21
SELASA (MANIS) 22 MARET 2016 13 JUMADIL AKHIR 1437 H JUMADIL AKHIR 1949
LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr
Twitter: @beliapr
E-mail: belia@pikiran-rakyat.com
Instagram: beliapr FOTO: DHIANY
Pendidikan Seks:
ELAKANGAN ini remaja dan seks cukup hangat jadi bahan perbincangan right? Salah satu sebabnya adalah postingan di media sosial yang sempat menjadi viral gara-gara isinya foto-foto dua remaja cewek dan cowok – diduga masih SD atau awal SMP – berpose layaknya pasangan suami istri. Enggak hanya itu, sempat beredar juga video pasangan anak sekolah yang bercumbu di tempat umum di Bandung tanpa malu-malu. Well, foto dan video macam itu yang ”pemerannya” pelajar memang dari dulu sudah banyak. Namun, dengan kemudahan penyebaran informasi seperti sekarang ini, apa pun jadi semakin cepat meluas dan diketahui semakin banyak orang. Keadaan ini membuktikan bahwa dari dahulu hingga sekarang, banyak remaja yang masih aja enggak punya pemahaman yang baik tentang seksualitas. Soalnya, kalau punya pemahaman yang baik, enggak mungkin deh gaya pacaran di luar batas diakukan, terjangkit penyakit menular seksual, hamil di luar nikah,
dan melakukan aborsi which is berbahaya banget. Terus kira-kira kenapa ya remaja enggak paham tentang seksualitas? Enggak salah lagi, karena apa pun yang berhubungan dengan seks selalu dianggap bahasan tabu. Di ranah akademik ataupun keluarga, perbincangan dengan tema mengenai seks jarang mendapat porsi sebagaimana seharusnya. Padahal, banyak banget hal yang mesti remaja tahu berkaitan dengan seks dan seksualitas. Bahkan, kru belia sih mendukung banget kalau setiap SMP dan SMA punya kurikulum pendidikan seks yang dapat memenuhi kebutuhan informasi siswanya mengenai seks dan seksualitas. Nih, mungkin banyak yang belum paham juga, apa sih seks dan apa bedanya sama seksualitas? Berdasarkan pemaparan Bu Zulvayanti, seorang ahli ginekologi, seks adalah perbedaan biologis laki-laki dan perempuan a.k.a jenis kelamin. FYI, masa-masa remaja di mana pubertas terjadi adalah waktu berkembangnya organ seks dan dimulainya dorongan seksual. Bersamaan dengan itu, masa remaja diliputi rasa penasaran
B
dan labilnya emosi. Karena enggak berbekal pengetahuan yang cukup, pemuasan rasa penasaran enggak jarang berujung hal yang enggak diinginkan. Anyways, berbeda dengan seks, seksualitas mencakup berbagai dimensi termasuk biologis, sosial, kultural, dan psikologis. Dari dimensi biologis, seksualitas ini berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin. Dengan mengetahui tentang organ reproduksi, remaja akan aware jika ada yang kejanggalan pada organ miliknya dan diperiksakan ke dokter. ”Misalnya perihal menstruasi. Mens yang normal itu tidak nyeri. Kalau mules masih wajar. Tapi kalau sudah ada nyeri yang mengganggu aktivitas, itu berarti ada yang tidak beres dan harus diperiksa. Sayangnya banyak yang menganggap biasa dan terlambat dideteksi penyakitnya sehingga di masa depan berakibat fatal,” ujar Bu Zulvayanti. Kalo dari segi sosial dan kultural, seksualitas berkaitan dengan hubungan antarmanusia dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Di kalangan remaja, mulai tertarik terhadap lawan
Sex Education, Tabu Enggak Sih Mempelajarinya? Nabilah Mega Puspa, SMA Darul Hikam Bandung MENURUT Bilah enggak tabu, soalnya penting juga biar kita tahu karena ada juga kan orang-orang yang melakukan seks itu karena mereka enggak tahu dan kurang wawasan.
Dede Yusuf , SMAN 1 Situraja Sumedang
SEX education sebenernya penting dipelajari, kita bisa tahu apa dampak yang akan terjadi dari seks. Karena zaman sekarang kita tahu seks itu apa tanpa memikirkan dampaknya. Jadi kalau dibilang tahu sih sebenernya enggak, asal kita bisa menyikapinya dengan bijak.
Puji Cipta Pertiwi, SMPN 5 Bandung MENURUT aku enggak tabu soalnya buat zaman sekarang tuh penting karena pergaulannya udah beda dan kalau kita pelajari enggak ada ruginya asalkan pikiran kita tetap positif.
Kanita Dwi , SMAN 22 Bandung MENURUT aku enggak tabu, soalnya itu sangat penting untuk seumuranku yang lagi masa-masanya penasaran dengan halhal baru, apalagi seks. Banyak anak-anak di bawah umur, mereka jauh lebih tahu tentang seks ketimbang yang sebayaku tapi sebenernya mereka belum paham apa arti seks. Oleh karena itu, seharusnya para orangtua/guru bisa memberi tahu tentang bahaya seks bebas tanpa harus menutupinya karena semakin ditutup-tutupi semakin anak penasaran dan malah nekat untuk mencoba.
Nova Noviana, SMPN 6 Subang MENURUT aku sih enggak soalnya mempelajari seks education itu sangat penting. Hal ini dapat mencegah kita dari hal-hal negatif misalnya tergecah dari seks bebas atau melakukan seks di luar nikah.***
22> Skul: SMKN 1 Bojong, Purwakarta 23> Aksi: Pameran Alutsista SMAN 1 Cililin 23> MusicTerritory: - Bisik-Bisik Tetangga #1 - Bandung Weekustik: Story of Mocca - Showcase Alvin & I X Orkes Bagong Februari 23> Review:
perilaku yang dikeluarkan juga mengarah ke sana,” ujarnya. Oh ya, masih soal film porno, biasanya menonton film semacam itu berujung pada masturbasi kan? Setelah masturbasi, perasaan menjadi lega kan? Weits, jangan salah… yang sebenarnya terjadi adalah tubuh jadi kecanduan dan sulit fokus pada hal penting seperti sekolah, hobi, teman, dan keluarga. Enggak mau dong jadi remaja yang otaknya lemah, enggak berprestasi, dan enggak gaul cuma garagara film porno? Well, masih banyak banget hal mengenai seks dan seksualitas yang kudu diketahui sama remaja agar terhindar dari perilaku enggak sehat dan enggak bertanggung jawab. Jadi, mulai sekarang jangan ragu untuk tanya orangtua atau guru kalau ada hal-hal berkaitan dengan seks dan seksualitas yang ingin diketahui. Hilangkan juga sikap anti dan malas-malasan kalau guru BK atau biologi sudah mulai membahas hal ini di kelas ya?*** hanifauziaramadhani@gmail.com
Seminar Pendidikan Seks SMA Darul Hikam
Kirey Kiani, SMAN 19 Bandung
MENURUT Yusuf sih tabu, karena mau enggak mau kalau kita belajar sex education secara enggak langsung kita mempelajari hal-hal yang berbau SARA.
jenis dan berlanjut pacaran adalah hal yang biasa. Meskipun demikian, gaya pacaran yang dilakukan banyak remaja justru sangat berisiko mengarah pada aktivitas seksual yang tidak sehat dan tidak bertanggung jawab. Kak Nur Firdaus dari Yayasan Kita dan Buah Hati bilang, hal ini disebabkan oleh pengaruh media yang kerap menayangkan contoh-contoh buruk. ”Lihat saja di sinetron atau film, suka, cinta, dan nafsu jadi samar batasnya. Bahaya sekali dicontoh oleh remaja yang kondisi emosinya labil dan mudah terpengaruh,” tuturnya. Nah, dari segi psikologis, seksualitas berkaitan dengan hal-hal seperti kognisi, emosi, motivasi, dan perilaku. BTW, ngomongin perilaku seksual remaja nih, salah satu penyebab remaja berperilaku seksual tidak wajar adalah keseringan nonton film porno. Nah loh, siapa yang doyan nonton gituan coba? Menurut Pak Gofar Husnu, seorang guru SMA Darul Hikam Bandung, manusia itu layaknya sebuah teko, apa yang diisikan ke dalamnya, itulah yang dikeluarkannya. ”Kalau otak remaja diisi terus dengan film porno, pasti
agniahadini@yahoo.com
”THE PROBLEM WITH GROUPS WHO DEAL WITH RAPE IS THAT THEY TRY TO EDUCATE WOMEN ABOUT HOW TO DEFEND THEMSELVES. WHAT REALLY NEEDS TO BE DONE IS TEACHING MEN NOT TO RAPE. GO TO THE SOURCE AND START THERE.”
- Kurt Cobain
S
MA Darul Hikam Bandung menggelar seminar pendidikan seks bagi seluruh siswanya pada Rabu (16/3/2016) lalu di Aula Mundinglaya, Rindam III Siliwangi Bandung. Mengambil tema ”We Are Moslem, We Say No To Free Sex”, seminar tersebut mengupas tuntas hal-hal mengenai seks yang perlu diketahui oleh remaja Muslim. Seminar ini berlangsung dari pagi hingga sore hari. Yep, durasinya memang panjang. Meskipun demikian, seminar ini enggak boring sama sekali lho! Soalnya, materi-materi pada seminar ini emang menarik dan penting sih. Ditambah lagi para pembicaranya yang mampu menghidupkan suasana dengan lontaran kisahkisah yang relatable banget sama remaja. Mengawali seminar, Ibu Ruri B Ramadanti selaku Direktur Perguruan Darul Hikam menyampaikan beberapa hal penting untuk semua peserta. Menurut dia, tren pergaulan bebas yang semakin marak terlihat di media sosial ataupun kehidupan sehari-hari jangan sampai diadaptasi oleh para siswa Darul Hikam dan sebagai seko-
lah Islam sudah seharusnya hal-hal seperti ini diantisipasi dengan serius. ”Islam telah membuat tuntunan yang sangat indah tentang hubungan laki-laki dan perempuan. Pergaulan bebas itu tidak hanya buruk untuk keadaan remaja saat ini, tetapi juga untuk masa depannya,” ujar Bu Ruri. Sependapat dengan Bu Ruri, Bu Mari Marhamah selaku Kepala SMA Darul Hikam mengatakan bahwa pendidikan seks bagi para siswa adalah hal yang penting. ”Selain menjadi benteng agar tidak terpengaruh hal-hal negatif di luar sana, pendidikan seks diharapkan bisa menyadarkan para siswa kalau tema ini bukanlah hal tabu melainkan sesuatu yang memang harus dipahami,” ujarnya. FYI, penyelenggaraan pendidikan seks di Darul Hikam sebenarnya bukan hal yang aneh. Dengan tujuan membangun siswa berakhlak
berprestasi, berbagai nilai positif diterapkan pada siswa, salah satunya mencakup hubungan antara laki-laki dan perempuan. Jadi, pendidikan seks bukan hal yang baru di lingkungan Darul Hikam karena biasa dibahas di kelas – misalnya dalam pelajaran biologi, agama, atau pelajaran spesial yang mendatangkan guru tamu. Nah, digelarnya seminar massal tentang pendidikan seks seperti ini memang terobosan baru yang dilakukan SMA Darul Hikam agar para siswa lebih fokus dan dapat pengetahuan yang mendalam.*** hanifauziaramadhani@gmail.com