21
SELASA (MANIS) 26 APRIL 2016 18 RAJAB 1437 H RAJAB 1949
LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr
Twitter: @beliapr
E-mail: belia@pikiran-rakyat.com
Instagram: beliapr FOTO: HANI
Peringatan Hari Bumi 2016
ETIAP tahunnya, 22 April diperingati sebagi Hari Bumi. Enggak kalah dengan negara-negara lain, di Indonesia pun Hari Bumi dirayakan dengan beraneka cara oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk pelajar. Pak Sobirin selaku Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) mengapresiasi hal ini. Pasalnya, menurut beliau, memperingati Hari Bumi ini sangat penting untuk membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya melestarikan bumi. ”Seperti kita maklumi, planet bumi yang hanya satu ini, menurut PBB dihuni oleh sebanyak 7,2 miliar manusia pada tahun 2015, meningkat menjadi 8,5 miliar pada tahun 2030, menjadi 9,7 miliar pada tahun 2050, dan menjadi lebih dari 11 miliar pada tahun 2100. Bisa dibayangkan apakah sumber daya alam bumi yang sangat terbatas akan dapat memenuhi hajat hidup seluruh penghuni bumi, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya,” tuturnya. Pak Sobirin pun menambahkan, kini planet bumi sebenarnya dalam stadium genting karena konsumsi berlebihan, bukan oleh 80% penduduk miskin, tetapi oleh 20% penduduk kaya yang mengonsumsi 80% seluruh sumber alam dunia. ”Bencana demi bencana, baik bencana alam, bencana lingkungan, maupun bencana sosial se-
S
makin sering terjadi dengan intensitas yang semakin meningkat, dan yang menjadi korban kebanyakan adalah penduduk dari negara-negara miskin dan terbelakang,” ujarnya. Well, sebenarnya Pak Sobirin bilang bahwa seremonial sekali setahun pada Hari Bumi enggak cukup efektif dalam membangun kesadaran apalagi kebiasaan masyarakat untuk menjaga bumi. Soalnya, ia bilang bahwa seharusnya setiap hari pun upaya penyadaran dan pembiasaan bisa dilakukan. Anyways, Bandung Independent School (BIS) adalah salah satu sekolah yang cukup vokal menyuarakan kepeduliannya akan pelestarian bumi, terutama pada Hari Bumi. Enggak tanggung-tanggung, pada Rabu (20/4/2016) lalu, seluruh isi BIS memperingati Hari Bumi melalui berbagai kegiatan. Para siswa tingkat SMP dan SMA dibagi ke dalam beberapa kelompok dan melakukan aktivitas di luar sekolah yang berkaitan dengan pelestarian bumi. Ada yang ke Sungai Citarum, ke pusat pengolahan sampah plastik, dll. Kru belia beruntung bisa gabung ke dalam satu kelompok siswa yang ditugaskan untuk beraktivitas di Rita Home Library (RHL), perpustakaan di kawasan Ciumbuleuit. Perpustakaan ini terbuka untuk siapa pun yang ingin sekadar menambah ilmu
lewat membaca buku dan yang ingin belajar bahasa Inggris bersama Bu Rita sang empunya perpustakaan beserta para sukarelawan pengajar. Apa yang barudak BIS lakukan di perpustakaan ini benar-benar merepresentasikan aksi peduli akan bumi. Sesampainya di RHL, para siswa serta guru BIS juga anakanak dan pengajar dari RHL saling berkenalan, kemudian melakukan nature walk alias jalan-jalan sembari menikmati dan mengapresiasi alam bersama. Cara yang oke mengawali peringatan Hari Bumi nih. Setelah itu, mereka semua memunguti sampah yang ada di sekitar RHL. Mary Gilleece a.k.a Miss G menjelaskan dulu kepada anak-anak tentang alasan mereka memungut sampah yang notabene dibuang oleh orang lain. ”Kita memang enggak membuang sampah-sampah tersebut, tetapi dengan memungutnya, kita berkontribusi akan kebersihan lingkungan dan setidaknya memberi contoh yang baik. It’s everybody’s responsibility to keep our planet clean,” kata Miss G. Setelah kegiatan yang cukup melelahkan, waktu makan siang pun tiba. Proses penanaman kepedulian akan bumi pun enggak terhenti. Seperti yang kita semua tahu, sampah domestik alias sampah rumahan
terutama berupa plastik adalah salah satu problem terbesar dalam wacana lingkungan hidup. Nah, di RHL, ibu Rita bersama keluarganya mengajarkan cara mereduksi sampah plastik dengan penggunaan daun pisang sebagai alas makan. Alhasil, masakan yang memang enak jadi tambah nikmat disantap setelah tahu bahwa kita punya kontribusi buat bumi ini. Yay! BTW, bicara soal bumi, kita kadang terlalu fokus pada isu lingkungan hidup seperti sampah, tanaman, dan sebagainya. Padahal di bumi ini, kita — manusia — juga kudu berupaya menjaga hubungan baik satu sama lain. Soalnya, kalau enggak kompak, gimana mau sama-sama merawat bumi right? Nah, BIS dan RHL enggak luput menyoroti hal ini. Seperti yang dibilang Bela, group leader dari BIS, kegiatan perayaan Hari Bumi ini juga fokus pada upaya kolaborasi bersama masyarakat. Makanya, enggak cuma jalan-jalan, mungut sampah, dan botram doang, barudak BIS bersama anakanak dari RHL bekerja sama merumuskan penampilan singkat yang berhubungan dengan kampanye cinta lingkungan dan membuat poster bareng-bareng. Wah, komplet lah! Rasa cinta lingkungan ditambah kekompakan dengan sesama pastinya jadi modal utama buat bikin bumi kita layak huni.***
Trees for the Earth S
ETIAP merayakan Hari Bumi, satu tema global selalu diusung untuk menjadi fokus. Nah, tahun ini temanya adalah ”Trees for the Earth” alias Pohon untuk Bumi. Pak Sobirin — Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) — memaparkan beberapa hal yang bisa dilakukan pelajar untuk berkontribusi buat bumi sehubungan dengan tema kampanye ini: Penanaman pohon, tetapi perlu diingat menanam pohon di bulan April, yaitu bulan menjelang musim kemarau, pohon yang ditanam perlu perawatan intensif supaya tidak mati kekurangan air.
Membangun kebun bibit pohon. Mencabut paku-paku di pohon. Menginventarisasi jumlah pohon dan jenisnya di sekitar rumah serta sekolah. Pembuatan kompos dari sampah organik untuk pemeliharaan pohon.***
hanifauziaramadhani@gmail.com rani_mulyati@yahoo.co.id
Diet (Kantong Plastik) Yuk!
M
ASIH dalam rangka Hari Bumi nih. Ada satu cara simpel buat tunjukin kasih sayang kita ke bumi, yaitu dengan diet kantong plastik. Yup, diet yang satu ini sama aja kayak diet pada umumnya, cuma di sini yang dikurangi bukan asupan makanan tapi pemakaian kantong plastik. Jadi kalau kita lagi membutuhkan kantong plastik, mendingan diganti aja sama kantong dari bahan lain seperti kain atau polyester yang bisa digunakan berkali-kali. Kenapa sih kita harus diet kantong plastik? Kru belia sempat ngobrol-ngobrol sama Koordinator Daerah Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Adisa Soedarso. Katanya nih kantong plastik itu bahaya banget buat lingkungan. Belum lagi kantong plastik itu enggak akan pernah benar-benar hancur, kalaupun hancur pasti ribuan tahun kemudian. FYI nih, di Indonesia selama 10 tahun terakhir ini ada 9,8 milliar kantong plastik yang dipakai. Kebayang dong sampahnya bakal sebanyak apa? Hiiiiy. Dengan diet kantong plastik berarti kita mengurangi beban bumi agar enggak menanggung sampah terlalu banyak. Makanya saat ini gerakan diet kantong plastik lagi benar-benar digalakkan bahkan didukung juga sama pemerintah. Pasti udah denger dong tentang kebijakan kantong plastik berbayar kalau kita belanja di supermarket atau ritel. Ini terbukti cukup efektif lho, dari survei di beberapa kota yang udah menerapkan kebijakan tersebut, sebagian besar ritel bilang kalau penggunaan kantong plastik mereka menurun cukup banyak setelah kebijakan itu ditetapkan. Ada yang berkurang 25%, 40%, bahkan ada yang sampai 80%. Ntap! Tertatik kan buat ikutan diet juga? Gak usah malu dikatain sok-sokan sama temen. Awalnya mungkin bakal enggak biasa kalau lagi jajan terus malah bawa kantong belanja sendiri, tapi cuek aja kalian gak sendiri kok. Kata Kak Adisa aja, dia yang udah gede kadang suka digodain sama temen-temennya gara-gara nolak pakai kantong plastik. Enggak usah diladenin deh pokonya, selama niat kita baik buat bumi, maju terus! Lumayan kan berkontribusi buat bumi sekaligus hemat uang buat bayar kantong plastik di supermarket. Yuk, ikutan diet kantong plastik!***
hanifauziaramadhani@gmail.com rani_mulyati@yahoo.co.id
dhianynadya@gmail.com
Merayakan Hari Bumi, Penting Enggak? Bela, Bandung Independent School SANGAT penting. Di BIS setiap tahunnya Environmental Club menginisiasi perayaan Hari Bumi. Not only that it enables us to celebrate mother nature and spread awareness about taking care of the earth, it is also a great opportunity to get to know each other, work together, and kind of get out of our comfort zone. Kalau di hari biasa kita hanya memikirkan pelajaran, nilai, hangout, perayaan Hari Bumi jadi kesempatan untuk menikmati alam dan belajar merawatnya dengan lebih baik.
Isnaini Fitria R, SMAN 8 Bandung MENURUT aku penting, banget banget malah bukan penting aja. Soalnya kan kita tuh tinggal di bumi, otomatis setiap detik kita napas kita enggak pernah luput dari pijakan bumi, tapi kadang kita suka enggak sadar gitu kalau kita bikin tempat hidup kita sendiri rusak. Dengan diperingatinya Hari Bumi, kita bisa ningkatin kepedulian kita ke tempat yang kita huni walaupun cuma buang sampah bekas permen. Walaupun masih banyak yang enggak peduli lingkungan, tetapi setidaknya ada usaha untuk se-
CLIMATE CHANGE IS REAL, IT IS HAPPENING RIGHT NOW. IT IS THE MOST URGENT THREAT FACING OUR ENTIRE SPECIES, AND WE NEED TO WORK COLLECTIVELY TOGETHER AND STOP PROCRASTINATING.
- Leonardo DiCaprio
bagian orang yang peduli lingkungan jadi makin peduli dan yang enggak peduli semoga jadi peduli.
Arrazi Fathurachman M, SMP Taruna Bakti PENTING karena bumi merupakan tempat tinggal kita sendiri dan kita bergantung pada bumi kita, bumi juga mencukupi kebutuhan kita. Untuk itu, bumi harus dirawat dan dijaga sebaik mungkin dengan berbagai cara, mulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang akan besar dampaknya.
Arif, Bandung Independent School IT is very important. Merayakan Hari Bumi mengingatkan kita untuk lebih peduli akan bumi dan bagaimana caranya menjaga lingkungan kita. Also, in BIS the commemoration always exciting. We can interact with others as well as contributing for the environment.*** hanifauziaramadhani@gmail.com
22> Skul: SMA Negeri 1 Bekasi
23> MusicTerritory: Angklung SMAN 3: Sarasakatha Vicitra
23> Aksi: - Fanspecta 4 MAN 2 Bandung - Camp for Moslema Teens - Try Out & Inagurasi Before Exam SMA YAS - Mahakarya Akbar Pesantren Al-Basyariyah
23> Chat: Rizky Faidan