Epaper belia 21 januari 2014

Page 1

19

SELASA (KLIWON) 21 JANUARI 2014 19 RABIUL AWAL 1435 H MULUD 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

FOTO: KEKE

Happy New Year atau Happy New Exam?

T

AHUN ajaran baru, semester dua. Apakah masa-masa ini dinanti-nantikan oleh para siswa-siswi? Mungkin iya, mungkin tidak. Mengapa? Mungkin yang pertama kali muncul dibenak kita tentang tahun ajaran baru adalah Ujian Tengah Semester. Ucapan ‘’Happy New Year’’ seolah tak memberi semangat bagi para pelajar. Belum juga dua bulan belajar, ehh bulan depannya udah ujian lagi. Mungkin itu yang selalu keluar dari mulut kita tentang Ujian Tengah Semester. Kurang lebih seminggu lamanya kita menderita dan berjuang untuk Ujian Tengah Semester atau yang biasa dibilang UTS. Setelah menjalani UTS, beban lain muncul pun muncul. Ujian Akhir Semester. Para guru pun mulai memotivasi anak didiknya, mulai dari cara-cara halus hingga suatu motivasi yang bersifat memaksa atau ancaman. Para murid mulai sibuk. Sibuk ngapain nih? Sibuk persiapan belajar atau sibuk nyari kunci jawaban atau bocoran soal? Hahaha.. Murid-murid mungkin ada yang merasa tertekan dengan motivasi gurunya, atau berbagai pikiran seperti naik nggak yaa? Ranking berapa yaa? Orangtua yang agresif juga ikut berpartisipasi mungkin takut nilai anaknya jelek atau nggak naik jadi menyogok wali kelas dengan cara halus. Ngasih kue mahal lah, ngasih kenang-kenangan mahal lah. Apapun cara dihalalkan agar anak mereka naik atau berprestasi. Pasti hal-hal tersebut muncul saat tahun ajaran baru tiba. Tapi yang terpenting bukanlah apa yang akan kita hadapi nanti karena itu sifatnya pasti dan akan terjadi. Yang terpenting adalah tanggung jawab kita nanti, bagaimana kita menyikapi hal-hal tersebut, bagaimana kita merespon tentang pemilu Bulan April. Lohh?! Kok jadi pemilu? Hahahaha.. Keseruan-keseruan tahun ajaran baru pasti akan berasa jauh lebih baik apabila kita menghadapi dengan positif. Bagaimana menghadapi semua hal itu dengan positif? Yaa, kita belajar yang benar! Jangan sibuk cari kunci jawaban kalau mau ujian, gak bakal ada gunanya. Belum tentu itu kunci jawaban bener, mending belajar udah jelas. Seenggaknya kita merasa lebih puas apabila hasil kita hasil pekerjaan dan usaha sendiri. Iya kan? Ayoo teman-teman! Saya yakin kalian semua berpotensi untuk menjadi orang-orang yang sukses! Mungkin 5 tahun lagi foto kalian bisa ada di kertas pemilu yang siap dicoblos. Hehehe. Sekali lagi, kita respons hal-hal yang kita hadapi tahun ajaran baru ini dengan positif. Semangat! ***

Indeks:

Quotes

Sigourney Tanuwijaya [sigourney.tanuwijaya@yahoo.co.id]

“Love and compassion are necessities, not luxuries. Without them, humanity cannot survive.” Dalai Lama XIV, The Art of Happiness

<20> Skul: MAN 1 Garut

ENTAS seni tahunan barudak SMAN 2 Bandung balik lagi dengan konsep yang nggak kalah spektakuler! Dengan mengedepankan sisi kemanusiaan sebagai tema utama, From Two Wih Love (F2WL) 14: “CAPTWORE, Image Speaks Words of Kindness” digelar gede-gedean di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Bandung, Sabtu (18/1/2014). Tema ini sengaja diambil untuk mengajak masyarakat, khususnya remaja, untuk mau membuka mata bahwa sisi kemanusiaan itu penting banget berada dalam setiap diri. Pokoknya nggak zaman lagi deh ada diskriminasi di masa sekarang. Peduli terhadap sesama dan sadar akan hak-hak manusia di sekitar kita jadi goals F2WL kali ini. “Kami ingin ngasih pesan bahwa acara ini nggak hanya hura-hura, tapi juga bisa bikin respect ke sesama manusia. Selain lewat dekorasi, kemanusiaan yang kami usung juga udah diwujudkan lewat pra-event yang bikin bakti sosial, menyumbang buku ke taman bacaan, dan bagikan makanan ke orang kurang mampu di bawah jembatan layang,” ujar Yonathan Arderian Mantik dari kelas XI IPA 6 sebagai humas. Sisi humanitas CAPTWORE sendiri kelihatan banget lewat rangkaian dekorasi. Seperti lensa raksasa di gate depan yang artinya menangkap momen kemanusiaan dan instalasi tangan di tengah atrium yang bermakna take and give. Deretan foto-foto para individu dari kaum marjinal juga dipajang sepanjang venue, seperti tukang sampah, pemulung, pengamen, dll. Nggak hanya itu, ada juga lelang lukisan yang berhasil terjual Rp 1,8 juta! Uang tersebut nantinya bakal disumbangin kepada anak jalanan. “Persiapan acara ini udah dimulai sejak Juli 2013. Kami sih puas dengan hasil kerja keras para panitia. Apalagi sekolah juga turut ngedukung dan membimbing kami,” tambah Yonathan. FYI, tiket F2WL14 sold out lho. Nggak heran deh area Sabuga dipenuhi ribuan penonton. Well, namanya juga pentas seni, udah jelas bahwa jajaran pengisi acara yang hadir merupakan magnet kuat untuk menarik animo. Namanama besar seperti Afgan, RAN, The S.I.G.I.T, Pandai Besi, Payung Teduh, Rumah Musik Harry Roesly, Donlego, dan Jolly Jumper jadi penarik massa yang hebat. Penampilan intern dari SMAN 2 juga nggak kalah kerennya, kayak Rumah Seni 2, angklung, perkusi, hingga vocal group. Suatu pertunjukan menarik ditampilkan Jolly Jumper yang saat itu turut ngeboyong dua vokalis tamu: Ucay (ex Rocket Rockers) dan Yas Budaya (ex Alone At Last). Keduanya bersanding bareng Boniex di satu panggung yang sama dan berhasil nutup penampilan dengan memorable banget lewat lagu “Siklus Tanpa Arah”. Epik pisan lah! Setelah diselingi Donelogo dan break Maghrib, giliran Payung Teduh deh yang muncul. Sesuai namanya, atmosfer yang dibangun memang teduh abis. Lagu-lagunya kayak “Angin Pujaan Hujan”, “Resah”, hingga “Untuk Perempuan di Pelukan” dibabat habis oleh sing along penonton. Selanjutnya panggung jadi milik Rumah Seni 2 yang menampilkan kolaborasi apik dari band, vocal group, perkusi, paduan suara, tari tradisi, serta ensemble. Pandai Besi yang hadir setelahnya kemudian mulai kembali manasin suasana. Dari “Sebelah Mata”, “Balerina”, “Menjadi Indonesia”, “Cinta Melulu”, sampai “Desember” jadi tawaran menarik bagi penonton yang jumlahnya semakin malam semakin membludak. Next giliran para Afganisme yang bergembira karena kedatangan Afgan dengan nyanyian khasnya dan Insurgent Army dengan kemunculan The S.I.G.I.T . Acara malam itu pun diakhiri dengan keren tepat di tengah malam oleh penampilan RAN sebagai pamungkas. Yeay, it’s a wrap! ***

P B

Tema Pensinya Keren Nggak? Jodi Ananta, SMAN 22 Bandung

Safira Al Sakinah, SMAN 8 Bandung

“ACARANYA keren banget, bisa ngehadirin artis-artis yang keren. Yang paling pengen saya tonton Afgan sama The S.I.G.I.T soalnya itu udah bukan artis terkenal lagi udah jadi artis favorit lah. Kalau dari guest star ke temanya kemanusiaan sih belum terlalu masuk ya, tapi kalau dari dekor sih udah lumayan masuk ke dalam tema. Pokoknya SMAN 2 keren banget bisa bikin pensi yang sekeren gini, super mega bazaar dari tahun ke tahun.”

“PENGEN ngeliat RAN sama Afgan. Kayaknya sih belum keliatan gitu nyambungnya dari tema sama penonton dan suasananya. Karena saya sendiri aja nggak tahu temanya. Bagus sih, tapi kurang rame dari yang tahun sebelumnya. Banyak yang bilang kayak gitu, nggak tahu sih ya mungkin karena bintang tamunya. Seru sih seru.”

Kirana Virajati, SMAN 6 Bandung “MAU ketemu temen sama mau liat Afgan. Kayaknya ditunggu orang gitu pensinya. Tema ke penontonnya udah nyampe deh kayaknya dari fotofoto yang ditampilin itu. Bagus lah ya mereka ngangkat temanya gitu terus udah ditunjukkin dengan fotonya, baksos, dan lain-lain. SMAn 2 bagus ngadain pensinya, udah berpengalaman lah kayaknya”

Ayesha Fati Rasyifa, SMAN 5 Bandung “PENGEN nonton artisnya sama ketemu temen-temen SMP. Kalau menurut saya, belum ngerasain sih feel tentang temanya sendiri, kayaknya belum nyampe dan dari dekorasinya juga nggak keliatan banget tentang kemanusiaan. Acaranya bagus karena artis-artisnya bisa dibilang keren, jadi banyak yang datang ke sini. Cuma saya belum ngerasa banget tentang temanya kemanusiaan.”

Vira Berliani, SMPN 2 Bandung

Muhammad Febrian Priyaditama, SMAN 18 Bandung

“TUJUANNYA mau seneng-seneng sama temen-temen. Terus mau liat aja bazaar SMA. Kalau dilihat dari stand-stand dan fotografi yang kayak gitu temanya udah nyampe banget. Disana kita bisa lihat orang-orang yang kurang dari kita. Keren banget terus menginspirasi lagi buat yang mau bikin bazaar. SMA- udah bagus terus pensinya juga keren.”

“PENGEN ngeliat Payung Teduh sama The S.I.G.I.T. Kan temanya kemanusiaan, yang dateng artis-artisnya nggak terlalu yang menjurus kesana. Nyambung mah nyambung. Masih kurang sih dari artisnya, cuma dari segi dekorasi udah lumayan. Bagus, keren, hebat, kreatif SMAN 2.”

Muhammad Azzam, SMPN 2 Bandung “DISINI kan mau nonton RAN, Afgan, the S.I.G.I.T sama teman-teman. Yang paling pengen nonton itu RAN, soalnya lagunya bagus-bagus sama pengen liat langsung orang-orangnya kayak gimana kalau nyanyi. Gimana ya temanya, Captwore kayak kamera gitu tapi kemanusiaan, kurang ngerti. Kayaknya acaranya bakal sukses, selalu sukses setiap tahun jadi kayaknya tahun depan bakal lebih sukses lagi.”

Elang Sukma Dinata, SMKN 15 Bandung “TUJUANNYA ya pengen lihat SMAN 2 itu kayak gimana seninya, sama ketemu temen. Seni dekorasi, materi, semua menjurus ke tema cuma artis pendukungnya nggak pada masuk. Kalau artis yang bermasyarakat kan, Afgan masih kurang bermasyarakat. Harusnya kemanusiaan kan merangkul semua derajat. Saya sih cukup envy jadi cukup sirik pensinya bisa kayak gini, bagus banget.”*** Jannisha95@yahoo.com

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

<21> Aksi: - Bunkasai XIV SMA Plus Al-Ghifari - Workshop Desain Kreatif

<22> Review:

<21> MusicTerritory: Secret Gigs Nectura

<22> Chat: Afgan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Epaper belia 21 januari 2014 by cnexus kidz - Issuu