Edisi 10 Agustus 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

www.suluhindonesia.com

Pengemban Pengamal Pancasi la

Rabu, 10 Agustus 2016

No. 143 tahun X

WN Malaysia Selundupkan Sabu

MATARAM - Tiga warga negara Malaysia, diamankan petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Lombok (BIL), karena menyelundupkan narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,982 kilogram, dimasing-masing celana dalamnya. Setelah dilakukan pemeriksaan badan, petugas menemukan barang bukti berupa kristal putih yang diduga narkoba jenis sabu-sabu dari balik celana dalam mereka, kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Mataram, Himawan Indarjono di Mataram, kemarin. Barang haram itu dipastikan narkoba jenis sabu-sabu, setelah pihak Bea dan Cukai Mataram menerima hasil pengujian Laboratorium Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB) Surabaya. Hasiln-

ya disimpulkan bahwa barang bukti tersebut adalah senyawa organik golongan narkotika, psikotropika dan prekursor dari jenis methamphetamine. Diketahui bahwa tiga warga Malaysia yang diamankan petugas bandara, antara lain berinisial, LCW (24), KJJ (21) dan si perempuan yang diketahui sedang hamil tujuh bulan, yakni WYC (21). Tiga pelaku tiba di Bandara Internasional Lombok pada Minggu (7/8) siang, sekitar pukul 11.48 Wita, menggunakan maskapai penerbangan Air Asia AK-308. Mereka terbang langsung dari Kuala Lumpur, Malaysia. Dari hasil tes urine ketiga pelaku, hanya urine YWC yang dinyatakan positif mengandung zat narkotika jenis methamphetamine. (ant)

10 Lembaga Dibubarkan

Suluh Indonesia/ant

KASUS MANTAN BUPATI - Tersangka kasus penggunaan narkoba yang juga mantan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazhir Nofiadi alias Ofi saat tiba di Kejari Palembang, kemarin.

Menpan RB Ungkap

JAKA RTA - Me nteri Pendayaguna an A paratur Negara dan Re form asi Bi rokrasi Asman Abnur mengatakan saat ini pembubaran sedikitnya 10 lembaga negara tengah dalam ta hap final isasi. Lebi h kurang ada 10 dalam finalisa si ka rena sudah t idak produktif l agi sehingga mengurangi efisiensi anggaran negara, kata Asman usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Jakarta, kemarin. Dia menyampaikan hal tersebut usai melaporkan kinerja Kemenpan RB pada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Salah satu dalam laporan-

nya tersebut terkait lembaga negara yang ada. Saat ini ada beberapa lembaga yang dinilai sudah tidak produktif. Ada lebih kurang 130 kelembagaan non-pemerintah yang dibentuk, misalnya ada beberapa lembaga negara, nah itu nanti saya laporkan akan disederhanakan. Sekarang lebih kurang 13 sudah kita hapuskan, tambah dia. Sebelumnya pada era Menpan RB Yuddy Crhisnandi telah mengevaluasi dan memutuskan membubarkan 14 lembaga nega non-struktural serta akan mengevaluasi lagi (keberadaan) 78 lembaga lainnya. R ekom e ndas i pem buba ran didasarkan kajian selama

del apan bulan. Dengan indikator pada fungsi, tugas, dan kewenangan organisasi nonst ruktural. Sebelumnya juga Presiden pada 4 Desember 2014 telah m enandatangani Pe rat uran Presiden Nomor 176 tentang Pe m bubara n 10 L em baga N on-strukt ural ant ara l ai n D ew a n Pene rbangan da n Antariksa Nasional, Lembaga Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kesej ahteraan Sosia l Penya nda ng Ca c at , Dewan Buku Nasional, Komisi Hukum Nasional dan Dewan Gula Indonesia. Dalam kesem patan yang sama, ia mengatakan, selaku

kem enterian yang bertan ggungjawab terhadap birokrasi akan menjadi role model dalam gerakan arsip nasional. Sebagai kementerian yang bertanggung jawab terhadap birokrasi, Kemen PAN-RB akan menjadi contoh bagi kementerian dan lembaga dalam mengelola arsip, katanya Menurutnya, arsip merupakan bagian dari tata kelola pemerintahan. Pengarsipan yang buruk mengindikasikan birokrasinya yang buruk. Jadi harus ada gerakan sadar arsip nasional dan harus dimulai dari lingkungan kita dulu. Ini kan pekerjaan yang selama ini diabaikan, kata Asman. (ant)

Suluh Indonesia/ant

PENANGANAN IMIGRAN GELAP - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kiri) berbincang dengan Dirjen Pemasyarakatan I Wayan Kusmiantha saat memberikan di Jakarta, kemarin. Kemenkumham akan merumuskan standar operasional prosedur (SOP) penanganan imigran gelap.

Lily Wahid :

Lawan Terorisme Dengan Pancasila MANTAN Anggota DPR Lily Chodidjah Wahid mengatakan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus ditumbuhkan kembali di kalangan masyarakat terutama generasi muda untuk menghadapi gencarnya propaganda radikalisme dan terorisme.

Lily mengatakan, itu harus dan tidak bisa tidak. Saat ini penerapan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika seakan berada di alam mimpi. Kalau itu tidak segera dilakukan, ia khawatir radikalisme dan ter-

orisme akan makin mengoyak perdamaian di Indonesia. Menurut dia, nilai-nilai Pancasila dan Binneka Tunggal Ika yang memberikan kesadaran sebagai bangsa majemuk bisa menjadi senjata dalam menang-

kal radikalisme dan terorisme. Karena itu, sosialisasi nilainilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika perlu lebih difokuskan lagi ke kelompok masyarakat yang berpotensi mudah dipengaruhi untuk menjadi teroris, katanya. Adik kandung Gus Dur itu mengatakan harus diakui kebangsaan dan kebersam aan bangsa Indonesia, yang merupakan bagian dari nilai-nilai Pancasila, kini mulai luntur. Apabila falsafah bangsa itu tetap diabaikan maka Indonesia ke depan akan semakin kehilangan jatidirinya, kata mantan Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB itu. Sementara itu, dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Muhibbin Zuhri mengungkapkan bahwa bela negara atau kecintaan kepada Tanah Air adalah inheren dalam Islam. Jadi, pandangan keagamaan soal kebangsaan, yaitu mencintai negeri, mencintai bangsa, itu merupakan bagian dari keimanan. Di tengah konteks nasionalisme yang akhir-akhir ini makin luntur seiring globalisasi, perlu ditegaskan kembali agar tidak hilang, katanya. Menurut dia, belakangan ini muncul paham-paham keagamaan yang berbeda dengan komitmen ulama Indonesia di awal kemerdekaan. Paham itu sangat puritan dan ingin mengotakkotakkan atau memisah antara agama dan negara. (ant)

Suluh Indonesia/ant

BARANG BAWAAN JEMAAH HAJI - Seorang jemaah calon haji kloter kedua asal Kabupaten Labuhanbatu melihat kopernya saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumut, kemarin.. Jamaah haji Indonesia diimbau agar menyeleksi perlengkapan pribadi yang akan dibawa tentang segala ketentuan mengenai barang bawaan agar ibadah haji nantinya berlangsung nyaman dan lancar.

Cegah Penyanderaan

Kerjasama Harus Proaktif

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan kerjasama militer antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina terkait pengamanan di perairan Sulu, Filipina selatan, harus proaktif dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata. Saya kira tidak menutup kem ungkinan untuk melakukan opsi militer, kapalkapal perang Indonesia dengan ijin dari negara tetangga perlu lakukan patroli bersama di wilayah rawan penyaderaan, katanya di Jakarta, kemarin. Dia mengatakan, pemerintah Indonesia juga perlu keluarkan peringatan per-

jalanan atau travel warning agar WNI menghindari wilayah perairan Malaysia dan Filipina yang rawan penyanderaan. Sukamta berharap perusahaan-perusahaan di Malaysia dan Filipina yang mempekerjakan WNI untuk bisa bekerjasama. Ini membutuhkan pendekatan yang lebih proaktif dari Pemerintah RI ke Malaysia dan Filipina, ujarnya. Sekretaris Fraksi PKS itu mengatakan terus berulangnya penyaderaan WNI ini jelas telah menjatuhkan kewibawaan Indonesia karena dinilai gagal melindungi warganya. Untuk itu, ia meminta Pemerintah RI harus bersikap lebih

tegas supaya insiden ini tidak terulang. Sebelumnya, seorang WNI bernama Herman bin Manggak disandera kelompok separatis Filipina Abu Sayyaf. Dia disandera di wiliayah Kinabatangan, Sabah, Malaysia perbatasan Laut Filipina. Sementara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan keinginan Indonesia untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Vietnam dalam pertemuan dengan mitra sejawatnya dari Vietnam Jenderal Ngo Xuan Lich. Menhan Ryamizard melangsungkan kunjungan kerja ke

Vietnam pada 7-9 Agustus 2016 dan didampingi oleh sejumlah pejabat Kemenhan beserta Dubes untuk Vietnam Ibnu Hadi. Selain mengadakan pertemuan dengan Menhan Jenderal Lich, Menhan Ryamizard juga mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Vietnam Tran Dai Quang selama di Vietnam. Jenderal Lich menyampaikan, Vietnam senantiasa m e m a nda ng p e n t i ng hubungan dengan TNI dan rakyat serta ingin memperdalam hubungan tradisional kedua negara demi kepentingan bersama. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 10 Agustus 2016 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu