Epaper Belia 4 Agustus 2015

Page 1

21

SELASA (KLIWON) 4 AGUSTUS 2015 19 SYAWAL 1436 H SAWAL 1948

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: ISTIMEWA

ALIAN yang baru masuk SMP atau SMA pasti sudah melewati yang namanya masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) kan? Well, dulu MOPDB ini lebih dikenal dengan istilah masa orientasi siswa atau MOS. Nah sekarang ini banyak kalangan guru dan orangtua yang menentang pelaksanaan MOPDB padahal MOPDB ini bagus juga buat ajang seruseruan dan pengenalan sekolah serta lingkungan baru. Setuju? Anyways, yang jadi masalah adalah masih banyaknya orang yang memanfaatkan momen MOPDB ini sebagai ajang perpeloncoan. Padahal, menurut Sekjen Forum Guru Independen Indonesia (FGII) Pak Iwan Herwawan, masa orientasi buat peserta didik baru ini ada untuk menjadi sarana buat siswa supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Oleh karena itu, sekolah dan OSIS harusnya memperkenalkan apa yang akan dialami atau dilaksanakan oleh siswa baru. ”Misalnya seputar kegiatan belajar-mengajar, kurikulum, peminatan, sarana dan prasarana sekolah, karyawan serta guru-guru, ekskul, sampai tata tertib siswa, itu kan yang penting,” kata Pak Iwan. FYI, menurut Pak Iwan, awalnya perpeloncoan

K

merupakan bentuk perilaku westernisasi berbau rasis yang awalnya berasal dari Amerika untuk mencegah orang kulit hitam dan berwarna masuk ke sekolah di Amerika walaupun mereka adalah orang-orang pintar. Perpeloncoan ini juga bukan dilakukan oleh pihak sekolah tetapi oleh siswanya. Sementara itu, di Indonesia, awal terjadi perpeloncoan dilakukan oleh orang-orang Belanda yang membatasi orang pribumi untuk bisa sekolah. Tujuannya supaya orang-orang pribumi menjadi takut dan enggak berani sekolah. Nah perpeloncoan ini pun berkembang dan berlanjut sampai sekarang dengan bentuk yang bervariasi, salah satunya dengan pemberian tugas yang aneh dan berat. Sebenarnya nih masa orientasi buat siswa baru sah-sah saja dilakukan asalkan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 55 Tahun 2014, di mana dalam MOPDB ini tidak ada unsur kekerasan, pelecehan, dan tindakan lain yang merugikan peserta didik baru baik secara fisik maupun psikologis, di dalam ataupun di luar sekolah. Jadi kalau siswa enggak mau lagi ke sekolah, sakit, atau stres karena berbagai bentuk tugas yang sulit, itu sudah temasuk kekerasan psikis dan dalam undang-undang sudah masuk kategori pidana.

... MOPDB harus dibuat menyenangkan, tetapi bukan berarti jadi kaku.

Terkait dengan banyaknya guru dan orangtua yang menentang MOS atau MOPDB, meskipun mereka bahkan pernah merasakan yang lebih keras (ala militer), menurut Pak Iwan, pelaksanaan masa orientasi yang mengandung unsur perpeloncoan akan berdampak pada psikologis siswa, yaitu adanya motivasi buat siswa baru untuk menjadi pengurus OSIS supaya bisa balas dendam. Berkaitan dengan hal ini, M Yasyril selaku Ketua OSIS

SMAN 3 Bandung angkat suara. ”MOPDB yang dianggap ajang balas dendam harus dibenahi dengan eksekusi yang cerdas,” ujarnya. Menurut Yusyril, alih-alih membangun karakter, MOPDB yang dilaksanakan dengan unsur perpeloncoan justru malah akan mematikan karakter generasi penerus bangsa. Pak Iwan pun menambahkan, ”Makanya MOPDB harus dibuat menyenangkan, tetapi bukan berarti jadi kaku. Panitia harus kreatif membuat permainan yang menyenangkan dan menarik. Siswa baru juga jangan sampai takut kepada seniornya tetapi buatlah mereka jadi senang dan kagum, perlihatkan kemampuan senior kepada siswa baru sehingga timbul rasa simpati bukan empati.” Selain Pak Iwan, Bu Eli yang juga guru SMAN 9 mengatakan, MOPDB tanpa kekerasan, perpeloncoan, serta bullying akan lebih baik daripada dengan kekerasan, dan mungkin bisa mencetak generasi yang lebih baik. ”Lagi pula masa orientasi kan masa pengenalan bukan masa perpeloncoan atau bullying,” kata Bu Eli. Oh ya, seperti yang tadi dibahas, pendapat tentang MOPDB juga ditanggapi beragam oleh orangtua siswa. Ayah Slamet misalnya, yang anaknya baru masuk SMP. Menurut dia, MOPDB kali ini eng-

gak begitu berat kayak yang dialami dua anaknya beberapa tahun yang lalu. Ayah Slamet menuturkan kalau dirinya enggak khawatir dengan pelaksanaan MOPDB, apalagi sekarang ada peraturan dari pemerintah yang mengharamkan perpeloncoan. Baginya MOPDB itu sangat penting terutama untuk proses adaptasi siswa dengan lingkungan dan teman baru. Namun yang disayangkan dari pelaksanaan MOPDB ini adalah kebiasaan turun temurun agar para siswa baru membawa barang-barang yang dirasa enggak ada kaitannya dengan proses pengenalan pada lingkungan sekolah. ”Tiap hari anak saya harus bawa macem-macem makanan, mending kalau disuruh bawa yang gampang dicari, biasanya kan barangnya suka susah,” katanya. Ayah Slamet berharap kalau ospek alias MOPDB tetap dilakukan tetapi dengan muatan yang memang bermanfaat bagi para siswa. ”Ya ospek enggak masalah yang penting materi yang diberikan bermanfaat seperti materi yang bersifat menambah wawasan,” ujarnya. Nah, kalau menurut kalian gimana?*** agniahadini@yahoo.com hanifauziaramadhani@gmail.com rani_mulyati@yahoo.co.id

MOPDB di Beberapa Sekolah SMAN 9 Bandung

SMAN 3 Bandung

SMAN 11 Bandung

KALAU tahun sebelumnya OSIS jadi panitia inti dari MOS atau MOPDB, tahun ini karena adanya sistem baru dari Kemendikbud, panitia inti MOPDB di SMAN 9 Bandung adalah para guru sedangkan OSIS hanya sebagai fasilitator. Oleh karena itu, dalam MOPDB sekarang pemateri dan pengisi acaranya juga, menurut Wakil Ketua OSIS SMAN 9 Bandung Aditya, lebih banyak dari guru serta tugas-tugas yang diberikan juga enggak terlalu berat. MOPDB di SMAN 9 Bandung ini berlangsung empat hari. Nah selama empat hari ini para siswa baru diberikan tugas-tugas untuk membawa keperluan MOPD, diajarkan izin-izin lewat kepada guru dan senior, himne, dan mars SMAN 9 Bandung. Uniknya nih, selama MOPDB ini para siswa baru diajarkan untuk bersosialisasi dengan para seniornya dengan cara meminta kesan pesan dan tanda tangan kepada para senior. Mereka yang dapet tanda-tangan terbanyak bakalan dapet reward. Untuk acaranya sendiri, MOPDB SMAN 9 Bandung diisi dengan berbagai permainan, demo ekskul, dan berbagai materi penunjang khususnya budi pekerti. Menurut salah seorang siswa baru, Kholid, acara MOPDB tahun ini lebih seru dan enggak memberatkan. ”Dan yang paling berkesan, di sini diajarin salam-salam unik,” kata Kholid.***

SERUPA dengan SMAN 9 Bandung, MOPDB di SMAN 3 Bandung dipegang oleh pihak guru. ”Dari OSIS hanya pengenalan organisasi dan ekstrakurikuler,” tutur M Yasyril selaku Ketua OSIS SMAN 3 Bandung. Selain materi tersebut, banyak materi lainnya yang disampaikan oleh para guru yang tentunya berguna banget buat dipahami oleh siswa baru seperti visi dan misi sekolah, manajemen 1567, wawasan wiyata mandala, bimbingan konseling, penanaman konsep pengenalan diri, akhlak mulia dan tata karma, kepramukaan, serta masih banyak lagi. FYI, di SMAN 3 Bandung ini MOPDB hanya dilaksanakan selama dua hari dan tidak ada tugas yang diberikan kepada siswa baru. Yasyril menuturkan, MOPDB di SMAN 3 Bandung ini berfokus pada penanaman nilai karakter dan pemaknaan nilai kehidupan. ***

NAH, kalau di SMAN 11 Bandung, MOPDB juga dilaksanakan selama empat hari nih! Disa, anggota OSIS SMAN 11 Bandung menuturkan, MOPDB di sekolahnya berfokus pada penerapan kedisiplinan dan juga pengenalan sekolah. Eits, caranya tentu menyenangkan dan enggak berunsur perpeloncoan dong! ”Kami nerapin ke adik-adik tentang etika dan sopan santun, baik ke rekannya, kakak kelas, dan guru. Kami juga ngelatih agar adik-adik sigap dan bisa lebih dewasa, enggak bermanja-manja lagi, soalnya dunia SMA udah beda sama SMP gitu,” tutur Disa. Selain pemberian materi-materi, placement test untuk penjurusan siswa baru juga masuk dalam agenda MOPDB SMAN 11 Bandung. Ada juga demo ekskul di hari terakhir MOPDB yang seru abis. Ah, satu lagi agenda seru di MOPDB SMAN 11 Bandung adalah senam ceria di pagi hari yang enggak cuma bikin badan bugar tapi juga mengundang gelak tawa. Hihihi!***

agniahadini@yahoo.com

hanifauziaramadhani@gmail.com

hanifauziaramadhani@gmail.com

I THINK THERE SHOULD BE A GOOD BALANCE BETWEEN BEING A GOOD STUDENT AND BEING ABLE TO ENJOY YOUR HIGH SCHOOL LIFE. - Vanessa Minnillo

Tantangan Awal Semester A

WAL semester merupakan hari baru untuk kita semua. Pada semester ini, pasti kita akan menemukan hal-hal yang baru, seperti teman baru, seragam baru, sepatu baru, dan lain-lain. Tidak terkecuali tantangan baru yang mungkin akan membuat kita pusing di kemudian hari jika kita tidak pintar dalam mengatasinya. Awal semester ini banyak tantangan

baru yang akan kita hadapi, mungkin salah satunya yang sudah pasti adalah tingkat kesulitan pelajaran yang bertambah sehingga menuntut kita untuk lebih rajin dalam belajar agar dapat menguasai mata pelajaran tertentu. Lalu mungkin variabel lainnya yang akan menjadi masalah adalah pertemanan, percintaan, organisasi, dan lain-lain. Bagi kita yang belum biasa, mungkin kita

22> Skul SMK Bhakti Kencana Limbangan

23> Aksi 1. Sasikirana Dance Camp 2. Cosplay Bandung

akan kewalahan dalam mengatasi halhal tersebut, tetapi jangan sampai kita menyerah. Ingatlah, sesungguhnya masa-masa sekolah kita akan menentukan akan menjadi apa kita ke depannya. Kita hidup ini ibarat membawa sebuah kantong, dan orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang di saat mereka menyusuri kehidupan, mereka selalu

23> MusicTerritory: 1. Bandung Blasting 2015 2. Sore Sore 3. Rebelsoul Resurrection

mengisi kantong tersebut dengan halhal baik yang akan berguna bagi mereka di kemudian hari. Karena itulah terkadang orang-orang sukses memiliki kisah menarik di balik kesuksesan mereka karena mereka memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi tantangan-tantangan mereka untuk meraih kesuksesan. Dalam mengatasi tantangan-tantang-

an tersebut mungkin banyak cara yang dapat dilakukan, tetapi aku cuma ingin ngasih satu yang menurut aku umum. Kata guruku, jika kalian mendapatkan masalah, gunakanlah akal pikiran kalian karena akal merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita untuk menyelesaikan masalah. Jika kita menggunakan hati dalam menyikapi suatu masalah alias baper, yang akan kita

temukan hanyalah rasa sakit yang kian berlarut-larut. Akan tetapi, jika kita menggunakan akal, insya Allah kita akan menemukan pemecahan dari masalah tersebut dan masalah tersebut dapat terselesaikan. Semoga bermanfaat untuk sobat belia sekalian.*** Ghifari Raihan Silam Siregar, SMA Negeri 20 Bandung

24> Review: 23> Gaya Casual Tees

24> Chat: JERUJI


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.