Epaper Belia 29 November 2016

Page 1

21

SELASA (PON) 29 NOVEMBER 2016 29 SAFAR 1438 H SAPAR 1950

Gold & Silver Winner IYRA 2016 untuk Belia Pikiran Rakyat Terima T erima Kasih Masyarakat Jawa Barat

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Instagram: beliapr FOTO: BINTANG.COM, BUNDERANCILIK.COM, KAMPUNGDONGENG.COM

Manfaat Dongeng yang (Mungkin) Nggak Kamu Sadari

N

GEH nggak sih guys, sebenarnya banyak banget manfaat dongeng yang melekat di diri kita dan terbawa ke kehidupan sehari-hari, bahkan sampai sekarang. Apa aja tuh kira-kira? Nih, belia rangkum buat kalian. Kuy ah!

GENERASI sekarang pada hafal nggak sih sama Si Kabayan? Duh kuper banget kalau sampai nggak hafal. Jangankan orang Sunda, se-Indonesia juga kayaknya tau siapa itu Kabayan. Tokoh yang sering diceritakan sebagai figur yang cerdik dan bodor ini khas banget dengan budaya Parahyangan. Dongeng si Kabayan ini punya berbagai macam versi, bahkan beberapa di antaranya amat terkenal dan pernah difilmkan lho.

N

AH, ngomongin tentang Si Kabayan ini, Minggu (20/11) kemarin Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat dan Ikatan Duta Bahasa Jawa Barat mengadakan acara Revitalisasi Cerita Kabayan dengan tajuk Perekaciptaan Dongeng Melalui Budaya Literasi. Kegiatan yang diadakan selama dua hari di Hotel Travelo Bandung ini diikuti oleh 250 peserta yang terdiri atas beberapa kalangan di antaranya duta bahasa, komunitas baca, komunitas budaya, pelajar, mahasiswa, dan umum. Selama rangkaian acara berbagai kegiatan dilakukan dan tentunya termasuk penulisan dongeng Kabayan versi baru. Di akhir, dipilih 5 cerita terbaik dan 100 besar cerita yang akan dibukukan dalam antologi Dongeng si Kabayan. Seru ya? Eh iya, ngomong-ngomong, kenapa sih emangnya perlu dilakukan revitalisasi dongeng si Kabayan ini? Kalau menurut Pak Abdul Khak selaku Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, kegiatan ini sengaja dilakukan karena merupakan bagian dari program literasi sebagai bentuk cinta terhadap kebahasaan, baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah, terhadap budaya daerah dan tentu budaya literasi. Selain itu, memang sedang timbul kekhawatiran kalau suatu hari pemahaman masyarakat, khususnya anak muda, tentang si Kabayan ini terputus. Kenapa bisa terputus, karena dulu biasanya kisah si Kabayan banyak dituturkan melalui dongeng, sementara saat ini budaya mendongeng sedang “tertidur”. Padahal budaya dongeng ini penting banget buat melestarikan kisah-kisah terutama cerita kedaerahan guys... Selain itu, Pak Abdul Khak juga bilang, sebetulnya dongeng itu punya dampak yang besar. “Dongeng ini sebetulnya bentuknya pasif kan ya, jadi dari sisi pendengar, orang itu ibaratnya botol. Nah botol itu diisi dulu dengan apa (dongeng-red.), lama-lama mungkin setelah botol itu mulai penuh ada reaksi, ya jadi kami berharap ketika anak mendengarkan dongeng itu ada hal-hal yang akan membekas dan terbawa hingga dewasa. Harapannya juga dari mendongeng, karena terbiasa mendengar berbagai cerita, setelah dia bisa membaca dia akan terpicu untuk terus memperkaya diri dengan mencari berbagi bahan bacaan. Lalu setelah membaca dan dirasa cukup banyak pengetahuannya, tentu orang

- Menanamkan Nilai-nilai Moral Coba siapa yang inget pernah diceritain soal Malin Kundang yang berubah jadi batu gara-gara durhaka sama ibunya? Atau tentang Jaka Tarub yang ditinggal istrinya ke kahyangan karena ketauan pernah menyembunyikan selendang si bidadari? Yup, meski berdasar fantasi, dongeng-dongeng itu tanpa sadar kita jadi paham kalau kita nggak boleh durhaka sama orang tua dan jangan suka berbohong kan? - Mengasah Imajinasi Saat mendengarkan dongeng kita bakal diceritain tentang deskripsi sosok tokoh dongeng itu, setting tempat dan waktunya, juga adegan per adengan yang ada. Tanpa sadar kita lagi mengembangkan daya imajinasi kita loh guys, bahkan ada penelitian yang bilang kalau anak yang sering didongengi sebelum tidur daya imajinasinya jauh lebih kuat daripada yang nggak. - Mengenal Berbagai Budaya Dari dongeng kita dikenalkan dengan

ingin menularkan hal tersbebut ke orang lain jadilah tradisi menulis itu dimulai, dia menulis, begitu seterusnya,” tutur Pak Abdul Khak panjang lebar. Ini juga diamini sama salah satu pakar bahasa Ibu Yostiani Noor Asmi Harini waktu ngobrol sama belia. Katanya nih, mendongeng memang sangat erat kaitannya dengan budaya membaca dan menulis seseorang. Hal ini karena mereka yang sering didongengi oleh orangtuanya sejak kecil mempunyai rasa ingin tahu yang lebih tinggi tentang kelanjutan sebuah cerita. Makanya mereka yang sudah tidak didongengi ini pun bakal lebih aktif mencari sumber bacaan lain. “Perasaan mereka juga akan semakin halus ketika dibiasakan didongengi. Hal ini bakal berbeda dengan mereka yang tidak pernah didongengi dan itu sangat terlihat perbedaannya, mereka juga lebih punya jiwa sastra yang tinggi, lebih bisa menghargai, dan punya sopan santun,” kata dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini. Terus terus, menurut Bu Yostiani, manfaat dongeng bahkan bukan hanya untuk anakanak tapi juga remaja kayak kita dan orang dewasa sekalipun. Dalam mendongeng terdapat interaksi antara yang mendongengi dengan yang didongengi, melalui interaksi inilah terjalin komunikasi dan penanaman nilainilai yang positif. Bukan cuma itu, Bu Yostiani juga menjelaskan melalui dongeng, komu-

nikasi antara orangtua dan anak pun bisa berjalan dengan baik dan bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. “Anak bisa bercerita tentang keseharian mereka, termotivasi dan berpikiran positif, dan orangtua bisa memantau perkembangan anaknya. Remaja juga perlu menyimak dongeng karena dari dongeng kita bisa memiliki inspirasi, pemantik untuk memiliki mimpi, dan sarana hiburan juga. Dongeng juga kaya akan imajinasi dan inspirasi sekaligus meningkatkan kreativitas,” jelasnya. Psst, khasiat dongeng ini udah terbukti lho, menurut pengakuan Kinanti Wening Asih, sobat belia yang baru aja jadi runner up lomba presentasi ‘My Life Plan’ di Festival Duta Baca 3 tingkat SMP dan SMA di ITB kemarin, salah satu faktor yang bisa bikin dia kayak sekarang adalah kebiasaan mendongeng yang sering dilakukan ortunya sejak kecil. “Dari kecil saya memang sudah sering didongengin sebelum tidur sama orangtua. Biasanya saya didongengin cerita para nabi, tokoh dunia, dan cerita inspiratif. Saya juga sering dikasih banyak buku oleh ayah saya, dari situ saya jadi suka baca, dapet banyak inspirasi, dan sering ikutan lomba,” kata siswi SMPN 2 Bandung ini. Tuh kaaan? Yuk ah kenalan lagi sama dongeng!*** dhianynadya@gmail.com agniahadini@yahoo.com

Dongeng Apa Sih yang Paling Kamu Inget Sampe Sekarang? Alya Madani, kelas XII SMA 2 Bogor AKU paling inget dongeng Malin Kundang karena dari dulu sering dengar dari ibu, guru, dll.

Faryza Hasna Shalihah, kelas XII SMAN 8 Bandung YANG paling aku inget dan aku suka sih dongeng Sangkuriang soalnya aku tinggal di Bandung jadi daridulu selalu diceritain dongeng itu.

Fisabilillah Hadisyah Siregar, kelas XII SMAN 2 Bogor

berbagai budaya, kita jadi tahu kalau di Eropa itu banyak kastil-kastil dan kerajaan, kita juga jadi hafal kalau di Bandung ada gunung Tangkuban Parahu dari kisah Sangkuriang, terus candi di Prambanan itu ada seribu gara-gara cerita Roro Jonggrang yang minta dibikinin candi sebagai syarat menerima lamaran sang Raksasa. See? Dongeng itu seasyik itu loh hehehe. - Sarana Relaksasi Kadang-kadang kita bosen kan baca buku pelajaran mulu atau baca berita yang isinya gitu-gitu aja? Nah, remaja kayak kita juga sah-sah aja mau baca dongeng lagi, itung-itung refreshing dan bikin pikiran kita senang karena biasanya cerita-cerita dongeng itu menghibur. Dengan baca dongeng kita bisa sekalian nabung cerita biar bisa dongengin adek deh. - Melatih Public Speaking Nah, kalau ini adalah manfaat mendongeng. Buat yang punya adek atau ponakan yangmasih kecil jangan ragu buat dongengin mereka ya guys, selain bisa membantu kita mengingat kembali dongeng yang kita hafal, menceritakan dongeng juga bikin public speaking kita terlatih karena sebenarnya mendongeng itu nggak gampang lho, butuh intonasi dan ekspresi biar yang dengar tertarik.*** dhianynadya@gmail.com

Rifa Atsiilah R., kelas XII SMAN 2 Bogor DONGENG Si Kancil sama Cinderella, soalnya dulu waktu kecil aku sering dibacain dongeng ini sama nenek kalo mau tidur.

Elvionita Ramadhona, kelas XII SMA 2 Bogor YANG paling aku suka dan inget itu dongeng Cinderella soalnya dulu beli bukunya dan suka gambarnya, enak dibaca berulang-ulang.

Muhammad Syach Feby Pragiska, kelas XII SMAN 4 Bogor KALO dongeng sih Si Kancil soalnya ayah sama ibu suka banget ceritain dongeng itu, supaya Feby bisa jadi orang yang cerdik dan nggak gampang ditipu orang.*** laroybaunsa@gmail.com

DONGENG yang paling aku inget judulnya "Panci Bubur Ajaib", aku baca buku itu berulangulang soalnya buku dongeng yang mama pertama kali beliin buat aku.

22> Skul: Bandung Independent School (BIS) 23> Aksi: - Festival Duta Baca 3 - Pemilu OSIS SMPN 4 Purwakarta 23> MusicTerritory: - Mondo Gascaro, Sang ”Raja Kelana” - Weekend Asyik di Ngamplag Live 23> Ensiklobelia: Top 7 Dongeng Indonesia dan Dunia 24> Chat: Sri Izzati

24> Review:

“Sebelum kertaS ditemukan oleh tSai'lun, Sebelum meSin cetak ditemukan oleh Johann GutenberG di mana keduanya menJadi medium tradiSi tuliS, peradaban dibanGun oleh SeGulunGan kiSah donGenG” - Pramoedya Ananta Toer


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.