Edisi 11 Oktober 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

www.suluhindonesia.com

Pengemban Pengamal Pancasi la

Selasa, 11 Oktober 2016

No. 185 tahun X

Mendagri Sebut :

E-KTP Sudah Mencapai 92,3 Persen

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan perekaman data Kartu Tanda Penduduk elektronik (eKTP) telah mencapai 92,3 persen. Hingga tadi malam, (perekaman e-KTP) yang kurang tinggal 7,7 persen, jadi kurang lebih sekarang tinggal sekitar 9,6 juta penduduk yang masih harus merekam, katanya di Jakarta, kemarin. Tjahjo mengungkapkan pencapaian tersebut sedikit meningkat dibandingkan dengan akhir September 2016, yakni sebesar 90 persen. Ini Jakarta saja masih sekitar 200.000 penduduk yang belum datang merekam. Bagi daerah tingkat dua dan di pelosok ada jemput bolanya, tapi kalau di Jakarta tidak mungkin. Jadi yang sisanya ini merekamlah, ujar

Mendagri. Tjahjo mengungkapkan pembatalan pemotongan anggaran untuk pengadaan e-KTP senilai Rp400 miliar oleh Kementerian Keuangan, langsung ditindaklanjuti pihaknya dengan menyiapkan 18 juta blanko e-KTP. Dengan demikian, proyek ini diharapkan tidak lagi terkendala masalah ketersediaan blanko, serta dapat benar-benar dirampungkan Kemendagri pada pertengahan 2017. Mendagri juga mengatakan saat ini pihaknya tengah memprioritaskan perekaman e-KTP di 101 daerah yang akan mengikuti Pilkada 2017. Kami mendapatkan masukan dari Komisi II DPR, kalau bisa yang 101 daerah, yang akan pilkada itu diprioritaskan, katanya. (ant)

Dua Tewas Tertimbun Longsor

BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyampaikan ada dua warga meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Langkaplancar dan Kalipucang, kemarin. Korban warga Kecamatan Kalipucang dan Langkaplancar, meninggal karena tertimbun material longsor, kata Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran, Nana Ruhsena melalui telepon seluler dari Bandung, kemarin. Korban teridentifikasi Iqbal (7) warga Ciparakan, Kecamatan Kalipucang dan Barjo (53) warga Dusun Cirando, Desa Jatimulya, Kecamatan Langkaplancar. Kedua korban tersebut dibawa ke puskesmas terdekat, selanjutnya dis-

erahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. Kedua korban jiwa karena bencana longsor, sedangkan bencana banjir tidak ada korban jiwa, katanya. Ia mengatakan hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu (8/10) sampai Minggu (9/10) menyebabkan banjir bandang dan longsor melanda beberapa daerah di Pangandaran. B an j ir l u a pa n sun gai ter se b ut menyebabkan pemukiman penduduk terendam, bahkan harus mengungsi untuk menghindari bahaya banjir. Selain merendam rumah dan badan jalan nasional, jembatan utama menghubungkan Pangandaran-Ciamis amblas sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Jembatan di Putrapinggan amblas akibatnya jalan terputus, katanya. (ant)

Suluh Indonesia/ade

Kampanye Negatif

JENGUK IRMAN - Ketua MPR Zulkifli Hasan mendatangi gedung KPK di Jakarta, kemarin. Zulkifli Hasan datang untuk menjenguk tersangka suap kuota gula mantan Ketua DPD Irman Gusman yang ditahan KPK.

Perlu Ditradisikan

JAKARTA - Pengamat politik Hanta Yudha menekankan perlunya tiap kandidat dan tim suksesnya, bahkan penyelenggara pemilu (KPU dan KPUD) mentradisikan kampanye negatif antar kandidat menjelang pilkada serentak gelombang kedua pada 15 Februari 2017 mendatang. Dengan mentradisikan kampanye negatif maka masyarakat yang akan memilih benar-benar memahami siapa sesungguhnya calon pilkada yang akan dipilih terutama dari sisi integritasnya. Poin yang ingin saya katakan adalah bagaimana mentradisikan kampanye negatif. Waktu dulu calon ini pernah begini-begini, lalu juga pernah begini lagi. Jadi si calon ketika mau maju ke gelagang benar-benar sudah siap. Si calon tentu sudah berhitung akan menghadapi serangan

dari perbuatan yang pernah dilakukannya, kata Hanta Yudha dalam kebangsaan Pilkada Damai dalam Bingkai NKRI di Gedung MPR, Jakarta, kemarin. Menurutnya ada tiga model di dalam kampanye saat ini yaitu kampanye positif yaitu kampanye yang isinya hanya mencitrakan kebaikan seorang calon. Apabila ini dikedepankan maka diyakini tidak akan terjadi konflik karena opini yang berkembang di masyarakat selalu diarahkan pada hal yang bersifat positif. Namun, sisi kekurangannya karena kampanye akan bersifat monoton. Model kedua, adalah kampanye negatif. Yaitu kampanye yang bersifat menyerang antara calon dan tim suksesnya. Meskipun isi kampanye negatif karena menyudutkan calon lainnya tetapi kampanye yang

disampaikan berupa data dan fakta sebenarnya. Kampanye negatif boleh dilakukan, karena akan mengurangi kekurangan dari kampanye positif, ujarnya. Model ketiga adalah kampanye hitam atau black campaign. Kampanye model ini, m e n u rut H a nta m en ja di penyebab konflik selama ini ka r e n a t i da k be r da sa r ka n data dan fakta. Kampanya hitam hanya berisi fitnah. Tapi saya ingatkan kampanya yang berisi fit nah pada a khi rnya ju st ru a ka n m e mukul balik, tegasnya. Oleh karena itu, Hanta berharap ke depan tahapan pilkada dapat memberi ruang pada proses kandidasasi yaitu sebelum seorang calon mendaftarkan diri ke KPU maupun KPUD, calon bersangkutan sudah benar-benar lulus proses kandidasasi dengan meli-

batkan publik. Seperti di Amerika Serikat, di kenal dengan nama pemilu pendahuluan. Yaitu pertarunga antar kandidat di internal partai sebelum kandidat terpilih diajukan partai. Di kita belum ada. Bisa Anda bayangkan di pilkada Jakarta misalnya. batas waktu pendaftaran tanggal 23 September. Tapi, tanggal 21, bahkan 22 nya partai-partai masih sibuk mencari calon. Publik baru tau calon si A setelah mendaftar ke KPUD. Kalau seperti ini kan tidak ada pelibatan publik. Calon ditentukan oleh ketua umum partai, bukan oleh publik melalui kampanye negatif untuk menguliti latarbelakang sesungguhnya si calon, kritiknya. Hanta menegaskan, ke depan hal yang diungkapkannya itu penting, sebab penentuan pilihan bukan didasarkan atas pilihan rasional. (har)

Suluh Indonesia/ant

KUNJUNGAN JOKOWI - Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) meninjau produk UKM warga di Dusun Jasem, Srimulyo, Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, kemarin. Jokowi meninjau langsung program KB dan pelaksanaan program dana desa.

Presiden Jokowi :

Negara Maju Diawali Dari Keluarga

PRESIDEN Joko Widodo mengatakan ke depan Indonesia harus menjadi negara dan bangsa yang maju di tengah persaingan yang ketat saat ini. Presi den saat m eni nj au program Keluarga Berencana Nasional di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, kemarin mengatakan, kalau ingin negara menjadi bangsa maju, dimulai dari keluarga. Menurut Jokowi, pembangunan menjadi negara maju berawal dari keluarga yang

direncanakan. Apakah pingin anaknya satu silakan, pingin anaknya dua silakan. Tetapi yang paling penting direncanakan dengan baik, katanya. Presi den m eng ing atkan ba hwa j ik a an ak i tu ka lau sudah lahir pasti membutuh biaya untuk pakaian, sepatu, ka lau seko lah bi aya u ntuk

sekolah, seragam, beli tas, kata Jokowi. Jokowi mengatakan biaya sekolah akan selalu mengalami peningkatan dari jenjang SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Tidak boleh anakanak kita berhenti di SD, harus terus bersekolah. Karena dengan bersekolah, memiliki pendidikan kita bisa bersaing dengan negara lain, katanya. Jokowi memi nt a perencanaan keluarga dilakukan sejak awal dengan menyisihkan biaya untuk pendidikan anaknya ke jenjang yang tinggi. Selain itu, Jokowi meminta para orang tua untuk memperhatikan gizi anak saat di dalam kandungan hingga sudah lahir. Gizi sangat penting, baik berupa protein untuk anakanak, katanya. Untuk itu Presiden meminta Kepala BKKBN untuk terus mengawal program KB. KB ini pastikan makin banyak keluarga yang mengikuti dan perhatian khsusus diberikan kepada generasi muda atau keluarga baru. Supaya dari awal mereka tidak salah langkah membangun keluarga, katanya. Dalam acara ini Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi serta Menko Pembangunan Manusia dan Budaya Puan Maharani, Mensesneg Pratikno, Gubermur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapati. (ant)

Suluh Indonesia/ant

BANJIR BANDANG LERENG LAWU - Sejumlah orang membersihkan material yang terbawa banjir bandang aliran lereng Gunung Lawu di Ngancar, Plaosan, Magetan, kemarin. Banjir bandang Minggu (9/10) malam di kawasan tersebut mengakibatkan enam rumah warga rusak, sejumlah kandang ternak kambing, kelinci, ayam hanyut terbawa arus serta rusaknya jaringan air bersih.

Megawati Sebut :

Ucapan Ahok Selalu Jadi Sentimen

DENPASAR - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mempertanyakan mengapa ucapan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok) selalu menjadi sentimen negatif. Kenapa (omongan Ahok) dimasukkan ke sentimen negatif, ujar Megawati saat konferensi pers seusai m engajak sejumlah bakal calon kepala daerah berziarah ke makam Soekarno di Blitar, kemarin. Megawati mengatakan tidak sedikit orang kerap

memberikan sentimen emosional terhadap pernyataan Ahok. Banyak orang memberikan sentimen emosional, untuk mengatakan Pak Ahok itu mulutnya agak kelewatan. Lalu saya bilang, sampai ke level presiden, saya bilang ke pak Jokowi, kalau pak Ahok mulutnya tidak begitu, dia bukan orang Bangka, ujar Megawati. Menurut Megawati, setiap suku memiliki ciri khas masingmasing. Misalnya orang dari suku Jawa yang terkenal dengan tutur perilaku halus. Kalau Jawa memang halus, tapi

orang sebelah sana (Bangka Belitung) biasanya ya begitu kan. Kalau saudara-saudara ada yang dari Batak, kalau nyanyi juga kan kayak teriak-teriak. Jadi kenapa dimasukkan ke sentimen negatif, ujar Mega. Megawati mengaku telah meminta Ahok berhenti melayani permintaan wawancara doorstop dari awak media, lantaran kerap dijadikan sentimen negatif. Saya bilang ke pak Ahok kalau ada doorstop tidak usah ngomong, karena itu titipan dari wartawan-wartawan yang ada, yang dimasu-

kannya negatif terus, ujar Megawati. Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden kelima Megawati Soekarnoputri mengajak sejumlah bakal calon gubernur dan wakil gubernur, termasuk Ahok berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. S e la i n it u, j u ga a d a pa s a n ga n R a no - Em b a y (Banten), Hana HasanahTony Yunus (Gorontal o), R us ta m -Ir w a ns y a h ( B a bel), Ali Baal Masdar (Sulbar), dan Dominggus Mandacan (Papua Barat). (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 11 Oktober 2016 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu