribu tiket final Piala AFF 2016 dijual secara manual di Bogor dan 10 ribu tiket di Jakarta, dikarenakan banyaknya kendala pemesanan tiket secara online.

Setelah Joko Widodo resmi menjadi Presiden pada 2014, ibu angkat Ahok meninggal dunia dengan doa yang terkabul, yakni Ahok secara otomatis maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Ternyata Tuhan mengabulkan doa Ibu angkat saya. Beliau berpulang tanggal 16 Oktober 2014, setelah ada kepastian Bapak Jokowi menjadi Presiden, dan saya juga sudah dipastikan menjadi Gubernur,” ungkap Ahok. Calon Gubernur DKI Jakarta bernomor urut dua tersebut menambahkan, ia rutin berziarah ke makam ibu angkat di TPU Karet Bivak. Bahkan, Ahok tidak mengenakan sepatu atau sendal saat berziarah untuk menghargai keyak-

Hasto Sebut :

Berita OTT KPK Upaya Pembunuhan Karakter SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membantah bila dirinya tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, bahkan dirinya menilai berita OTT KPK merupakan pembunuhan karakter. Hasto di Jakarta, kemarin mengatakan, adanya berita yang menyatakan OTT KPK terhadap diri saya sama sekali tidak benar. Berita tersebut merupakan bagian dari pembunuhan karakter, dan dipastikan penuh muatan politik yang hadir sebagai praktek politik menghalalkan segala cara. Beredarkabar, Sekretaris

Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ditangkap KPK lewat aksi operasi tangkap tangan pukul 23.00 WIB. Pesan broadcast itu tersebar di grup WA pada Selasa dinihari sampai pagi. Hasto menyadari sepenuhnya bahwa apa yang terjadi dengan berita bohong tersebut tidak terlepas dari dinamika poitik nasional, termasuk pilka-

da DKI Jakarta. Posisi politik PDI Perjuangan sebagai kekuatan politik yang menjaga tegaknya Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Kebhinekaan Indonesia, serta perannya sebagai kekuatan pengusung utama pemerintahan Jokowi-JK, kata dia, tentu menjadi target bagi pihak lain untuk men’downgrade’ partai. “Sejak awal saya menyadari berpolitik itu harus siap dengan berbagai fitnah. Karena itu, dalam menjalankan tugas partai saya berpegang pada garis ideologi Partai, arahan Ibu Ketua Umum, AD ART Partai, dan terus menerus mewujudkan gambaran politik yg membangun peradaban melalui sekolah Partai, sekolah para calon kepala daerah, dan mengembangkan kultur politik yang berdasarkan Pancasila,” paparnya. Terhadap berbagai fitnah itu, tambah Hasto, justru semakin mendorong langkah dirinya di dalam melakukan perbaikan dan pembenahan; mencegah berbagai bentuk penyalahgunaan kewenangan termasuk korupsi. Ia memaknai fitnah itu secara positif bagaimana pemberantasan korupsi harus menjadi komitmen partai untuk memerangi kejahatan kemanusiaan. “Saya dididik oleh Ibu Megawati untuk menjalankan politik dangan mata hati; politik sebagai keyakinan dengan percaya pada ungkapan bijak Satyam Eva Jayate,’’ katanya. (ant)

ingat dan akan saya ingat. Kata beliau, saya tidak rela mati sebelum kamu menjadi Gubernur, anakku. Jadilah gubernur yang melayani rakyat kecil,” kata Ahok saat membacakan tanggapan di depan Majelis Hakim PN Jakarta Utara. Dalam pembacaannya, ia mengakui kecintaannya terhadap orang tua angkatnya yang berasal dari Islam Bugis, sehingga tidak mungkin ia melakukan penghinaan terhadap agama Islam dan para ulama. Menurut dia, dengan menista agama Islam sama saja menista orangtua angkat dan saudara-saudara angkat. Ahok bercerita, di hari pencoblosan Pilgub 2012, ibunya yang sedang sakit berat dalam perjalanan ke rumah sakit meminta mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih sebagai Wagub DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo sebagai Gubernur. (ant)

Suluh Indonesia/ant

SIDANG PERDANA - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersiap menjalani sidang perdana kasus dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara, kemarin.

Ketua DPR Diperiksa

Rapat Paripurna Batal Digelar JAKARTA - Rapat Paripurna DPR yang sedianya memutuskan sejumlah agenda pembahasan, kemarin, akhirnya batal digelar. Rapat dinyatakan tidak kuorum kehadiran pimpinan. Hal itu lantaran tiga wakil ketua DPR, Taufik Kurniawan, Agus Hermanto dan Fadli Zon sedang tugas di luar negeri. Sedangkan Ketua DPR Setya Novanto harus mengikuti pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik Komisi Pemberantasan Ko-

rupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP di Kementerian Dalam Negeri tahun 2011-2012. Hanya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang berada di DPR. Sehingga, sidang paripurna DPR dinyatakan tidak kuorum kahadiran pimpinannya. Fahri Hamzah mengakui salah satu alasan batal digelarnya sidang tersebut lantaran Ketua DPR RI, Setya Novanto (Setnov) memenuhi panggilan KPK. Dia diperiksa terkait kasus

dugaann korupsi pengadaan e-KTP di Kementerian Dalam Negeri pada 2011-2012. “Hari ini Pak Ketua (Setnov) sedang tidak ada karena urusan pemanggilan KPK maka kita gabung saja hari Kamis. Jadi seharian rapat paripurnanya,” kata Fahri Hamzah, kemarin. Dalam paripurna Kamis mendatang ada sekitar limaenam agenda yang akan dibacakan. “(Kamis) Pagi ada lima/ enam agenda sampai pidato terkahir yang kemungkinan dilakukan sore. Mudah-mudah-

an selesai, sisanya masuk reses,” kata Fahri. Sejumlah aganda dijadwalkan dibahas dan diputsukan dalam rapat paripurna ?DPR. Yaitu pertama, ?pembicaraan tingkat II/ pengambilan keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah Kedua Negara di Bagian Timur Selat Singapura. (har)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 14 Desember 2016 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu