Edisi 08 Agustus 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

www.suluhindonesia.com

Pengemban Pengamal Pancasi la

Senin, 8 Agustus 2016

No. 141 tahun X

Sri Wahyuni Raih Perak

RIO DE JANEIRO - Atlet angkat besi putri Sri Wahyuni berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, setelah meraih perak pada kelas 48 kg, kemarin. Sri Wahyuni mencatat total angkat 192 kg, sementara medali emas diraih lifter Thailand Tanasan Sopita yang membukukan angkatan 200 kg. Medali perunggu didapat oleh Miyake Hiromi dari Jepang dengan angkatan total 188 kg. Dalam pertandingan yang berlangsung di arena Riocentro tersebut persaingan ketat terjadi di antara tiga lifter Asia itu. Wahyuni yang bobot badannya lebih ringan dari Tanasan, mencoba angkatan clean and jerk terakhir 115 kg untuk bisa

meraih emas, namun gagal sehingga harus puas dengan medali perak. Sri Wahyuni memang banyak kemajuan khususnya setelah kita berlatih di Afrika Selatan bulan lalu, kata manajer tim angkat besi Indonesia Alamsyah Wijaya. Keberhasilan Wahyuni meraih perak, sekaligus medali pertama bagi kontingen Indonesia di Olimpiade 2016 ini juga disaksikan langsung oleh Menpora Imam Nahrawi, Ketua KOI Erick Thohir dan Ketua Umum PABBSI Rosan Ruslani. Sementara Menpora Imam Nahrawi mengharapkan keberhasilan Sri Wahyuni meraih perak Olimpiade 2016 dapat menambah semangat juang rekan-rekannya dalam pesta olahraga sejagat itu. Semangat juang Sri Wahyuni perlu diikuti atletatlet Indonesia lainnya, katanya. (ant)

Diikuti Satu Pasangan

Suluh Indonesia/ade

DITAHAN KPK - Anggota DPRD Sumut Budiman Nadapdap Ditahan KPK. Anggota Fraksi PDIP ini diduga menerima suap dana bansos dari mantan Gubernur Sumur Gatot Pujo Nugroho.

Calon Independen

JAKARTA - Hingga batas pendaftaran calon perseorangan (independen) pilkada serentak DKI Jakarta Tahun 2017 ditutup pukul 16.00 WIB, Minggu (7/8) kemarin, KPU DKI Jakarta hanya menerim a berkas satu pasangan calon perseorangan. Dari sekian pasangan yang datang, KPU Jakarta hanya men eri ma berkas pasangan calon perseorangan Ichsanuddin NoorsyAhmad Daryoko. Noorsy-Daryoko mendatangi KPU DKI sekitar pukul 14.00 WIB membawa sembilan dus berisi lebih dari 600 ribu fotokopi kartu tanda

penduduk (KTP) dan formulir dukungan dalam sembilan sebagai prasyarat untuk maju menjadi kepala daerah melalui jalur perorangan. Jumlah tersebut diklaim memnuhi syarat jumlah KTP dukungan yang disyratakna yaitu paling sedikit 532.213 lembar KTP dukungan. Hitungan sementara 600 ribuan, tidak tertutup kemungkinan jumlahnya meningkat. Kekurangan berkas B 1 KWK kerja technical sampai 16.00. Kelurahan kecamatann tingkat II, provinsi, kerja teknis, teliti, menurunkan tim semoga Jakarta Berkah, kata Ichsanuddin Noorsy di Gedung KPUD Jakarta, kemarin.

Noorsy yang dikenal sebagai Pengamat Ekonomi Politik mengatakan kikutsertaannya agenda politik Pil kada Serentak DKI Jakarta melalui jalur independen, karena ingin membuktikan bahwa melalui ja lur independen dia bisa memperbaiki Jakarta menjadi lebih baik. Kalau ingin memperbaiki tingkat kepercayaan masyara-kat, maka jalurnya adalah, sesungguhnya baik jalur pa rtai ata u perseorangan harus membangun kerjasama dalam rangka mem perbaiki m oda sosial tadi, kata Noorsy, m antan wartawan ya ng juga pernah me nja di anggota DPR dari Fraksi Par-

tai Golkar. Dia meyakini, masyarakat Jakarta merupakan masyarakat yang memiliki pendidikan politik cukup, serta mampu menilai sosok pemimpin ideal yang diinginkan. Saya panelis di debat-debat Pilkada. Dari pengalaman saya, ketika saya terjemahkan itu di Jakarta, Jakarta menarik. Jika golput 60 persen di suatu tempat, maka yang terjadi adalah betapa pentingnya tingkat kepercayaan antara masyarakat. Maka untuk perbaiki itu, saya anggap penting orang yang bisa bangun individu dengan parpol kembalikan suasana Jakarta lebih baik, kata Noorsy. (har)

Suluh Indonesia/ant

MEDIASI - Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (kiri) dan Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung (kanan) memberi keterangan terkait insiden bentrokan di Kantor Walikota Makassar, kemarin. Bentrok antara polisi dan Satpol PP menyebabkan seorang anggota polisi tewas ditusuk.

MA Dinilai Lambat

Berantas Mafia Peradilan

MASYARAKAT Pemberdayaan Hukum Nasional (MPHN) menilai, Mahkamah Agung lambat dalam melakukan pembenahan, bahkan pembenahan itu tidak menyentuh masalah fundamental, yaitu korupsi di lembaga peradilan. Ketua Masyarakat Pemberdayaan Hukum Nasional (MPHN) Melli Darsa di Jakarta, kemarin mengatakan mafia peradilan yang menggurita harus dibenahi dan diselesaikan secara menyeluruh. Mahkamah Agung sebagai lembaga tertinggi peradilan

harus menggandeng dan bersinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi guna memberantas dan mencegah mafia peradilan, katanya. Menurut Melli, akses pada keadilan saat ini tidak tersedia terutama bagi rakyat kecil. Jangan sampai, pembenahan ma-

fia peradilan saat ini justru terkesan elitis, tanpa menyentuh dan bisa dirasakan hasilnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kami sangat mengapresiasi upaya-upaya yang telah dan sedang dilakukan MA untuk pembenahan-pembenahan internal selama ini sesuai Cetak Biru 2010-2035 Menuju Badan Peradilan Indonesia yang Agung Berwibawa dan Bermartabat, dan meningkatkan ranking Ease of Doing Business Indonesia, jelas Melli. Namun, kata dia, keadilan atau kepastian hukum dari adanya putusan pengadilan yang mengikat masih dirasakan oleh masyarakat masih terasa transaksional. Seakan sudah bukan l agi pengadilan tapi menjadi lapak jualan keputusan. Karena itu kami rasa akan sangat baik jika MA lebih melibatkan KPK termasuk meningkatkan trust masyarakat pada peradilan, tuturnya. Melli pada Jumat lalu memimpin audiensi MPHN dengan MA di Gedung MA, Jakarta. Dalam audiensi itu, kata Melli, MPHN menyuarakan hati nurani setiap warga negara di Indonesia yang harus bersinggungan dengan pengadilan. Warga, lanjut Melli, menuntut terwujudnya peradilan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepot isme. MPHN juga akan terus melakukan pressure kepada setiap aparat penegak hukum, bahkan kepada profesi advokat untuk juga terus bebenah diri, kata Melli. (ant)

Suluh Indonesia/ant

MEDALI PERTAMA INDONESIA - Atlet angkat besi putri Sri Wahyuni terlihat histeris setelah berhasil mencatat total angkatan 192 kg, dan sekaligus mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, kemarin. Sri Wahyuni yang turun pada kelas 48 kg meraih medali perak, sedangkan medali emas diraih lifter Thailand Tanasan Sopita, dan medali perunggu diraih Miyake Hiromi dari Jepang.

Patroli Tak Berjalan

WNI Kembali Disandera

JAKARTA - Anggota Komisi I Charles Honoris menyayangkan masih belum ada realisasi terkait rencana pemerintah melakukan patroli bersama (intelligence sharing) dengan Malaysia dan Filipina guna mengamankan titik-titik rawan di kawasan perompakan dan pembajakan. Hal tersebut menyusul bertambahnya warga negara Indonesia yang kembali menjadi korban penculikan di wilayah Sabah, Malaysia. Charles pun mendesak agar pemerintah segera merealisasikan rencana patroli tiga negara. Hal ini untuk mejaminan keamanan di ka-

wasan terhadap ancaman terorisme, perompakan dan perampokan bersenjata. Pola-pola lain seperti model eyes in the sky (kerja sama Indonesia, Malaysia dan Singapura) di Selat Malaka yang berhasil menekan angka perompakan dalam beberapa tahun terakhir juga bisa ditiru, ujar Charles. Charles menambahkan, pemerintah juga harus terus mendorong Filipina untuk memberikan upaya lebih keras dalam mencegah dan menangani kasus-kasus penyanderaan di wilayahnya. Terlebih, kata dia, Filipina telah 20 tahun lebih meratifikasi International Convention Against

The Taking of Hostages. Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Charles, tercatat ada hingga ratusan penculikan dan penyanderaan dilakukan oleh kelompok kriminal yang berbasis di Filipina Selatan. Sudah 48 hari para keluarga WNI yang disandera menunggu kepulangan sanak saudaranya dengan penuh kecemasan. Charles menuturkan, teror melalui SMS dan telepon ke pihak keluarga pun terus berdatangan dari pihak penyandera. Publik tentunya berharap tidak ada lagi keluargakeluarga lainnya yang harus mengalami musibah seperti keluarga 10 WNI yang

disandera Abu Sayyaf. Kasus-kasus penyanderaan WNI harus segera berhenti, ujar politisi PDIP tersebut. Seorang warga negara Indonesia menjadi korban diculik di wilayah Kinabatangan, Sabah, Malaysia, berdekatan dengan wilayah perbatasan laut Filipina. Peristiwa, 3 Agustus lalu. WNI yang diculik itu bernama Herman bin Manggak. Ia adalah kapten kapal nelayan penangkap udang Malaysia. Selain Herman, ada dua ABK yang turut diculik. Namun, kedua WN Malaysia itu dikabarkan telah dilepaskan penculiknya. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 08 Agustus 2016 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu