Edisi 09 Januari 2017 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com

Senin, 9 Januari 2017

No. 6 tahun XI

Pengemban Pengamal Pancasila

5 Bonek Tewas Minum Miras BANDUNG - Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan suporter Bonek yang menjadi korban meninggal dunia akibat minuman keras oplosan di Kabupaten Subang, bertambah dari tiga menjadi lima orang. “Sampai saat ini yang meninggal dunia sudah lima orang,” kata Yusri di Bandung, kemarin. Ia menyebutkan dua korban terbaru yakni Nasif (18) warga Kampung Wedoro Pepe, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, meninggal dunia Minggu sekitar pukul 00.30 WIB setelah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang. Selanjutnya korban Sahrul meninggal dunia saat mendapatkan penanganan medis di RSUD Ciereng, Minggu sekitar

pukul 05.00 WIB. “Sahrul dirujuk dari Puskesmas Pagaden ke IGD RSUD Ciereng,” katanya. Korban meninggal dunia sebelumnya tercatat Brian Adam Firdaus (17) warga Jalan Brigjen Katamso, Rudi (23) dan Hasrul (22) warga Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Selain korban jiwa, ada juga suporter yang mengalami kritis dan masih mendapatkan penanganan medis di RSUD Ciereng. Para suporter itu mengalami keracunan setelah mengonsumsi minuman keras oplosan yakni alkohol 70 persen dengan minuman Sprite dan air kelapa. Peristiwa itu bermula ketika rombongan Bonek berjumlah 21 orang dari Sidoarjo hendak mendukung Kongres PSSI di Kota Bandung. (ant)

Suluh Indonesia/ant

GERAKAN ANTI HOAX - Warga berpose saat Deklarasi Masyarakat Surabaya Anti Hoax digelar di Surabaya, kemarin. Kegiatan diisi dengan memberikan penjelasan kepada warga tentang ciri-ciri konten hoax.

Prabowo Berkomitmen

Jaga Keseimbangan Eksekutif-Legislatif

Suluh Indonesia/ant

DAMPAK BANJIR BANDANG - Seorang warga membawa barang yang bisa diselamatkan pasca banjir bandang di Nagari Lolo, Kec. Pantai Cermin, Kab.Solok, Sumbar, kemarin. Banjir pada Jumat (6/1) tersebut mengakibatkan sejumlah rumah di bantaran sungai terseret banjir dan ratusan warga terisolasi.

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan dalam berdemokrasi perlu ada keseimbangan dalam tiap-tiap cabang kekuasaan atau trias politika yaitu antara eksekutif yang menjalanlan pemerintahan dan legislatif atau DPR yang menjalan fungsi pengawasan. Oleh karena itu, dia mengisyaratkan Partai Gerindra tetap akan berada di luar kabinet meskipun tidak menutup kemungkinan membantu pemerintah. “Kalau semua masuk dalam pemerintahan, lalu nanti siapa yang mengkritisi dan mengawasi. Perlu ada keseimbangan antara eksekutif dan legislatif,” kata Prabowo Sub-

ianto saat memberi pembekalan pada Rapat Akbar Kader Partai Gerindra di Jakarta, kemarin. Meski Sekretaris Kabinet Pramono Anung telah menegaskan tidak ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini, namun penegasan Prabowo tersebut seolah memberi jawaban kepada publik tentang wacana yang sebelumnya menguat bahwa ada tawaran kepada Partai Gerindra untuk menempatkan kader-ladernya di dalam pemerintahan. Menurut mantan capres di Pemilu Presiden 2014 ini, dalam menempatkan susunan kabinetnya tentunya Presiden Joko Widodo melihat asas manfaat dari sosok orang diberi tempat dalam kabinetnya. “Biarlah

Presiden Jokowi menyelesaikan tugasnya sampai selesei secara baik,” imbuhnya. Lebih jauh, dia mengatakan membantu pemerintah tidaklah harus memasukkan kader untuk menjadi menteri dalam kabinet. “Partai Gerindra itu menempatkan kepentingan nasional di atas semua kepentingan. Kalau kita ikhlas membantu untuk kepentingan nasional, tidak harus di dalam kabinet. Di luar kabinet pun kami siap,” kata Prabowo. Dalam sambutannya tersebut, Prabowo memuji PKS yang disebutnya tetap konsisten berada di luar pemerintahan. Pujian diberikan ditujukan perwakilan PKS yang hadir dalam acara tersebut. Untuk diket-

ahui, dalam pencalonan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di DKI Jakarta pada pilkada serentak 2017 pada 15 Februari mendatang, Gerindra menggandeng PKS. Menurut Prabowo, PKS sudah lebih dari sekedar sahabat bagi partainya. Karena tetap setia berjuang bersama Gerindra sebagai partai oposisi di pemerintahan. “PKS agak lebih dari sahabat, sudah menjadi sekutu,” ujarnya. Di sisi lain, Prabowo menyindir sikap beberapa partai politik yang dulu pernah dan tergabung dalam satu koalisi dengan partainya, tetapi kini berputar haluan mendukung dan bergabung dalam bagian pemerintahan. (har)

STNK-BBM-TDL Naik

Bisa Dihindari Lewat Pengurangan Anggaran PAKAR Hukum Tata Negara Asep Warlan Yusuf mengatakan pemerintah sebenarnya bisa menghindari beban negara dari biaya layanan dasar umum seperti pembuatan STNK dan BPKB, tarif dasar listrik (TDL) dan harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah bisa memangkas pengeluaran lain seperti belanja pegawai atau investasi demi mempertahankan atau meningkatkan pelayanan publik. “Negara boleh mengurangi belanja langsung untuk meningkatkan atau mempertahankan pelayanan publik tapi tidak boleh membebani rakyat den-

gan menaikan pelayanan,” kata Asep di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan bahwa listrik, BBM, dan pelayanan publik adalah komponen dasar yang sangat penting dalam bernegara. Hal itu sama pentingnya dengan mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok mulai dari pangan, sandang,

dan papan. Menurutnya, Seperti juga pajak yang merupakan komponen penting dalam pembiayaan, tapi tidak bisa jika rakyat tidak sanggup membayar maka rakyat tersebut tidak dilayani. “Jadi tidak boleh mengkaitkan pelayanan negara dengan pendapatan negara dengan pola pikir seperti itu. Pelayan publik malah kalau perlu di subsidi seperti di negara maju sekalipun,” ujarnya. Asep mengatakan negara bisa memangkas berbagai hal seperti belanja pegawai, investasi, dan lain sebagainya demi untuk mempertahankan atau meningkatkan pelayanan publik. Apabila itu dilakukan, dia meyakini rakyat tidak akan teriak kalau kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya seperti keadilan dan hukum juga bisa ditegakkan. “Semua ini adalah komponen dasar dari pelayanan publik yang diberikan negara pada rakyatnya. Maka tidak seharusnya pemerintah menaikkan harga-harganya melalui pajak dan sebagainya,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa listrik, BBM, dan pelayanan publik adalah komponen dasar yang sangat penting dalam bernegara. Hal itu sama pentingnya dengan mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok mulai dari pangan, sandang, dan papan. Dengan demikian, pemerintah tidak bisa mengatakan tidak mau melayani kalau rakyat tidak mau membayar lebih seperti kebijakan pemerintah saat ini. (har)

Suluh Indonesia/ant

HADIRI MAULID NABI - Presiden Joko Widodo berbincang dengan seorang santri disaksikan Ketua Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mutabarah al-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (kiri) pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pekalongan, kemarin. Presiden berpesan kepada santri untuk lebih selektif dalam memilh informasi melalui media sosial yang berkaitan dengan kebencian dan SARA.

Ketua DPR Optimis

Pertumbuhan Lebihi 5 Persen JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto mengapresiasi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama ini telah bekerja keras membangun perekonomiam di tengah krisis ekonomi global dan optimistis mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di atas lima persen. “Secara umum, di tahun ketiga kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, saya mengapresiasi kerja keras yang selama ini dilakukan,” kata Ketua DPR Setya

Novanto di Jakarta, kemarin. Ketua Umum Partai Golkar itu lebih jauh mengatakan, di tengah situasi perekonomian global yang cenderung tidak stabil dan berdampak pada eksistensi perekonomian dalam negeri, Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla cukup mampu mengelola situasi dengan baik. Sebagai bukti, defisit yang tetap terjaga di bawah tiga persen dan angka pertumbuhan lima persen menunjukkan bahwa pemerintah mampu men-

jamin stabilitas ekonomi hingga akhir tahun, meski situasi perekonomian global saat ini memang tidak stabil. “Pemerintah cukup realistis dalam mengelola roda perekonomian. Karena itulah, saya cukup optimistis dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di atas 5 persen,” kata dia. Melihat situasi saat ini, lanjut Novanto, upaya-upaya pemerintah yang begitu serius dalam menjaga situasi nasional, khususnya menjamin iklim investasi, akan berdampak

positif bagi pertumbuhan ekonomi. Memang tantangan-tantangan akan selalu ada. Namun demikianlah sejatinya situasi bangsa saat ini. “Tantangan adalah dinamika yang harus kita hadapi dengan kerja keras, sekaligus menunjukkan bahwa bangsa ini adalah pekerja keras, pemerintah Jokowi dan seluruh jajarannya adalah pekerja keras dan pastinya Rakyat Indonesia juga pekerja keras,” katanya. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.