Edisi 10 Maret 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Kamis, 10 Maret 2016

No. 47 tahun X

Pengemban Pengamal Pancasila

Lima Orang Tertimbun CIANJUR - Tim gabungan masih berupaya melakukan evakuasi terhadap lima orang penghuni hotel club Bali di perumahan Kota Bunga di Kecamatan Cipanas, Cianjur, kemarin. Peristiwa tersebut berawal ketika tebing setinggi 60 meter yang terletak di bagian belakang hotel tersebut ambruk dan menyeret bak penampungan air setinggi 5 meter yang terbuat dari beton yang selanjutnya menghantam bangunan hotel hingga ambruk. Belasan tamu hotel yang baru masuk ke dalam kamar menjelang tengah malam, tidak sempat menyelamatkan diri tertimbun bangunan hotel yang ambruk. Hingga menjelang pagi terdapat enam orang yang sebagian besar warga jakarta, berhasil dievakuasi dalam keadaan

selamat. Sedangkan 5 mereka yang dilaporkan hilang diduga masih tertimbun di dalam bangunan. Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu, mengatakan, pihaknya masih berupaya melakukan evakuasi terhadap lima orang korban yang masih tertimbun bangunan. Pihaknya memastikan 5 orang yang tertimbun masih dalam kondisi selama. ‘’Tim sempat mendengar teriakan minta tolong dari kamar 124 dan 125. Bahkan menjelang siang ada teriakan minta air dari kamar 124,” katanya. Hingga saat ini, tutur dia, tim gabungan yang terdiri Polri, TNI, Basarnas dan PMI, masih berupaya melakukan evakuasi terhadap korban yang diduga terjepit bagian atap bangunan, sehingga menyulitkan tim melakukan evakuasi. (ant)

Suluh Indonesia/ant

MENGAMATI GMT - Seorang bapak dan anaknya menggunakan kacamata khusus sebagai pelindung mata saat melihat gerhana matahari di Monas, Jakarta Pusat, kemarin.

Suluh Indonesia/ant

GERHANA MATAHARI TOTAL - Foto kolase proses gerhana matahari total yang terlihat dari perairan Bangka Belitung, kemarin. Gerhana matahari total dapat terlihat di sejumlah wilayah di Indonesia.

Presiden Jokowi :

GMT Kekuasaan Allah JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyaksikan fenomena gerhana matahari yang berlangsung pada Rabu pagi di Istana Bogor, kemarin. Seperti diunggah dalam akun twitternya @jokowi, tampak Presiden Jokowi dengan mengenakan sarung, kemeja lengan panjang putih dan kaca mata film di halaman Istana. ‘’Menyaksikan gerhana matahari total dari Istana Bogor. Inilah tanda-tanda kekuasaan Allah, kebesaran Allah,” demikian tulis Presiden dalam kicauannya. Gerhana matahari total terjadi di wilayah Indonesia pada

Rabu 8 Maret 2016. Tidak semua tempat dapat melihat gerhana matahari total secara sempurna. Gerhana matahari total secara sempurna melintasi delapan daerah di Indonesia dengan waktu lintas terlama di wilayah Indonesia bagian timur yakni selama 3 menit 17 detik. Kedelapan daerah itu adalah Pagai Utara (Sumbar), Palembang (Sumsel), Tanjung Pandan (Babel), Palangkaraya (Kalteng), Balikpapan (Kaltim), Palu (Sulteng), Ternate dan Maba (Malut). Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan berada di ant-

ara matahari dan bumi sehingga bayangannya menutupi cahaya matahari menuju ke bumi. Hal itu menyebabkan kondisi gelap gulita pada pagi hingga siang hari di bagian bumi yang dilintasi gerhana. Gerhana matahari sebenarnya bukan peristiwa yang langka, namun tempat kejadiannya selalu berpindah-pindah. Di Indonesia pernah terjadi gerhana matahari total 11 Juni 1983. Wisman Melonjak Sementara itu, Menpar Arief Yahya mengatakan Indonesia berhasil menyedot minat wisatawan domestik dan man-

canegara ke wilayah Indonesia yang mengalami gerhana Matahari total. ‘’Belitung mengalami peningkatan dari 10 ribu wisatawan, menjadi 50 ribu karena GMT ini. Ini efek pencapaian dari pemasaran wisata yang diterapkan secara kreatif,” kata Arief di sela kunjungan kerja soal pariwisata dan GMT di Belitung. Gerhana Matahari total, kata dia, bukan merupakan peristiwa baru bagi Indonesia karena pernah terjadi pada 1983. Tetapi saat itu, justru masyarakat dicegah pemerintah untuk menyaksikan gerhana tersebut. (ant)

Tak Ada Lagi Perselisihan Awal Bulan PALU - Wapres Jusuf Kalla mengharapkan tidak ada lagi perselisihan dalam menentukan awal bulan atau hilal seiring dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan seperti tepatnya para ilmuwan memperkirakan terjadinya gerhana matahari total. ‘’Bulan dapat diketahui posisinya bukan

sekarang, apalagi besok. Ilmu pengetahuan sudah sedemikian majunya. Jadi tidak perlu lagi ada pertentangan umat, meskipun memang perlu ada kesepakatan,” ujarnya saat memberikan sambutan pelantikan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah periode 2016-2021 di Kota

Palu, kemarin. Wapres yang juga Ketua Umum PP DMI itu juga berharap umat Islam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. ‘’Orang lain sudah mendarat di bulan, kita masih berselisih di mana bulan berada,” ujarnya disambut tepuk tangan para pengurus DMI. Ia memperkirakan jumlah

masjid di Indonesia mencapai 800 ribu unit. “Jumlah pastinya hanya Allah yang tahu karena orang membangun masjid tidak perlu izin kepada pemerintah,” katanya. Menurut dia, di dunia ini ada dua negara yang pemerintahnya mengatur masjid, yakni Indonesia dan Pakistan. (ant)

Suluh Indonesia/ant

PENGAMANAN NYEPI - Petugas pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi tahun Caka 1938 di Pantai Kuta, Bali, kemarin. Pengamanan tersebut dilakukan untuk menjamin kelancaran umat Hindu yang selama 24 jam menjalani catur brata penyepian.

Deponering Bukan Berarti Tidak Bersalah JAKARTA Kabareskrim Polri Komjen Anang Iskandar berpendapat bahwa keputusan Jaksa Agung yang mengesampingkan perkara (deponering) kasus dua mantan pimpinan KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, bukan berarti keduanya tidak bersalah atas tindak pidana yang telah dilakukan. ‘’Deponering bukan menyatakan seseorang itu tidak bersalah. Tetap bersalah,” kata Anang di Jakarta, kemarin. Pihaknya menjelaskan

bahwa pengusutan kasus keduanya telah dilakukan sesuai prosedur. Terlebih diperkuat dengan Kejaksaan yang menyatakan berkas perkara keduanya telah lengkap atau P21. ‘’Sudah disidik dan penyidikannya telah dianggap selesai oleh Kejaksaan. Jadi artinya mereka bersalah,” ujarnya. Anang pun menegaskan bahwa kepolisian tidak melakukan kriminalisasi terhadap Samad dan Bambang. Sebelumnya, Jaksa Agung M Prasetyo mengambil keputusan untuk mengesampingkan dua perkara yang meli-

batkan dua mantan ketua dan wakil ketua KPK, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Jaksa Agung menilai atas fakta dan pemikirannya menggunakan hak prerogatif diberikan kewenangan oleh Undang-Undang Pasal 35 huruf c Tentang Kejaksaan RI untuk mengambil keputusan mengesampingkan perkara atas nama AS dan BW. Prasetyo mengatakan mengesampingkan kasus (deponering) dilakukan semata-mata demi kepentingan umum. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 10 Maret 2016 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu