Epaper belia 28 april 2015

Page 1

17

SELASA (PAHING) 28 APRIL 2015 9 RAJAB 1436 H RAJAB 1948

Br onze W inner Bronze Winner The Best of Java Newspaper IYRA 2015

Terima Terima Kasih Pembaca Belia!

LEMBARAN KHUSUS REMAJA FOTO:HANI, RANI, AGNIA

”IT ALWAYS SEEMS IMPOSSIBLE UNTIL IT’S DONE.” - Nelson Mandela

18> Skul: SMK Bakti Nusantara 666 Cileunyi 19> Aksi: Asian-African Roadshow to School & Campus 19> MusicTerritory: 1. White Shoes And The Couples Company 2. Encore Music; Cooperation #2 3. A Day In A Park 20> Review:

Peringatan 60 Tahun KAA

20>Chat: Dhira Bongs

Bekukan Hatimu

B

ELIA, di zaman serba modern ini yang nama-nya bully, judge, dsb., tentu udah enggak asing lagi. Bahkan setiap hari, setiap detik, hal- hal tersebut banyak bertebaran di sekitar kita, terutama di dunia maya. Hal tersebut membuat media-media sosial yang seharusnya merupakan tempat untuk berkomunikasi beralih fungsi menjadi ”tempat sampah” yang menampung cacian-cacian, kata-kata kasar, bahkan kalimat kotor yang tidak seharusnya mereka pampang di halaman mereka. Namun yang membuat semua semakin miris adalah kenyataan bahwa tak sedikit dari para pembuang sampah itu yang berstatus sebagai pelajar. Terkadang kita bisa bersikap apatis terhadap hal-hal tersebut, tetapi disadari atau tidak, ketika apa yang kita lihat setiap hari di media sosial adalah hal yang sama, kita akan merasa kesal dan secara tidak langsung berdampak pada psikologi kita. Ya walaupun yang dimaksud pembuang sampah itu bukanlah kita tetapi terkadang kita akan merasa kenyamanan kita terganggu dan tidak sedikit orang-orang yang seharusnya tidak tersangkut paut justru tiba-tiba terlibat adu judge dan membuat permasalahan meluas. Oleh karena itu, untuk mengatasi maraknya tren bully di media sosial, kita harus bisa mengontrol emosi dan berusaha tidak terpengaruh. Terlebih sebagai pelajar kita harus bisa merefleksikan sikap terpelajar kita di kehidupan sehari-hari. Ya intinya mah bekuin hati ajalah ya, enggak usah ikutan panas waktu orang-orang panas. Daripada kebakar kan lebih baik diam, sesuai dengan pepatah, diam itu emas. Nah, mulai sekarang kita belajar cerminkan sikap terpelajar kita ya Belia!*** Nurul Hikmatul Fatimah, XII IPA 2, SMAN 1 Banjaran

Berfoto di Depan Kantor ”PR” MEMPERINGATI 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA), Kota Bandung didandani habis-habisan, terutama di daerah Jalan Asia Afrika yang juga lokasi kantor Pikiran Rakyat (”PR”) berada. Enggak mau kalah cantik, kantor ”PR” juga bersolek. Di halaman kantor surat kabar kesayangan kita ini dibuat tulisan PR dengan warna merah yang cukup mencolok dan mengundang orang buat berfoto di depannya. Ditambah lagi dengan adanya cardboard menyerupai koran yang disediakan ”PR” untuk lomba selfie semakin menarik minat orang-orang yang jalan-jalan di sekitar Jalan Asia Afrika untuk mengabadikan momen di sana. Si mesin cetak tua yang sejak dulu ada di depan kantor ”PR” dan selalu jadi primadona karena sering diajak berfoto oleh orang lewat jadi punya saingan deh! Hihihi.***

Bajaj di Bandung NAIK bajaj di Jakarta pastinya sih udah biasa, tapi gimana kalau naik bajaj di Bandung? Wow, itu baru enggak biasa. Nah, di acara penyelenggaraan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika kemarin salah satu hal yang menarik perhatian adalah bajaj. Yup, moda transportasi asal Jakarta tersebut sengaja diboyong dari Jakarta oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk ikut menyukseskan KAA di Bandung. Menurut Pak Asep selaku Ketua Pasukan Bajaj PGN, adanya bajaj tersebut untuk mengangkut para tamu delegasi dan wartawan pada saat meliput. Akan tetapi, setelah puncak KAA pada 24 April lalu, bajaj berwarna biru ini diperbolehkan untuk dipakai masyarakat umum dengan rute sekitar jalan Balai Kota-Tamblong dan berakhir di Braga. Awalnya rute bajaj ini akan sampai ke Jalan Asia Afrika tetapi karena karena jalan yang masih ditutup, bajaj pun langsung berbelok ke Braga. Saat belia tanya kenapa masyarakat umum boleh naik, menurut Pak Asep, ini adalah salah satu rasa terima kasih karena telah diterima dengan baik di Bandung dan banyak juga warga yang antusias dengan bajaj. By the way, sejak dibuka untuk umum bajaj ini langsung diserbu oleh warga Bandung dan dengan senang hati mereka pun mengantre untuk bisa naik bajaj hihihi seruuu!***

PERINGATAN 60 tahun Konferensi Asia Afrika ini emang menyedot perhatian masyarakat. Tengok aja gimana antusiasnya mereka menyaksikan parade dan carnaval yang digelar Sabtu (25/4/2015) kemarin. Sebelumnya kawasan Asia Afrika ditutup buat masyarakat umum, baru pada hari Sabtu kawasan ini dibuka alhasil ratusan ribu pengunjung menyerbu kawasan ini. Berbagai penampilan baik dari masyarakat Indonesia maupun perwakilan dari negara peserta konferensi turut andil. Di deretan terdepan ada peserta Kirab Budaya dan Komunitas seperti komunitas sepeda ontel dan mobil VW. Ada juga simulasi perang dari perwakilan Museum Mandala Siliwangi. Deretan selanjutnya diisi pasukan TNI dan Paskibraka Kota Bandung. Negara peserta KAA juga turut andil dengan memamerkan pakaian adat masing-masing. Beberapa daerah di Indonesia juga ikut menampilkan tarian dan pakaian tradisional. Ragam kesenian khas Sunda juga menjadi bagian yang tidak terlewatkan dalam parade ini. Melihat suksesnya acara ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan bahwa Karnaval Asia Afrika akan menjadi event internasional yang diselenggarakan setiap tahun.***

Kenali Sejarah Lewat Karya WPAP MENJELANG peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, hampir semua sudut Kota Bandung dipasangi gambar tokoh Bung Karno dan Nelson Mandela. Bila disimak, gambar tersebut bukan sekadar foto biasa melainkan gambar pop art yang dikenal dengan istilah Wedha’s Pop Art Potrait (WPAP). Selain menampilkan tokoh Bung Karno dan Mandela, WPAP juga dibuat untuk figur tokoh-tokoh KAA 1955. Perpaduan warna yang sangat kontras pada gambar ini menarik perhatian para pengunjung. Enggak sedikit pengunjung yang datang untuk berfoto. WPAP juga dibuat pada lima instalasi berbentuk box yang terdapat di Jalan Cikapundung. Pada setiap sisi box terdapat tulisan dan gambar yang kental akan sejarah, bercerita tentang bagaimana peringatan Konferensi Asia Afrika pertama kali pada tahun 1955. Pengunjung juga bisa mengetahui sejarah bangunan-bangunan yang ada di Bandung, terutama yang berlokasi di kawasan Asia Afrika, melalui panel-panel pop art sepanjang 200 meter yang dipasang di sekitaran Gedung Palaguna Nusantara. Gedung tersebut dulu menjadi saksi terbentuknya konferensi yang melibatkan 109 negara.***

250 Pramuka Pengibar Bendera HAL lain yang unik di Konferensi Asia Afrika tahun 2015 ini, kalau biasanya yang bertugas mengibarkan bendera adalah anak-anak paskibra, di peringatan 60 tahun KAA ini pasukan Pramukalah yang mengibarkannya. Menurut Hernawati yang juga salah seorang pembimbing anak-anak Pramuka ini, ada 250 orang yang bertugas untuk menjadi pasukan pengibar dan penurunan bendera para peserta KAA. Kerennya nih, enggak semua orang bisa ikut jadi pasukan ini soalnya sebelumnya mereka harus ikutan seleksi yang superketat dari Kwarcab Kota Bandung. Seleksi ini dilihat dari waktu dan kesigapan mereka sebagai anggota Pramuka. FYI, mereka yang menjadi pasukan pengibar dan penurunan bendera ini adalah siswa SMP dan SMA atau biasa disebut penggalang dan penegak yang ada di Kota Bandung. Selain menjadi pasukan pengibar, anggota Pramuka ini juga dipercaya untuk membawa dan mengarak 109 bendera peserta KAA pada karnaval Asia Afrika. Wah, kereen!***

Diana Mayang Putri BANDUNG jadi beda banget sama sebelum ada acara ini, sekarang jadi lautan manusia banget. Asiknya bisa foto-foto terus bisa tahu sejarah Bandung. Yang paling berkesan itu pas parade, aku baru pertama kali lihat parade kayak gini.

Raden Rizvan

Tugu Bola Dunia Lautan Manusia di Parade dan Carnaval KAA

”Dari peringatan KAA 2015 yang heboh banget ini, hal apa yang paling berkesan bagi kamu?”

SATU lagi yang meramaikan penyelenggaraan KAA 2015 di Bandung yaitu adanya Tugu Bola Dunia. Tugu ini berada di depan Taman AlunAlun Bandung. Kerennya nih pembangunan Tugu Bola Dunia ini merupakan inisiatif dari Wali Kota Bandung sendiri alias Pak Ridwan Kamil. Bahkan desainnya juga dibuat langsung oleh beliau, wow hebat. Tugu ini dibuat sebagai simbol persaudaraan, kekeluargaan, dan kebangkitan globalisasi antarbangsa di Benua Asia dan Afrika. Nah, tugu bola dunia ini menampilkan bola dunia besar yang terbuat dari pelat tembaga dan dihiasi dengan air mancur di tengahnya. Terus, di salah satu bagian dindingnya tertulis nama-nama negara yang menjadi peserta Konferensi Asia Afrika. Selain itu, ada juga kutipan dari Soekarno yang bunyinya ”Let a new Asia and new Africa be born” yang tertulis di dindingnya. Sekarang tugu ini jadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Bahkan banyak di antaranya yang sengaja datang untuk mengabadikan momen di depan tugu ini. Nah buat kalian yang belum datang atau berfoto ria di Tugu Bola Dunia ini, ayo datang bersama keluarga atau temen dekat kalian.*** agniahadini@yahoo.com hanifauziaramadhani@gmail.com rani_mulyati@yahoo.co.id

ACARA ini sangat kreatif dan inovatif. Yang jelas rame banget, penuh warna. Aku suka banget sama semua view yang ada di sini, kayak jembatan, terus banyak spot foto yang menarik.

Bintang ACARA sekarang rame banget, warganya juga sangat respect. Spot buat fotonya juga menarik. Hari ini aku sengaja pake baju bertema biar beda dari yang lain.

Novi YANG paling berkesan buat aku pas acara parade, soalnya peserta yang ikut bagus-bagus. Ini pertama kalinya aku datang ke KAA, aku jadi bisa hunting foto sama temen-temen. Ini juga mau sekalian ngerjain tugas buat mata pelajaran pengetahuan sosial.*** rani_mulyati@yahoo.co.id agniahadini@yahoo.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.