Epaper belia 22 april 2014

Page 1

19

SELASA (MANIS) 22 APRIL 2014 22 JUMADIL AKHIR 1435 H JUMADIL AKHIR 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: KEKE & DOK.

ICARA soal perempuan hebat masa kini memang menarik. Belakangan semakin banyak saja perempuanperempuan yang menunjukkan kebolehannya dan menuai sukses di berbagai bidang. Meygador Sukmana misalnya. Perempuan yang akrab dipanggil Mega ini adalah vokalis band indie asal Bandung, Angsa & Serigala. Di tengah kesibukannya bermusik, ternyata ia juga memiliki sebuah bisnis yang cukup sukses. Ia dan teman-temannya, semuanya perempuan, merintis usaha jasa cukur rambut dengan label Rock N Roll Haircutting yang sudah bertahan selama lebih dari sepuluh tahun ini. Sebagai perempuan yang aktif dan ekspresif, Hari Kartini berarti cukup dalam buat Mega. ”Makna Hari Kartini buatku adalah penghormatan atas perjuangan para kaum perempuan zaman dulu demi mencapai emansipasi dan persamaan gender yang dapat dirasakan sekarang,” begitu paparnya. Ketika ngobrol soal menjadi Kartini masa kini dengan Mega, ia mengaku tak tahu apakah orang memandangnya cukup berjiwa Kartini atau nggak. ”Tapi satu hal yang menunjukkan aku berjiwa Kartini adalah dengan berusaha berkarya, berkarier, dan tentunya mengejar cita-cita tanpa melupakan kodratku sebagai perempuan,” ujar Mega. Mega bukanlah satu-satunya perempuan masa kini yang terinspirasi oleh Kartini. Yura Yunita, penyanyi perempuan yang belum lama ini meluncurkan album solo perdananya juga merasa bahwa peringatan Hari Kartini sangat bermakna baginya. ”Mungkin kalau nggak ada Kartini, sekarang perempuan diem aja di dapur, nggak akan ada juga penyanyi atau musisi perempuan,” papar Yura. Bagi cewek pelantun lagu Balada Sirkus ini, tindakan nyatanya untuk meneruskan semangat juang Kartini adalah dengan terus percaya diri dan tak berhenti berkarya di bidang musik, juga tak kalah saing dari para musisi pria. Paham serupa pun dianut oleh Astari Ariffianti. Pelajar SMA Negeri 13 Bandung penyandang gelar Mojang Kota Bandung 2014 ini pun menunjukkan semangat juangnya sebagai Kartini masa kini dengan terus berjuang agar mendapat pengalaman dan prestasi di berbagai bidang. Kontes Mojang-Jajaka bukanlah satu-satunya ajang yang pernah ia ikuti. Astari juga ternyata beberapa kali unjuk gigi di olimpiade mata pelajaran seperti matematika dan IPA. Wah, dengan adanya perempuan-perempuan hebat ini, Ibu Kartini pasti akan bangga melihat hasil juangnya yang tak sia-sia. ***

B

PADA 21 April 1879, Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara. Ialah pelopor kebangkitan kaum perempuan di Indonesia. Oleh karena itu, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Setiap tahunnya, peringatan Hari Kartini selalu jadi momen yang tepat untuk mengingat kembali perjuangan pahlawan perempuan yang luar biasa itu. Makna Hari Kartini bagi banyak orang tentunya berbeda-beda. Namun yang pasti, Kartini adalah inspirasi bagi banyak perempuan-perempuan hebat masa kini. Ya, para Kartini masa kini!

”Gimana sih eksis versi kamu sebagai remaja putri?”

hanifauziaramadhani@gmail.com

Fani, SMPN 1 Cileunyi

Remaja Putri Punya Aksi Semangat Kartini juga terlihat jelas dari figur inspiratif para remaja putri ini: Lia Fatimah, kelas XII, MAN 1 Garut BELAJAR bahasa Arab sejak duduk di bangku MI, MTs., hingga MA bikin Lia jago banget casciscus pakai bahasa Timur Tengah. Selain lomba cerdas cermat dan tahfiz, cewek yang baru aja lengser dari jabatan ketua PMR tersebut udah bertaburan prestasi di bidang pidato bahasa Arab. Tampuk juara yang didapatkannya nggak hanya di tingkat kabupaten, tapi juga provinsi! Menurut Lia, belajar bahasa Arab memang sulit pada awalnya, namun seiring perjalanan waktu dan keinginan yang kuat, cewek yang hobi nyanyi ini pun akhirnya bisa. Lia pun bercita-cita melanjutkan pendidikan di bidang pendidikan bahasa Arab karena ingin bikin sekolah gratis.

Novia Fitria, kelas XI, SMKN 1 Serang NOVIA udah dipercaya jadi ketua OSIS saat masih kelas X lho! Dia juga ikutan ekskul PMR, SC, rohis, dan tari tradisional. Juara 1 siswa teladan dan pidato ini memang udah suka dengan seni sejak SD. Malah saat SMP, ia sering diliput media dan udah bisa menghasilkan uang dari hasil jerih payahnya di dunia gamelan. Dengan kegiatannya yang seabrek, Novia nggak masalah tuh dengan ngebagi waktu karena yang penting harus jaga kondisi tubuh aja biar nggak down. Wow! Cewek yang sempat melipir ke Bali dalam rangka perkumpulan karawitan se-Indonesia ini pokoknya ingin jadi wanita karier di bidang usaha dan seni.

KALO saya mah, ya banyak aktif aja di sekolah. Ini sekarang ikutan lomba kayak gini, selain itu juga ikutan grup vokal di sekolah. Pokoknya sering-sering ikut kegiatan ini-itu, supaya banyak pengalaman dan nambah temen juga.

Silmi Yasyfi, alumnus SMA Al-Masoem

Dewi, SMPN 3 Garut DALAM satu waktu, Silmi menyandang sebagai ketua MPK, penyiar radio, sekaligus duta sebuah operator seluler yang mewakili Jabar hingga meraih juara favorit. Nggak main-main, tugas Silmi sebagai duta sampai membawanya ke Singapura dan sharing ilmu di sana! Selain hadiah berupa gadget dan bonus pulsa bulanan selama setahun, siswa yang jago bahasa Inggris ini juga berkesempatan meraih peluang berprestasi di bidang yang disukainya: presenting. Meskipun bakat entertainment-nya berkembang, ternyata ia tetap menomorsatukan pendidikan lho. Cewek yang bercita-cita jadi dokter ini adalah peraih juara storytelling se-Bandung Raya dan hosting contest.

UNTUK nunjukkin eksistensi diri ya saya pilih ikut Paskibra. Dan alhamdulilah sekarang terpilih jadi danton (komandan peleton). Itu kan harusnya dari laki-laki, tapi ternyata saya juga bisa jadi danton. Ngebuktiin aja gitu kalau perempuan juga gak kalah dari laki-laki.

Nadya, SMP BPI 1 AKU selain jadi ketua OSIS, juga pengen jadi siswa berprestasi tinggi. Biar gak cuma aktif di organisasi tapi pelajaran juga oke. Sebagai anak perempuan mau nunjukkin kalo perempuan itu gak kaya zaman dulu cuma bisa ngejahit, tapi perempuan tuh otaknya juga harus jalan. Harus nunjukkin kualitas dan kreativitas sebagai perempuan.***

VoxPop VoxPop

dhianynadya@gmail.com

Quotes

Indeks:

Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain? - R. A. Kartini

20> Skul: SMPN 2 Subang 21> Aksi: 1. Berani Hadapi Api

2. Heroes Drill Team Competition BPI

21> MusicTerritory: Record Store Day 22> Review:

22> Chat: Rici Solihin

Mahalnya Rasa Peduli

S

IAPA di antara belia yang tidak pernah terlibat dengan media sosial? Pasti semua pernah terlibat dengan media sosial. Sebut saja Blackberry Messenger (BBM) sebagai salah satu contoh kecil dari media sosial. Hampir semua orang memiliki Blackberry, tidak peduli ia adalah orang berada, menengah, bahkan ke bawah. Sebenarnya apa sih tujuan BBM? Apa gunanya status yang kita tulis di BBM? Positifkah? Atau malah negatifkah? Apa pun alasannya kebanyakan orang selalu meng-update status atas setiap kejadian yang ia alami. Apa gunanya? Macam-macam, mungkin untuk mencari perhatian, alibi untuk chatting, atau cuma sekadar untuk seruseruan saja. Tapi pernahkah terlintas di benak kita bahwa seseorang mengupdate status untuk meminta pendapat, menanyakan sesuatu, bahkan saat orang tersebut membutuhkan pertolongan di saat yang mendesak? Misalnya ”Ada yang tahu jalan menuju tempat A?” Lalu apa jadinya jika status semacam itu hanya sekadar lewat tanpa adanya orang yang peduli dan memperhatikannya? Ya, rasa peduli saat ini memang sangat langka untuk kita temui. Semua orang ratarata telah hidup di zaman individualisme yang segalanya serba mementingkan diri sendiri alias egois. Padahal telah ditanamkan sejak dari kecil bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Semua orang pasti memerlukan orang lain. Kita bisa belajar satu hal positif yang berharga dari BBM yaitu kepedulian yang saat ini nyaris tidak pernah kita temui. Kita bisa mulai mengembangkan kembali rasa peduli dimulai dari perhatian kita terhadap status teman kita. Tapi jangan salah paham. Peduli bukan berarti kita harus kepo. Setiap status teman dikomen karena rasa ingin tahu lebih besar dari rasa peduli. Sampai salah komen, hal yang seharusnya penting malah kita abaikan, sedangkan yang tidak penting malah kita tanggapi lebih dulu. Sehingga kita tidak bisa membedakan mana yang tulus benar-benar peduli dengan yang cuma pengen tahu doang. Peduli terhadap sesama merupakan hal yang baik untuk ditanamkan pada diri kita masing-masing. Tidak perlu repot-repot mengoreksi kelemahan orang lain. Ada baiknya kita koreksi pribadi kita dan benahi dulu semua kekurangan di diri kita. Peduli harus dimulai dari diri kita sendiri. Komen status teman yang memang pantas dikomentari. Jawab setiap pertanyaannya selama kita bisa menjawab dan bantulah selama kita bisa membantu teman yang memang sedang memerlukan bantuan. Jika orang lain tidak mau berubah ke arah yang lebih baik, ada baiknya kita dulu yang berubah untuk membawa pengaruh positif bagi teman-teman kita yang lainnya*** Valerie Devina Rusli, XI IPS 2, SMAK Kalam Kudus Mekarwangi Bandung

Dinar Agustiana, kelas XII, MAN 1 Bandung DINAR berbakat banget dalam bidang taekwondo. Berbagai prestasi udah diraihnya hingga kini menyabet sabuk biru setrip merah. Awalnya sih Dinar ikutan PMR tapi kemudian tertarik taekwondo. Berbagai persiapan fisik dan latihan intens dilakukannya karena merupakan tim bayangan Porda 2014. Namun meskipun prestasinya udah banyak, Dinar nggak kepikiran jadi atlet karena itu mah sebatas hobi. Malah penggemar pelajaran bahasa Indonesia yang suka menulis dan baca buku sastra ini justru ingin jadi seorang sastrawan.

Kishotul Hayati, kelas XII, SMAN 1 Sindang, Kab. Indramayu PENGGEMAR pelajaran eksak ini udah malang melintang di dunia basket dan biologi. Prestasinya aja bejibun dari jadi tim inti pekan olahraga pelajar, juara 1 grup basket putri sekabupaten, juara 1 Perbasi Cup, juara 1 olimpiade biologi tingkat kabupaten, hingga juara 1 simulasi sidang ASEAN tingkat wilayah III Cirebon dengan mewakili Vietnam. Menurut Oci yang selalu sempatkan olah raga minimal 2 kali seminggu ini, ngebagi waktu tuh nggak susah makanya jangan sampai kita menunda pekerjaan. Jadi sesibuk apa pun berkegiatan, malam hari Oci tetap harus belajar supaya citacita menjadi dokter bisa tercapai. siswanti.hanifa@yahoo.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.