Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Pengemban Pengamal Pancasila
Senin, 6 Juni 2016
No. 106 tahun X
Hari Ini Mulai Puasa JAKARTA - Pemerintah menetapkan awal puasa Ramadhan 1437 Hijriah/2016 Masehi pada Senin, 6 Juni 2016 setelah ulama dan pakar astronomi menggelar sidang penetapan atau itsbat di Jakarta, Minggu petang. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat untuk mengedepankan toleransi dalam menyikapi perbedaan awal puasa, bukan membenturkan perbedaan tersebut. ‘’Saling toleransi untuk menghargai satu sama lain, semoga kesucian Ramadhan bisa kita jaga,” kata Lukman di sela sidang itsbat/penetapan awal puasa 1437 Hijriah/2016 Masehi. Lukman juga meminta masyarakat untuk saling menghargai umat Muslim yang berpuasa. Sementara bagi yang
berpuasa untuk menerapkan toleransi bagi pihak yang tidak berpuasa karena mengalami alasan tertentu. ‘’Agar bisa toleransi bagi mereka yang puasa dan ada yang karena keyakinannya atau satu lain hal tidak bisa menjalani puasa di bulan Ramadhan,” kata Menag. Ketua MUI Ma’ruf Amin mengatakan agar sesama Muslim untuk menjaga tali persaudaraan meski terdapat hal-hal yang berbeda dalam menerapkan ibadah. Ma’ruf bersyukur pada tahun 2016 awal puasa mayoritas Muslim Indonesia dilakukan bersama-sama. ‘’Agar puasa ini menjadi momentum bagi kita untuk memperbaiki diri kita. Selain menghargai dan bertoleransi, mudah-mudahan kesucian bulan Ramadhan bisa tetap terjaga,” katanya. (ant)
Suluh Indonesia/ant
SIDANG ITSBAT - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan keputusan sidang Itsbat penentuan awal puasa di Kementerian Agama, Jakarta, kemarin. Pemerintah memutuskan 1 Ramadan 1437 H disepakati jatuh pada Senin, 6 Juni 2016.
Serangan Siber Meningkat Pesat
Suluh Indonesia/ant
SALAT TARAWIH PERTAMA - Sejumlah umat muslim melaksanakan salat tarawih di Masjid Gede, Kauman, Yogyakarta, kemarin. Ibadah salat tarawih yang diikuti oleh ribuan umat muslim itu menjadi penanda dimulainya bulan puasa.
KPK Susun Mozaik Keterangan Nurhadi dan Istrinya KPK sedang menyusun mozaik keterangan yang diberikan oleh Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi dan istrinya Tin Zuraida dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan permohonan PK di PN Jakarta Pusat. Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat ditanya mengenai perkembangan penyelidikan terhadap Nurhadi di Jakarta, kemarin mengatakan, penyidikpenyidik kita punya keahlian untuk menyusun mozaik-mozaik potongan informasi itu, tapi kita tidak bisa dipaksa-paksa. KPK sudah memeriksa Nurhadi sebanyak tiga kali yaitu pada 24 dan 30 Mei serta 3 Juni 2016. KPK pun sudah memeriksa istri Nurhadi yang
juga menjabat sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan MA Tin Zuraida dan dua orang pegawai rumah Nurhadi yaitu Kasirun alias jenggot dan Sairi alias Zahir pada 1 Juni 2016. Namun Saut mengaku bahwa KPK masih dalam proses mengumpulkan bukti. ‘’Yang paling penting adalah mengumpulkan bukti itu, misalnya
saya ngasih uang ke orang, mana buktinya? Di kasus-kasus yang kita dalami kan ada PPATK yang membantu kita, tapi kalau hanya pengakuanpengakuan kalau ada tas yang dibawa, mirip dengan yang dibawa di situ, terus uangnya yang mana yang dikeluarkan, jadi tidak sesederhana itu pembuktiannya,” tambah Saut. KPK sudah mengantongi laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menunjukkan transaksi mencurigakan yang ada pada rekening Nurhadi, Tin Zuraida dan supir Nurhadi bernama Royani. Sepanjang 2004-2009, ratarata arus di salah satu rekening Tin Zuraida mencapai Rp12 miliar setiap bulan. Sementara pada periode 2010-2011, ada belasan kali uang masuk ke rekening Tin dengan nilai Rp500 juta. Nurhadi juga terdeteksi pernah memindahkan uang Rp1 miliar ke rekening istrinya. Selanjutnya 2010-2013, Tin pernah menerima setoran tunai Rp6 miliar. ‘’Kami berpendirian kalau bisa ‘conviction rate’ kita 100 persen. Artinya orang-orang yang kita bawa ke pengadilan itu bisa sampai vonis, kalau tidak kita sama saja dengan yang lain,” katanya. KPK sudah mencegah Nurhadi untuk bepergian keluar negeri dan menggeledah rumahnya di Jalan Hang Lekir pada 21 April 2016 dan menemukan uang total Rp1,7 miliar yang terdiri dari sejumlah pecahan mata uang asing yang diduga terkait dengan pengurusan sejumlah kasus. Saat ini penyidik KPK juga masih mencari mantan supir Nurhadi bernama Royani yang sudah dua kali dipanggil KPK tapi tidak memenuhi panggilan tanpa keterangan sehingga Royani diduga disembunyikan. (ant)
JAKARTA - Serangan siber terhadap sistem Teknologi Informasi (TI) Indonesia meningkat pesat dalam beberapa waktu terakhir, mengakibatkan Indonesia masuk daftar negara dalam kondisi darurat “cyber”. ‘’Setiap hari Indonesia mengalami banyak serangan ‘cyber’ dan kita tidak memiliki pertahanan yang terkoordinasi untuk itu,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Panjaitan di Jakarta, kemarin. Pihaknya mencatat serangan terhadap sistem TI yang menyebabkan sistem berhenti bekerja, pada 2015
meningkat sebesar 33 persen dibandingkan 2014. Dari angka itu sebanyak 54,5 persen berupa serangan yang terjadi pada situs terkait sektor bisnis e-commerce. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan sebuah badan yang menangani persoalan siber yakni Badan Cyber Nasional (BCN) sebagai bagian dari kebijakan nasional bidang ketahanan informasi. Pada kesempatan yang sama, Ketua Desk Cyberspace Nasional Kemenkopolhukam Agus Barnas mengatakan meski pembahasan BCN telah dilakukan pada 6 Januari 2015 di Istana Kepresidenan antara Presiden Joko Widodo dan Seskab , Menkopolhukam saat
itu ( Tedjo Edhy Purdijatno), Menhan Ryamizard Ryacudu, dan MenkominfoRudiantara, tetapi hingga saat ini belum terlihat titik terang mengenai pembentukan badan tersebut. ‘’Berbagai polemik muncul terkait butuh atau tidaknya badan baru tersebut,” katanya. Padahal, pihaknya mencatat Indonesia saat ini menempati peringkat ke-2 sebagai sumber serangan siber dunia dan peringkat ke-1 sebagai negara dengan risiko keamanan akibat serangan siber yang terbesar. ‘’Yang lebih mengkhawatirkan lagi, pada 2015 terjadi peningkatan kejahatan ‘cyber’ hampir empat kali lipat dibanding 2014. Dan semua itu bukan berasal dari luar negeri, tetapi
kejahatan cyber yang dilakukan dari dalam negeri dengan target dalam negeri pula,” ujar Agus. Bank Indonesia bahkan memantau terindikasinya peningkatan aktivitas kejahatan berupa penyalahgunaan jaringan sebesar 66,7 persen pada 2015 dibandingkan 2014. Agus menjelaskan, penyalahgunaan jaringan untuk kejahatan pada transaksi keuangan sebagian besar berupa pencurian data keuangan dan data “login password”. ‘’Terdapat pula kasus berupa manipulasi data keuangan terutama yang terkait dengan transaksi elektronik dan penggunaan uang elektronik,” katanya. (ant)
Suluh Indonesia/ant
PENGAMATAN BULAN DI BALI - Anggota tim Hisab Rukyat Provinsi Bali membidik bulan melalui teleskop saat mengamati bulan untuk menentukan mulainya puasa di Pantai Jerman, Kuta Selatan, Bali, kemarin. Pengamatan di kawasan Bali selatan tersebut tidak berhasil melihat bulan karena cuaca berawan.
Kantor Kejati Jabar Dibakar BANDUNG - Polda Jabar masih mendalami kasus pembakaran kantor Kejaksaan Tinggi Jabar Jalan R.E Martadinata, Kota Bandung, kemarin yang dilakukan oleh Deddy Sugarda. Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan jajarannya masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui motif pelaku membakar kantor Kejati Jabar. ‘’Masih dilakukan pemeriksaan motif si pelaku melakukan pembakaran,” katanya.
Pelaku pembakaran Deddy Sugarda pegawai swasta warga Kota Bandung itu diketahui melakukan aksi nekadnya sendirian. Polisi belum dapat menyampaikan alasan pelaku membakar kantor karena unsur kekecewaan terhadap lembaga tersebut atau unsur lainnya. Yusri mengungkapkan kronologis aksi pembakaran berawal dari pelaku yang datang dengan menumpang mobil angkutan kota jurusan Margahayu-Ledeng ke kantor Kejati Jabar, Minggu se-
kitar pukul 11.00 WIB. Selanjutnya pelaku masuk ke kantor Kejati Jabar untuk tujuan ingin bertemu dengan Asisten Intel Kejati Jabar, tetapi orang yang ditemui tidak ada di kantor. Selanjutnya pelaku masuk ke dalam kantor menuju ruang rapat Aula Suprapto lalu menyiramkan cairan bensin yang dibawa pelaku menggunakan botol minuman ringan. ‘’Setelah pelaku menyiramkan bensin pelaku membakar dengan menggunakan korek api, tidak lama berselang api mulai membesar dan merambat ke ruan-
gan lain,” kata Yusri. Selanjutnya pelaku diamankan petugas Kejati Jabar lalu diserahkan kepada polisi. Kebakaran tersebut selanjutnya ditangani petugas Pemadam Kebakaran hingga akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.50 WIB. Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, sementara kerugian materi belum dapat diketahui. Polisi sendiri saat ini tengah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. (ant)