19
SELASA (KLIWON) 6 MEI 2014 6 RAJAB 1435 H RAJAB 1947
Facebook: www.facebook.com/beliapr
Twitter: @beliapr
E-mail: belia@pikiran-rakyat.com
FOTO: KEKE
”Semua materi uji dalam setiap babaknya disesuaikan dengan apa yang dipelajari di sekolah alias mata pelajaran produktif di SMK Farmasi, di antaranya Ilmu Resep, Farmakologi, dan Farmakognosi.”
Gimana Kesan Kamu tentang Olimpiade Farmasi Ini? Komang Devani, SMK BPK Penabur Bandung, kelas XI-A
ACARA ini sebenarnya bagus, hanya soal yang diberikan itu-itu saja, tiap tingkatan gak berbeda. Menurut saya, keseluruhan udah bagus juga ramai, tapi ke depannya harus lebih naik, lebih ada tantangannya gitu.
Iis Rika, SMK PGRI 2 Cimahi, kelas X Farmasi I SENENG. Ada seminarnya juga jadi bisa nambah motivasi, terus nambah pengalaman juga. Lombanya juga seru. Ikut ini gak rugi soalnya pengetahuan kita jadi bertambah.
Berharap Jadi Insan yang Kaya Ilmu dan Kaya Hati
J
IKA kita lihat beberapa berita yang berhubungan dengan dunia pendidikan baru-baru ini, sungguh menyedihkan. Maraknya pelecehan seks pada anak-anak usia sekolah, bocornya soalsoal UN, hingga pada kejahatan pembunuhan yang dilakukan oleh anak yang masih berusia sekolah menengah, sungguh mengerikan sekaligus sangat menyedihkan. Mengapa ini bisa terjadi? Mengapa justru di lingkungan anak-anak yang seharusnya masih sibuk dengan pendidikan, tetapi kejahatan malah makin marak terjadi? Apakah ada suatu pendidikan yang gagal disampaikan atau gagal dipahami para pelaku kejahatan itu? Dari kejadian-kejadian tersebut, rasanya pepatah ”knowledge is power, but faith is more” (pengetahuan itu adalah suatu kekuatan, tetapi keimanan memiliki kekuatan yang lebih) sepertinya ada benarnya juga. Dengan menguasai pengetahuan, memang bisa memiliki suatu kekuatan. Namun, kekuatannya itu tidak akan berarti banyak bagi kebaikan dirinya dan sesamanya tanpa adanya keimanan. Bukankah seorang manusia bisa dikatakan berarti hidupnya jika dirinya bisa memberikan suatu kebaikan pada makhluk lainnya? Seandainya saja semua insan baik para siswa, guru, para pejabat pemegang kebijakan, hingga pada petugas kebersihan dan satpam di sekolah-sekolah bisa memiliki keimanan yang teguh, mampu memegang kuat amanah yang diletakkan di pundaknya, tentu beragam kejahatan di atas tidak akan terjadi. Seandainya yang memiliki harta berlebih/kaya harta bisa memiliki juga kekayaan hati, tentu tidak akan mau membeli bocoran-bocoran soal yang akan mencurangi rekan-rekan lainnya yang berusaha bersikap jujur. Seandainya saja yang berkekurangan harta pun bisa tekun hingga jadi kaya oleh ilmu dan kaya oleh hati, tentu ia akan mengajak rekannya yang kaya harta tetapi kurang pengetahuannya untuk sama-sama belajar demi suksesnya UN. Seandainya saja oknum yang berada di lingkungan pendidikan bisa memiliki keimanan yang kuat (kaya hati), tentu tidak akan mau menukarkan sejumlah rupiah dengan membocorkan soal-soal UN. Bayangkan saja, seandainya semua orang memiliki pengetahuan yang luas dan keimanan yang teguh, rasanya soal-soal UN pun tidak perlu harus dibuat dengan beragam tipe dan penjagaan yang superketat. Seandainya saja semua bisa memiliki kekayaan hati yang luas, rasanya tentu tidak akan ada lagi tindakan-tindakan saling menyakiti, saling menghina, dan saling merendahkan hingga tidak ada lagi istilah sekolah pinggiran/buangan dan sekolah favorit. Jika semua bisa kaya oleh hati, tentu semua sekolah akan menjadi sekolah favorit yang akan banyak dituju oleh siswa siswi dari beragam kalangan. Walaupun kadang kita merasa lemah karena kita hanyalah seorang siswa yang diatur oleh sistem pendidikan yang dibuat pemerintah dan sekolah, tidak ada salahnya jika kita memulai menularkan keseimbangan antara berburu pengetahuan demi kelak hidup sukses bergelimang harta dengan tetap memegang teguh keimanan hingga jadi kaya hati. Semoga upaya kita ini sedikit demi sedikit bisa menular pada seluruh warga Indonesia hingga anakanak Indonesia menjadi insan yang kaya ilmu sekaligus kaya hati. ***
Safira Kayyisa Z, kelas VIII, SMPN 18 Bandung.
Wherever the art of medicine is loved. There is also a love of humanity. - Hippocrates
Olimpiade dan Training Motivasi SMK Farmasi Se-Jawa Barat
BAGUS banget, buat ngelatih kita. Seru lah pokonya jadi bisa ngetes apa yang udah kita serap di sekolah itu seperti apa. Mungkin tahun depan bisa diadain lagi. *** dhianynadya@gmail.com
Rahasia Sang Juara Olimpiade Farmasi
M
EMENANGI olimpiade rasanya pasti seneng banget dan jadi impian setiap pelajar. Akan tetapi, apa sih rahasia biar bisa jadi juara? Pemenang Olimpiade Farmasi Antar-SMA dan SMK se-Bandung Raya, SMK BPK Penabur mau bagibagi sedikit tips dan trik belajar mereka, nih. Ditanya soal persiapan, Devani, Shela, dan Siti mengaku nggak terlalu banyak persiapan, waktunya pun hanya beberapa hari menjelang olimpiade. Seminggu sebelum olimpiade, mereka menyiapkan waktu khusus untuk latihan soal di sekolah, biasanya mengambil jam pelajaran. Dalam sehari, mereka bisa ngerjain lebih dari 100 soal, lho. Kadang mereka latihan soal dengan bentuk cerdas cermat, tetapi perseorangan alias sendiri-sendiri. Itu bertujuan supaya mengasah kemampuan personal dalam berpikir cepat dan tanggap terhadap soal. Menurut barudak Penabur ini, ada satu hal yang paling penting, yaitu keseimbangan. Antara belajar dan refreshing itu harus seimbang, jangan melulu belajar, jangan juga refreshing terus-terusan. ”Kita latihan soal pas di sekolah aja, pulang ke rumah nonton TV sama main. Di sekolah kan udah pusing sama soal, ya di rumah waktu buat hiburannya gitu. Hehehe...,” kata Devani. Bener juga sih, di sekolah kan memang waktunya khusus untuk belajar, jadi harus dimanfaatkan secara maksimal buat menyerap pelajaran. Jadi, kalau di sekolah kita udah paham dan ngerti isi pelajarannya, waktu di rumah bisa digunakan buat hal-hal lain, misalnya bermain dan mencari hiburan biar gak stres belajar. Akan tetapi. jangan kebablasan juga loh.... PR tetep kudu dikerjain. Selain bagi waktu buat belajar dan bermain, cewe-cewe ini punya tips tambahan yaitu banyak berdoa dan minta restu orangtua. Ini penting, supaya hati dan pikiran tenang saat menghadapi olimpiade. Nah, bisa ditiru kan buat para calon juara lainnya! ***
S B
EKOLAH Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Jawa Barat jumlahnya cukup banyak. Di antara jumlah tersebut, nggak sedikit pula yang memiliki program produktif atau jurusan farmasi. Sayangnya, selama ini barudak SMK Farmasi nggak cukup sering dapet ruang buat unjuk gigi dan nunjukkin kebolehannya. Nah, ajang langka dihadirkan oleh Sekolah Tinggi Farmasi Bandung (STFB), pada Rabu (30/4/2014). Mahasiswa STFB yang menekuni Program Profesi Apoteker menyelenggarakan gelaran seru bertajuk ”Olimpiade dan Training Motivasi SMK Farmasi se-Jawa Barat”. Lebih dari 100 siswa SMK Farmasi dari seluruh penjuru Jawa Barat turut berpartisipasi dalam kompetisi di bidang farmasi dalam ajang ini. ”Olimpiade dan Training Motivasi SMK Farmasi se-Jawa Barat” berlangsung mulai pukul 8.00 dengan pembukaan dari Mulyana selaku Ketua Yayasan, Yudi Padmadisastra selaku Ketua STFB, Rahmat Santoso selaku Ketua Program Profesi Apoteker STFB, serta M Roffi selaku ketua pelaksana.
Serunya ajang ini langsung kerasa ketika babak penyisihan dimulai. Para peserta yang berjumlah 156 orang dari 30 sekolah ini dibagi ke dalam 52 tim. Pada babak penyisihan, para peserta tersebut diberikan soal tertulis. Hanya 15 peserta dengan jawaban benar paling banyak dan waktu tersingkatlah yang nantinya akan maju ke babak semifinal. ”Semua materi uji dalam setiap babaknya disesuaikan dengan apa yang dipelajari di sekolah alias mata pelajaran produktif di SMK Farmasi, di antaranya Ilmu Resep, Farmakologi, dan Farmakognosi,” ujar M Roffi menjelaskan. Setelah babak penyisihan berakhir, seluruh peserta mengikuti training motivasi sambil menunggu pengumuman 15 besar yang lolos ke babak selanjutnya. Pembicara dalam training ini adalah Abdul Malik Nasrullah. Wah, training ini benar-benar memberi manfaat loh! Para peserta diberi wejangan yang sangat menginspirasi mulai dari perihal pengenalan diri sendiri hingga motivasi belajar. Usai training motivasi, para peserta diberi waktu untuk istirahat sejenak. Setelah itu, tibalah saat yang cukup menegangkan, yaitu pengumuman 15 tim yang lanjut ke babak
semifinal. Nggak lama kemudian, babak semifinal langsung dimulai. Kali ini bentuk kompetisi nggak lagi berbentuk tes tertulis, melainkan semacam cerdas cermat. Babak ini berlangsung alot dan menyisakan lima tim yang lolos ke babak final. Babak final pun gak kalah serunya sama penyisihan. Masih menggunakan format cerdas cermat, di babak pertama masing-masing tim diberi lima pertanyaan dengan bobot 100 poin kalau jawabannya benar dan pengurangan 50 poin jika salah. Selesai babak final pertama, ada tiga tim yang punya nilai sama dan langsung berlanjut ke babak rebutan untuk menentukan pemenang olimpiade. Dari babak final yang persaingannya superketat ini, kemudian dinobatkan SMK BPK Penabur sebagai juara pertama, SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang sebagai juara kedua, dan SMK Bina Insan Mulia sebagai juara ketiga. Para pemenang ini membawa pulang piala, sertifikat, serta hadiah uang tunai. Selamat ya untuk para pemenang! *** hanifauziaramadhani@gmail.com dhianynadya@gmail.com
dhianynadya@gmail.com
Indeks:
M Zaky, SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang, Kelas XI-I Farmasi
20> Skul:
21> Aksi:
SMKN 1 Tasikmalaya
Festival Pelajar Jawa Barat 2014
21> MusicTerritory:
21> EnsiklObelia:
E=MC², Pendidikan, Musik, dan Kreativitas Jadi Satu!
Serba-serbi Hardiknas
22> Review:
22>Chat: Rotten To The Core