19
SELASA (WAGE) 7 OKTOBER 2014 12 ZULHIJAH 1435 H RAYAGUNG 1947
FOTO: KEKE
K-pop dan Pengaruhnya terhadap Pelajar Geoul soge nae moseubeun teong bin geoscheoreom gongheohae/ Honja gireul georeobwado teong bin geori neomu gongheohae/ Da ra dat dat dat dat dat dat, baby don’t worry/ Neoran kkumeseo kkaen hyeonsirui achimeun gongheohae// (diambil dari http://indrasaputra88.blogspot.com/2014/08/winner-emptylirik.html)
K
OSONG. Itulah yang didapat jika kita terlalu banyak meresapi K-pop ketimbang pelajaran sekolah. Apanya yang kosong? Kosong yang dimaksud itu nilai 0 (nol); pikiran yang kosong saat ulangan, karena lupa semua yang sudah dipelajari kemarin malam; kosong dalam hal percintaan, seperti lirik lagu di atas. Lalu, apa hubungannya K-pop dan kekosongan-kekosongan yang tersebut di atas? Well, untuk urusan nilai, sebenarnya ada tahapan atau prosesnya dulu. Proses awalnya, ketika kita hendak belajar dan malah lebih kepikiran drama atau lagu-lagu Kpop yang katanya lagi happening banget. Tidak mau ketinggalan info, akhirnya malah sibuk ngecek medsos, chatting, dan saat tengah malam..mulailah yang namanya download dengan alasan internet lebih lancar waktu itu. Alhasil, keesokan harinya begitu lembar soal ulangan dibagikan, hanya bisa menulis nama, kelas, dan nomor absen. Syukur-syukur kolom tanggal bisa diisi, tetapi kalau tanggal saja salah? Malu kan? Begitu juga dengan pikiran yang tiba-tiba kosong, padahal sudah belajar semalam suntuk. Eh... malah yang diingat lirik lagu K-pop itu-itu terus. Apalagi kalau kita itu single, baca fanfic tentang percintaan. Jadi galau, lalu mulailah menyalahkan dunia karena status kita itu. Makin miris rasanya dengan lagu Kpop yang ngebeat tapi tetap saja berputar sekitar percintaan. Semua itu sudah saya alami sendiri (kecuali yang percintaan ya..) dan rasanya itu sakit sekali, karena si kosong-kosong itu. So..sebagai saran untuk teman-teman semua pertimbangkan, dahulukanlah belajar ketimbang K-pop. Jangan terlalu banyak berkhayal, karena kita hidup di dunia nyata..bukan khayalan.*** Catharina Griselda, kelas XIC/07, SMA Santo Aloysius I
s Quote "IF YOU’RE OFFERED A SEAT ON A ROCKET SHIP, DON’T ASK WHAT SEAT! JUST GET ON."
Indeks:
-Sheryl Sandberg
20> Skul: SMA Negeri 1 Banjarsari Kab. Ciamis
OBAT Belia ada yang rajin baca berita gak nih? Mungkin beberapa dari kalian tahu kalau akhir September kemarin mantan Direktur Utama PT Indosat Mega Media (IM2) yang bernama Indar Atmanto ditangkap dan menjadi tahanan di Lapas Sukamiskin, Bandung. Lho, memangnya Pak Indar ini salah apa? Bapak berusia 53 tahun ini terpaksa harus menjadi tahanan karena pengadilan memutuskan bahwa dia melanggar hukum dalam penggunaan frekuensi jaringan 3G untuk bisnisnya. Diresmikannya Pak Indar sebagai tersangka membuat para penyedia jasa internet atau Internet Service Provider (ISP) lainnya menjadi gelisah. Soalnya sistem bekerja yang mereka gunakan selama ini rata-rata hampir sama dengan sistem yang ada di perusahaan Pak Indar. Nah, kalau Pak Indar aja dinyatakan bersalah, berarti kemungkinan mereka juga bakal dinyatakan bersalah. Hal ini bikin perusahan-perusahaan penyedia jasa internet tersebut mau gak mau memutuskan untuk menutup jaringan dan mematikan internet yang selama ini mereka sediakan untuk para konsumen di Indonesia. Hah? Mematikan jaringan internet? Yap, itu artinya gak akan ada internet lagi di Indonesia. Gawat banget kaaan? Apalagi selama ini kita udah terbiasa banget mengandalkan teknologi yang satu ini di kehidupan kita sehari-hari. Wah, andai internet beneran bakal diputus, bagaimana kita harus beradaptasi ya? Secara internet sudah menjadi bagian dari hidup kita. Gak cuma kalangan orang dewasa saja yang perlu internet buat bekerja, anak muda juga sekarang sudah sama keperluan berinternetnya. Melihat dari sisi pelajar, tidak sedikit yang beranggapan bahwa memutuskan koneksi internet di Indonesia akan sangat merugikan. ”Kalo tiba-tiba gak ada internet sih yang jelas kecewa. Sekarang kurikulum aja udah nuntut kita buat aktif di semua pelajaran sendiri sementara guru diem aja, ya jadi cuma internet yang bisa bantu kita cari bahan pelajaran. Walaupun diseling sama buku, tetep aja internet itu penting buat kita berinteraksi sama buat kita bersosialisasi, dan yang pasti berkomunikasi,” kata Denisa, siswi SMP BPI Bandung. ”Kalau seluruh koneksi diputus, komunikasi dengan orang lain gak bakalan sebebas sekarang. Seluruh kegiatan yang seharusnya ngegunain koneksi internet juga malah terhambat,” kata Ashila Hasya, salah seorang siswi SMAN 1 Bandung. Wah, Denisa dan Ashila benar juga ya, di zaman kekinian kayak gini, komunikasi kan banyak yang menggunakan internet. Contoh saja aplikasi yang hampir digunakan oleh seluruh kalangan remaja yaitu Line. Apa jadinya media sosial ini jika internet diputus? Berapa banyak kerugian yang akan ditanggung oleh provider yang menyediakan internet di Indonesia ini? Gak kebayang deh jadinya. Kalau menurut Yonatan Kristijanto, siswa dari SMAN 22 Bandung, ia menyesalkan jika seluruh Indonesia harus merasakan dampak dari perbuatan dari Pak Indar Atmanto. Gak cuma kalangan pelajar aja lho yang menolak pemutusan koneksi internet di Indonesia. Para pengajar atau guru juga ikutan tidak setuju jika internet harus dihilangkan. Kalau menurut Pak Redi Nugroho, guru fisika dari SMA Taruna Bakti, pemutusan internet akan sangat merugikan. Bisnis, pembelajaran online, komunikasi, semua bisa terganggu, begitulah menurut Pak Redi. Sementara itu, Pak Anggi Azzi Purnama, guru bimbingan
21> MusicTerritory: Senandung Semesta
S B
konseling dari SMAN 1 Bandung berkata, ”Dari perspektif saya sebagai guru dan pelajar, tentu yang utama perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi akademik sangat terbantu oleh internet. Katakanlah seperti buku-buku ilmiah yang free, jurnal penelitian ilmiah, sharing ilmu pengetahuan lintas negara, baik dilakukan antarahli sampai dengan pelajar, dan sebagainya. Itu kan sesuatu yang sulit untuk digantikan, saya pikir mengingat efisiensi finansial dan waktu.” Setuju setuju setuju! Kita sudah mendengar tanggapan dari pelajar dan guru, kira-kira apa ya tanggapan dari orangtua? Ada nih Ibu Retno Kuswandari, ibu dari dua anak ini merasa pemerintah
Gimana perasaan kamu kalau internet hilang dari Indonesia? Denisa, SMP BPI Bandung KALO internet tiba-tiba gak ada di Indonesia pasti aku kudet setengah mampos hehe. Intinya internet itu penting buat kita di dalam bidang study maupun bersosialisasi sama kehidupan. Pokoknya kalo gak ada internet aku kecewa berat sama sedih juga. Save our internet!
Iqbal, SMPN 3 Pacet KALAU internet ilang? Nyerah rasanya.. Pasti jadi pada ilang semua juga.
Yonatan, SMAN 22 Bandung ANEH juga sih denger wacana kayak gitu. Tapi aku sebagai pelajar juga gak bisa gimana-gimana. Ya jadinya bakal ngelakuin segala hal tanpa internet.
Ashila, SMAN 20 Bandung MENOLAK! Bagi pelajar kan internet itu kebutuhan. Selain buat komunikasi, internet juga kan penunjang pendidikan. *** dhianynadya@gmail.com
seharusnya mengkaji ulang wacana pemutusan internet ini. Menurut dia, ada beberapa hal yang yang perlu dipahami bahwa dengan internet, kita dapat mengakses banyak informasi terutama ilmu pengetahuan yang sangat luas. Makanya jangan sampai deh internet itu lenyap dari Indonesia. Belia setuju sekali dengan pendapat-pendapat di atas,
21> Aksi:
21>Ensikl0belia:
Fete de la Science 2014
Lima Website yang Bikin Pintar
iya gak teman-teman? Wacana untuk hal yang besar seperti itu seharusnya dipikirkan lebih matang. Masa sih kita harus mundur ke zaman baheula sewaktu internet belum ditemukan? Tapi ya sobat Belia, coba deh bayangin, kalau aja internet beneran diputus. Kira-kira kegiatan apa ya yang bisa menggantikan kehadiran internet? Kalau menurut Ibu Retno, membaca buku adalah kegiatan yang tepat untuk menggantikan media pencarian informasi di internet. Menurut dia, buku adalah jendela dunia. Beda dengan Ibu Retno, Pak Redi lebih beralih kepada media cetak atau televisi jika internet diputus. Kalau Ashila lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya tanpa harus memikirkan untuk update Path dan unggah foto di Instagram. Ada banyak sih memang alternatif untuk menggantikan internet di dalam kehidupan kita. Pertanyaan terbersarnya adalah, apakah kita mampu? Karena jika dilihat selama beberapa tahun ini, kehidupan kita sudah bergantung kepada internet. Selain itu, masih ada dampak yang lebih besar lagi kalau seandainya internet di Indonesia benar-benar lenyap. Menurut seorang pakar IT Pak Onno W Purbo, saat ini hampir semua elemen kehidupan bergantung kepada internet. Mulai dari perbankan, perusahaan telekomunikasi, penerbangan, konsultan, perusahaan tambang, hingga pemerintah. ”Saat ini masyarakat kan banyak melakukan transaksi via internet. Perbankan, e-commerce, toko di internet, segala rupa. Kalau internet mati, bisa pusing semua tuh para pedagang, bank, dan lainnya,” kata Pak Onno. FYI, berdasarkan data dari Pak Onno, kalau dihitung-hitung saat ini masyarakat Indonesia melakukan transaksi via internet sekitar 1,5 miliar rupiah setiap menitnya! Bayangkan kalau internet mati, berapa besar nilai transaksi yang hilang. Hiyyy... Ternyata serem juga ya kalau terjadi kiamat internet di Indonesia. Ada gak sih yang bisa kita lakuin buat mencegah hal itu? Kalau Pak Onno sih ngajak kita untuk barengbareng ngasih tanda tangan di petisi yang dia buat. Petisi berjudul ”Berikan Kepastian Hukum kepada ISP & Bebaskan Indar Atmanto” ini bisa kita temukan di situs Change.org. Isinya menuntut agar pemerintah kembali menggunakan UU Telekomunikasi untuk meninjau kasus Pak Indar Atmanto, melindungi para ISP, dan membebaskan Pak Indar dari segala tuduhan. ”Sekarang ini MA (Mahkamah Agung) menentukan bahwa penyelenggara internet ilegal dan salah satu dari kami harus bayar denda 1 triliun lebih. Padahal menurut kami tidak salah apa-apa. Bantu ingatkan Pak Presiden dan Pak Menteri Kominfo untuk berbicara kepada Hakim Agung di Mahkamah Agung, agar diingatkan bahwa mereka telah salah. ISP itu tak perlu izin seluler untuk membeli bandwidth dari operator seluer dan hal itu bukan penggunaan frekuensi bersama,” tutur Pak Onno. Hmm, sedikit rumit dan membingungkan ya? Tapi yang jelas, kita semua pasti gak pengen internet lenyap dari negeri kita ini kan? Kita bantu aja yuk dengan melakukan apa yang kita bisa, sambil berdoa semoga para penyelenggara jasa internet gak perlu mematikan layanan mereka di Indonesia. Aamin barudak? Amiiiiiiin!*** dhianynadya@gmail.com g_tanjung@yahoo.com
21>Selancar: Mengambil Hikmah
Berkurban
22> Chat: Vari Noor Laksono