Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771
www.suluhindonesia.com
Pengemban Pengamal Pancasi la
Selasa, 13 September 2016
Duterte Dipersilakan Eksekusi Mary Jane BANTEN - Presiden Joko Widodo mengatakan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte sudah mempersilakan eksekusi hukuman mati terhadap terpidana penyelundupan narkoba Mary Jane Veloso. Presiden Duterte saat itu menyampaikan silahkan kalau memang mau dieksekusi, kata Jokowi di Serang, Banten, kemarin. Menurut Jokowi, proses hukum selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh Jaksa Agung M Prasetyo. Dalam diskusinya dengan Duterte, Jokowi menceritakan kasus yang melibatkan warga negara Filipina berumur 31 tahun itu. Sudah saya sampaikan mengenai Mary Jane dan saya bercerita bahwa Mary Jane itu membawa 2,6 kilogram heroin dan saya cerita mengenai penundaan eksekusi yang kemarin, ujar Jokowi.
Sementara Wapres Jusuf Kalla menilai dilematis jika Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam kunjungannya ke Indonesia meminta keringanan hukuman bagi warganya, Mary Jane Veloso yang akan dieksekusi di Indonesia terkait narkoba. Tapi soal Mary Jane ini saya kira agak dilematis sedikit, beliau di negerinya dengan terbuka mengatakan menembak ribuan orang yang terlibat narkoba, tentu kalau pergi jauh-jauh untuk membela satu orang yang telah terbukti tentu agak berlawanan dengan sifat beliau, kata Wapres. Wapres mengatakan belum mengetahui pasti apa yang dibahas oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Duterte dalam pertemuan kedua kepala negara tersebut. Ya kita tunggulah apa yang dibicarakan, ujar Wapres. (ant)
No. 165 tahun X
Ledakan Akibat Kecelakaan
JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan kasus ledakan di Makassar akibat kecelakaan murni. Sampai saat ini (diduga) murni kecelakaan, katanya di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri Jakarta, kemarin. Menurutnya, polisi kini masih mengusut penyebab terjadinya ledakan di toko distributor tabung gas itu. Itu kan toko distributor tabung gas. Mungkin (tabu ng gas elpiji meledak) karena masalah penyimpanan, atau pengaruh suhu. Ini masih diselidiki, ujarnya. Meski tidak ada korban tewas, namun peristiwa tersebut menyebabkan tiga orang mengalami luka-luka. Ketiga korban saat ini masih dirawat di rumah sakit. Hal yang sama ditegaskan Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan. Murni
kecelakaan, jangan dikaitkan dengan aksi terorisme, tegasnya. Meski dipastikan kecelakaan murni, menurut dia lagi, saat ini tim Puslabfor dan tim Inafis tetap melakukan penyelidikan di lokasi ledakan yang terjadi bertepatan dengan malam takbiran Idul Adha. Ini ledakan tabung gas, jadi masyarakat tidak perlu risau tidak ada aksi-aksi lain dan murni kecelakaan yang kini sedang ditangani kepolisian, ujar mantan Kabid Humas Mabes Polri itu pula. K apolresta bes Makassar K ombes Rusdi Hartono menyatakan penyelidikan masih tetap dilanjutkan hari ini meski malam tadi sempat dihentikan karena kondisi tidak memungkinkan. Dia juga memastikan bahwa penyebab ledakan dari tabung gas. (ant)
Suluh Indonesia/ant
SALAT IDULADHA - Ribuan warga Kota Palembang melaksanakan Salat Iduladha di halaman masjid Agung, Palembang, kemarin. Hari ini seluruh umat muslim di Indonesia serentak melaksanakan sholat Iduladha 1437 H dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.
Capai Rp 224 T APBD Mengendap
PANDEGLANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada dana Rp224 triliun yang merupakan APBD masih mengendap di bank. Mau tahu enggak, ada Rp224 triliun uang APBD mengendap di bank, kata Presiden Jokowi ketika melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pandeglang, Banten, kemarin. Ia mengatakan, dana itu seharusnya dikeluarkan agar bisa digunakan untuk mendorong perekonomian daerah. Oleh karena itu, ketika kemudian Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunda penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) tahun ini sebesar Rp19,4 triliun, Presiden menilai hal itu bukan merupakan persoalan yang menghambat. Jadi sebetulnya dari angka Rp224 triliun ka-
lau hanya di rem Rp19 triliun. Uangnya di bank masih banyak, katanya. Penghematan anggaran DAU sebesar Rp19,4 triliun yang merupakan jatah dari 169 pemerintah daerah itu adalah dalam rangka mendorong uang yang ada di daerah itu bisa dikeluarkan. Agar ekonomi bisa bergerak, proyek-proyek, program yang ada di daerah juga harus segera direalisasikan, sehingga serapan anggaran bisa banyak, katanya. Sebelumnya Kementerian Keuangan menunda penyaluran DAU tahun ini sebesar Rp19,4 triliun, yang merupakan jatah dari 169 pemerintah daerah. Kebijakan ini dalam rangka penyesuaian porsi belanja negara pada paruh kedua tahun ini. Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 125/ PMK.07/2016 Tentang Penundaan Penyaluran Sebagian Dana Alokasi umum Tahun Anggaran 2016, yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 16 Agustus 2016.
DKI-Jabar Terungkap, DKI Jakarta dan Jabar merupakan dua provinsi yang disebut oleh Presiden Joko Widodo memiliki dana APBD mengendap di bank terbanyak sampai semester I/2016. Presiden membeberkan bahwa DKI Jakarta memiliki dana anggaran idle sebesar Rp13,9 triliun sedangkan Jawa Barat mencapai Rp8,034 triliun. Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basoeki Tjahaja Purnama mengatakan tingginya dana yang tersimpan di perbankan dikarenakan
masih banyaknya proyek yang sedang berjalan, sehingga dana tersebut belum bisa dibayarkan. Itu kan cuma masalah arus kas saja, kaitannya sama proyek belum yang belum jadi. Coba nanti begitu masuk September-Oktober, kita bisa kesulitan uang, katanya. Ahok bahkan mengatakan DKI Jakarta telah banyak membatalkan pembelian lahan sampai akhir tahun ini karena khawatir dana cash yang dimiliki tidak cukup untuk mendanai proyek. Jadi masih tinggi itu karena proyek belum bayar, serapan anggaran kita malah lebih besar daripada tahun lalu kok, ujarnya. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan bahwa pada semester II/2016 ini, anggaran daerah bakal siap segera dicairkan untuk tender-tender proyek. (ant)
Suluh Indonesia/ant
PEMBAGIAN DAGING KURBAN - Warga antre saat menunggu pembagian daging hewan kurban di Masjid Besar Kauman Semarang, kemarin. Panitia kurban membagikan lebih dari 5.000 paket daging kepada warga.
BNN :
Pemerintah Berkomitmen Kuat Perangi Narkoba
KEPALA Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi Waseso menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat untuk terus memerangi narkoba agar jangan sampai merusak generasi bangsa. Budi Waseso, ketika menjadi pembicara pada Sekolah Para Cal on K epala D aerah PDIP di Depok, kemarin meng ata k an , b aha ya n a rk ob a harus terus diperangi jangan sa mp ai m eru sa k ge n era si bangsa Indonesia.
Menurut Budi Waseso yang akrab disapa Buwas, pemberantasan narkoba tergantung cara pandang negara dan komitmen pemberantasannya. Pemerintah Indonesia saat ini, menurut dia, memiliki komitmen kuat untuk memerangi
bahaya narkoba itu.
Kasus Freddy Budiman Sementara itu, Irwasum Polri Komjen Pol. Dwi Prayitno mengatakan bahwa hasil penyelidikan terhadap kesaksian terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman akan disampaikan oleh Tim Pencari Fakta Gabungan (TPFG). Hasil penyelidikan tim pencari fakta gabungan nanti rencananya hari Kamis diumumkan, kata Dwi Prayitno. Dia memastikan bahwa TPFG telah menyelesaikan tugas untuk penyelidikan kebenaran testimoni terpidana mati Freddy Budiman. Sudah final, nanti hari Kamis kami sampaikan, ujar dia. Menurut Dwi, pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan barang bukti sudah selesai. Namun saat ini belum bisa dijabarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kesimpulan tim gabungan kepada publik. Kita telah lakukan pemeriksaan di Nusakambangan, memeriksa penyidik yang menangani kasus Freddy Budiman kemudian pleidoinya kita pelajari, jelas dia. Sebelumnya, satu TPFG dibentuk sejak 11 Agustus 2016. Tim itu bertugas di bawah koordinasi Irwasum Komjen Dwi Priyatno. Ada juga anggota tim dari eksternal Polri, yakni Hendardi, Poengky Indarti dan Effendi Gazali. (ant)
Suluh Indonesia/ant
PRESIDEN RAYAKAN IDULADHA - Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Banten Rano Karno (kanan) disaksikan Rektor IAIN Banten Fauzul Iman (kedua kanan) dan Walikota Serang Haerul Jaman (kedua kiri) usai salat Iduladha di Mesjid Agung Atsauroh, Serang, Banten, kemarin. Presiden menyerahkan dua ekor sapi untuk kurban.
Kasus Haji Ilegal
Polisi Tetapkan Delapan Tersangka
JAKARTA - Jumlah tersangka dalam kasus pemberangkatan 177 calon haji asal Indonesia ke Tanah Suci secara ilegal melalui Filipina, bertambah satu orang sehingga kini totalnya menjadi delapan orang tersangka. Saat ini ada delapan tersangka yang telah ditetapkan oleh Bareskrim. Kasus ini masih terus dikembangkan (penyidikannya), kata Wakapolri Kom jen Pol Syafruddin, di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Menurutnya, dalam pen-
gusutan kasus ini, pihaknya terus bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah Filipina. Sekarang kerja samanya bukan antar kepolisian tapi G to G (government to government), katanya. Sebelumnya, Kadivhumas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan, dalam laporan polisi LP/854/VIII/2016/ Bareskrim tertanggal 22 Agustus 2016, ditetapkan dua tersangka, yakni Haji AS dan BDMW. Mereka merupakan pemilik travel agent PT Ramana Tour. Ada 38 orang korban
dari dua tersangka ini, yakni asal Jepara 19 orang, Pasuruan 12 orang, Jambi dua orang, dan Bogor tiga orang. Kerugiannya Rp3,5 miliar, katanya. Laporan kedua, LP/894/IX/ 2016/Bareskrim tertanggal 2 September 2016, polisi menetapkan tersangka MNA yang diketahui telah merekrut 65 calon haji dengan kerugian mencapai Rp6,3 miliar. Dalam laporan polisi ketiga, LP/895/ IX/2016/Bareskrim tanggal 2 S eptember 2016, ditetapkan tersangka Haji MT yang merekrut para calon haji
dari Kabupaten Barru, Sulawesi. Korban tersangka MT ada 21 orang, kerugiannya Rp3,2 miliar, katanya. Terakhir, laporan polisi kelima, LP/ 897/XI/2016/ Bareskrim tertanggal 2 September 2016, ditetapkan tersangka ZAP, salah satu pimpinan travel agent PT Hade El Badr Tour yang merekrut 12 calon haji dengan kerugian Rp2 miliar. Menurut Boy, ketujuh tersangka tersebut ada yang berperan sebagai perekrut jemaah haji. (ant)