Epaper Belia 19 Juli 2016

Page 1

21

SELASA (KLIWON) 19 JULI 2016 14 SYAWAL 1437 H SAWAL 1949

Gold & Silver Winner IYRA 2016 untuk Belia Pikiran Rakyat Terima T erima Kasih Masyarakat Jawa Barat

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Instagram: beliapr FOTO: DOK.

Kisah PPDB Online SMP-SMA 2016 di Bandung dan Jawa Barat AI guys! Setelah liburan sekitar satu bulan, akhirnya sekolah mulai lagi nih. Artinya kita bisa nongkrong bareng temen segeng lagi, jajan gorengan favorit, sampai ketemu gebetan setiap hari. Asik ya. Tapi ada juga nih sobat Belia yang bakal masuk ke dunia baru a.k.a. naik jenjang ke SMP maupun SMA favoritnya. Ngebahas tentang masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi tentu harus melewati proses pendaftaran dong. Throwback ke Pendaftaran Peserta Didik Baru atau PPDB tahun ini kan sistemnya online menurut sobat Belia gimana lebih membantu atau malah lebih ribet ya? Jangan lupa cek kolom Voxpop ya jangan lupa buat mendengar pendapat beberapa sohib-sohib kita. Ngomongin soal PPDB, dilihat dari berbagai pemberitaan di media massa, PPDB tahun ini dirasa cukup kisruh nan rumit karena adanya sistem online. Mulai dari pendaftaran sampai pengumuman. Seperti yang kru belia kutip dari laman PR Online yang menyatakan kalau banyak orangtua siswa di Depok yang marah karena sistem yang tidak bisa dibuka saat pendaftaran berlangsung. Ada pula masalah lain seperti minimnya informasi yang diterima oleh orangtua siswa tentang jalur nonakademis yang membuat mereka kelimpungan. Informasi yang terdapat di website PPDB maupun di sekolah dirasa belum cukup sehingga mau atau tidak akhirnya

H

seringkali sulit diakses terutama pada masa-masa krusial seperti awal masa PPDB dan saat pengumuman penerimaan siswa baru. Hal tersebut membuat para orangtua siswa khawatir megenai bagaimana posisi anaknya di sekolah tujuan, apakah aman atau malah terlempar. Lebih jauh, beliau juga mengeluhkan adanya sistem pengalihan berkas jika masuk sekolah pilihan dua, sistem tersebut membuat calon peserta didik harus dari sekolah pilihan pertama dan mengantarkannya ke sekolah pilihan kedua. ”Jika memang mau serba-online, harusnya yang begini sudah tak ada lagi dong,” katanya. Ada pula perbincangan dengan Pak Onie yang sempat kaget karena nama anaknya tidak terdaftar di sekolah mana pun. ”Saya kaget pas hari terakhir cek kok anak saya namanya gak ada baik di pilihan satu atau dua, memang nilai dia di bawah passing grade gabungan

kru belia. Rupanya server paling jarang diakses bukan saat tengah malam, tetapi menjelang magrib. Tuh buat sobat Belia yang tahun depan punya adik yang mau menuju gerbang dunia baru bisa mencoba bocoran dari Pak Abur, hihi. Kelebihan lainnya dari PPDB tahun ini, karena menggunakan sistem rayonisasi dimana siswa yang masih satu rayon dengan sekolah bakal diutamakan so buat kamu yang rumahnya dekat dengan salah satu sekolah negeri, udah pasti bakal lebih diutamain. ”Salah satu pelajaran yang dapat diambil dari PPDB tahun ini, enggak ada lagi anakanak pintar di sekolah tertentu. Semua sekolah dapat dikatakan memiliki plus dan minus, ibaratnya produk keren akan teruji kalau kita bisa ngolah bahan biasa jadi luar biasa,” tutur Pak Abur. Anyways, lain halnya nih dengan kekecewaan para orangtua yang udah kru belia jelasin sebelumnya,

nya PPDB,” ujarnya. ”Kalau ditanya penggunaan sistem passing grade DW (Dalam Wilayah) dan GW (Gabungan Wilayah) menimbulkan permasalah? Iya memang ada, khususnya di sekolah-sekolah favorit. Tetapi ini jadi tantangan yang menarik bagi siapa pun yang mengajar di sekolah favorit karena ada sebagian calon peserta didiknya yang secara standar memiliki keterbatasan di bidang akademis,” tutur Pak Rahmat. FYI nih guys, untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi ada dua jalur yang bisa sobat belia pilih yaitu akademik dan nonakademik. Nah kalau akademik ini dilihat berdasarkan nilai UN beda lagi dengan jalur nonakademik yang terdiri atas empat jalur yaitu jalur prestasi, RMP (Rawan Melanjutkan Pendidikan) a.k.a jalur SKTM, UU Guru, dan MOU. Menurut Pak Mohamad Dedi, selain jarak, nilai juga tetap mempengaruhi diterima atau nggaknya siswa tersebut. ”Kalau prestasi ditentukan oleh tingkat prestasi, RMP ditentukan oleh jarak dan database dari dinas. Jadi siswa yang miskin kalau ada datanya nilainya lebih besar. Lalu untuk UU guru ditentukan oleh jarak, sertifikasi guru, jam mengajar yang lebih dari 24 jam, dan surat keterangan anak tersebut adalah anak guru,” ujarnya. Nah setelah kru belia ulas PPDB kali ini, kalau menurut sobat Belia sendiri gimana? Yes or no untuk PPDB online?**** agniahadini@yahoo.com dwinadag@gmail.com dhianynadya@gmail.com

PPDB Online, Ribet Nggak Sih?

Ada Trouble Nggak?

Valeryant Almer Alexander Maulana, SMA Homeschooling Taman Sekar Bandung NGGAK ribet pendaftarannya soalnya aku dari SD sekolah di Homeschooling Taman Sekar Bandung hehe.

orangtua kita pun mendata sekolah satu-satu. Kru belia juga sempat ngobrol sama beberapa orangtua siswa, salah satunya dengan Ibu Sari yang sedang mendaftarkan putrinya masuk SMA. Ibu tiga anak ini berkomentar mengenai sistem PPDB yang berlaku sekarang, menurutnya sistem saat ini lebih rumit dibandingkan dulu. ”Agak bingung ya yang tahun ini, beda sama jaman kakak-kakaknya dulu. Yang kurang paham itu sama sistem rayon karena ya ini udah dalam rayon tetapi tetap aja ketendang juga karena kebetulan di rayon kami itu cukup banyak penduduk jadi ya tetep berebutan gitu. Ini harus diperbaiki, bagaimana caranya biar merata,” ujarnya. Lebih lanjut Bu Sari juga menambahkan kalau mengenai sistem online, dirinya mengakui bahwa masih ada kekurangan yang dirasakan di antara situs PPDB yang

Luthfizal Dertha Setiawan, SMA PGII 2

Ratu Wifaira, SMAN 20 Bandung

Imam Pamungkas, SMAN 1 Cisolok

SUKA eror tiba- tiba nilai naik dan turun. Saya kecewa sebenarnya karena pendaftarannya rada aneh. Saya sudah pilih SMA yang satu rayon, tetapi terlempar juga. Padahal NEM-nya udah cukup bahkan cenderung lebih.

NGGAK ribet sih menurutku. Cuma kasian masyarakat yang masih di bawah, emreka kurang mengerti teknologi, terus masih ada yang belum punya handphone. Waswas pas nunggunya aja.

DI SMA saya sistem pendaftaran peserta didik baru masih manual, jadi belum pakai sistem online sehingga enggak ada masalah.***

wilayah sekolah pilihannya, tetapi setahu saya ada sistem lain untuk jalur SKTM. Sampai sore saya masih waswas bagaimana nasib anak saya ini, akhirnya saya kontak Disdik dan diarahkan untuk membuat pengaduan,” ujarnya. Well, PPDB Online sebenarnya memiliki tujuan yang cukup visioner loh guys. Bapak Abur Mustikawanto, Kasi Pelestarian dan Pembelajaran BPBDK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ini mengungkapkan tujuan PPDB dijadikan online agar masyarakat belajar dan tidak kaget dengan sistem online. Pak Abur bilang sebenarnya PPDB online ini membantu banget dan sangat fair karena semua terlihat jelas di monitor komputer. ”Permasalahan PPDB online ini sebenarnya hanya karena server yang lambat, ditambah lagi tentu banyak yang buka di waktu yang sama,” ujarnya. By the way, Pak Abur sempat membocorkan rahasia kepada

dwinadag@gmail.com

Biar Bisa Daftar dan Pilih Sekolah dengan Tenang Tanya mama-papa, kira-kira berapa jauh jarak rumah kita ke sekolah yang dipilih? Apakah satu rayon atau nggak? Kalau yang rumahnya baru pindah, pastikan apakah kartu keluarganya sudah beralamat di rumah baru atau belum, soalnya pernah kejadian ada yang mau daftar sekolah yang jaraknya sangat dekar dari rumahnya (otomatis satu rayon) tetapi gagal karena ternyata kartu keluarganya masih di rumah lama yang ada di luar kota. Ada juga yang pendaftarannya terhambat karena akta lahirnya hilang entah ke mana. Gak mau kan kejadian gitu? Mending diantisipasi dari sekarang!

S

EPERTI yang udah kita bahas di atas nih, memang pelaksanaan PPDB dua tahun belakangan ini lumayan bikin kepala dan hati cenat-cenut yah, harus pintar atur strategi pilih sekolah mana dan persiapkan hati kalau-kalau mendadak tak berhasil masuk sekolah idaman, apalagi kalau ternyata gagalnya gara-gara faktor X, misalnya alamat tempat tinggal belum di kota yang sama sedang sekolah incaran dan bikin kans kamu buat masuk jadi berkurang, sebel banget kan? Nah, untuk menghindari hal-hal tersbut berikut kru belia rangkum beberapa tips buat calon murid baru tahun depan biar bisa persiapan dari sekarang, here we go! - Tentukan sekolah pilihan dari sekarang Hampir semua dari kita pasti punya sekolah impian kan? Aku mau masuk SMP ini, aku mau masuk SMA atau SMK itu, semua punya pilihan masing-maisng. Nah, mumpung masih awal semester, mantapkan hati untuk memilih at least dua sekolah tujuan. Cari informasi tentang sekolah tersebut: berapa passing gradenya, termasuk di rayon mana, apakah satu rayon atau nggak sama alamat rumah kita, berapa kuota murid baru, ada jalur apa saja untuk masuk ke sana? Jangan ada satu informasi pun yang ketinggalan! - Lengkapi info diri dan cek kelengkapan administrasi Udah menentukan pilhan sekolahmu dan infoinfonya udah lengkap? Sekarang saatnya kumpulkan informasi tentang dirimu sendiri.

- Tentukan mau masuk lewat jalur mana As we know, ada beberapa jalur yang bisa dipilih untuk mendaftar jadi murid baru di suatu sekolah, yang paling umum (dan saingannya paling banyak) tentu jalur akademik. Nah, selain jalur itu ada juga jalur lain di antaranya jalur nonakademik dan SKTM. Nah, kalau kalian mau masuk selain dari jalur akademik, persiapkan juga dari sekarang. Untuk nonakademik jalur prestasi misalnya, siapkan dan kumpulkan berbagi bukti pendukung prestasimu, kalau ada kesempatan juga tambah lagi prestasi lainnya. Sedangkan untuk jalur SKTM juga sebaiknya mulai diurus dari sekarang karena ada beberapa kejadian pendaftar terhambat karena berkas SKTM nya belum siap. - Rajin-rajin pantau situs PPDB atau sumber informasi lain mengenai PPDB Meskipun masih jauh, gak ada salahnya loh sering pantau situs PPDB, boleh juga iseng-iseng tanya sama guru atau sharing sama senior tentang bagaimana pengalamannya saat daftar jadi murid baru. Nggak menutup kemungkinan ada beberapa perubahan yang disesuaikan untuk tahun depan. Semakin cepat dan semakin banyak kita tahu, semakin baik kita bisa mengantisipasi dan bersiap-siap dengan segala perubahan yang ada. Tul, gak? - Belajar yang giat dan berdoa Ini dia trik paling ampuh sejagat raya. Kalau kita udah belajar giat dan siap mengerjakan semua soal ujian nanti, tentunya bukan gak mungkin kita bisa dapat skor besar dong! Kalau skornya udah aman, kita bisa dengan pede memilih sekolah mana pun dan berapapun passing gradenya. Iya gak? Skor besar itu modal utama kita buat daftar ke sekolah impian, didukung dengan segala berkas administrasi yang lengkap dan tentunya didorong dengan doa, kita bisa optimis lolos dan diterima di sekolah impian. Aaamin!*** dhianynadya@gmail.com

menurut beberapa guru yang berhasil kru belia wawancara rupanya PPDB tahun ini justru berjalan lebih baik dari tahun lalu. Loh kok bisa? Menurut Pak Mohamad Dedi Rohaedi selaku panitia PPDB SMAN 4 Bandung, selain sekolah melaksanakan peraturan walikota dengan baik, sistem PPDB tahun ini juga dirasa lebih adil karena siswa yang dekat ke sekolah lebih diprioritaskan. ”Menurut saya tahun ini lebih adil kalau masyarakat betulbetul mengetahuinya, siswa yang dekat ke sekelolah bisa diterima ke sana” ujarnya. Hal ini pun diamini oleh Pak Rahmat Suprihat yang juga guru SMPN 39 Bandung. Ia menuturkan sistem ini membuat siswa tidak dibatasi untuk memilih sekolah mana saja. Mereka bersaing juga secara fair berdasarkan peringkat nilai UN. ”Asal orangtua paham betul dengan sistem serta peraturannya, tentu orangtua akan merasakan manfaat dipermudah-

I don't mInd If I have to sIt on the floor at school. all I want Is educatIon. and I'm afraId of no one. - Malala Yousafzai 22> Skul: SMA Pasundan 2 Bandung

22> Bebaskeun!:

23> MusicTerritory:

23> Aksi:

23> Chat:

Yuk, Kita Jadikan Kegiatan MOS yang Berkualitas!

Sedikit Mengenal Label Indie

Komunitas Cosplay Bandung

Haikal Sigmun


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Epaper Belia 19 Juli 2016 by cnexus kidz - Issuu