19
SELASA (KLIWON) 2 DESEMBER 2014 9 SAFAR 1436 H SAPAR 1948
FOTO: KEKE & DOK.
VoxPop ALAU hari Senin (1/12/2014) kemarin temen-temen banyak melihat lambang pita berwarna merah di mana-mana, nggak usah heran! Pita merah tersebut merupakan simbol Hari AIDS Sedunia yang memang diperingati tiap 1 Desember. Setiap tanggal tersebut, orangorang di berbagai belahan dunia memperingati penyakit yang hingga kini belum ada obatnya tersebut. Tanggal 1 Desember dipilih karena menurut James Bunn, seorang anggota WHO yang juga seorang jurnalis, Desember merupakan bulan di mana pemberitaan media massa sangat tinggi. Tanggal pertama adalah tanggal yang mudah diingat. Dengan demikian, jika AIDS diperingati pada tanggal tersebut, orang-orang akan menaruh perhatian lebih terhadap AIDS. Diharapkan dengan adanya perhatian tersebut, orang akan lebih peduli terhadap AIDS. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang menyerang sistem ketahanan tubuh manusia. Penyakit AIDS berkembang dari HIV (Hu-
K B
man Immunodeficiency Virus). Virus HIV membutuhkan sel-sel antibodi manusia untuk berkembang biak sehingga akhirnya orang yang mengidap virus tersebut berkurang antibodinya. Orang yang terinfeksi HIV dan tidak menerima penanganan secara baik akan berkembang menjadi AIDS. Menurut sejarah, penyakit ini pertama kali ditemukan di dunia pada tahun 1959 setelah seorang laki-laki meninggal dunia di Kongo. Dari hasil diagnosis, ditemukan virus HIV pada plasma darah laki-laki tersebut. Laki-laki ini juga dinyatakan sebagai penderita HIV pertama yang meninggal dunia. Nah, sejak saat itulah ditemukan pula kasus-kasus HIV lainnya. Penyakit ini pun mulai meluas, hingga akhirnya masuk ke Indonesia. Pada tahun 1983, diadakan pemeriksaan terhadap waria-waria di Jakarta dan hasilnya tiga orang dari mereka dicurigai mengidap HIV tetapi belum terbukti. Dua tahun kemudian seorang wanita muda masuk rumah sakit dan dinyatakan terinfeksi virus tersebut, setahun kemudian wanita tersebut meninggal dan menjadi kasus HIV-AIDS
pertama di Indonesia. Orang yang mengidap HIV-AIDS di Indonesia disebut dengan ODHA alias orang dengan HIV-AIDS. Kru belia sempat ngobrol dengan seorang dokter di Klinik Teratai Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Nirmala Kesumah, dr. MAA. tentang HIV-AIDS. Dokter Nirmala memaparkan, virus HIV yang dapat berkembang menjadi AIDS ini bisa berkembang di empat bagian tubuh manusia. Yang pertama adalah darah. Makanya, kalau terjadi pertukaran darah melalui transfusi atau penggunaan jarum suntik berbarengan, penularan virus ini sangat mungkin terjadi. Kedua, air susu ibu. Selain itu, sperma dan cairan vagina. So, yeah, penularan virus HIV terjadi melalui hubungan seks. HIV dan HAM Sekarang, mari kita ngobrol soal HIV dan kaitannya dengan hak asasi manusia (HAM). Kalau kamu pernah baca tentang The Universal Declaration of Human Rights, kamu pasti tahu kalau setiap orang di muka bumi ini punya hak atas kesetaraan, bebas dari diskriminasi, hak untuk hidup, dan seperangkat hak-hak lainnya. Mengamini hal tersebut, sebuah organisasi berbasis komunitas bernama Rumah Cemara didirikan. Organisasi ini diperuntukkan bagi ODHA, pengguna narkoba, dan
masyarakat kurang beruntung secara sosial lainnya. Rumah Cemara concern terhadap peningkatan kualitas hidup baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual mereka. Caranya? ”Banyak! Di antaranya adalah dengan berbagi pengalaman, kekuatan, harapan, serta informasi di antara sesamanya,” begitu ujar Ginan Koesmayadi, salah seorang pendirinya. Organisasi yang punya basecamp di daerah Gegerkalong ini juga kerap mengadakan berbagai kegiatan yang tujuannya untuk menghapuskan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. Anyways, menjalani tes HIV dan mendapat treatment kesehatan yang layak juga bagian dari HAM, loh! Menurut UU Kesehatan No. 36, semua orang berhak mendapatkan informasi tentang kesehatan dan semua orang berhak dibukakan akses untuk kesehatan dirinya. Jadi, kalau kamu atau ada orang di sekitarmu yang dirasa berisiko terkena HIV, please get tested! Dokter Nirmala bilang, untuk menjalani tes ini, tinggal datang ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. ”Sekarang alat tes HIV ini sudah banyak tersedia di klinik, bidan, dan rumah sakit,” katanya.*** hanifauziaramadhani@gmail.com rani_mulyati@yahoo.co.id dhianynadya@gmail.com
Tahukah Kamu Gimana Caranya Terhindar dari HIV-AIDS? Baharini Rahma Dinni, SMAN 19 Bandung kelas XII KALAU menurut aku ya, cara kita buat mencegah supaya terhindar dari HIV-AIDS itu dimulai dari kesadaran diri sendiri buat gak ngelakuin seks bebas, narkoba, sama pemakaian jarum suntik gitu. Kita juga bisa ikut seminar atau organisasi kesehatan. Ya dimulai dari menghindari hal kecil juga bakalan sangat berdampak buat hidup kita, soalnya HIV-AIDS itu bahaya banget kan!
Delita Nuurdianti, SMAN 19 Bandung kelas XI CARA saya ya memilih temen dengan baik dan jangan main dengan sembarangan orang. Yang pasti harus selalu mendekatkan diri dengan Allah.
Destry, SMKN 1 Bandung kelas XII
...kalau kamu atau ada orang di sekitarmu yang dirasa berisiko terkena HIV, please get tested!
Mitos atau Fakta?
P
ENGETAHUAN seputar HIV-AIDS memang belum dipahami secara menyeluruh oleh kebanyakan orang. Mitos dan fakta seputar virus penyakit tersebut jadi sulit dibedakan. Kru belia sempat ngajak ngobrol beberapa pelajar tentang hal-hal yang mereka pikir mereka tahu tentang HIVAIDS. Berikut ini beberapa pernyataan dari para pelajar tersebut disertai hasil diskusi kru belia dengan Ginan Koesmayadi dari Rumah Cemara dan Dokter Nirmala dari Klinik Teratai Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
S
UDAH beberapa hari ini kita merasakan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak yang sudah dijadikan sebagai keputusan pemerintah. Banyak masyarakat yang mendukung kebijakan ini, tetapi tak sedikit pula masyarakat yang kontra dengan kebijakan yang dibuat oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Ketidaksetujuan sebagian masyarakat membuat hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti demo dan bentrok di sana sini. Harga BBM hanya naik Rp 2.000, dari 6.500 menjadi 8.500. Karena kenaikan harga BBM, harga-harga yang lain pun jadi ikut melambung. Apalagi bagi anak sekolah, pasti sekarang kesusahan dengan harga ongkos angkutan umum dan harga jajanan yang melunjak naik, sedangkan jumlah uang jajan tak sedikit pun dinaikkan. Akan tetapi, jika kita pikir-pikir lagi kenapa kita harus mengeluhkan masalah ini yang sama sekali tak akan bisa mengubah kebijakan yang sudah dibuat. Sebenarnya kita mampu mengambil sisi positif dari kenaikan harga BBM, misalnya sobat belia yang terbiasa menggunakan kendaraan sendiri bisa berpindah naik angkot, hal tersebut bisa membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara. Jangan mengeluh lagi. Masa kamu bisa beli barang-barang branded yang harganya mahal banget, sedangkan harga bensin yang cuma Rp 8.500 diributin sampai segitunya. Niat pemerintah kan baik, ingin mengurangi jumlah subsidi BBM yang tidak tepat sasaran agar tidak membahayakan kas negara. Siapa tahu dengan upaya ini, krisis keuangan tak lagi dialami masyarakat Indonesia dan teman-teman kita yang berkekurangan dapat terkurangi bebannya. Apa salahnya kita mendukung kebijakan pemerintah selama niatnya ingin mengubah Indonesia menjadi lebih baik. ***
1. ”HIV-AIDS nggak ada obatnya.” Ada obatnya, namanya antiretroviral, tetapi tidak menyembuhkan secara total. Obat tersebut dapat meningkatkan taraf hidup ODHA. 2. ”Obatnya HIV-AIDS tuh tokek.” Mitos. Tokek belum dibuktikan secara ilmiah mampu menyembuhkan HIV-AIDS. 3. ”HIV-AIDS itu penyakitnya kaum homoseksual.” Awalnya memang diduga seperti itu, tetapi sekarang justru penderita HIVAIDS lebih banyak dari kaum heteroseksual. Semua orang tidak memandang orientasi seksual atau apa pun, rentan terkena HIV-AIDS kalau melakukan perilaku yang memang berisiko. 4. ”ODHA lebih gampang sakit dan umurnya lebih pendek.”
Indeks:
Beryl Kathryn, SMAN 1 Banjaran
20> Skul: SMK Negeri Situraja
21> MusicTerritory: Lucky Friday Night
ODHA memang lebih rentan terkena
penyakit kalau tidak mengonsumsi obat. Kalau masalah umur sih, bukan urusan manusia. 5. ”Virus HIV-AIDS kan menular lewat darah, jadi mungkin aja ketularan gara-gara nyamuk yang habis nyedot darah ODHA.”
MENURUT aku biar terhindar dari HIV ya hindari pergaulan bebas, memilih teman yang terhindar dari hal-hal negatif, terus menyibukkan diri jika mulai tergoda dengan hal-hal negatif.
Ratih Yuliani, SMAN 1 Gununghalu kelas XII HIV-AIDS kan akibat dari seks bebas, jadi tidak terlibat pergaulan bebas. Kita juga harus mengetahui dampak negatif dari HIV-AIDS
Novianti, SMK ICB Cinta Niaga kelas X HIV-AIDS kan bahaya jadi kita harus menjaga diri dan harus bisa pilih teman sama pergaulan.*** rani_mulyati@yahoo.co.id
Namanya juga HIV; Human Immunodeficiency Virus. Jadi virusnya hanya hidup di dalam tubuh manusia. 6. ”Pakai jarum barengan nggak apa-apa kalau nggak sering.” Kamu nggak akan pernah tau jarum yang mana yang steril dan yang nggak, mana yang membawa virus HIV dan yang nggak. So, don’t you even dare to try! 7. ”Kalau orangtuanya HIV-AIDS, anaknya pun pasti kena.”
Quotes
"YOU CAN'T GET AIDS FROM A HUG, A HANDSHAKE, OR A MEAL WITH A FRIEND" - Magic Johnson
Nggak! Sekarang ada program yang namanya PMTCT (Prevention of Mother to Child Transmission) alias pencegahan penularan dari ibu ke anak. Jadi sekarang ini ODHA bisa punya anak tanpa menularkan virus yang diidapnya. 8. ”Treatment kesehatan buat ODHA mahal pisan.” Memang mahal, obatnya aja sekitar Rp 500.000 sampe Rp 1 juta. Eits, tapi karena disubsidi pemerintah, jadi gratisss!*** hanifauziaramadhani@gmail.com
21>AKsi:
21>Gaya:
Komunitas PensilKertas
The Black Shoes
22> Chat: Ginan Koesmayadi